Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 116 ayat untuk Hosea [Pencarian Tepat] (0.000 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 18:1) (jerusalem: tahun ketiga zaman Hosea) Tepatnya tahun ini boleh diragukan.
(0.70) (Hos 1:3) (ende)

Meskipun tidak dikatakan, tetapi anak ini bukan anak Hosea sendiri, melainkan dari laki2 lain. Isterinja berdjinah

(0.70) (Hos 3:2) (ende)

Agaknja Gomer telah mendjadi selir-sahaja pada suaminja jang baru. Karena itu harus ditebus oleh Hosea.

(0.70) (Hos 14:9) (ende)

Ajat ini bersifat tambahan, jang mengadjak para pembatja nubuat2 Hosea, agar memperhatikan baik2 adjaran nabi.

(0.70) (Hos 1:1) (jerusalem)

KEDUA BELAS NABI

Kitab terakhir dalam daftar kitab-kitab para nabi menurut Allah Ibrani berjudul "Kedua belas". Sebenarnya kitab ini terdiri atas dua belas kitab kecil yang dihubungkan dengan nabi-nabi yang berlain-lainan. alkitab Yunani memberi kepada kitab ini judul "Dodekapropheton". Tradisi Gereja kristen memandang kitab ini sebagai sebuah kumpulan dua belas Nabi kecil. Istilah "nabi kecil" ada hubungan dengan kecilnya masing-masing kitab tsb dan tidak dimaksudkan sbagai suatu istilah yang menyatakan, bahwa mutu kitab-kitab ini lebih rendah dari pada mutu kitab nabi-nabi "besar". Kumpulan kedua belas nabi itu sudah ada di zaman Bin Sirakh, Sir 49:10 Dalam Alkitab Ibrani kitab-kitab itu dideretkan sesuai dengan urutan nabi-nabi itu dalam waktu, sebagaimana ditetapkan tradisi. Dalam Alkitab Yunani urutannya berbeda sedikit, dan semua ditempatkan sebelum nabi- nabi Besar. Dalam kata pengantar ini masing-masing kitab akan dibahas sesuai dengan urutannya dala waktu sebagaimana agaknya dapat diterima.

HOSEA

Hosea berasal dari kerajaan Utara dan hidup sezaman dengan nabi Amos, sebab Hosea mulai menunaikan tugasnya sebagai nabi di masa pemerintahan Yerobeam II. Ia berkarya juga di masa pemerintahan raja-raja berikut yang mengganti Yerobeam II. Tetapi tampaknya Hosea tidak menyaksikan musnahnya Samaria pada thn. 721. Hosea hidup di zaman yang muram bagi Israel: penyerbuan dari pihak Asyur, thn734-732, pemberontakan-pemberontakan dalam negeri (empat orang raja dibunuh dalam jangka waktu 5 thn.), kemerosotan akhlak dan agama.

Dari seluruh kehidupan Hosea selama zaman kekacauan itu hanya dikenal drama pribadi yang dialami nabi sendiri, Am 1-3. Drama itu menjadi tolak karyanya sebagai nabi. Arti bab-bab pertama Hosea masih diperdebatkan. Tafsirannya yang paling meyakinkan adalah sbb: Hosea memperisteri seorang perempuan yang dicintai nya. Isterinya meninggalkan Hosea. Tetapi Hosea tetap mencintai perempuan itu dan mengambilnya kembali sebagai isteri setelah mencobainya seperlunya. Pengalaman pahit itu menjadi sebuah lambang bagaimana Yahwe memperlakukan umat- pilihanNya. Caranya nabi menceritakan pengalamannya itu mungkin terpengaruh oleh makna sombolis tsb. Bab 2 mengetrapkan pengalaman itu dan begitu menjadi kunci bagi seluruh kitab: Israel telah diteristrikan oleh Tuhan, tetapi ia telah berlaku sebagai isteri yang tidak setia, bagaikan seorang pelacur. Dengan jalan itu Israel telah membangkitkan kemurkaan dan rasa cemburu suami ilahinya. Namun Tuhan tetap mengasihi Israel. Sungguhpun menghukumnya Ia bermaksud memgantar Israel kembali kepada diriNya dan mengembalikan kepadanya sukacita kasih mereka yang dahulu.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel hubungan antara Yahwe dan umat Israel diungkapkan dengan istilah-istilah yang diambil dari hidup perkawinan. Hal ini dilakukan Hosea yang berjiwa halus namun bergelora. Keberanian cara bicara Hosea sungguh mengherankan dan sungguh membingungkan luap perasaannya. Seluruh pewartaan Hosea pada dasarnya bertemakan Allah yang tidak ditanggapi umat Israel. Kemesraan kasih yang pernah terjalin antara bangsa Israel dengan Yahwe dipadang gurun lekas berlau bagaikan sebuah mimpi indah. Selanjutnya setiap bukti kasih Yahwe dibalas Israel dengan ketidak-setiaan. Dalam hal ini Hosea terutama mengecam orang-orang yang memegang pucuk pimpinan bangsanya. Para raja, yang dipilih berlawanan dengan kehendak Allah, melalui politik yang duniawi belaka telah menurunkan harkat umat tepilih sehingga menjadi sama saja dengan bangsa-bangsa lain. Para imam yang kurang berpengetahuan dan serakah membawa bangsa Israel kepada kebinasaan. Seperti Amos, Hosea mengutuk ketidak- adilan dan pemerkosaan hak manusia, tetapi ia lebih menekankan ketidak-setiaan bangsa Israel dalam bidang keagamaan. Menurut Hosea Betel adalah pusat di mana Yahwe dipuja sebagai dewa saja. Dalam upacara-upacara semum yang adakan di atas bukit-bukit, Tuhan dipersekutukan dengan Baal dan Astarte. Hosea memprotes bahwa gelar baal dengan arti "Tuhan" diberi kepada Yahwe, Am 2:15. Hosea menegaskan, bahwa hanya Allahnya Israel memberi segala karunia mau dianggap sebagai anugerah baal, dewa kesuburan, Am 2:4-17. Yahwe ialah Allah yang cemburu yang memiliki segenap hati umatNya. "Aku menyukai kasih-setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban- korban bakaran." Am 6:6. Hukuman Allah tidak terelakan, tetapi Allah hanya menghukum demi untuk menyelamatkan. Setelah menjadi ternista dan terhina, Israel akan ingat masa lampau, ketika ia masih setia kepada Yahwe; ia akan bertobat, lalu Yahwe akan kembali berkenan kepada umatNya yang akan menikmati kebahagiaan dan damai sejahtera.

Sejumlah ahli Kitab pernah membuang dari kitab Hosea segala nubuat mengenai kebahagiaan mendatang serta nubuat-nubuat mengenai Yehuda. Tetapi dewasa ini para ahli Kitab kembali kepada pendirian yang lebih berhati-hati. Menganggap Hosea sebagai nabi yang menubuatkan malapetaka melulu berarti menafsirkan salah seluruh pewartaannya. Selain itu dengan mudah dapat dimengerti, bahwa pandangan Hosea bukan saja terpusat pada kerajaan Utara, melainkan melayang juga kepada Yehuda yang bertetangga dengan Israel. Namun demikian harus disetujui, bahwa nubuat-nubuat Hosea yang dikumpulkan di kerajaan Israel, lalu diterima di kerajaan Yehuda. Di sana kitab Hosea sekali atau dua kali disadur. Bekas-bekas penyaduran tsb. dapat dilihat dalam judul kitab, Am 1;1, dan di beberapa tempat lain, mis. Am 1:7; 5:5; 6:11; 12:3. Ayat terakhir kitab Hos 14;10, mencerminkan pemikiran seorang bijak yang hidup di zaman pembuangan atau di zaman sesudahnya. Ia menanggapi inti-pokok seluruh kitab dan mengungkapkan dalamnya uraian yang terdapat di dalamnya. Sulit sekali menafsirkan kitab Hosea dengan tepat, sebab naskah Ibraninya termasuk naskah yang paling rusak dalam keseluruhan Perjanjian Lama.

Kitab Hosea membawa pengaruh yang amat mendalam pada seluruh Perjanjian Lama. Pengaruhnya terasa dalam wejangan-wejangan para nabi mengenai ibadat hati yang dijiwai kasih kepada Allah. terutama Yeremia sangat terpengaruh oleh Hosea. Tidak mengherankan, bahwa Perjanjian Baru mengutip Hosea atau sering mendapat inspirasi dari padanya. Yeremia, Yehezkiel dan Deutero-Yesaya meniru Hosea dalam menggambarkan hubungan antara yahwe dan Israel sebagai ikatan suami-isteri. Perjanjian Baru dan jemaat kristen purba mengalihkan gambar tsb kepada hubungan yang terjalin antara Yesus dan Gereja. Para mistikus kristen mengetrapkan lambang ini pada hubungan antara Allah dengan masing-masing kaum beriman.

(0.70) (Hos 10:9) (jerusalem: di Gibea) Menurut pandangan Hosea kejahatan yang dilakukan di Gibea dahulu (Hak 19) masih juga diteruskan oleh kejahatan sekarang.
(0.70) (Hos 13:10) (jerusalem: diselamatkannya) Ini barangkali menyindir nama raja Hosea (th 732-724 seb Mas). Nama itu berarti: TUHAN (YHWH) menyelamatkan.
(0.70) (Mat 2:15) (jerusalem: Anakku) Dalam ayat Hosea (Hos 11:1) ini "Anak Allah" tidak lain kecuali Israel, dan Israel melambangkan Mesias.
(0.61) (Hos 11:9) (jerusalem: Aku ini Allah...) Transendensi Allah ditekankan. Hanya dalam keterangan Hosea ini transendensi itu tidak menakutkan, seperti halnya dalam nas-nas yang lebih tua. (Kej 19:12+; 2Sa 6:6-8) atau lebih muda (Yes 6:3) dari nabi Hosea. Hosea merumuskan transendensi Allah itu dengan bahasa kasih. Kekudusannya Tuhan menyatakan diri melalui belaskasihanNya yang mengampuni, sedangkan manusia biasanya hanya melampiaskan amarahnya.
(0.60) (Hos 12:4) (ende)

Hosea mengartikan peristiwa dari riwajat Jakub ini sebagai sesuatu jang mengatakan sifat lantjungnja. Demikianpun peristiwa di Babel (tempat ibadah jang tidak baik).

(0.60) (Hos 13:12) (ende)

Allah menjimpan segala dosa Israil selama sedjarahnja, supaja sekaligus dihukum. Anggapan ini sering muntjul pada Hosea, jakni, bahwa nasib dan keadaan keturunan ditetapkan oleh kelakuan nenek-mojang.

(0.60) (Hos 3:1) (full: CINTAILAH PEREMPUAN YANG SUKA BERSUNDAL DAN BERZINAH. )

Nas : Hos 3:1

Hosea kini harus menggambarkan kasih Allah bagi Israel dengan cara yang baru. Rupanya Gomer telah meninggalkan Hosea untuk melanjutkan penyembahan Baal yang amoral itu, tetapi Hosea tidak pernah berhenti mengasihi dia, sekalipun hatinya hancur. Ia harus pergi serta menyatakan kasih dan perhatiannya untuk dia lagi, sama seperti yang dilakukan Allah bagi Israel, sekalipun mereka telah meremukkan hatinya dengan berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai "kue kismis."

(0.60) (Hos 12:3) (jerusalem: menipu saudaranya) Bdk Yes 43:27+; Kej 25:26+
(0.60) (Hos 14:9) (jerusalem) Ayat penutup ini merupakan suatu tambahan pada kitab Hosea. gaya bahasanya ialah gaya bahasa sastera kebijaksanaan, bdk Maz 107:43
(0.57) (Hos 3:1) (jerusalem: perempuan yang suka bersundal) Ini menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: yang dikasihi orang lain. Perempuan itu agaknya tidak lain dari Gomer, Hos 1:3 yang dahulu dikasihi Hosea dan terus dikasihi olehnya. Gomer dahulu tidak setia dan terus tidak setia. Kemurahan hati nabi Hosea kepada isterinya yang tidak setia itu mengibaratkan kasih Tuhan yang tidak kunjung padam kepada umatNya.
(0.57) (Hos 3:2) (jerusalem: aku membeli dia) Hosea menebus isterinya, entah dari majikannya yang baru entah dari sebuah kuil tempat Gomer menjadi sundal bakti. Apa yang dibayar Hosea l.k. sesuai dengan uang tebusan seorang budak, Kel 21:32; Ima 27:4.
(0.53) (Hos 3:1) (sh: Autobiografi Hosea sebagai gambaran kasih Allah (Selasa, 3 Desember 2002))
Autobiografi Hosea sebagai gambaran kasih Allah

Sama dengan pasal 1, pasal ini bukanlah sebuah rekonstruksi riwayat hidup Hosea, melainkan sebuah gambaran tentang berita pengampunan yang akan diterima umat Israel. Pada pasal-pasal sebelumnya kita memperoleh penjelasan tentang perselingkuhan Israel dengan kekasih-kekasih lain, yaitu ilah-ilah Kanaan (ayat 1). Dalam pasal ini, perselingkuhan itu digambarkan sebagai perempuan yang suka bersundal dan berzinah (ayat 1). Perintah Allah kepada Hosea untuk mengawini lagi istrinya itu merupakan tindakan yang tidak hanya mengibaratkan kasih Tuhan kepada Israel, tetapi juga tindakan penebusan.Penebusan Allah terhadap Israel tampak ketika Hosea membeli kembali istrinya dengan harga 15 syikal perak dan satu setengah homer jelai. Hosea membeli (menebus) kembali istrinya itu, mungkin dari seorang majikan yang memperbudaknya (budak seks?), atau dari suatu kuil Baal tempat berlangsungnya pelacuran bakti, yang bermaksud merangsang kegiatan dewa kesuburan untuk menurunkan hujan. Dalam kebiasaan Israel penebusan yang bersifat sosial ini di kalangan umat Allah dilihat sebagai wujud dari anugerah dan kasih Allah dalam relasi sosial. Makna teologis itu berakar dari tindakan penebusan Allah atas umat-Nya. Karena itu tindakan ibarat yang dilakukan Hosea ini sangat kental berkaitan dengan penebusan Allah atas Israel. Bagi Hosea, Israel kini menantikan masa-masa yang penuh damai sejahtera, pengharapan mesianis bagi umat (ayat 5).

Pada masa-masa advent ini seluruh umat Allah berada dalam masa-masa penantian akan kedatangan Mesias Yesus untuk kedua kalinya. Pada masa-masa penantian inilah kita pun perlu mengoreksi diri, apakah kita sudah berada kembali pada jalan Tuhan dan kehendak- Nya?

Renungkan:
Mestinya selama masa penantian akan kedatangan Mesias Yesus yang kedua kalinya, kita harus senantiasa hidup menurut jalan- jalan/kehendak Allah, karena masa mesianis itu sudah datang ketika Yesus lahir di kandang Betlehem.

(0.50) (Hos 2:1) (ende)

Siapa harus mengatakan itu? Rupanja: Jizre'el, anak Hosea jang pertama, kepada anak2 lainnja (saudara-saudarinja). Nama anak2 itu diganti pula: Bukan Umatku=Umatku: La Rahman=Rahman.

(0.50) (Hos 2:23) (ende)

Siapa jang ditaburkan ialah Jizre'el (anak pertama Hosea jang mengibaratkan Israil). Menaburkan disini berarti: menambahkan, kesuburan. Kata Jizre'el maknanja: Jahwe menaburkan.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA