Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 181 - 200 dari 794 ayat untuk Kemuliaan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.27) (Rm 8:29) (ende: Dikenal oleh Allah)

Ungkapan ini dalam bahasa Kitab Kudus selalu mengandung arti "ditjintai oleh Allah".

(0.27) (Mzm 26:8) (full: AKU CINTA PADA RUMAH KEDIAMAN-MU. )

Nas : Mazm 26:8

Kebahagiaan pemazmur bukan bersumber dari persekutuan dengan dunia (ayat Mazm 26:4-5,9-10), tetapi dari tinggal di "rumah" dan "jemaah" Tuhan (ayat Mazm 26:12), yaitu di mana kehadiran Allah dimanifestasikan di tengah-tengah umat-Nya dan di mana kemuliaan-Nya tinggal

(lihat art. KEMULIAAN ALLAH),

dan dari bergaul dengan orang percaya yang berjalan di dalam kebenaran Allah.

(0.27) (Mzm 96:2) (full: CERITAKANLAH KEMULIAAN-NYA DI ANTARA BANGSA-BANGSA. )

Nas : Mazm 96:2-3

Kita yang sudah menerima keselamatan Allah dan mengalami perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa seharusnya ingin sekali untuk menceritakan kepada orang lain bahwa Dia dapat membebaskan dan menyelamatkan mereka. Perintah untuk menyatakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa memandang ke muka kepada Amanat Agung yang diberikan Yesus, yaitu untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala bangsa

(lihat cat. --> Mat 28:19).

[atau ref. Mat 28:19]

(0.27) (Yes 60:1) (full: TERANGMU DATANG. )

Nas : Yes 60:1-3

Pasal ini menubuatkan bahwa dengan kedatangan Mesias, kemuliaan Tuhan akan datang di antara umat-Nya dan banyak bangsa akan datang kepada terang itu. PB menerapkan ayat-ayat ini kepada pelayanan Yesus yang diurapi di Galilea (lih. Mat 4:16-17). Sejak gerakan misioner yang besar dimulai pada zaman PB, nubuat ini sedang digenapi.

(0.27) (Kol 1:27) (full: KRISTUS ADA DI TENGAH-TENGAH KAMU ... PENGHARAPAN AKAN KEMULIAAN. )

Nas : Kol 1:27

Kristus yang diam di dalam kita adalah jaminan kita untuk kelak memperoleh kemuliaan dan hidup kekal. Hanya jikalau Ia tinggal di dalam kita dan kita terus-menerus berhubungan erat dengan Dia, dapat melenyapkan setiap keraguan tentang mencapai sorga. Memiliki Kristus berarti memiliki hidup (bd. Rom 8:11; Ef 1:13-14; 1Yoh 5:11-12).

(0.27) (1Ptr 4:14) (full: ROH KEMULIAAN YAITU ROH ALLAH. )

Nas : 1Pet 4:14

Mereka yang menderita karena kesetiaan kepada Kristus diberkati (bd. ayat 1Pet 4:13; 3:14; Mat 5:11-12), karena Roh Kudus akan berdiam atas mereka dengan cara istimewa. Kehidupan mereka akan penuh kehadiran Roh untuk bekerja dalam mereka, memberkati, menolong, dan memberikan mereka panjar dari kemuliaan surga (bd. Yes 11:1-2; Yoh 1:29-34; Kis 6:9-15).

(0.27) (Kis 6:15) (jerusalem: muka seorang malaikat) Melihat seorang malaikat menimbulkan takut keagamaan, bdk Hak 13:6. Waktu Musa turun dari gunung Sinai maka wajahnya memantulkan kemuliaan Allah dan menimbulkan takut yang sama, Kel 34:29-35; 2Ko 3:7-18. Demikianpun halnya dengan wajah Yesus yang berubah rupa, Mat 17:2; Luk 9:29. Anggota-anggota Mahkamah Agama menyaksikan bahwa Stefanus juga berubah rupa dengan memandang kemuliaan Allah Kis 7:55-56. Cerita terputus oleh wejangan Stefanus yang disisipkan, Kis 7:1-54, tetapi diteruskan dalam Kis 7:55.
(0.27) (Ibr 1:3) (jerusalem: cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah) Kedua ungkapan ini berasal dari teologia mengenai Hikmat dan Firman, Wis 7:25-27, sebagaimana berkembang di Aleksandria. Terungkap di dalamnya bahwa Bapa dan Anak adalah sama menurut hakekatNya, meskipun ada dua Diri yang berbeda. Anak adalah "cahaya" atau "pantulan" dari kemuliaan Allah yang bercahaya (bdk Kel 24:6), "terang dari terang". Iapun "gambar", bdk Kol 1:15+, wujud Bapa dan juga seolah-olah teraan tepat, sebagaimana ditinggalkan sebuah cap, bdk Yoh 14:9.
(0.27) (2Ptr 1:3) (jerusalem: kuasaNya yang mulia dan ajaib) Harafiah: kemuliaan dan kuasaNya sendiri, "Kemuliaan" itu ialah tanda-tanda yang dengannya Yesus telah menyatakan keilahianNya, bdk Yoh 1:14+ dan Mar 16:17; Ibr 2:4, khususnya waktu dimuliakan di gunung, 2Pe 1:16-18. "Kuasa" itu entah kekuasaan alamiah atau kuasaNya untuk membuat mujizat. Kedua sifat ilahi yang bersangkutan dengan panggilan Kristen itu, memberi apa saja yang perlu bagi hidup saleh, 1Ti 4:7+.
(0.25) (Mzm 23:3) (ende: demi namaNja)

ialah untuk kemuliaan dan kehormatanNja sendiri. bukannja berdasarkan si mursjid dan djasanja.

(0.25) (Mzm 67:1) (ende)

Mazmur ini agaknja dipergunakan dalam perajaan selesai panen (Maz 67:6-7). (Lih. Kel 23:16). Tetapi pengarangnja lebih2 menitikberatkan, bahwasanja berkah Allah untuk umatNja berpengaruh pada bangsa2 kafir akan kemuliaan Jahwe (Maz 67:2-5,7).

(0.25) (Mrk 10:37) (ende: Dalam kemuliaanMu kelak)

Murid-murid itu tentu sadja masih mengharap bahwa Jesus sebagai Mesias-Radja akan bersemajam diatas tachta keradjaan Israel baru jang megah-mulia, dan mereka akan memperoleh kedudukan jang tinggi didalam pemerintahan keradjaan itu. Masih demikian lemah pengertian kedua murid terkemuka itu tentang hakekat Keradjaan Allah dan tjita-tjitanja.

(0.25) (Mrk 16:19) (ende)

Disini untuk pertama kali kita bertemu dengan gelaran "Tuhan" bagi Jesus. Didalam geredja purba mulai digelari "Tuhan" dalam arti bahwa Ia sebagai manusia duduk didalam kemuliaan Ilahi disebelah kanan Allah dan diberi kuasa mutlak atas Keradjaan Allah didunia. Itu mengandung arti, bahwa berwudjud Allah, tetapi lebih bahwa Ia "Tuhan", djadi penjelenggara mutlak, atas GeredjaNja dibumi.

(0.25) (Yoh 12:35) (ende: Tjahaja)

Jesus sendiri sebagai tjahaja dunia. Bdl. Yoh 1:9; 8:12; 9:5.

(0.25) (Yoh 17:11) (ende: Aku tidak lagi didunia)

Jesus berbitjara disini seolah-olah Ia sudah tidak ada lagi didunia dan merasa DiriNja sudah dalam saat penguburanNja atau didalam kemuliaan BapaNja.

(0.25) (Yoh 17:22) (ende: Kemuliaan)

disini tentu berarti pernjataan Allah tentang DiriNja, jang disampaikan Jesus kepada para muridnja. Bdl. Yoh 17:6,11,26 (nama Allah) dan Yoh 17:6,8,14 mengenai Sabda Allah. Djadi persatuan jang dimaksudkan disini ialah persatuan dalam kepertjajaan.

(0.25) (Rm 8:24) (ende: Setjara dalam pengharapan)

Kemuliaan surgawi sudah kita punjai sebagai bagian dalam hidup Ilahi dalam kebenaran, tetapi setjara tersembunji dan belum dapat dinikmati sepenuhnja. Tetapi kita mempunjai kepertjajaan jang pasti, bahwa kita sudah mempunjai dan akan menikmatinja dengan sepenuhnja didalam surga, dan kepertjajaan (pengharapan) itu sekarang sudah membahagiakan kita.

(0.25) (Rm 9:23) (ende: Untuk menjatakan kekajaan kemuliaanNja)

Kedua Rom 9:22 dan Rom 9:23 dalam hubungannja dapat ditafsirkan: Allah membiarkan kaum Jahudi masih tetap menolak Indjil, supaja Indjil lebih berhasil diantara bangsa-bangsa bukan-Jahudi. Bdl. Rom 11:11-12 dan sikap Paulus dalam Kis 13:46; 18:16 dan Kis 19:9.

(0.25) (2Kor 3:18) (ende)

Indjil mencerminkan kemuliaan, jaitu kekudusan Allah dalam segala adjaran, dalam tjara hidup dan seluruh kepribadian Jesus. Kalau kita dengan hati terbuka merenungi pernjataan kekudusan jang mahamulia itu dalam Indjil, kekudusan itu makin lama makin meresapi kita dan demikian kita makin lama makin sempurna mendekati kekudusan Allah jang mahamulia itu.

(0.25) (Gal 3:28) (ende)

Sebab berselubungkan Kristus jang sama maka sekalian anggota umat merupakan satu kesatuan dan masing-masing sama martabatnja. Martabat ini mengatasi segala martabat dan kemuliaan keduniaan, sehingga segala perbedaan bangsa, kedudukan dalam masjarakat dan kelamin, pudar terhadapnja. Sebab itu perbedaan keduniaan itu djangan diperhitungkan atau diindahkan dalam pergaulan anggota-anggota umat bersama-sama.



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA