Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 56 ayat untuk Berdoalah terus AND book:24 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 46:5) (endetn: lari terus)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "perlindungan(?), mereka lari".

(0.85) (Yer 39:11) (ende)

Nebukadnezar mengetahui kelakuan Jeremia selama pengepungan Jerusjalem, jakni bahwa ia terus mendesak agar kota diserahkan. Mungkin pembelot2 memberitahukan hal itu. Maka itu Jeremia harus diperlakukan dengan baik.

(0.81) (Yer 9:25) (ende)

Ajat2 sukar untuk diterdjemahkan dengan tepat. Tapi maknanja tjukup terang: Sunat lariah sadja, sebagaimana bangsa2 kafir perbuat djuga, bermanfaat bagi Judapun tidak, bila hatinja terus "berkulup", tegar dan tidak patuh kepada Allah.

(0.77) (Yer 38:1) (ende)

Dalam penahanannja (dipelataran gardu) Jeremia tak berhenti mengulang antjaman2 Allah kepada rakjat, chususnja kepada tentara. Dalam penahanannja Jeremia terus dapat berhubungan dengan orang2 diluar (lih. Yer 32:8-15), jang diadjaknja untuk memilih djalan jang masih terbuka untuk menjelamatkan hidup (Yer 38:2-3).

(0.77) (Yer 35:1) (jerusalem) Peristiwa yang diceritakan di sini terjadi pada akhir masa pemerintahan raja Yoyakim. Yerusalem terancam akan dikepung tentara Babel dan memang terjadi demikian pada th 598. Sejak sekitar th 602 negeri Yehuda terus-menerus diserbu dan dirampok gerombolan-gerombolan yang bersenjata, bdk 2Ra 24:2. Akibatnya ialah banyak orang dari pedalaman melarikan diri ke Yerusalem, bdk Yer 34:11.
(0.75) (Yer 3:12) (full: PERKATAAN-PERKATAAN INI KE UTARA. )

Nas : Yer 3:12

Sisa Israel yang hidup dalam pembuangan di Asyur diberi tahu bahwa mereka masih dapat bertobat. Allah tetap penuh belas kasihan dan tidak ingin menghukum terus. Yeremia kemudian bernubuat bahwa kaum sisa pada suatu hari akan kembali kepada Allah dan negeri perjanjian (ayat Yer 3:14).

(0.75) (Yer 17:14) (full: SEMBUHKANLAH AKU ... SELAMATKANLAH AKU. )

Nas : Yer 17:14-18

Ketika berhadapan dengan penganiayaan dan pertentangan, Yeremia berdoa memohon kasih karunia Allah untuk membantunya melangsungkan pelayanan sebagai nabi. Umat itu dan nabi palsu telah mencela dan mengejek nubuat-nubuatnya karena belum digenapi (ayat Yer 17:15). Kendatipun penderitaan ini, Yeremia menolak untuk meninggalkan pelayanannya, melainkan terus mengharapkan kekuatan dan pertolongan dari Allah.

(0.75) (Yer 20:2) (full: MEMUKUL NABI YEREMIA. )

Nas : Yer 20:2-3

Yeremia dipukuli, mungkin ia didera 40 kali (lih. Ul 25:2-3), lalu dipasung. Akan tetapi, sang nabi menolak untuk tunduk kepada sakit jasmaniah dan terus memberitakan kehancuran bangsa itu. Ia memberi nama baru kepada Pashyur, "Magor Missabib" yang berarti "kegentaran dari segala jurusan"; Pashyur dan bangsa itu sebentar lagi akan mengalami kegentaran di sekitar mereka.

(0.75) (Yer 20:14) (full: TERKUTUKLAH HARI. )

Nas : Yer 20:14-18

Penderitaan dan perasaan frustasi dan kegagalan Yeremia membuatnya ingin tidak pernah dilahirkan (bd. pasal Ayub 3:1-26); namun ia terus memberitakan firman Allah, karena ditopang oleh kasih karunia Allah pada saat-saat yang tersuram (ayat Yer 20:11-13).

(0.75) (Yer 44:1) (full: SEMUA ORANG YEHUDA ... MESIR. )

Nas : Yer 44:1

Yeremia menyampaikan beritanya yang terakhir kepada orang Yahudi yang tidak mau bertobat di Mesir; hukuman Allah atas mereka sudah pasti (ayat Yer 44:11-14) karena mereka tetap menolak Tuhan yang Mahakuasa dan terus menyembah berhala.

(0.75) (Yer 49:16) (full: KEANGKUHAN HATIMU. )

Nas : Yer 49:16

Kejatuhan orang Edom ialah kesombongan mereka, yang membuat mereka terlalu percaya diri; karena memiliki benteng pertahanan yang kuat mereka mengira tidak akan pernah dikalahkan. Kesombongan, terlalu percaya diri, dan kekayaan materiel juga dapat menipu kita sehingga menyangka tidak perlu terus mengandalkan Allah untuk pertolongan dan kasih karunia-Nya.

(0.73) (Yer 3:1) (full: ENGKAU TELAH BERZINAH. )

Nas : Yer 3:1-5

Berpalingnya Yehuda kepada dewa-dewa lain itu sama dengan perzinaan rohani terhadap Tuhan; ketidaksetiaan ini sering kali terungkap dalam bentuk kebejatan yang jasmaniah bila umat itu terlibat dalam upacara pelacuran di kuil. Kendatipun firman Allah kepada mereka melalui hamba-Nya Yeremia, umat itu terus hidup dalam kejahatan mereka. PB sering kali memperingatkan terhadap penyembahan berhala dan ketunasusilaan, agar orang yang hidup di bawah perjanjian yang baru tidak mengulangi kesalahan mereka yang hidup di bawah perjanjian yang lama (bd. 1Kor 6:9-11).

(0.73) (Yer 11:19) (full: MENGADAKAN PERSEPAKATAN JAHAT TERHADAP AKU. )

Nas : Yer 11:19-23

Sejumlah penduduk Anatot (kota asal Yeremia) berkomplot terhadap Yeremia; mereka ingin membunuhnya karena ia tetap setia kepada Tuhan yang Mahakuasa dan menyingkapkan dosa-dosa dan penyembahan berhala mereka. Allah meyakinkan nabi itu bahwa orang-orang yang berkomplot itu tidak akan berhasil dalam rencananya juga tidak lolos dari hari penghukuman. Yeremia terus memberitakan firman Allah sekalipun mengalami penganiayaan.

(0.73) (Yer 14:7) (full: KESALAHAN-KESALAHAN KAMI BERSAKSI MELAWAN KAMI. )

Nas : Yer 14:7-12

Bangsa itu berseru kepada Allah mohon hujan, tetapi Allah menolak untuk menjawab doa-doa ini selaku suatu kesaksian tentang hukuman yang tak terelakkan yang harus mereka tanggung karena dosa mereka. Semua orang yang terus berdosa harus sadar bahwa akan tiba saatnya ketika Allah menolak untuk menjawab doa mereka dan mengirimkan hukuman yang patut mereka terima.

(0.73) (Yer 25:11) (full: TUJUH PULUH TAHUN. )

Nas : Yer 25:11

Yehuda akan tinggal dalam pembuangan sekitar tujuh puluh tahun. Masa itu dimulai pada tahun ke-4 pemerintahan Raja Yoyakin (605 SM), ketika rombongan pertama orang buangan dibawa pergi dan terus berlanjut hingga kembalinya rombongan pertama pada tahun 538 SM setelah keputusan raja Koresy

(lihat cat. --> Ezr 1:1;

lihat cat. --> Ezr 2:1;

[atau ref. Ezr 1:1; 2:1]

bd. 2Taw 36:21-23; Dan 9:2).

(0.73) (Yer 26:8) (full: ENGKAU HARUS MATI! )

Nas : Yer 26:8

Karena memberitakan firman Tuhan, Yeremia ditangkap oleh golongan agama yang mapan (yaitu, para imam dan nabi palsu), yang menuntut kematiannya. Para pemimpin agama sering kali menjadi pihak yang terus-menerus menentang mereka yang memanggil orang untuk kembali kepada iman alkitabiah dan kebenaran sejati; hal ini berlaku pada di zaman Yesus, dan juga akan berlaku pada hari-hari terakhir sebelum kedatangan-Nya.

(0.73) (Yer 40:7) (full: GEDALYA ... ATAS NEGERI ITU. )

Nas : Yer 40:7-16

Gedalya, seorang pemimpin yang baik, membantu mengembalikan ketertiban dan damai di negeri itu; ia bertugas selama sekitar lima tahun sebelum dibunuh oleh Ismael, yang ingin terus menentang Babel. Gedalya terlalu mempercayai Ismael, bahkan sesudah diberi tahu tentang komplotan untuk membunuhnya.

(0.73) (Yer 8:18) (sh: Andakah Yeremia zaman ini? (Senin, 11 September 2000))
Andakah Yeremia zaman ini?

Masih segar dalam ingatan kita ketika banyak warga negara Indonesia yang memutuskan untuk meninggalkan negara ini setelah kerusuhan Mei 1998. Gelombang emigrasi ke negara-negara tetangga masih terus berlangsung hingga saat ini walau dalam skala yang lebih kecil. Alasan mereka untuk meninggalkan negara ini adalah tidak ada lagi jaminan keamanan dan kepastian hukum. Matahari tidak akan bersinar lagi di bumi Indonesia dalam waktu dekat.

Yeremia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana bangsanya secara terus terang mendepak Allah dari kehidupan mereka dan menggantikan Dia dengan berhala yang sia-sia (19). Kejujuran dan keterbukaan merupakan barang yang sangat langka di dalam masyarakat Yehuda (9:3, 5). Relasi antar manusia dan kekeluargaan yang merupakan nilai yang terpenting dalam masyarakat timur sudah diubah menjadi sarana memperkaya diri sendiri dan menghancurkan yang lain (9:4). Penindasan terhadap orang yang lemah dan miskin serta praktik manipulasi sudah menjadi peristiwa sehari-hari (9:6). Namun ketika ia diperintahkan Allah untuk mewartakan penghukuman Allah yang dahsyat atas bangsanya (9:7-11), tak urung hatinya hancur karena sedih membayangkan apa yang akan diderita oleh bangsanya (18, 19a, 21-9:1).

Hati Yeremia tercabik menjadi dua. Pikirannya ditarik-tarik dari 2 pihak. Di satu pihak rasa belas kasihannya terhadap bangsa ini begitu besar. Ia tidak tega melihat bangsanya akan terpuruk secara politik, sosial, ekonomi, dan budaya (20, 9:10-11). Di pihak lain, ia begitu jengkel, kesal, dan habis kesabaran melihat tingkah laku bangsanya yang tidak pernah mau bertobat. Yeremia berangan-angan untuk pergi meninggalkan dan menyingkir dari bangsanya (9:2). Tapi itu tidak dilakukannya karena Yeremia sangat mencintai dan mempedulikan bangsanya. Yeremia adalah seorang nabi Tuhan yang tidak sekadar mewartakan berita kebenaran-Nya tetapi sungguh-sungguh menyatukan dirinya dengan bangsanya.

Renungkan: Kristen Indonesia tidak mungkin terbebas dari konflik batin seperti Yeremia, jika ia berusaha untuk terus hidup dalam kekudusan-Nya dan mencintai serta mempedulikan bangsanya. Namun hendaklah Kristen seperti Yeremia yang tetap tinggal bersama bangsanya. Ia harus terus menerus menyerukan kebenaran dalam kasih tanpa mengkompromikan kasih demi kebenaran atau kebenaran demi kasih.

(0.71) (Yer 8:7) (full: TIDAK MENGETAHUI HUKUM TUHAN. )

Nas : Yer 8:7

Bangsa itu tidak mengetahui hukum Allah. Lagi pula, para pemimpin mereka demikian memutarbalikkan firman Allah dan memalsukan beritanya sehingga umat itu yakin bahwa mereka dapat berbuat dosa tanpa dihukum (ayat Yer 8:8). Dengan cara yang serupa, rasul Petrus berbicara tentang orang-orang yang memutarbalikkan Alkitab menjadi kebinasaan mereka sendiri dan orang lain pula (bd. 2Pet 3:16). Kita harus waspada terhadap pendeta-pendeta yang mengajarkan bahwa orang-orang yang sengaja terus hidup di dalam dosa dan pemberontakan kepada Allah tetap akan mewarisi keselamatan dan kerajaan Allah

(lihat cat. --> 1Kor 6:9).

[atau ref. 1Kor 6:9]

(0.71) (Yer 9:1) (full: MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA. )

Nas : Yer 9:1-26

Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan

(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA