Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk Gat (0.032 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 17:52) (bis: Gat)

Sebuah terjemahan kuno: Gat; Ibrani: sebuah lembah.

(0.83) (2Sam 15:20) (ende: saudara2)

Itai ialah pasukannja dari Gat tadi.

(0.67) (2Sam 15:19) (ende)

Itai mengepalai pasukan orang2 asing (Gat), jang diupah Dawud, waktu ia berada dinegeri Felesjet dahulu.

(0.67) (1Sam 17:52) (jerusalem: dekat Gat) Ini menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: dekat lembah.
(0.58) (1Sam 17:52) (endetn: kedekat Gat)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "sebuah lembah". "dari", diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "djalan Sja'arim".

(0.50) (Yos 21:25) (jerusalem: Gat-Rimon) Kota ini sudah disebut dalam Yos 21:24. Mungkin perlu diperbaiki menjadi Yibleam, bdk Yos 17:11.
(0.35) (Mi 1:8) (jerusalem) Ratapan ini menubuatkan kemalangan yang akan menimpa dua belas kota. Tujuh di antaranya terletak di bagian barat daya Yehuda, yaitu Gat, Moresyet-Gat, Lakhis, Zanaan, Akhzib, Maresya dan Adulam, bdk Yos 15:34-44. Dalam Mik 1:10 agaknya nama salah satu kota hilang. keempat kota yang disebut sebagai yang terakhir kiranya terletak di daerah yang sama. Maksud nubuat ini pada umumnya jelas. Sebuah serangan musuh melanda daerah asal nabi. Ini menjadi peringatan bagi Yerusalem. serangan musuh itu kiranya serbuan yang dilancarkan raja Sanherib melawan negeri Filistin dan Yehuda pada th 701 seb Mas.
(0.33) (Mzm 8:1) (ende)

Mazmur ini adalah suatu madah untuk memuliakan Allah Pentjipta, chususnja karena karjaNja jang tertinggi, jakni manusia.

"Lagu: "Pengidjakan". Terdjemahan ini dikirakan sadja. Mungkin perkataan Hibrani berarti suatu lagu atau alat musik dari kota "Gat".

(0.33) (Zef 2:4) (jerusalem: Gaza) Zefanya menyebut semua kota Orang Filistin yang menjadi sebuah persekutuan (kecuali kota Gat yang barangkali sudah musnah) yaitu "penduduk Daerah Tepi Laut". Menurut contoh Yes 10:19-31 dan Mik 1:10-15 nama kota Ekron dan Gaza diartikan lambang nasib malang kota itu.
(0.29) (Mi 1:14) (ende: mas kawin....dst.)

Mas kawin itu bukan mahar, jang diberikan kepada isteri atau walinja, tetapi hadiah2 jang dibawa isteri jang kawin. Jerusjalem (ibu) harus memberikan hadiah2 kawin itu, oleh sebab puterinja (Moresjet-Gat) diambil daripadanja oleh musuh.

(0.29) (1Sam 5:1) (jerusalem) Orang Filistin serta dewa mereka, yaitu Dagon, bdk Hak 16:23+, mengalami akibat dahsyat dari kekudusan tabut, tempat kehadiran Allah, 1Sa 6:7+.
(0.29) (Mzm 8:1) (jerusalem: Manusia hina sebagai makhluk mulia) Ini sebuah kidung yang memuliakan Allah Pencipta, Maz 2-3, teristimewa Pencipta karya utamaNya yaitu manusia, Maz 8:4-9. Maz 2 dan Maz 10 berupa ulangan. Maz 8 ini serupa dengan Maz 19:2-7 dan Maz 104.
(0.29) (Am 1:8) (jerusalem: Ekron) Kota orang Filistin, bdk Yes 13:2, yang kelima, yaitu Gat, tidak disebut di sini. Memang kota itu sudah dibasmi oleh Hazael, 2Ra 12:18 sehingga tidak berarti apa-apa lagi, bdk Ams 6:2
(0.25) (Yer 52:1) (jerusalem) Bab 52 ini hampir sama dengan 2Ra 24:18-25:30 hanya ada beberapa tambahan. Iapun sejalan dengan Yer 39:1-10. Ketiga kisah itu berasal dari satu sumber bersama. Sama seperti halnya dengan Yes 36:1-39:8, demikianpun Yer 52 di kemudian hari barulah ditambahkan pada kitab Yeremia. Diceriterakan bahwa ancaman-ancaman nabi memang terlaksana. Namun demikian semua berakhir dengan pengungkapan pengharapan, sebagaimana dinyatakan oleh nabi Yeremia juga.
(0.24) (1Sam 5:1) (sh: Allah memuliakan diri-Nya sendiri. (Selasa, 25 November 1997))
Allah memuliakan diri-Nya sendiri.

Israel kalah! Logisnya orang Filistin akan berpikir Tuhan Israel pun kalah. Apalagi tabutnya berhasil dirampas. Sebagai ungkapan kesan itu, mereka menawan tabut Allah; ditempatkan di kuil Dagon (ayat 2). Lengkaplah kemenangan Filistin dan kekalahan Israel: Dagon lebih besar daripada Allah Israel! Betapa bodoh mereka. Israel yang mengusung tabut memang tidak otomatis dibuat menang oleh Allah. Dagon dan Filistin tidak dibiarkan Allah mempermainkan kemuliaan-Nya. Tuhan menunjukkan bahwa Dagon sama sekali tak berdaya. Dua kali Dagon dibuat bertekuk lutut di hadapan tabut Allah (ayat 3-4).

Kekuatan Allah. Tangan Yahwe menekan kuat penduduk kota Asdod (ayat 6). Timbullah bala sampar, wabah yang disebabkan tikus-tikus (ayat 6 dan 6:4-5). Penduduk Asdod menyadari kekuatan dan kuasa Allah. Mereka bukannya insyaf, meninggalkan Dagon dan menyembah Yahwe. Mereka hanya memindahkan tabut ke kota Gat (ayat 8). Pengalaman itu membuat mereka beranggapan bahwa tabut itu adalah sumber kemalangan. Di Gat Tuhan menghajar penduduknya. Tabut dipindahkan ke Ekron. Penduduk kota itu dilanda kepanikan sehingga ada yang mati ketika tabut baru saja muncul (ayat 10-11).

Doa: Nyatakanlah kemuliaan-Mu dalam kami kepada dunia ini.

(0.21) (Mzm 56:1) (jerusalem: Kepercayaan kepada Allah dalam kesusahan) Ini nyanyian ratapan dan kepercayaan, Maz 56:4-5,11-12, yang menceritakan kesusahan yang dialami dari pihak musuh, Maz 56:2-3,6-7, dan meminta supaya Tuhan melenyapkan musuh itu, Maz 56:8-10; bdk Maz 5:11+. Lalu menyusullah doa syukur, Maz 56:12-13, yang barangkali kemudian ditambahkan untuk keperluan ibadat umat.
(0.18) (1Taw 8:1) (sh: Generasi yang istimewa (Kamis, 31 Januari 2002))
Generasi yang istimewa

Selain suku Yehuda dan Lewi, suku Benyamin juga diistimewakan karena kesetiaannya terhadap keturunan Daud dan ibadah bait Allah. Suku Benyamin dalam pasal 7 adalah yang bersekutu dengan kerajaan Utara, dan di pasal 8 adalah yang bersekutu dengan kerajaan Yehuda.

Ada 4 kelompok suku Benyamin dalam perikop ini. Pertama, yang tinggal di Geba (ayat 1-7). Silsilah dimulai dari Benyamin (ayat 1) dan langsung menyempit kepada cucunya, Ehud (ayat 6). Ehud adalah hakim yang membawa kemenangan bagi Israel ketika melawan raja Moab, Eglon (Hak. 3:12-30). Penyebutan Geba menunjukkan bahwa daerah ini tetap milik mereka sesudah pembuangan. Kedua, yang tinggal di Moab, Ono, Lod, dan Gat (ayat 8-13). Bagian kedua ini menyoroti Saharaim (ayat 8) dan anak-anak Elpaal (ayat 12). Beberapa lokasi dimunculkan di sini. Saharaim tinggal di Moab (ayat 8). Lalu, keturunan Elpaal membangun Ono dan Lod. Penyebutan kesuksesan pembangunan kota menyatakan berkat Allah bagi yang mendirikannya. Kemudian, disebutkan Gat yang telah direbut oleh Beria dan Sema. Penyebutan 4 nama tempat ini mensahkan kepemilikan suku Benyamin atas wilayah-wilayah tersebut.

Ketiga, yang tinggal di Yerusalem (ayat 14-28). Kalimat "Itulah para kepala puak . . . ." bisa mencakup semua nama dalam ayat 14-27. Namun, dalam 9:3-9 hanya nama Yeroham yang muncul (ayat 9:8). Dengan demikian, kemungkinan hanya nama-nama dalam ayat 26-27 yang dimaksud. Sebagian dari suku Benyamin telah kembali ke Yerusalem, dan mereka diharapkan memiliki peranan besar dalam pemulihan umat Allah. Keempat, yang berhubungan dengan Yerusalem. Yeiel adalah bapa (baca: pendiri) Gibeon. Daftar ini juga menyebutkan Kisy dan Saul, raja pertama Israel. Lalu, disebutkan pula Yonatan, sahabat karib Daud, dan Meribaal (Mefiboset) yang dikasihi Daud (ayat 2Sam. 9:6-13). Ayat 35-40 mendaftarkan banyak orang perkasa serta banyak keturunan. Di sini ditunjukkan sumbangan militer mereka dan tanda berkat Allah. Penyebutan para leluhur yang terhormat membuat suku Benyamin harus dihormati.

Renungkan: Generasi kini akan berdampak sangat besar kepada generasi-generasi yang akan datang. Berbuatlah sesuatu agar generasi Anda istimewa karena kesetiaan mutlak pada Allah!

(0.18) (Mzm 56:1) (sh: Biarkan aku berdiam diri seperti merpati (Selasa, 2 Oktober 2001))
Biarkan aku berdiam diri seperti merpati

Keterangan pembuka syair ini memberi petunjuk tentang latar belakang masa kembara Daud di Gat, ketika ia merasa sangat takut kepada Akhis, raja kota Gat (ayat 1Sam. 21:13; 22:1). Isi curahan hati Daud kepada Allah ini disusun menjadi dua bagian besar, yakni sebait pengulangan (ayat 5, 11, 12) dan sebuah konklusi ringkas (ayat 13, 14).

Ketika pemazmur mengadu kepada Tuhan terlihat bahwa Allah berada di antara orang-orang yang tertindas dan orang-orang yang menghimpit dia dengan segala keangkuhan mereka (ayat 2, 3). Pemazmur mengalami dilema jiwa yang tercetus seolah bertentangan di dalam pernyataan: aku takut...aku tidak takut (ayat 4, 5, 12). Namun pergumulan sukma ini diatasi dengan kesadaran bahwa firman Allah tidak pernah gagal. Di dalam himpitan para musuhnya Daud memohon agar murka Allah yang adil itu meruntuhkan cemooh keangkuhan serta perilaku kesombongan orang Filistin (ayat 6-8). Di dalam penantiannya akan intervensi Allah, Daud bersikap seperti merpati yang jinak. Di tengah penganiayaan Saul, ia berdiam diri dan tetap sabar. Ia percaya bahwa Allah mengenal segala jalan yang menimpa kehidupannya (ayat 9).

Setelah pemazmur dengan leluasa menyatakan isi batinnya, kini benak Daud meluap dengan ucapan syukur karena kebaikan Tuhan. Ia ingat akan nazarnya, bahkan lebih dari itu ia boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan (ayat 13, 14).

Sama seperti merpati jinak (ayat 1) yang mengumpulkan kekuatan di dalam ketenangan jiwa, orang beriman pun dapat menyediakan diri untuk menulis atau melantunkan sebuah ode sakral. Sepanjang perjalanan hidup yang penuh dengan nuansa kejadian, kita membutuhkan belas kasihan Allah. Bila kita menyetujui hal ini, kita harus menaruh harapan kita hanya di atas pundak-Nya yang memberi proteksi penuh kepada kita. Kekuatan dalam kegalauan kita dapatkan dalam ketenangan diri bersama-Nya.

Renungkan: Wahai saudara, pernahkah kita membiarkan diri kita berdiam diri seperti merpati tatkala kita dikejar-kejar oleh musuh yang melontarkan fitnah, perseteruan, ancaman, dan amarah walaupun kita tidak bersalah? Apakah langkah pertama kita mengadu adalah berlari kepada atasan, aparat keamanan, dan lembaga pengadilan? Cobalah berdiam diri sambil menghayati sebuah pujian, mazmur, atau firman- Nya.

(0.15) (2Raj 11:21) (sh: Teman rohani (Jumat, 2 Juni 2000))
Teman rohani

Seorang perempuan kristen baru-baru ini menceritakan bahwa ia baru saja melewati masa krisis kejiwaan. Namun ia mengalami frustasi karena tidak seorang kristen pun yang kepadanya ia dapat berpaling. Dia berasal dari keluarga yang baik namun mereka tidak siap untuk menolongnya. Dia pun rajin mengikuti ibadah Minggu walaupun khotbah-khotbah Minggu tidak cukup membantu dia di dalam persoalan pribadinya. Dia sudah mencoba untuk menemui pendeta dan hamba Tuhan yang lain, namun nampaknya mereka tidak mempunyai cukup waktu untuknya. Kemana ia harus pergi? Dia butuh teman rohani agar ia dapat melewati krisis dengan tetap mempertahankan imannya.

Itulah juga yang dialami oleh Yoas. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa ia melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan seumur hidupnya selama imam Yoyada mengajar dia. Apa yang dilakukan oleh Yoas sangat bertentangan dengan Ahazia orang tuanya. Walaupun tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, Yoas tidak menyembah Baal. Karena pengaruh Yoyada, Yoas berinisiatif untuk memperbaiki Bait Allah. Bahkan ketika para imam belum memperbaikinya, Yoas sendirilah melalui panitera raja yang memimpin pengumpulan dana dan membayarkan kepada para pekerja. Namun apa yang terjadi setelah Yoyada meninggal? Di dalam 2Taw. 24:15-21 diungkapkan bahwa setelah kematian Yoyada, Yoas mendapatkan pengaruh dari para pemimpin Yehuda dan meninggalkan Allah untuk berpaling kepada berhala. Bahkan ketika anak Yoyada berusaha mengingatkan Yoas, ia malah dibunuhnya.

Karena dosa-dosa itulah maka Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka Allah. Salah satunya adalah majunya Hazael raja Aram menyerang dan merebut Gat. Serangan ini berlanjut hingga mengarah ke Yerusalem. Dalam keadaan demikian, Yoas mengalami krisis baik kejiwaan maupun rohani. Ia tidak lagi mempunyai teman rohani seperti Yoyada selain para pemimpin Yehuda yang justru menyesatkan. Ia menggunakan persembahan yang dikhususkan buat Allah sebagai persembahan kepada Hazael. Seharusnya ia berpaling kepada Allah dan bukannya merampok Allah untuk meminta pertolongan manusia.

Renungkan: Kita pun membutuhkan sahabat-sahabat rohani, agar kita dapat mempertahankan komitmen kita kepada-Nya.

(0.15) (2Raj 14:21) (sh: Tuhan menjawab doa umat-Nya (Rabu, 29 Juni 2005))
Tuhan menjawab doa umat-Nya


Yerobeam naik tahta menjadi raja Israel menggantikan ayahnya, Yoas. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-15 pemerintahan Amazia, raja Yehuda (ayat 22-23).

Yerobeam merebut kembali seluruh daerah Israel, dari jalan menuju Hamat di utara Israel sampai ke Laut Mati di selatan Israel sesuai nubuat nabi Yunus, orang Gat-Hefer (ayat 25). Keberhasilan Yerobeam memulihkan wilayah Israel ini dapat dikategorikan keberhasilan besar sebab sejak 2Raja 1-14, belum ada raja Israel yang berhasil merebut wilayah Israel seluas ini. Dampaknya keamanan dan suasana politik pemerintahan bangsa Israel menguat pada masa pemerintahannya ini.

Kemenangan melawan musuh dalam sejarah bangsa Israel, hanya akan terjadi jika raja takut akan Tuhan atau jika Allah berkenan pada raja itu. Dalam hal ini kemenangan Yerobeam diperolehnya bukan akibat dari kedua faktor tersebut melainkan karena jawaban Allah atas doa umat-Nya (ayat 26a). Sebab pada waktu itu, tidak ada lagi orang yang cukup kuat untuk berperang dan tidak ada lagi penolong seperti yang Allah lakukan pada pemerintahan Raja Yoahas (lihat ayat 13:5; bdk. ayat 14:26b). Meskipun Yerobeam bukan seorang raja yang takut akan Tuhan (ayat 2Raj. 14:24), kepahlawanan Yerobeam tetap dipakai-Nya. Pertama, untuk menyelamatkan Israel dari kepahitan dan kesengsaraan dari tekanan bangsa Aram (ayat 26). Kedua, karena Tuhan mengingat keberadaan umat pilihan-Nya itu (ayat 27; bdk. 1Raj. 14:10).

Sebenarnya, pertolongan Tuhan bagi Yerobeam tak layak ia dapatkan sebab ia tidak takut akan Tuhan. Meski demikian, Allah tetap menolongnya bahkan Ia menjadikannya pahlawan Israel. Allah tetap mau menolong Israel yang menyembah berhala karena seruan doa mereka. Apalagi untuk kita, umat-Nya yang hidup benar. Ia akan menjawab doa kita yang berseru memohon pertolongan-Nya!

Renungkan: Allah tidak meninggalkan umat-Nya berjalan sendiri meski umat-Nya sering beranjak dari-Nya.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA