Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk Elyakim (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yes 22:24) (jerusalem) Ayat-ayat yang agaknya berupa prosa ini merupakan suatu tambahan. Elyakim sendiri akan dipecat dan seluruh familinya turut dijatuhkan. Famili itu kiranya memanfaatkan kedudukan Elyakim untuk mendapat pelbagai keuntungan juga.
(0.80) (Yes 22:15) (full: SEBNA. )

Nas : Yes 22:15-25

Allah menyatakan hukuman atas seorang pejabat pemerintah yang korup bernama Sebna, yang akan digantikan oleh Elyakim, seorang pemimpin yang saleh (bd. ayat Yes 22:20).

(0.60) (Yes 22:15) (jerusalem) Ini satu-satunya nubuat Yesaya mengenai seseorang secara perorangan. Sebna itu ternyata seorang baru dan mungkin berkebangsaan asing. Ia berhasil mendapat pangkat tertinggi di istana, semacam wasir raja Hizkia. Hanya Yesaya saja berceritera bahwa Sebna dipecat dan diganti dengan Elyakim. Tetapi 2Ra 18:26,37; 19:2=Yes 36:3,11,22;37:2 memberitahukan hasil tindakan itu. Elyakim menjadi kepala istana dan Sebna panitera negara. Mungkin makam Sebna yang disebut dalam Yes 22:16 ditemukan kembali di sebuah pekuburan di Yerusalem yakni Syiloah.
(0.49) (2Raj 23:34) (jerusalem: Yoyakim) Nama Elyakim dan nama Yoyakim pada pokoknya searti, sebab yang pertama berarti: Allah meninggikan, dan yang kedua berarti TUHAN (YHWH) meninggikan. Yoyakim barangkali nama yang diberi dalam upacara penobatannya, bdk 2Ra 14:21+. Mungkin juga bahwa Nekho memberi nama baru itu sebagai tanda bahwa Yoyakim seorang raja taklukan, bdk juga 2Ra 24:17
(0.43) (Yes 22:1) (sh: Dosa umat Tuhan pun dibongkar! (Rabu, 8 September 2004))
Dosa umat Tuhan pun dibongkar!

Setelah bernubuat tentang bangsa-bangsa (Yes. 20-21), kini nubuat Nabi Yesaya dialamatkan kepada Yehuda dan Yerusalem. Ternyata mereka juga berdosa. Dalam Perjanjian Lama, keberadaan umat Israel istimewa karena mereka adalah keturunan Abraham. Mereka bermegah akibat status quo (status keturunan) yang dimiliki. Dalam konteks ini, umat Israel menganggap dapat melakukan apa saja tanpa ditegur karena mereka umat pilihan. Namun, anggapan itu salah besar. Jika kita membaca sejarah umat Israel, kita akan mendapati bahwa umat Israel berkali-kali ditegur Tuhan karena kesalahan dan pelanggaran mereka.

Dari "Lembah penglihatan" (ay. 1-13) Yerusalem digambarkan sebagai kota yang akan diserang dan dihancurkan apabila penduduknya tidak kembali kepada Tuhan. Kekeliruan yang dilakukan oleh mereka ialah mengandalkan kekuatan diri sendiri dan berlindung pada bantuan negara-negara yang kuat pada zaman itu. Dan kesalahan utama mereka ialah mereka melupakan Tuhan yang terbukti mampu menyelamatkan mereka dari serangan musuh. Mereka tidak memercayai janji dan penyertaan Tuhan. Itulah sebabnya, Tuhan akan menghakimi mereka, dan penghakiman ini akan mematikan mereka (ayat 15-19). Meski demikian, Tuhan tetap menjanjikan pengharapan melalui Elyakim anak Hilkia (ayat 20). Elyakim akan menjadi pemimpin umat yang menyelamatkan Yerusalem. Dia digambarkan menjadi "gantungan" bagi umat Israel. Tetapi ini pun tidak akan berlangsung lama, karena pada akhirnya Elyakim pun akan jatuh (ayat 25).

Keberadaan umat Tuhan harus dilihat dari hubungan yang benar antara mereka dan Tuhan. Seorang Kristen sejati disebut orang percaya bukan karena ia memiliki status yang didapatkan karena keturunan, baptisan, kewargaan gereja, tetapi karena ia memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Inilah dasar iman Abraham (Ibr. 11:8). Hal yang sama dituntut dari kita yaitu kita dipanggil untuk memiliki hubungan yang benar dengan-Nya.

Renungkan: Pemurnian apakah yang perlu di alami orang Kristen di Indonesia agar Tuhan leluasa memakainya?

(0.40) (Yes 22:15) (sh: Kepentingan sendiri. (Kamis, 15 Oktober 1998))
Kepentingan sendiri.

Tak dipungkiri bahwa Sebna, kepala rumah tangga istana, berpengaruh besar terhadap segala keputusan yang diambil raja. Bahkan ada kemungkinan tindakan memberontak terhadap Asyur merupakan usulannya. Sedemikian besar kekuasaannya sampai-sampai ia membangun kuburnya sendiri di tempat yang tinggi (ayat 16) untuk kepentingan sendiri pula. Allah murka, karena di mata Allah Sebna bukanlah siapa-siapa dan tak punya apa-apa, termasuk hak dan wewenang melakukan semua itu (ayat 16a).

Hak dan wewenang Allah. Bila Tuhan akan memakai seseorang sebagai pekerja-Nya, maka Tuhan sendirilah yang akan memberikan kuasa, memperlengkapi dengan segala sesuatu (ayat 21). Elyakim bin Hilkia, pekerja pilihan Tuhan itu akan diperlengkapi dengan segala kemampuan, bahkan diberi kedudukan yang tinggi pula. Bila Sebna diumpamakan seperti bola yang menggelinding (ayat 18), Elyakim di tangan Tuhan akan seperti kunci yang menentukan atau gantungan yang terpancang kokoh (ayat 22, 23).

Renungkan: Jangan melayani Tuhan dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Layanilah Tuhan di dalam kuasa Allah yang memanggil, menguduskan, menyertai para hamba-Nya.

(0.35) (2Raj 23:31) (sh: Mereka memilih jalan berdosa (Jumat, 15 Juli 2005))
Mereka memilih jalan berdosa

Anugerah Tuhan selalu dicurahkan dengan melimpah kepada orang-orang yang mengasihi Dia. Setiap orang harus merespons anugerah itu dengan syukur dan ketaatan. Bila mereka menolak anugerah dan memilih hidup dalam dosa maka mereka akan menerima konsekuensinya.

Yoahas dan Elyakim adalah anak-anak Raja Yosia. Mereka telah menyaksikan bagaimana salehnya ayah mereka. Mereka dapat puas menikmati Kitab Taurat. Sepanjang ayah mereka masih hidup, mereka hidup beribadah mengikut Allah nenek moyang mereka (lih. 2Taw. 34:33). Namun, setelah ayah mereka mati mereka memilih untuk hidup berdosa (2Raj. 23:32, 37).

Pada masa Raja Yoahas yang jahat berkuasa, Allah mulai menghukum Yehuda dengan menyerahkan bangsa itu ke tangan Firaun Nekho (ayat 33). Nekho memecat Raja Yoahas dan mengangkat Elyakim (Yoyakim) sebagai raja Yehuda (ayat 34). Raja Yoyakim ternyata sama jahat dengan Yoahas. Tuhan menghukum Yehuda melalui Nebukadnezar, raja Babel dan gerombolan penyamun dari bangsa Kasdim, Aram, Moab, dan Amon (ayat 24:1-2). Raja Yoyakim sendiri tidak luput dari penderitaan. Raja Nebukadnezar membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel. Kematiannya mengerikan. Ia diseret dan dilemparkan keluar dari pintu gerbang Yerusalem, lalu dikuburkan dengan tidak hormat dan tidak ada yang meratapi kematiannya (lih. Yer 22:18-19). Berbagai hukuman ini adil karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yehuda pada masa lampau dan yang terulang pada masa Yoahas dan Yoyakim (2Raj. 24:3-4).

Tuhan membenci dosa. Dia tidak kompromi terhadap orang yang berdosa. Namun, dalam kasih dan kesabaran-Nya Tuhan selalu menegur dan mengingatkan kita agar bertobat. Kita bebas memilih untuk mendengar teguran Tuhan dan berbalik kepada-Nya atau mengeraskan hati dengan akibat menghadapi hukuman Tuhan.

Camkan: Jangan salah pilih! Jalan berdosa ujungnya maut.

(0.21) (2Raj 23:31) (sh: Jika 13 tahun gagal, bagaimana dengan 1 jam? (Rabu, 19 Juli 2000))
Jika 13 tahun gagal, bagaimana dengan 1 jam?

Berapa banyak waktu yang Anda berikan untuk meluangkan waktu bersama-sama anak Anda, mendidik, dan membimbing mereka? Apa saja yang Anda lakukan agar nantinya mereka menjadi manusia dewasa yang mempunyai kehidupan sosial, moral, dan spiritual yang baik? Anda mungkin terus memerangi nilai-nilai dan norma-norma yang masuk ke dalam pikiran anak-anak melalui televisi, vcd, video game, bacaan, teman-teman di sekolah dan apa yang terjadi di sekitar mereka, agar itu semua tidak menjadi bagian pembentukan kepribadian mereka.

Yosia sang pembaharu bangsa Yehuda telah kehilangan anak-anaknya. Yoahaz, anaknya yang langsung menggantikan dia, tidak mengikuti jalannya (31). Akibatnya hidupnya berakhir tragis (34). Elyakim, anak Yosia yang lain, juga tidak berbeda dengan Yoahaz. Bahkan lebih lagi, ia telah memenuhi Yehuda dengan kejahatan dan memimpin bangsanya kembali kepada perzinahan rohani (Yer. 18:18-20; 22:13-17; 26:20-23). Ia tidak lagi mempunyai kuasa atas dirinya apalagi terhadap kerajaan dan rakyat yang ia pimpin, sehingga namanya diubah seenaknya oleh raja Mesir, ia harus memeras rakyatnya sendiri yang seharusnya dilindungi demi takhtanya (35). Ia dilemparkan dari satu penguasa ke penguasa lainnya untuk menjadi sapi perahannya tanpa dapat mempertahankan dirinya (24:1-2). Itu semua harus dialami oleh anak-anak Yosia, karena mereka hidup tidak seturut dengan firman Tuhan (2-4).

Mereka menjadi raja ketika berumur 23 dan 25 tahun sedangkan Yosia melaksanakan pembaharuan selama 13 tahun (22:1-3). Tentunya mereka juga menjadi target dari pembaharuan itu. Ternyata waktu 13 tahun disertai komitmen penuh, tidak berhasil memerangi pengaruh-pengaruh negatif yang memasuki pikiran-pikiran anak-anak Yosia.

Renungkan: Jika Yosia tidak berhasil, apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, jika kita hanya menyediakan waktu beberapa jam dalam 1 minggu? Memang ada yang berkata: yang penting bukan berapa lama tapi bagaimana kualitasnya. Namun harus diingat bahwa 'bobot' pengaruh-pengaruh dari luar akan sangat membekas dalam pikiran anak-anak kita. Dapatkah ini diperangi hanya dalam waktu singkat? Seperti bakteri penyakit yang akut harus dimatikan dengan antibiotik dosis tinggi dan diberikan dalam waktu cukup panjang.



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA