Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 50 ayat untuk Engkau sebagai AND book:[1 TO 39] AND book:28 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.89) (Hos 9:1) (bis: Di tiap pengirikan gandum)

Di tiap pengirikan gandum: tempat-tempat ini dipakai juga sebagai tempat ibadah.

(0.88) (Hos 9:3) (ende: kembali ke Mesir)

Pembuangan ke Asjur membuat Israil mendjadi seperti waktu ia berada di Mesir sebagai budak.

(0.88) (Hos 12:7) (ende)

Israil menuruti teladan penduduk Kena'an dalam hal dagang dan hal itu tidak dirasakan sebagai kesalahan.

(0.87) (Hos 12:4) (ende)

Hosea mengartikan peristiwa dari riwajat Jakub ini sebagai sesuatu jang mengatakan sifat lantjungnja. Demikianpun peristiwa di Babel (tempat ibadah jang tidak baik).

(0.86) (Hos 7:14) (jerusalem: pembaringan mereka) Mungkin dimaksudkan tempat tidur, tetapi mungkin pula tikar atau kain yang dipakai untuk bersembahyang, bdk Maz 4:5; 149:5
(0.85) (Hos 4:1) (sh: Dosa-dosa Israel dirinci (Rabu, 4 Desember 2002))
Dosa-dosa Israel dirinci

Pasal ini diawali dengan maksud Allah untuk menyeret Israel ke meja hijau Allah, karena banyak kesalahan yang dilakukan Israel (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1). Ungkapan pada ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1 merupakan ungkapan kunci dan sentral dalam pemberitaan Hosea, tentang betapa dalam dan hebatnya kesalahan-kesalahan yang dilakukan Israel. Untuk semua yang Israel lakukan, Allah akan bertindak bukan sebagai suami tetapi sebagai Hakim. Dalam hal ini Allah tidak hanya mengadukan orang Israel, tetapi juga para imam dan para nabi (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4-5) yang mestinya menuntun umat kepada jalan Allah. Para imam dan para nabi ternyata tidak menjalankan tugas sesuai dengan panggilannya sebagai nabi ataupun imam. Mereka lebih mengutamakan materi ketimbang menyatakan kebenaran Allah (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6,8). Bahkan Hosea melihat bahwa pejabat agamalah yang memelopori sikap menolak pengenalan akan Allah (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">6). Kata ‘menolak’ berasal dari kata Ibrani ‘yada’ yang berarti menolak persekutuan yang intim dengan Allah, dan berselingkuh dengan ilah-ilah lain (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12-14,17). Dengan demikian penolakan terhadap pengenalan akan Allah sama dengan kehidupan yang disesatkan oleh roh perzinahan (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12). Sikap para pejabat agama ini menyebabkan umat lari meninggalkan Allah, dan percaya kepada petenung dan berhala-berhala Kanaan (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">12,13). Bahkan dengan sikap atraktif mereka mempersembahkan kurban di puncak- puncak gunung dan di atas bukit-bukit.

Allah tidak tinggal diam melihat sikap penolakan umat terhadap Diri- Nya. Allah tidak hanya menghakimi tetapi juga menghukum! Rakyat Israel dan para pejabat agama akan mendapat hukuman yang sama dari Allah (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">9,10). Namun, dibalik penghukuman itu ada juga berita pengharapan (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">15).

Renungkan:
Pemimpin agama adalah panutan umat yang digembalakannya. Apakah kita sebagai pemimpin umat baik sebagai presbiter, pendeta dan lain-lainnya masih menjunjung tinggi makna terdalam keberadaan kita sebagai pemimpin umat? Atau jangan-jangan godaan roh perzinahan itu telah membuat kita terseret kepada godaan-godaan roh penyimpangan.

(0.84) (Hos 1:10) (full: SEPERTI PASIR LAUT. )

Nas : Hos 1:10-11

Penolakan kerajaan utara oleh Allah sebagai bangsa yang terpisah tidak berarti bahwa Allah melupakan janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub mengenai negeri dan bangsa itu. Kendatipun dosa Israel, Allah akan menemukan cara untuk memulihkan mereka kembali sebagai anak; Ia akan mempersatukan kedua belas suku itu menjadi satu bangsa di bawah satu pemimpin. Janji penyatuan kembali ini menunjuk kepada pemerintahan Mesias yang akan datang.

(0.84) (Hos 1:2) (ende)

Persoalan perkawinan Hosea telah dibahas dalam pendahuluan.

(0.84) (Hos 2:16) (ende)

Ba'al berarti Tuan, dan dipakai djuga sebagai sebutan suami. Tetapi kata itupun nama dewa Kena'an. Maka Israil tidak mau lagi menjebut Jahwe "Ba'al", supaja segenap kenangan akan dewa itupun lenjap pula

(0.84) (Hos 6:2) (ende)

Tidak sedikit pudjangga geredja dahulu mengartikan ajat ini sebagai nubuat tentang djaman al-Masih serta kebangkitanNja. Tetapi maksud jang sebenarnja ialah: Rakjat dengan sembrono mengharapkan pertolongan Jahwe jang segera harus datang djuga (dua hari, hari ketiga = lekas). Lalu ia akan "bangkit" dan akan "dihidupkan" dari keruntuhan nasional dan akan lepas dari segenap bahaja.

(0.84) (Hos 13:14) (ende)

Jahwe akan melepaskan Israil dari keruntuhan se-lengkap2nja:(maut, pratala jang dibajangkan sebagai kekuasaan bersendiri dan bermusuh, jang memiliki Israil).

Mungkin ajat Hos 13:14 lebih baik dipindahkan sesudah Hos 14:5; ditempat itu lebih tjotjok dan Hos 13:14 mendjadi lebih terang.

(0.84) (Hos 9:17) (full: MEREKA AKAN MENGEMBARA. )

Nas : Hos 9:17

Sebagai penggenapan Ul 28:65-66, Israel akan menjadi bangsa yang terserak bagaikan gelandangan tunawisma karena mereka tidak mendengarkan peringatan-peringatan Firman Allah melalui para nabi.

(0.84) (Hos 12:10) (jerusalem: para nabi) Adanya nabi dan penglihatan menyatakan perkenanan Tuhan, Ula 18:9-22+; Maz 74:9; Rat 2:9; Bil 12:2-8; Kel 33:11
(0.84) (Hos 3:2) (full: AKU MEMBELI DIA. )

Nas : Hos 3:2

Walaupun Gomer saat ini mungkin sekali berutang dan nyaris dijual sebagai budak, sebagaimana diizinkan hukum, Hosea datang dan membelinya dengan harga yang mahal. Tanggapan Hosea ini melukiskan kasih Allah yang menebus bagi orang berdosa, yang tidak sanggup menebus, membebaskan atau menyelamatkan diri mereka sendiri; satu-satunya harapan kita ialah kasih karunia-Nya.

(0.84) (Hos 13:13) (jerusalem: Sakit beranak) Di sini untuk pertama kalinya dalam Alkitab dipakai "sakit beranak" sebagai lambang malapetaka yang mengancam umat, bdk Yer 6:24; 22:23; Yes 26:17; 66:6-7, dll. Di sini kiasan itu agaknya dipakai buat mengungkapkan bahwa menurut maksud Tuhan bencana itu mesti membawa umat kepada tobat. Tobat itu akan menjadi sumber hidup yang baru (kelahiran anak). Hanya Efraim tidak mau lahir dan begitu mengutuk dirinya
(0.84) (Hos 3:1) (sh: Autobiografi Hosea sebagai gambaran kasih Allah (Selasa, 3 Desember 2002))
Autobiografi Hosea sebagai gambaran kasih Allah

Sama dengan pasal Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1, pasal ini bukanlah sebuah rekonstruksi riwayat hidup Hosea, melainkan sebuah gambaran tentang berita pengampunan yang akan diterima umat Israel. Pada pasal-pasal sebelumnya kita memperoleh penjelasan tentang perselingkuhan Israel dengan kekasih-kekasih lain, yaitu ilah-ilah Kanaan (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1). Dalam pasal ini, perselingkuhan itu digambarkan sebagai perempuan yang suka bersundal dan berzinah (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1). Perintah Allah kepada Hosea untuk mengawini lagi istrinya itu merupakan tindakan yang tidak hanya mengibaratkan kasih Tuhan kepada Israel, tetapi juga tindakan penebusan.Penebusan Allah terhadap Israel tampak ketika Hosea membeli kembali istrinya dengan harga 15 syikal perak dan satu setengah homer jelai. Hosea membeli (menebus) kembali istrinya itu, mungkin dari seorang majikan yang memperbudaknya (budak seks?), atau dari suatu kuil Baal tempat berlangsungnya pelacuran bakti, yang bermaksud merangsang kegiatan dewa kesuburan untuk menurunkan hujan. Dalam kebiasaan Israel penebusan yang bersifat sosial ini di kalangan umat Allah dilihat sebagai wujud dari anugerah dan kasih Allah dalam relasi sosial. Makna teologis itu berakar dari tindakan penebusan Allah atas umat-Nya. Karena itu tindakan ibarat yang dilakukan Hosea ini sangat kental berkaitan dengan penebusan Allah atas Israel. Bagi Hosea, Israel kini menantikan masa-masa yang penuh damai sejahtera, pengharapan mesianis bagi umat (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">5).

Pada masa-masa advent ini seluruh umat Allah berada dalam masa-masa penantian akan kedatangan Mesias Yesus untuk kedua kalinya. Pada masa-masa penantian inilah kita pun perlu mengoreksi diri, apakah kita sudah berada kembali pada jalan Tuhan dan kehendak- Nya?

Renungkan:
Mestinya selama masa penantian akan kedatangan Mesias Yesus yang kedua kalinya, kita harus senantiasa hidup menurut jalan- jalan/kehendak Allah, karena masa mesianis itu sudah datang ketika Yesus lahir di kandang Betlehem.

(0.84) (Hos 7:3) (sh: Persekongkolan dalam kejahatan (Sabtu, 7 Desember 2002))
Persekongkolan dalam kejahatan

Kecaman Hosea terhadap kejahatan bangsa itu tidak pernah berhenti. Kejahatan Israel makin bertambah, meski sudah sering diperingati, bahkan dicambuk oleh Tuhan dengan berbagai malapetaka. Nubuat Hosea pada pasal ini dilatarbelakangi oleh peristiwa-peristiwa historis perebutan kekuasaan yang berlangsung terus-menerus di Israel Utara (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7). Persekongkolan para pemuka dengan para pembunuh dilakukan dalam pesta pora di istana raja. Setelah berpesta pora dan mabuk- mabukan, mereka membunuh raja dengan iring-iringannya yang juga sedang mabuk (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">5).Agaknya, Hosea melihat kejahatan seperti perebutan kekuasaan yang berakhir dengan tewasnya sejumlah raja merupakan suatu kejahatan politik, yang bisa dilihat sebagai pemberontakan kepada Allah sekaligus sebagai penghukuman Allah. Sayangnya, keadaan ini tidak membuat mereka berseru meminta pertolongan Tuhan ( 7,10). Mengapa? Karena mereka tidak berakal budi dan tolol (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">11)! Ketololan Israel tampak ketika ia berkoalisi dengan bangsa-bangsa lain. Krisis politik yang mereka alami—sebagai akibat dari kejahatan yang mereka lakukan—tidak membuat mereka berbalik mencari Allah dan kehendak-Nya, tetapi justru mencari pertolongan dari bangsa-bangsa yang sebenarnya akan menghancurkan mereka (ayat Engkau+sebagai+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">9-11). Akar segala malapetaka adalah pemberontakan Israel kepada Allah, sehingga usaha apapun yang dilakukan Israel untuk mengatasi berbagai krisis tidak akan bermanfaat—termasuk meminta bantuan bangsa-bangsa lain. Jalan satu-satunya adalah kembali kepada Allah dan kasihnya yang mula- mula. Hanya dengan itu mereka mampu menghentikan semua kejahatan di berbagai bidang kehidupan termasuk politik.

Kita semua tentu pernah atau bahkan sedang mengalami krisis yang luar biasa dalam kehidupan kita, baik sebagai bangsa, masyarakat, gereja, atau pun dalam keluarga. Tanyakan pada diri kita apakah dalam mengupayakan penyelesaiannya kita sudah menempatkan Allah sebagai yang sentral?

Renungkan:
Utamakan kebaikan Allah yang nyata dalam cara berpikir, berbuat, dan berkata. Itulah yang dikerjakan Allah dalam natal.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA