(1.00) | (Mat 25:1) |
(sh: Siap sedia, berjaga-jaga selalu, jangan lengah (Senin, 2 April 2001)) Siap sedia, berjaga-jaga selalu, jangan lengahSiap sedia, berjaga-jaga selalu, jangan lengah. Digambarkan dalam perumpamaan ini bahwa mempelai laki- laki akan datang pada waktu yang tidak disangka-sangka. Mempelai laki-laki menuntut gadis-gadis telah siap sedia kapan saja dengan perlengkapan lengkap agar sewaktu-waktu ia datang, para gadis segera menyambutnya dapat pergi bersama dia masuk ke perjamuan kawin. Gadis- gadis harus tahu apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dan memperlengkapi dirinya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Meski waktu kedatangan sang mempelai laki-laki tidak diketahui, gadis-gadis itu harus terus berjaga-jaga dan siap siaga. Pelita dan minyak yang dipakai untuk menggambarkan kesiapan para gadis adalah semacam obor yang perlu setiap lebih kurang 15 menit dituangi minyak zaitun agar tetap menyala. Ketika mempelai laki-laki datang, mereka dapat ikut dalam prosesi mempelai laki-laki ke perjamuan tanpa kekurangan minyak. Perumpamaan ini mengajarkan tentang apa yang terjadi saat Tuhan Yesus datang kembali menjemput murid-murid untuk dibawa masuk kedalam kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus mengumpamakan diri-Nya sebagai mempelai laki-laki yang kedatangan-Nya terjadi secara tiba-tiba. Ia hanya akan membawa gadis-gadis yakni jemaat-Nya yang siap sedia. Bagi yang tidak mempersiapkan diri tidak ada kesempatan untuk berbenah. Segera pintu ruang perjamuan ditutup dan tidak akan dibuka kembali.
Menjadi-gadis-gadis bijaksana adalah tanggung jawab setiap
Kristen. Pelita harus tetap menyala saat mereka
berjalan dalam prosesi ke perjamuan. Untuk itu perlu
mempersiapkan dan memperlengkapi diri. Dalam
perumpamaan-perumpamaan yang mendahului ( Renungkan: Hiduplah sebagai 'mempelai perempuan' yang siap sedia seolah-olah sang mempelai laki-laki datang pada hari ini. |
(0.89) | (Mat 9:35) |
(sh: Komitmen untuk ikut Tuhan (Selasa, 26 Januari 2010)) Komitmen untuk ikut TuhanJudul: Komitmen untuk ikut Tuhan
Demonstrasi Yesus lewat pengajarannya yang berotoritas dan kuasa
penyembuhan-Nya yang luar biasa bukan hanya untuk menyatakan
bahwa Dialah Allah yang perkasa. Lebih dari itu, Dia adalah
Allah yang hadir ke dalam dunia untuk menyatakan kasih dan
pertolongan Allah atas manusia yang menderita dibelenggu dosa
dan berbagai kelemahan. Ungkapan "seperti domba yang tidak
bergembala" dikutip dari Perjanjian Lama (Bil. 27:17; Hanya milik Allah yang sudah ditebuslah yang bisa menjadi alat Allah yang kudus untuk memenangkan dunia yang dibelenggu dosa ini kembali kepada Allah. Yesus mempersiapkan para murid, yang kelak disebut gereja, untuk hal ini. Gereja perlu, pertama-tama memiliki hati Kristus yang peduli dan penuh kasih. Gereja harus bersumber dan bersandar pada kuasa-Nya yang dahyat untuk mendemonstrasikan kasih Allah tersebut lewat pemberitaan Injil dan uluran tangan kepedulian akan sakit penyakit dan berbagai penderitaan manusia berdosa. Maukah Anda dipersiapkan menjadi alat anugerah-Nya? |
(0.83) | (Mat 7:14) |
(full: SESAKLAH PINTU ... DAN SEDIKIT ORANG YANG MENDAPATINYA.
) Nas : Mat 7:14 Kristus mengajarkan bahwa kita tidak dapat mengharapkan mayoritas orang mengikut Dia pada jalan yang menuju hidup.
|
(0.77) | (Mat 2:13) |
(sh: Karya Allah dan peran Yusuf (Rabu, 27 Desember 2000)) Karya Allah dan peran YusufKarya Allah dan peran Yusuf. Herodes tetap memutuskan untuk membunuh bayi Yesus meskipun para Majus tidak kembali ke istananya. Untuk memastikan keberhasilan keputusannya, ia memerintahkan membunuh semua anak laki-laki berumur 2 tahun kebawah yang hidup di daerah Bethlehem. Tindakan Herodes itu menunjukkan bahwa ia adalah seorang raja yang sangat kejam (Ia+telah+memberi+perintah-Nya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">2:17-18) sekaligus menunjukkan kekejaman dan kekuasaannya sia-sia dan tidak akan mampu melawan sang Bayi kudus. Allah membimbing Yusuf untuk menyelamatkan bayi Yesus lewat mimpi. Dengan menggunakan persembahan dari orang Majus sebagai biaya perjalanan, Yusuf dan Maria melarikan diri ke Mesir. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Allah selalu berada di depan rencana manusia. Allah tahu Herodes merupakan ancaman bagi bayi Yesus dan Allah tahu bahwa Yusuf sangat miskin, maka Allah mengirimkan orang Majus dan memakai mereka untuk memelihara bayi Yesus. Peristiwa ini juga memperlihatkan kembali kesalehan dan ketaatan Yusuf terhadap perintah Allah. Begitu mendengar Allah berfirman, Yusuf segera mengajak Maria dan bayi Yesus pergi ke Mesir. Setelah Herodes mati, Allah kembali berfirman kepada Yusuf untuk membawa keluarganya pergi ke Nazaret di daerah Galilea, tempat dimana Yesus tumbuh besar dan memulai pelayanan-Nya. Yusuf tidak hanya taat kepada bimbingan-Nya, ia juga melakukan semua perintah- Nya tanpa keraguan sedikitpun. Penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia di dalam Yesus Kristus sepenuhnya adalah karya Allah. Namun Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk ikut berperan di dalamnya. Terlebih indah lagi adalah bahwa Allah selalu memberikan bimbingan-Nya agar manusia dapat berhasil dalam bekerja bersama Allah dan menyediakan segala yang dibutuhkannya. Allah hanya menuntut ketaatan tanpa syarat dari manusia yang dipilih untuk bekerja sama dengan-Nya. Karena ketaatannya, Yusuf diperkenankan berperan dalam penggenapan rencana besar Allah bagi manusia 2000 tahun yang lampau. Renungkan: Sampai sekarang pun Allah masih memberikan kesempatan kepada anak- anak-Nya untuk berperan dalam penggenapan rencana-Nya. Maukah kita meneladani ketaatan Yusuf tanpa keraguan sedikit pun? |