Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 524 ayat untuk Bekas luka (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.22) (Luk 23:8) (jerusalem) Hanya Lukas menyajikan cerita ini. Barangkali Lukas mendapat informasi ini dari "Menahem yang diasuh bersama dengan raja-wilayah Herodes", Kis 13:1. Bukan hal yang luar biasa bahwa seorang pejabat Roma meminta nasehat pada orang lain, seperti di sini Pilatus meminta pendapat Herodes. Ada sementara ahli tafsir yang berpendapat bahwa cerita ini diciptakan oleh jemaat atas dasar Maz 2:1-2. Tetapi hal itu tidaklah mungkin. Ayat-ayat Mazmur itu terlalu kabur. Sebaliknya kejadian nyata menyebabkan jemaat mengetrapkan Maz 2:1-2 pada peristiwa itu, Kis 4:27.
(0.22) (Luk 23:33) (jerusalem) Kalau cerita Lukas ini dibandingkan dengan cerita Markus dan Matius, maka jelaslah bahwa Lukas berhasil memperlunak kekejaman: orang banyak, Luk 23:27,35,48, lebih ingin tahu saja daripada bermusuh dan akhirnya malah menyesal, Luk 23:48; Yesus tidak mengucapkan kata yang nampaknya kata putus harapan ini: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku; sampai akhir Yesus melakukan karyaNya ialah mengampuni dosa, Luk 23:34,39-43; Yesus wafat dengan "menyerahkan nyawaNya ke dalam tangan Bapa".
(0.22) (Kis 13:9) (jerusalem: juga disebut Paulus) Orang-orang Yahudi dan orang-orang Timur pada umumnya mengambil juga sebuah nama untuk dipergunakan di dunia Yunani-Romawi. Yohanes disebut juga Markus, Kis 12:12; Yusuf-Barsabas disebut Yustus, Kis 1:23, Simeon bernama Niger, Kis 13:1, Tabita bernama Dorkas, Kis 9:36 dll. Untuk pertama kalinya Lukas di sini menyebut Paulus dan selanjutnya hanya nama Romawi itu saja yang dipakai. Lukas juga sekarang membuat Paulus menjadi tokoh utama kisahnya; ia tidak lagi kalah terhadap Barnabas, melainkan menjadi pemimpin sesungguhnya dari karya selanjutnya, Kis 13:13.
(0.22) (Yoh 20:19) (sh: Damai sejahtera dari Tuhan (Selasa, 2 April 2002))
Damai sejahtera dari Tuhan

Di samping Maria, Petrus, dan Yohanes, para murid lain belum mengalami damai dan kesukaan dari mengetahui bahwa Tuhan mereka telah bangkit. Berita itu pasti telah tiba ke telinga mereka, namun mereka bersembunyi di ruang berkunci karena takut kepada para pemimpin orang Yahudi. Ketakutan yang sudah menyerang mereka sejak menjelang Yesus di salib kini menjadi-jadi. Meski pintu terkunci, tiba-tiba Yesus menampakkan diri di tengah mereka. Ia mengulang lagi kata-kata yang telah diucapkan-Nya dalam perpisahan-Nya (ayat 14:27), “Damai sejahtera bagimu.” Tetapi, kata-kata ini baru menjadi kenyataan sesudah mata mereka melihat sendiri bekas luka di tangan dan lambung-Nya (ayat 20). Sekejap mereka mengalami kepenuhan makna “damai’ atau syalom, yaitu kepenuhan hidup karena memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Sukacita keselamatan karena melihat Yesus yang bangkit memenuhi hati mereka. Kesukaan melihat Yesus itu akan sempurna ketika semua orang milik-Nya kelak berjumpa muka dengan muka dengan-Nya.

Sesudah penuh dengan damai dan sukacita karena kehadiran Yesus, mereka menerima tugas menjadi utusan Kristus (rasul). Perhatikan dua hal penting dalam ucapan pengutusan ini. Pertama, kualifikasi pengutusan mereka adalah “seperti Bapa mengutus Aku” (ayat 21). Kesamaan pengutusan itu terletak dalam dua hal. Pertama di dalam fakta bahwa misi para murid adalah meneruskan misi Yesus dari Bapa. Misi tersebut adalah membawa kabar baik keselamatan bagi dunia ini. Kedua, misi itu harus dijalankan persis seperti cara Yesus menjalankannya, yaitu di dalam ketergantungan penuh kepada Bapa. Untuk memungkinkan mereka mengemban misi tersebut dengan prinsip inilah, Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada mereka. Tindakan ini simbolis menunjuk pada pencurahan Roh Kudus kelak pada hari Pentakosta. Pengutusan dan pencurahan Roh Kudus kelak menjadi fondasi bagi Gereja. Roh Kudus akan mengubah ketakutan dan persembunyian menjadi keberanian dan keterbukaan, menjadi utusan yang disertai oleh wibawa sang pengutus sendiri (ayat 23).

Renungkan: Sebagai orang yang diutus, kita tidak saja diserahi tugas, tetapi juga ditopang, dimotivasi, diikutsertakan, dimantapkan, diberi visi, dan ditempatkan dalam jaringan kerja oleh Dia yang mengutus kita.

(0.20) (Luk 12:33) (ende: Djuallah)

Adjaran Jesus tentang "Roh kemiskinan" dan hal meninggalkan kesemuanja karena keradjaan Allah, sangat berkesan pada Lukas dan ia gemar sekali mengemukakannja. Lih. Luk 3:11; 6:30; 7:5; 11:41; 14:13; 16:9; 18:22; 19:8.

(0.20) (Luk 23:34) (ende)

Dalam sengsara Jesus, Lukas suka menondjolkan djuga tjinta-kasih dan murah hati Jesus, jang lebih ingat akan penderitaan orang lain dari pada Dirinja sendiri (27-31), memberi ampun kepada para penjiksaNja (34 ini), dan betapa halus sabdaNja kepada si "pendjahat", jang tersalib bersama denganNja, tetapi luhur hati dan bertobat. (40-43).

(0.20) (Luk 24:44) (ende)

Dalam lima ajat ini Lk. menjimpulkan dengan ringkas sekali isi pembitjaraan Jesus kepada para rasul, sedjak kebangkitanNja sampai pada naikNja kesurga. Pembitjaraan itu djauh lebih luas sebab meliputi 40 hari, menurut keterangan Lukas sendiri dalam Kis 1:3. Berita-berita dalam kata penutup 44-53 agak dilengkapi dengan berita-berita Kis 1:1-11.

(0.20) (2Tim 4:11) (ende: Lukas)

ialah pengarang Indjil ketiga dan Kisah Rasul-rasul. Iapun telah menemani Paulus pada perdjandjian ke Roma dan didalam tahanan disitu. Bdl. Kol 4:14.

(0.20) (Yes 28:13) (full: LUKA, TERTANGKAP. )

Nas : Yes 28:13

Karena menolak sabda nabi, Allah kini menggunakan berita tersebut untuk mengeraskan hati mereka, sehingga dengan demikian memastikan hukuman dan penawanan mereka

(lihat cat. --> Yes 6:9).

[atau ref. Yes 6:9]

(0.20) (Mat 10:39) (jerusalem: Ia akan memperolehnya) Harafiah: Ia akan menemukannya, tetapi artinya: mendapat, memperoleh, menjamin bagi dirinya, bdk Kej 26:12; Hos 12:9; Ams 3:13; Ams 21:21. Lihat Mat 16:25+. Bentuk perkataan Yesus ini dalam Matius nampaknya lebih tua dari bentuknya dalam Markus dan Lukas.
(0.20) (Mat 16:16) (jerusalem: Anak Allah yang hidup) Bahwasanya Petrus (dan murid-murid lain) mengakui Yesus sebagai Mesias, diceritakan juga oleh Markus dan Lukas, tetapi Matius menambah bahwa Petrus juga mengakuiNya sebagai Anak Allah. Bdk Mat 14:33 dibandingkan dengan Mar 6:51 dst. Bdk Mat 4:3+.
(0.20) (Mat 26:57) (jerusalem) Berdasarkan keterangan Lukas dan Yohanes orang dapat membedakan: di malam hari Yesus dibawa lebih dahulu kepada Anas; pagi-pagi pada sebuah sidang lengkap Mahkamah Agama, Mat 27:1. Matius dan Markus menceritakan sidang di malam hari itu dengan mencampurkan unsur-unsur dari sidang di pagi hari, satu-satunya sidang yang resmi dan memutuskan.
(0.20) (Luk 1:1) (jerusalem)

Injil karangan Lukas

Ciri khas yang ada pada injil ketiga berasal dari kepribadian pengarangnya yang sangat menarik. Kepribadian Lukas itu di mana-mana nampak jelas. Lukas adalah seorang penulis berbakat yang hatinya sangat halus lembut. Ia menggubah karyanya dengan cara yang asli benar, sementara juga berjerih-payah untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, Luk 1:3. Tentu saja ini tidak berarti bahwa Lukas berhasil memberikan pada bahan yang diterimanya dari tradisi suatu susunan dan urutan yang lebih "historis" dari pada dalam Mat atau Mrk. Rasa hormat Lukas terhadap sumber-sumbernya dan metode yang hanya menderetkan bahan tradisi tentu tidak memungkinkan urutan historis semacam itu. Rangka Luk pada umumnya menuruti garis-garis besar Mrk, meskipun disana-sini Lukas meninggalkan atau memindahkan apa yang terdapat dalam Mrk. Memang ada bagian-bagian yang dipindahkan, Luk 3:19-20; 4:16-30; 5:1-11; 6:12-29; 22:31-34;

dll. Lukas berbuat demikian baik demi jelasnya kisah atau logikanya, maupun karena terpengaruh tradisi-tradisi lain, khususnya tradisi-tradisi yang juga tampil dalam injil keempat. Ada juga bagian- bagian yang ditinggalkan saja, baik oleh karena kurang berguna untuk sidang pembaca bekas kafir, Mrk 9:11-13, atau oleh karena bagian-bagian itu sudah tercantum dalam Kumpulan Pelengkap yang dipakai Lukas, Mrk 12:28-34; bdk Luk 10:25-28, maupun oleh karena bagian tertentu, terutama Mrk 6:45-8:26 yang seluruhnya ditinggalkan Lukas tidak tercantum dalam naskah Mrk yang dipakai Lukas, Atau barangkali oleh Lukas dianggap sebagai pengulangan, meskipun tercantum dalam naskah Mrk yang dimiliki Lukas. Perbedaan paling menyolok antara Luk dan Mat, serta Mrk ialah tambahan besar yang terdapat dalam Luk 9:51 - Mrk 18:14. Di muka sudah dikatakan bahwa ini kirany diambil Lukas dari Kumpulan Pelengkap ditambah beberapa informasi pribadi. Bagian tengah Luk tersebut disajikan berupa kisah perjalanan Yesus ke Yerusalem, sebagaimana berulang kali dicatat, Luk 9:51; 13:22; 17:11. Catatan-catatan itu mengembangkan apa yang dikatakan Mrk 10:1, sehingga Luk kiranya tidak bermaksud menggabungkan beberapa perjalanan sesungguhnya, melainkan menekankan sebuah gagasan teologis yang digemari Lukas, yaitu : di kota sucilah keselamatan harus diujudkan, Luk 9:31, 13:33; 18:31; 19:11; di sana telah mulailah Injil, Luk 1:5 dll, dan di sana harus diselesaikan Luk 24:52 dst, melalui penampakan- penampakan dan pembicaraan- pembicaraan yang tidak terjadi di Galilea, Luk 24:13-51; dan bdk Luk 24:6 dengan Mrk 16:7; Mat 28:7, 16:20; dan dari sanalah Injil bertolak lagi untuk diwartakan kepada dunia semesta, Mat 24:47; Kis 1:8.

Kalau perbandingan terperinci antara Luk dan sumber-sumbernya diteruskan, baik sumber yang paling dikenal ialah Mrk maupun sumber-sumber yang juga tampil dalam bagian-bagian Mat yang sejalan dengan Luk, maka orang seolah-olah dapat melihat bagaimana bekerjanya seorang penulis yang dengan saksama menyadur, meninggalkan atau menambah dengan maksud menyajikan bahan-bahannya dengan caranya sendiri, sementara menghindarkan atau memperlunak apa yang menusuk hatinya sendiri atau barangkali dapat menyakiti hati sidang pembaca (8:43 dibandingkan dengan Mrk 5:26; ditinggalkan Mrk 9:43-48; 13:32; dll) atau juga kurang dapat dipahami oleh mereka (ditinggalkan Mrk 4:13; 8:32 dst 14:50) atau memaafkan (Luk 9:45; 18:34; 22:45) para rasul dan menjelaskan istilah yang kurang terang (Luk 6:15) atau lebih jauh menentukan tempat terjadinya hal tertentu, Luk 4:31; 19:28 dst, Luk 37; 23:51, dll. Berkat penyaduran-penyaduran banyak dan halus tersebut dan terutama berkat tembahan-tambahan hasil penyelidikannya sendiri Lukas memperlihatkan reaksi- reaksi dan kecenderungan pribadinya. Tegasnya melalui alat terpilih, ialah Lukas, Roh Kudus menyajikan kepada kita kabar injili dengan cara yang asli benar dan yang berisikan ajaran yang sangat bernilai. Memang halnya bukan pokok-pokok teologis yang amat menyolok (gagasan-gagasan utama sama saja dalam Luk, Mat dan Mrk), melainkan suatu mentalita keagamaan. Dalam mentalita yang dengan halusnya terpengaruh oleh guru Lukas, yaitu Paulus, itu diketemukan kecenderungan hati yang merupakan ciri khas watak Lukas. Sebagai "Penulis kelembutan hati Tuhan" (Dante) Lukas suka menonjolkan belaskasihan Kristus kepada kaum berdosa, Luk 15:1 dst, Luk 7, 10; 15:11-32; 19:1-10; 23:34, 39-43. Dengan senang hati Lukas memperlihatkan kelembutan hati Yesus terhadap orang yang hina dan miskin, sedangkan yang kaya raya diperlakukan dengan keras, Luk 1:51-53; 6:20-26; 12:13-21; 14:7-11; 16:15, 19-31; 18:9-14. Tetapi kalaupun hukuman yang adil dijatuhkan, itu hanya sesudah penundaan penuh kesabaran dan belas kasihan, 13:6-9; bdk Mrk 11:12-14. Hanya perlu orang yang hina dan miskin, sedangkan yang kaya raya diperlakukan dengan keras, 1:51-53; 6:20-26; 12::13-21; 14:7-11; 16:15, 19-31; 18:9-14. Tetapi kalaupun hukuman yang adil dijatuhkan, itu hanya sesudah penundaan penuh kesabaran dan belas kasihan, 13:6-9; bdk Mrk 11:12-14. Hanya perlu orang bertobat dan menyangkal dirinya. Dan di sini hati Lukas yang lemah lembut ternyata hati jantan. Lukas sudah mengulang tuntutan penyangkalan diri yang mutlak dan pantang mundur, 14:25-34, khususnya tuntutan meninggalkan kekayaan, 6:34 dst; 12:33; 14:12-14; 16:9-13. Perlu diperhatikan juga bagian- bagian yang tercantum dalam injil ketiga : mengenai perlunya berdoa, 11:5-8; 18:1-8, dan teladan Yesus di bidang itu, 3:21; 5:16; 6:12; 9:28. Akhirnya sama seperti dalam Kis dan surat-surat Paulus, demikianpun dalam Luk Roh Kudus berperanan besar yang suka ditonjolkan oleh Lukas dalam 1:15, 35, 41, 67; 2:25- 27; 4:1, 14, 18; 10:21; 11:13; 24:49. Unsur ini bersama dengan suasana rasa syukur karena anugerah yang diterima dari Allah dan kegembiraan rohani yang meresap ke dalam seluruh injil ketiga itu, 2:14; 5:26; 10:17; 13:17; 18:43; 19:37; 24:51 dst, memberikan kepada karya Lukas ciri kemesraan yang mengesan di hati menghangatkan batin.

Gaya bahasa Mrk agak kasar sedikit, penuh dengan kata dan ungkapan yang berbau bahasa Aram, dan kerap kali kurang tepat bahkan salah. Tetapi gaya bahasanya juga segar bugar dan populer, sehingga toh memikat hati. Gaya bahasa Mat masih juga berbau bahasa Aram, tetapi bahasa Yunaninya lebih halus, kurang konkrit tapi lebih tepat. Gaya bahasa Luk sesungguhnya agak majemuk: bahasa Yunaninya adalah bermutu, kalau Lukas sendiri menulis; bahasa kurang bermutu diterima Lukas begitu saja untuk menghormati sumber-sumbernya, yang kekurangan dalam bahasa kadang-kadang dipertahankan oleh Lukas meskipun berusaha memperbaikinya. Lukas juga dengan sengaja dan mahir meniru gaya bahasa alkitabiah yang terdapat dalam Septuaginta.

(0.20) (Luk 1:19) (jerusalem: menyampaikan kabar baik) Yunaninya: euanggelisasthai. untuk pertama kalinya Lukas menggunakan di sini kata yang digemarinya itu: 10 x dalam injil, 15 x dalam Kisah Para Rasul. Biasanya kata itu mengenai "Injil" Kerajaan Allah; lih, Mar 1:1+; Kis 5:42+; Gal 1:6+.
(0.20) (Luk 1:26) (jerusalem) Cerita-cerita tentang kelahiran dan masa muda Yesus dan Yohanes oleh Lukas disusun begitu rupa sehingga menjadi sejalan (parallel). Kelahiran dan masa muda Yesus disoroti dari segi Maria, sedangkan oleh Matius disoroti dari segi Yusuf.
(0.20) (Luk 1:43) (jerusalem: ibu Tuhanku) Tuhan (kyrios) adalah sebuah gelar ilahi yang diberikan kepada Yesus yang dibangkitkan. Kis 2:36+; Fili 2:11+. Lebih sering dari Matius dan Markus, Lukas memberi Yesus selama hidup di dunia gelar itu, Luk 7:13; Luk 10:1,39,41; Luk 11:39, dll.
(0.20) (Luk 1:56) (jerusalem: tiga bulan lamanya) Maria kiranya tinggal di rumah Elisabet sampai kelahiran dan penyunatan Yohanes. Lukas biasanya menyelesaikan salah satu pokok yang diceritakannya, sebelum pindah ke pokok yang berikutnya. Bdk Luk 1:64-67; Luk 3:19-20; Luk 8:37-38.
(0.20) (Luk 1:76) (jerusalem) Lukas menggambarkan tugas Perintis Yesus dengan pertolongan ayat-ayat Kitab Suci yang lazimnya diterapkan pada Yohanes oleh tradisi Kristen, bdk Luk 3:4 dsj; Luk 7:27 dsj; pemberitaan Yohanes dilukiskan di sini seperti dalam Luk 1:16-17.
(0.20) (Luk 2:20) (jerusalem: memuji dan memuliakan Allah) Ini sebuah pokok yang sangat digemari Lukas; Luk 1:64; Luk 2:28,38; Luk 5:25-26; Luk 7:16; Luk 13:13; Luk 17:15,18; Luk 18:43; Luk 19:37; Luk 23:47; Luk 24:53. Bdk Kis 2:47.
(0.20) (Luk 2:35) (jerusalem: menembus jiwamu sendiri) Sebagai Puteri Sion yang sesungguhnya Maria dalam hidupnya akan mengalami nasib malang bangsanya. Bersama Anaknya ia menjadi sasaran perbantahan dan dalam hal itu manusia harus memilih menjadi kawan atau lawan Yesus. Pedang adalah sebuah lambang yang barangkali diambil Lukas dari Yeh 14:17 atau Zak 12:10.


TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA