Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 218 ayat untuk Korintus (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.40) (1Kor 4:17) (ende)

Ketika Paulus menulis surat ini Timoteus sudah berangkat, tetapi belum sampai di Korintus, sebab dahulu harus mengundjungi Masedonia.

(0.40) (1Kor 7:10) (ende)

Perintah Tuhan jang dimaksudkan disini ialah jang terdapat dalam Mat 5:23; 19:3; Mar 10:11-12; Luk 16:18.

Menurut hukum Jahudi hanja suami berhak mentjeraikan isterinja, tetapi menurut hukum Junani dan Roma, jang berlaku di Korintus, isteri berhak mentjeraikan djuga.

(0.40) (2Kor 1:13) (ende: Maksud tulisan kami)

Agak pasti bahwa Paulus antara I Kor. dan surat II Kor. ini, telah menulis suatu surat lain lagi, jang tidak diturunkan kepada kita. Lagi pula bahwa ia dalam waktu itu telah mengundjungi umat Korintus untuk kedua kalinja, tetapi untuk waktu singkat sadja, dan bahwa kundjungannja itu kurang berhasil.

(0.40) (2Kor 2:14) (ende: Dalam kemenanganNja)

Allah (sekedar) telah menang di Korintus dengan perantaraan surat Paulus, atau dengan perkataan lain: Paulus turut menang bersama dengan Allah. Itu beralasan berita Titus, bahwa surat Paulus jang keras telah berhasil. Tentang hal ini kita batja dalam 2Ko 7:5-9.

(0.40) (2Kor 11:8) (ende: Kurampasi)

Ungkapan jang keras dan berlebih-lebihan ini menundjukkan bahwa Paulus merasa malu, menerima sumbangan dari umat-umat jang miskin itu, tetapi lebih lagi mengandung sindiran terhadap kepitjikan umat Korintus, jang lebih kaja tetapi kurang berminat dan setia terhadapnja.

(0.40) (Kis 18:12) (jerusalem: Galio) Menurut sebuah suratan dari Delfos Galio menjadi "pro-konsul" dalam tahun 52. Maka tampilnya Paulus di hadapan Galio itu terjadi pada akhir tinggalnya Paulus (Kis 18:18) selama delapan belas bulan (Kis 18:11) di Korintus; kiranya di musim semi tahun 52.
(0.40) (Kis 20:6) (jerusalem: berlayar dari Filipi) Ialah melalui pelabuhan Neapolis, bdk Kis 16:11
(0.40) (1Kor 2:15) (jerusalem) Ayat ini sedikit banyak berupa pembelaan diri. Paulus yang mempunyai Roh (manusia rohani) tidak dapat dan tidak boleh dinilai oleh orang Korintus yang adalah "manusia duniawi" (harafiah: kedagingan), 1Ko 3:1-3. Dalam bab 14 Paulus menetapkan aturan yang perlu dipegang oleh "manusia rohani" itu. Bdk juga 1Ko 12:10+ dan 1Te 5:19-22.
(0.40) (1Kor 5:1) (jerusalem: isteri ayahnya) Ialah ibu tiri. Perkawinan semacam itu dilarang oleh Perjanjian Lama (Ima 18:8) dan oleh hukum romawi, tetapi dibiarkan saja oleh para rabi sehubungan dengan orang luar yang masuk Yahudi. Sikap para rabi itu barangkali menjadi sebab mengapa jemaat Korintus membiarkan orang itu; jemaat itu tidak kena hukum romawi. Konsili Yerusalem melarang perkawinan semacam itu bagi orang Kristen bukan Yahudi.
(0.40) (1Kor 16:7) (jerusalem: Sebab...sepintas lalu saja) Terjemahan lain: Sebab kali ini aku tidak mau...sepintas lalu saja. Kalau demikian, maka disinggunglah sebuah kunjungan Paulus ke Korintus yang hanya "sepintas lalu saja" dan yang belum lama berselang terjadi. Tetapi terjemahan itu kurang tepat.
(0.40) (2Kor 2:3) (jerusalem: suratku ini) Harafiah: aku menulis kesemuanya itu. Kurang jelas apakah dimaksudkan surat 2Korintus ini (begitu dimengerti oleh terjemahan) atau sepucuk surat lain yang tidak ada lagi pada kita (seperti terungkap dalam 2Ko 2:4). "Surat keras" itu masih disebut dalam 2Ko 2:9; 7:8,12. Lihat Pengantar.
(0.40) (2Kor 7:11) (jerusalem) Paulus menggambarkan reaksi-reaksi baik dalam sikap maupun dalam kelakuan jemaat di Korintus terhadap diri Paulus dan terhadap orang yang bersalah itu sebagaimana yang dihasilkan "surat kerasnya" tadi 2Ko 7:8, bdk 2Ko 2:5-8.
(0.40) (1Kor 11:17) (sh: Paulus mencela jemaat Korintus. (Kamis, 4 September 1997))
Paulus mencela jemaat Korintus.

Dua hal dicela Paulus. Pertama, jemaat Korintus tidak bersekutu ketika berkumpul sebab ada perpecahan di antara mereka. Hal ini sudah disinggung Paulus di bagian permulaan suratnya ini. Kedua, mereka memperlakukan Perjamuan Kudus dengan tidak hormat. Seperti orang rakus dan gelojoh, mereka makan seperti orang kelaparan dan minum sampai mabuk. Memalukan! Tentu saja Paulus tidak memuji hal tersebut. Orang yang berbuat demikian menghina Allah dan tidak peka akan orang yang berkekurangan (ayat 22).

Aturan dalam perjamuan kudus. Makan dan minum adalah kebutuhan manusia yang wajar. Manusia harus makan dan minum supaya bisa hidup dengan baik. Tetapi dalam pertemuan ibadah di mana juga dirayakan perjamuan Tuhan, adalah salah besar apabila orang makan dan minum dengan sepuas-puasnya. Perjamuan Kudus harus diterima dengan sikap hormat, memeriksa diri, sambil mengingat pokok-pokok iman yang dilambangkannya.

Renungkan: Bila kita tidak menghormati Allah dalam hidup ibadah kita, Tuhan akan bertindak atas kita supaya kemuliaan-Nya tetap dijunjung tinggi.

Doa: Tuhan, tolong kami untuk dapat beribadah dengan benar.

(0.40) (2Kor 1:12) (sh: Pentingnya saling mempercayai. (Rabu, 02 September 1998))
Pentingnya saling mempercayai.

Rupanya hubungan Paulus dan jemaat sedikit terganggu, karena perubahan jadwal kunjungan Paulus ke Korintus (ayat 15). Sebagian jemaat malah menganggap bahwa Paulus tak dapat memegang janji, sehingga meragukan kerasulannya. Itulah sebabnya Paulus menegaskan kemurnian dan ketulusan hubungannya dengan jemaat Korintus. Hubungan itu bukan semata faktor manusiawi, melainkan berdasarkan kekuatan kasih karunia Allah (ayat 12). Paulus bukan orang plin-plan, tetapi berkata dan bertindak sesuai prinsip (ayat 17-19).

Keterbukaan menyingkirkan halangan. Secara terbuka Paulus mengungkapkan alasan keterlambatannya (ayat 23). Ia ingin agar jemaat mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri lebih dahulu, sesuai surat yang pernah ia kirim sebelumnya ke Korintus. Ia tidak ingin menegur jemaat dengan keras secara berhadapan, yang dapat menimbulkan dukacita di antara mereka (ayat 2:3). Jika kita terbuka seperti Paulus, kita dapat menyadarkan orang tanpa menyakiti hati, dan mengenyahkan keraguan tentang kemurnian pelayanan kita.

Doa: Tuhan, ajar kami mengembangkan keterbukaan di antara kami dalam persekutuan dan gereja kami.

(0.39) (1Kor 12:1) (sh: Satu Roh, satu Tuhan (Senin, 22 September 2003))
Satu Roh, satu Tuhan

Surat 1 Korintus berisi banyak kritikan dari Rasul Paulus atas praktik-praktik kehidupan mereka. Paulus menganggap bahwa hal tersebut tidak seharusnya terjadi dalam jemaat Tuhan.

Jemaat Korintus adalah jemaat yang sarat dengan karunia-karunia yang istimewa dari Tuhan. Mereka menyadari hal itu, tetapi rupanya mereka lebih memperhatikan kekayaan karunia yang mereka miliki ketimbang memperhatikan Allah, Sang Pemberi. Mereka tidak ingin mencari tahu maksud Allah memberikan karunia-karunia itu kepada mereka. Sebab yang penting bagi mereka adalah bagaimana karunia- karunia tersebut memenuhi segala kepentingan mereka dan memberi kepuasan. Rasul Paulus mengecam sikap ini.

Beberapa oknum di jemaat Korintus yang memperoleh karunia-karunia yang spesifik dari Tuhan rupanya menjadi jumawa dan tinggi hati. Sikap mereka yang merasa diri lebih hebat dari sesama anggota jemaat mengganggu persekutuan jemaat Korintus. Mereka memperlihatkan kepada jemaat kehebatan dan kekuasaan untuk melakukan hal-hal yang istimewa, seperti berkata-kata dengan hikmat dan memiliki pengetahuan (ayat 8), karunia penyembuhan (ayat 9), karunia membuat mukjizat, bernubuat, berkata dalam bahasa roh, dan menafsirkannya (ayat 10). Kebanggaan ini membuat mereka merasa istimewa di mata Tuhan sehingga tidak lagi merasa setara dengan anggota jemaat lainnya. Rasul Paulus mengecam dan mengatakan bahwa: pertama, yang berkarya melalui perkara-perkara istimewa yang manusia lakukan adalah Tuhan (ayat 6,11). Manusia hanyalah alat yang Tuhan pakai. Kedua, melalui perkara-perkara itu, Tuhan ingin menyatakan 'pelayanan-Nya' yang membangun kehidupan iman jemaat (ayat 5), bukan demi kemuliaan dan kepuasan manusia.

Renungkan: Hendaklah setiap kita melihat bahwa karunia-karunia yang kita miliki semata-mata karya Allah untuk menyatakan bahwa Dialah satu-satu-Nya Tuhan bagi jemaat-Nya.

(0.35) (1Kor 1:12) (jerusalem: Kefas) Ialah Petrus. Boleh jadi Petrus sendiri pernah mengunjungi jemaat di Korintus, tetapi mungkin juga bahwa sementara orang Kristen di Korintus mencari dukungan kewibawaan Petrus yang umum di akui oleh semua jemaat
(0.35) (2Kor 2:13) (jerusalem: Titus) Titus adalah Kristen yang berasal dari keluarga bukan Yahudi dan barangkali terpengaruh oleh Paulus masuk Kristen, Tit 1:4. Dalam perjalanan Paulus yang kedua Titus menemani Paulus ke Yerusalem, Gal 2:1. Paulus telah mengutus Titus ke Korintus untuk membereskan kesulitan-kesulitan yang ada dalam jemaat itu. Titus berhasil baik, 2Ko 7:5-7. Tidak lama kemudian Paulus kembali mengutus Titus ke Korintus untuk mengorganisasi pengumpulan dana. Kemudian (th. 63-64) Titus berkarya di pulau Kreta sebagai pemimpin jemaat-jemaat yang didirikan Paulus di situ setelah dibebaskan dari tahanan di Roma. Selama Titus di Kreta Paulus menulis sepucuk surat kepadanya dengan mengajak supaya Titus menggabungkan diri dengan Paulus di kota Nikopolis di wilayah Epirus (pesisir barat Yunani), Tit 3:12. Waktu Paulus untuk kedua kalinya ditahan di Roma Titus berada di Dalmatia, 2Ti 4:10. Rupanya Titus menjadi pembantu Paulus yang sangat berjasa, seorang yang cakap dengan watak mantap dan teguh.
(0.35) (2Kor 13:7) (jerusalem: tahan-uji) Percobaan yang akan menguji itu ialah kelakuan Paulus dan orang-orang Korintus nanti waktu Paulus mengunjungi jemaat itu, 2Ko 13:1. Paulus akan membuktikan bahwa Kristus bertindak melalui dirinya, 2Ko 13:3 dst. Percobaan itu akan merugikan jemaat, 2Ko 13:6, jikalau mereka tidak bertobat. Dengan tindakannya Paulus akan menang, 2Ko 13:7. Tetapi seandainya orang-orang Korintus bertobat maka Paulus nampak lemah, sedangkan mereka kuat, 2Ko 13:9. Paulus nampaknya mengalah dalam percobaan itu, 2Ko 13:7. Sebab orang memang dapat berkata bahwa ancaman-ancamannya hanya kata-kata melulu, bdk 2Ko 10:9, dst. Tetapi "kekalahan" semacam itu diterima Paulus dengan senang hati. Sebab hal itu sebenarnya merendahkan Paulus, tetapi memuliakan orang-orang beriman yang dikasihi itu.
(0.35) (Kis 18:24) (ende: Apolos)

Ialah seorang Jahudi jang terpeladjar dari Aleksandria jang sudah tahu banjak tentang Jesus dan Indjil, tetapi pengertiannja rupanja belum tjukup utuh dan murni. Dalam pergaulannja dengan Priskila dan Akuila ia mendapat pengertian jang lebih terang dan lebih luas. Kemudian ia mendjadi seorang pengadjar Indjil jang ulung di Korintus. Lih. 1Ko 1:12; 3:4-6; 4:6; Tit 3:13; 1Ko 12:6.

(0.35) (Rm 16:17) (ende)

Agak aneh sisipan jang bersuasana sungguh ini ditengah pemberian salam. Barangkali Paulus tiba-tiba teringat akan kemungkinan atau chawatir, kalau-kalau umat Roma didatangi saudara-saudara palsu, seperti dialaminja di Korintus dimana ia sedang mendiktekan surat ini. Atau pula baru-baru didengarnja bahwa hal itu sudah terdjadi di Roma.

Tentang "saudara-saudara palsu" itu, baik batjalah: Gal 2:4; 5:7-11; 6:12-17 dan 2Ko 11:1-23.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA