(1.00) | (Why 2:1) |
(sh: Kasih yang mula-mula (Senin, 15 Desember 2003)) Kasih yang mula-mulaDiperkirakan jemaat Efesus sudah berumur lebih dari 40 tahun ketika Kristus menyampaikan surat ini melalui Yohanes. Generasi saat itu tidak memiliki antusias yang sama seperti para pendahulu mereka pada masa penyebaran Injil mula-mula. Kristus memperkenalkan diri-Nya sebagai Pemegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya, yaitu utusan atau pelayan Kristus yang sejati, dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas. Hal ini berarti Kristus menguji dan mengetahui apa yang terjadi dalam setiap jemaat. Jemaat ini memiliki kelebihan yang dipuji Kristus: (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">1). Pekerja keras dalam ketekunan; (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2). Aktif dalam kegiatan dan pekerjaan; (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">3). Sangat tegas dalam hal pengajaran mereka menguji rasul-rasul palsu dan mendapati kesesatan mereka; (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">4). Sabar menderita karena nama Tuhan; (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5). Dalam kesulitan dan penderitaan yang dialami itu mereka tidak mengenal lelah! Jika keadaannya demikian mengagumkan mengapa Kristus mencela mereka? Karena menurut Kristus mereka telah meninggalkan kasih yang semula. Kelima pujian tersebut ternyata dilakukan bukan karena cinta kasih kepada Tuhan tetapi semata-mata hanya menjalankan tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi. Menurut jemaat Efesus mereka telah menjalani segala tuntutan kewajiban dan tugas mereka sebagai umat Tuhan. Mungkin bagi mereka itu sudah “memuaskan” Tuhan. Tetapi mereka melupakan hal yang esensi dari tuntutan Tuhan tersebut. Sebenarnya, jika mereka mengikuti alur atau koridor yang Tuhan tetapkan bagi umat percaya, maka segala kewajiban dan tugas itu baru lengkap sempurna jika didasari oleh cinta kasih Tuhan. Artinya, antara cinta kasih, tindakan yang benar, dan kesetiaan pada pengajaran yang benar harus berjalan seimbang dan harmoni dalam kehidupan umat Allah. Renungkan: Berjerih lelah, bertekun, ketat dalam pengajaran, sabar menderita bagi Tuhan tidak dapat dipisahkan dengan cinta kasih Tuhan yang mula-mula dalam kehidupan kita. |
(0.99) | (Why 18:1) |
(sh: Satu jam saja! (Kamis, 14 November 2002)) Satu jam saja!Babel adalah kata sandi/simbol yang cukup umum digunakan oleh
orang Kristen abad pertama Masehi bagi kota Roma, ibukota
kekaisaran Romawi (bdk. 1Pet. 5:13). Kota ini adalah simbol dari
puncak keagungan dan kecemerlangan dari kekuasaan peradaban
Romawi, dan kemewahan serta keberkilauan kekayaannya. Penting
untuk dimengerti bahwa nas ini bukan nubuat spesifik tentang
kejatuhan Roma, tetapi tentang runtuhnya puncak dari kebejadan
moral, kejahatan, serta kesombongan dunia yang menghujat, yang
terutama tampak bagi zaman Yohanes melalui kota Roma.
Karena dosa-dosanya tersebut, Babel/Roma akan dihukum (ayat Ada sebuah peringatan sekaligus janji di sini. Kristen yang sezaman dengan Yohanes (juga kita) diperingatkan untuk tidak ikut mengambil bagian dalam dosa dan kekejian zaman dalam mana ia hidup (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">4). Ikut berdosa hanya berarti penghukuman- penghancuran, dan dukacita. Janji Allah bagi mereka yang setia dan tidak mengambil bagian adalah bahwa mereka akan berbahagia ketika Allah menunjukkan kepenuhan kekuasaan dan keadilan-Nya.
Renungkan: |
(0.98) | (Why 21:1) |
(sh: Sirnanya lara (Rabu, 20 November 2002)) Sirnanya laraHarapan selalu memiliki dua sisi. Pertama adalah kebahagiaan. Kedua adalah keresahan. Keseluruhan perikop ini selain merupakan kesimpulan dari bagian sebelumnya, sekaligus jendela untuk mengantisipasi teks-teks selanjutnya. Di sini tibalah langit yang baru dan bumi yang baru. Istilah "baru" lebih menunjuk ke perubahan kualitas, suatu transformasi. Artinya, yang lama masih tetap hadir, namun dalam perubahan dahsyat. Perubahan itu seperti tubuh Kristus yang dimuliakanâ€â€tubuh itu tetaplah tubuh- Nya, namun diperbarui dalam kilauan kemegahan. Di sana laut tak ada lagi. Ada baiknya kita memahami "laut" secara simbolis. Dalam Alkitab, ‘laut’ bisa menunjuk ke sumber kejahatan (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" vsf="TB" ver="">12:18), tempat orang-orang mati (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">20:13), dan tempat air secara harfiah. Namun, dalam Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">21:4 kita melihat bahwa laut sebagai perwakilan dari dunia yang lama, dunia yang penuh dengan penderitaan, kejahatan, dan kematian. Kala laut tiada, lara pun sirna. Sebuah kota yang kudus turun dari surga. Yerusalem baru adalah gereja Tuhan di mana orang percaya yang setia mempertahankan imannya berkumpul; Seperti pengantin perempuan yang menjaga kemurnian dan keelokan dirinya bagi sang suami tercinta (bdk. Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">3:12). Orang-orang ini akan masuk ke dalam keintiman tak bertara bersama Allah dan Kristus, sang kekasih hati mereka. Lalu terdengarlah sebuah suara dari surga (ayat Jika+bukan+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">3). Suara itu menjadi satu tanda bahwa tiada lagi yang dapat memisahkan mereka yang tetap teguh mempertahankan hubungan dengan Allah dan Kristus. Terjemahan yang lebih setia menyatakan, "Mereka akan menjadi umat-umat-Nya". Bukan hanya bangsa Israel yang dimaksud, namun orang-orang seluruh bangsa, suku, dan bahasa terhisab di dalamnya. Keselamatan menjadi universal, dan kehadiran Allah tak lagi dibatasi tembok-tembok bait Allah. Ia hadir secara penuh senantiasa. Nestapa akan berlalu. Hidup akan selamanya indah.
Renungkan: |
(0.87) | (Why 20:5) |
(ende: orang-orang mati jang lain) itu ditafsirkan: orang-orang jang bukan "mati dalam Tuhan". |
(0.85) | (Why 7:9) |
(ende) Pengabdi-pengabdi Allah dari bangsa-bangsa bukan Jahudi demikian banjak, sehingga tak terutjapkan angka jang dapat membajangkan djumlahnja. |
(0.85) | (Why 9:20) |
(ende) Dalam kedua ajat ini njata, bahwa segala hukuman bukan dimaksudkan sebagai dendam belaka, melainkan lebih sebagai adjaran untuk bertobat. |
(0.85) | (Why 13:2) |
(ende) Kaisar-kaisar itu bersama para "radja" bawahannja, tak lain tak bukan hanja kakitangan "naga" (sjaitan) itu. |
(0.85) | (Why 18:9) |
(ende) dengan ratapan para pentjinta kota itu, jang biasa berfoja-foja didalamnja dan menarik keuntungannja dari padanja; |
(0.84) | (Why 10:2) | (jerusalem: kitab kecil) Kitab ini bukan kitab bermeterai yang diserahkan kepada Anak Domba. Di sini sebuah kitab kecil yang terbuka diserahkan kepada Yohanes. |
(0.82) | (Why 7:14) |
(ende) Chusus dari ajat ini pula terang, bahwa orang-orang "jang meninggal dalam Tuhan", jaitu bukan martir, tetapi bertekun dalam perdjuangan sampai adjalnja segera atau lekas sesudah meninggal menikmati kemuliaan surgawi, biarpun belum dengan seluruh kepenuhannja. |
(0.82) | (Why 12:7) |
(ende: Didalam surga) Bukan disurga jang dibajangkan sebagai tempat dimana kemuliaan Allah nampak dan tempat para orang sutji, melainkan suatu petala angkasa jang lebih rendah, jang dibajangkan sebagai tempat tinggal roh-roh jang djahat. |
(0.80) | (Why 8:3) | (jerusalem: mezbah) Ialah mezbah pembakaran ukupan, bdk Kel 30:1; 1Ra 6:20; Ibr 9:4 |
(0.80) | (Why 11:19) | (jerusalem) Bait Suci di sorga ini bukan Bait Allah di Yerusalem, Wah 11:1-2. Di dalamnya terdapat tabur, Kel 25, perjanjian yang baru, kediaman Allah di tengah-tengah umatNya untuk selama-lamanya, bdk 2Ma 2:5-8; Wis 9:8. |
(0.79) | (Why 1:12) |
(full: TUJUH KAKI DIAN DARI EMAS.
) Nas : Wahy 1:12 Pada kaki dian itu terdapat lampu-lampu berisi minyak, bukan lilin (lihat cat. --> Za 4:2); [atau ref. Za 4:2] ketujuh kaki dian ini melambangkan tujuh jemaat yang disebut dalam ayat Wahy 1:11 (bd. ayat Wahy 1:20). |
(0.79) | (Why 4:5) | (jerusalem: bunyi guruh) Bunyi guruh dsb kerap kali menyertai penampakan Allah, Kel 19:16; Yeh 1:4,13 |
(0.78) | (Why 20:1) |
(ende: Naga) masih bebas, tetapi kini ditangkap dan dikurung untuk "seribu tahun", artinja dalam bahasa karangannja ini: untuk lama sekali. Ada jang menafsirkan djangka waktu itu sebagai mulai dengan kebangkitan Kristus dan berachir pada achir zaman. Kalimat kedua dalam ajat ini, pada pertengahannja, jakni "mereka itu tidak menghormati" dapat diterdjemahkan djuga: "dan semua orang jang tidak menghormati dsl.". Kalau terdjemahan ini benar, dapat disimpulkan, bahwa bukan sadja para martir, tetapi semua orang beriman jang bertekun dalam perdjuangannja, sesudah meninggal segera "hidup kembali dan memerintah:, menduduki tachta-tachta (Wah 21:4), bersama dengan Kristus, selama seribu tahun itu. Itulah "kebangkitan pertama", sedangkan "kebangkitan umum" akan djadi pada achir zaman. |
(0.78) | (Why 3:1) |
(full: ENGKAU MATI.
) Nas : Wahy 3:1 Jemaat di Sardis telah mati secara rohani, dan hanya beberapa anggotanya yang tinggal setia kepada Injil. Secara lahiriah, tampaknya mereka hidup dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian yang terkenal baik. Bisa jadi mereka memiliki bentuk penyembahan yang menarik, tetapi bukan kuasa dan kebenaran yang sejati dari Roh Kudus. Yesus melihat kehidupan batin dan hati umat itu. |
(0.78) | (Why 1:3) |
(full: BERBAHAGIALAH IA YANG MEMBACAKAN.
) Nas : Wahy 1:3 Ini adalah yang pertama dari tujuh "ucapan bahagia" atau ucapan berkat yang ditemukan dalam kitab Wahyu, yang dikaruniakan kepada mereka yang membaca, mendengar, dan taat kepada perkara-perkara yang tertulis di dalam kitab ini. Enam ucapan berkat lainnya dapat ditemukan dalam Wahy 14:13; 16:15; 19:9; 20:6; 22:7; 22:14 (bd. Luk 11:28). Kenyataan bahwa orang percaya harus melaksanakan perintah-perintah kitab Wahyu menunjukkan bahwa kitab ini bersifat praktis dengan petunjuk-petunjuk moral dan bukan sekadar suatu nubuat tentang perkara-perkara yang akan datang. Kita harus membaca kitab ini bukan saja demi memahami rencana Allah untuk masa yang akan datang bagi dunia dan umat-Nya, tetapi juga demi mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip rohani yang besar. Terutama sekali, kitab ini harus membawa kita lebih dekat kepada Yesus Kristus dalam iman, pengharapan, dan kasih. |
(0.77) | (Why 2:2) |
(full: YANG MENYEBUT DIRINYA RASUL.
) Nas : Wahy 2:2 Salah satu hal yang sangat diperhatikan Kristus seperti yang terungkap dalam pesan terakhir-Nya kepada ketujuh jemaat adalah bahwa mereka tidak undur karena bertoleransi terhadap guru-guru, nabi-nabi dan rasul-rasul palsu yang memutarbalikkan Firman-Nya atau yang melemahkan kuasa dan wewenang firman itu.
|
(0.77) | (Why 7:1) |
(full: AKU MELIHAT EMPAT MALAIKAT.
) Nas : Wahy 7:1 Pasal Wahy 7:1-17 merupakan sebuah selingan antara meterai keenam dan ketujuh, yang menyingkapkan keadaan mereka yang setia kepada Kristus selama masa kesengsaraan besar itu. Mereka yang berdiri teguh bagi Allah (Wahy 6:17) terdiri atas orang-orang Yahudi (ayat Wahy 7:3-8) dan orang-orang bukan Yahudi (ayat Wahy 7:9-10,13-15). Mereka menerima Injil yang kekal yang diberitakan oleh para malaikat (Wahy 14:6). |