Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 305 ayat untuk Firman Tuhan AND book:2 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.63) (Kel 14:20) (jerusalem: malam itu lewat) Ini menurut terjemahan Yunani: Naskah Ibrani kurang jelas. Dalam Yos 24:7 dikatakan bahwa Tuhan mengadakan gelap antara orang Mesir dan orang Israel.
(0.63) (Kel 19:9) (jerusalem: Lalu Musa.... kepada TUHAN) Kata-kata ini berupa tambahan yang mengulangi bagian terakhir Kel 19:8 dan dimaksudkan sebagai peralihan kepada bagian berikutnya.
(0.63) (Kel 20:4) (jerusalem: patung) Israel dilarang memuat patung Tuhan guna keperluan beribadat (bdk pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan Ula 4:15). Larangan ini membedakan bangsa Israel dengan semua bangsa tetangganya.
(0.63) (Kel 33:1) (jerusalem) Bab Kel 33 mengumpulkan berbagai unsur yang tidak bersangkutan satu sama lain, kecuali bahwa semua berpusatkan kehadiran Tuhan pada umatNya.
(0.63) (Kel 34:28) (jerusalem: ia menuliskan) dalam naskah Ibrani tidak jelas apakah Musa yang menuliskan, Kel 34:27, atau Tuhan, bdk Kel 34:1; Ula 10:4.
(0.63) (Kel 35:30) (sh: Keahlian manusia dan urapan Allah. (Senin, 22 September 1997))
Keahlian manusia dan urapan Allah.

Tidak ada benda ciptaan tangan manusia yang dapat melukiskan keindahan dan kemuliaan Tuhan. Meski demikian, adalah wajar bila kemah pertemuan itu dibangun dan dilengkapi alat dan perkakas yang indah serta mulia. Itu merupakan ungkapan hormat dan bakti umat kepada Tuhan mereka. Bila prinsip ini sudah dipahami benar, adalah suatu kehormatan bahwa keahlian seni boleh dipakai untuk kepentingan ibadah. Keahlian seni selain bakat dan hasil latihan, juga adalah karunia dan urapan Allah. Semua dapat dipakai untuk memuliakan Allah, asal dikuduskan dan diurapi oleh-Nya.

Keagungan Tuhan dinyatakan. Tuhan menentang penyembahan berhala yaitu kecenderungan manusia menganggap sesuatu sebagai Tuhan. Namun karena seluruh isi alam ini adalah ciptaan Tuhan, hal-hal itu dapat memancarkan kemuliaan Tuhan. Demikian pun dalam diri manusia terdapat kemampuan sebagai gambar Allah untuk mencerminkan kemuliaan-Nya melalui karya-karya yang manusia buat.

Renungkan: Jika kemah atau gedung tempat umat beribadah harus teliti mencerminkan kemuliaan Tuhan, terlebih tubuh dan hidup kita yang adalah Bait Allah yang hidup.

Doa: Jadikanlah hidup kami suatu ungkapan kebesaran-Mu, Tuhan.

(0.62) (Kel 2:1) (sh: Penyiapan sang pembebas Israel (Selasa, 29 Maret 2005))
Penyiapan sang pembebas Israel


Kondisi mustahil yang dialami Israel di pasal 1 kini dialami oleh bayi dari pasangan suku Lewi (ayat 1-3). Secara manusiawi, bayi yang baru dilahirkan tersebut pasti akan mati. Ia hanya ditempatkan di sebuah keranjang yang terbuat dari dedaunan dan dibuang ke Sungai Nil yang besar dan dalam. Tak dinyana, puteri Firaun menemukan bayi orang Israel di keranjang itu (ayat 5-6). Seharusnya ia tahu adanya perintah dari ayahnya untuk membunuh bayi laki-laki Israel, tetapi kini ia menjadi alat Tuhan menyelamatkan Musa. Bahkan ia membuka kesempatan untuk Musa mendapatkan pendidikan kepemimpinan dalam istana Firaun. Musa masuk di sarang musuh. Inilah pemeliharaan Tuhan bagi Musa dan Israel. Rencana Tuhan mengalahkan siasat jahat Firaun.

Yang lebih mengherankan lagi secara fisik Musa dibesarkan di istana Firaun, tetapi puteri Firaun menyerahkan Musa untuk dirawat oleh inang penyusu yang ternyata ibunya sendiri (ayat 7-9). Akibatnya hubungan batin Musa dengan keluarganya tetap terpelihara. Oleh karena itu, walaupun setelah besar ia adalah pangeran Mesir, hati Musa berpaut kepada bangsanya sendiri. Hal itu terungkap ketika ia membunuh seorang Mesir yang sedang menyiksa seorang Ibrani (ayat 11-12). Hanya saja sifat dan tindakan patriotik Musa saat itu belum dapat dipakai Tuhan untuk membebaskan umat-Nya dari Mesir. Ada penggemblengan yang harus dilalui Musa di Padang Midian, yaitu Kawah Candradimukanya Musa. Musa disiapkan Tuhan menjadi pemimpin melalui belajar dipimpin Tuhan (ayat 15b-22).

Tuhan menyiapkan hamba-hamba-Nya melalui banyak cara dan tahapan. Anugerah Tuhan tidak saja menyelamatkan dan memelihara, tetapi juga membentuk karakter kita agar layak dipakai-Nya. Pembentukan Tuhan itu terjadi melalui proses belajar, menanti, menaati, dsb. Yang penting bagaimanapun Tuhan memproses kita, kita harus siap menerima dan responsif terhadap semua cara pembentukan-Nya.

Doaku: Tuhan, bentuk dan persiapkan aku jadi laskar-Mu.

(0.62) (Kel 10:1) (sh: Siapa mempermainkan siapa? (Senin, 11 April 2005))
Siapa mempermainkan siapa?


Telah tujuh kali tulah menimpa Mesir, namun Firaun berkeras hati tidak mau bertobat. Tulah-tulah dahsyat masih akan menimpa mereka. Salah satu tujuan Tuhan adalah supaya kelak peristiwa mukjizat ini diceritakan umat Israel turun temurun sehingga nama Tuhan dipermuliakan (ayat 2).

Bencana belalang yang akan menimpa Mesir sangat dahsyat dan melebihi bencana-bencana sebelumnya. Bencana belalang ini akan mendatangkan bencana lain seperti kelaparan sebab akan menghabiskan segala tumbuhan dan pepohonan (ayat 5,12,15). Secara kumulatif tulah-tulah ini semakin memporakporandakan berbagai sendi kehidupan Mesir. Para pegawai Firaun sudah menyadari bahwa mereka tidak dapat melawan tangan TUHAN. Mereka sadar mereka pasti binasa (ayat 7). Namun, Firaun tetap mengeraskan hati (ayat 10-11).

Apakah Firaun sedang mempermainkan Tuhan? Dalam tulah-tulah sebelumnya sikap Firaun terlihat seperti bertobat ketika tulah dinyatakan, tetapi begitu tulah diangkat ia mengeraskan hati. Sikap yang sama ditunjukkan dalam menghadapi tulah belalang ini (ayat 16-20). Sebenarnya Tuhan tetap berdaulat. Ia yang mengendalikan hati Firaun. Tujuan Tuhan adalah hendak mempertontonkan kuasa dahsyat-Nya yang tidak dapat ditandingi oleh ilah-ilah lain. Dengan demikian Firaun akan dipaksa tunduk dan mengakui kedaulatan Tuhan.

Tuhan tidak dapat dipermainkan manusia karena Dia mahakuasa dan berdaulat atas seluruh hidup manusia. Orang yang terus menerus mengeraskan hati terhadap teguran dan peringatan Tuhan dan yang mengira bisa mengelakkan konsekuensi penolakannya suatu saat akan tidak bisa lagi bertobat. Ini juga peringatan keras buat kita yang telah menerima anugerah-Nya yang melimpah, agar kita jangan bermain-main lagi dengan dosa. Jangan tunggu sampai hajaran keras harus Tuhan timpakan kepada kita supaya bertobat.

Camkan: Tidak seorang pun dapat luput dari hukuman Tuhan bila mengabaikan kesabaran-Nya yang menuntun pada pertobatan.

(0.62) (Kel 15:24) (ende)

Berkali-kali ternjata, bahwa orang-orang Israel terutama memikirkan keuntungan materiil, dan menganggap perdjalanan menudju kemerdekaan terlampau mudah. Tipis sekali pengertian mereka tentang maksud-maksud Tuhan. Perdjalanan mendjeladjahi padang pasir dan hidup jang serba sangat sederhana merupakan unsur dalam pembebasan rohani mereka, lagi suatu koreksi terhadap anggapan jang terlampau bersifat manusiawi tentang panggilan tuhan.

(0.62) (Kel 20:12) (ende)

Wadjib menghormati dan menghargai orangtua sebagaimana harusnja. Atas Nama Tuhan mereka menjalurkan hidup dan djandji-djandji Keselamatan. Menghormati orang tua berarti menghormati hidup, dan dengan demikian menurut Berkat Tuhan, jang mendjandjikan dan mendjamin kehidupan perintah ini dikenai hukuman mati (Kel 21:15,17; bandingkan Kej 9:22-25).

(0.62) (Kel 30:12) (ende)

Tentang tjatjah-djiwa ini lihat Tj Dj 1(Bil 1). Di Israel tidak pernah orang mengadakan tjatjah-djiwa dengan hati tenang-tenteram, karena dianggap perbuatan mentjari kepuasan sendiri dan kebohongan. Israel serta pemimpin-pemimpinnja tidak boleh membanggakan diri karena besar djumlahnja, karena umat semata-mata adalah milik Tuhan, dan hanja berkat Tuhan mentjapai keagungannja. (lihat 2Sa 24)

(0.62) (Kel 32:1) (ende)

Bangsa Israel menginginkan suatu Lambang Tuhan untuk dibawa serta, seperti misalnja mendjadi kebiasaan pada tentara Mesir. Keinginan akan Tuhan jang kelihatan ini menundjukkan kurangnja kepertjajaan akan Jahwe jang tidak kelihatan. Selain itu bertentangan dengan larangan Kel 20:4.

Tentang Musa tinggal diatas gunung, lihat Kel 24:12-18.

(0.62) (Kel 33:19) (ende)

Lagi Tuhan menegaskan, bahwa "Jahwe" itulah namaNja sendiri. Ini sekali lagi memperkuat djandji jang tertjantum dalam nama itu (Kel 3:14 tjatatan). Dari kebaikan Tuhan jang melimpah ini ternjatalah, bahwa Ia sendiri menganugerahkan Rahmat-rahmatNja setjara bebas sama sekali. Kalau sekali Ia sudah mengambil keputusan, maka keputusan ini tidak akan ditjabutNja.

(0.62) (Kel 33:23) (ende)

Suatu tradisi jang amat kuno; Tuhan digambarkan dengan tjara-tjara manusiawi. kemudian Tuhan djuga menampakkan diri kepada Elias didekat gunung jang sama (1Ra 19:9-14). Bandingkan dengan penampakan dibukit kepada Musa, Elias dan Jesus (Mat 17:1-13 par).

(0.62) (Kel 24:16) (full: KEMULIAAN TUHAN. )

Nas : Kel 24:16-17

Kemuliaan Tuhan dinyatakan melalui suatu manifestasi terang cemerlang yang memancar dari diri Allah

(lihat cat. --> Kel 40:34;

[atau ref. Kel 40:34]

bd. 1Tim 6:16).

(0.62) (Kel 33:13) (full: BERITAHUKANLAH KIRANYA JALAN-MU KEPADAKU. )

Nas : Kel 33:13

Semua anak Tuhan harus dengan sungguh-sungguh berdoa agar mengenal jalan-jalan Tuhan, yaitu hati, tujuan, hikmat, prinsip-prinsip kudus, dan bahkan penderitaan-Nya; dengan demikian kita mengenal diri-Nya Allah.

(0.62) (Kel 24:8) (jerusalem: mengambil darah itu) Musa sebagai pengantara Tuhan dan rakyat secara simbolik mempersatukan kedua belah pihak ini dengan memercikkan darah dari korban yang sama pada mezbah yang melambangkan Tuhan dan pada umat. Melalui darah itu perjanjian menjadi sah, sama seperti perjanjian yang baru akan menjadi sah melalui darah Kristus, Mat 26:28+; Ibr 9:12-26+.
(0.62) (Kel 40:34) (full: KEMULIAAN TUHAN. )

Nas : Kel 40:34

Kitab Keluaran berakhir dengan kemuliaan Tuhan yang memenuhi Kemah Suci.

  1. 1) Manifestasi ini melambangkan perihal Tuhan berdiam di dalam dan di tengah-tengah umat-Nya melalui gereja yang sejati (bd. 1Kor 3:16; Ef 2:18-22). Peristiwa ini selanjutnya melambangkan bahwa di masa depan Allah berdiam di tengah-tengah semua orang kudus-Nya yang setia di langit baru dan bumi baru (Wahy 21:3).
  2. 2) "Kemuliaan Tuhan" sering kali disebut sebagai kemuliaan "Shekinah"

    (lihat art. KEMULIAAN ALLAH).

(0.62) (Kel 29:29) (sh: Lingkungan kudus. (Jumat, 22 Agustus 1997))
Lingkungan kudus.

Jubah keimaman milik Harun yang telah dikuduskan, harus diwariskan kepada anak-anaknya, untuk dikenakan kelak saat mereka diurapi dan ditahbiskan. Mezbah tempat korban dipersembahkan juga harus dikuduskan dengan upacara pendamaian dan penyucian, tujuh hari lamanya. Tuhan juga memerintahkan korban kudus tiap pagi dan petang bagi kemuliaan-Nya. Semua itu untuk mengingatkan bahwa umat Tuhan kudus adanya, maka harus hidup kudus. Pertobatan harus dijalani setiap hari. Pun pengampunan dan persekutuan dengan Tuhan.

Allah ada di tengah umat-Nya. Bila umat hidup dalam ketaatan dan kekudusan di hadapan Tuhan, Allah akan tinggal di tengah umat-Nya. Allah akan berkarya dalam hidup mereka sehingga iman mereka makin teguh pada kesetiaan Allah. Dia, Allah yang telah membebaskan umat-Nya dari perbudakan Mesir untuk menjadikan mereka milik-Nya. Dia Maha Kudus dan Agung, namun penuh kasih sayang. Kini kita juga mengaku adalah umat milik Allah. Apakah benar Tuhan hadir dalam hidup kita? Bila kita jujur, bukankah Tuhan hanya kita tempatkan sebagai penjaga pintu? Kita hanya mengundang Dia masuk saat kita merasa perlu.

Doa: Tuhan, aku ingin Kau memilikiku sepenuhnya.

(0.62) (Kel 31:12) (sh: Hari Sabat lambang perjanjian. (Senin, 15 September 1997))
Hari Sabat lambang perjanjian.

Umat Allah berhenti bekerja pada Hari Sabat. Allah yang beristirahat sesudah enam hari mencipta, menginginkan agar umat-Nya pun beristirahat dalam Dia. Hari Sabat itu penting sekali artinya bagi Israel, ini terlihat dari kerasnya sanksi atas mereka yang melanggar. Mereka harus dihukum mati. Dengan memelihara Sabat, mereka menunjukkan jatidiri mereka sebagai umat Allah. Sabat menjadi lambang bagi perjanjian antara Allah dan umat-Nya.

Memuji Tuhan dan beristirahat. Orang Farisi memagari Hari Sabat dengan banyak peraturan. Usaha apa pun bentuknya sudah dicap sebagai pekerjaan, sehingga makna Sabat dihapuskan. Kristen merayakan "Hari Tuhan" pada Hari Minggu, sebab pada hari pertamalah Tuhan Yesus bangkit. Kristen merayakan Hari Tuhan bukan dengan muka muram tetapi dengan sukacita. Tentu kita memulai hari itu dengan memuji Tuhan dalam ibadah di gereja. Sesudah itu kita menikmati kebaikan Tuhan dengan bersantai, menonton TV, berekreasi, berkunjung ke rumah kerabat, dlsb. Pokoknya satu hari dalam seminggu itu kita berpesta dengan Tuhan. Kristen bukan saja harus merayakan itu sendiri, tetapi juga memastikan bahwa orang yang bekerja padanya pun beristirahat teratur.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA