Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 135 ayat untuk Angin (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Ibr 12:18) (ende: Mendekati)

jaitu mendekati Allah.

(0.25) (Mat 5:22) (jerusalem: Kafir) Kata ini menterjemahkan kata "rakka", sebuah kata Aram/Ibrani yang diambil Matius dari tradisi. Artinya: "kepala angin", "kurang akal"
(0.22) (1Raj 19:11) (full: MAKA TUHAN LALU. )

Nas : 1Raj 19:11-12

Untuk memberikan semangat dan memperkuat iman Elia, Allah mengunjunginya di Gunung Horeb (yaitu, Gunung Sinai, gunung penyataan). Kunjungan ini disertai angin besar, gempa bumi, dan api, tetapi Tuhan tidak ada di dalam semua peristiwa itu. Penyataan Allah malah datang dalam bentuk "angin sepoi-sepoi basa." Elia belajar bahwa karya Allah bergerak maju terus, " 'Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku', firman Tuhan semesta alam" (Za 4:6). Allah sesungguhnya tidak meninggalkan nabi atau umat-Nya yang setia. Melalui Roh dan firman-Nya yang kekal Dia akan membawa penebusan, kebenaran, dan keselamatan kekal.

(0.22) (Mzm 18:10) (jerusalem: kerub) itu adalah makhluk gaib yang menjadi kendaraan Allah, bdk Garuda dalam wayang Jawa. Dalam Kemah pertemuan, Kel 25:18+, dan kemudian dalam bait Allah, 1Ra 6:23 dst, ada (patung) dua kerub yang dengan sayap-sayapnya menaungi tabut perjanjian. Ini menginspirasikan nabi Yehezkiel dalam menggambarkan kendaraan Allah, Yeh 1:10, yang dibawa oleh kerub-kerub. Kerub-kerub itu dianggap takhta Tuhan, 1Sa 4:4+; 2Sa 6:2; 2Ra 19:15; Maz 80:2,99:1. Setelah bait Allah hancur kerub-kerub itu melambangkan makhluk-makhluk sorgawi. Kata yang sama dalam bahasa Asyur berarti: makhluk-makhluk (patung) yang berupa lembu jantan bersayap yang ditempatkan pada pintu gerbang kuil (dan istana) di Mesopotamia
(0.22) (Pkh 11:4) (full: SIAPA SENANTIASA MEMPERHATIKAN ANGIN TIDAK AKAN MENABUR. )

Nas : Pengkh 11:4

Kita berada dalam dunia di mana selalu menantikan keadaan yang baik tidak akan menghasilkan apa-apa (bd. Mat 24:7-14); keadaan tidak pernah akan ideal sepanjang zaman ini. Kita harus bertekun di dalam doa dan membaca Alkitab setiap hari. Kita harus hidup menurut standar-standar Allah yang benar, walaupun semua orang di sekitar kita mengejar kesenangan-kesenangan yang berdosa.

(0.22) (Yun 1:4) (full: ANGIN RIBUT. )

Nas : Yun 1:4

Allah mengirim badai besar di Laut Tengah untuk meyakinkan Yunus agar menaati panggilan-Nya. Karena ketidaktaatan Yunus, nyawa para pelaut di kapal itu terancam bahaya. Jikalau kita tidak sepenuhnya mengabdi kepada Allah dan kehendak-Nya bagi hidup kita, keluarga kita dan orang lain akhirnya akan menderita juga.

(0.22) (Yun 4:9) (full: LAYAKKAH ENGKAU MARAH. )

Nas : Yun 4:9

Perbuatan Allah dengan pohon jarak dan angin timur yang panas terik (ayat Yun 4:6-9) dimaksudkan untuk menunjukkan kontras dari perhatian Yunus yang mementingkan kesejahteraan jasmaniahnya sendiri dengan ketiadaan perhatiannya bagi Niniwe. Yunus lebih memperhatikan kenyamanan jasmaniahnya sendiri daripada kehendak Allah bagi bangsa terhilang ini.

(0.22) (Mzm 135:7) (jerusalem: kilat mengikuti hujan) Harafiah: kilat-kilat bagi hujan dibuatNya. Ini dapat juga dimengerti sbb: Ia membuat hujan mengikuti kilat. Memang nampaknya kilat menyebabkan hujan turun. Sementara ahli berpendapat bahwa naskah Ibrani perlu diperbaiki, sehingga diterjemahkan: Ia membuat lubang-lubang (di langit) bagi hujan, bdk Kej 7:11
(0.22) (Mzm 11:6) (jerusalem: angin yang menghanguskan) Ialah, bdk Rat 5:10; Sir 43:17 angin panas dari gurun pasir bdk Maz 129:6, yang mengeringkan segala sesuatunya dan amat ditakuti orang. Sama seperti "arang berapi dan belerang" (pemazmur agaknya berpikir kepada kota Sodom dan Gomora, Kel 19:24; Yeh 38:22; Ayu 18:15; Wah 20:9) angin itu melambangkan hukuman yang menimpa para pengejar
(0.22) (Kid 2:17) (jerusalem: angin senja) Angin senja, bdk Kej 3:8, ialah angin yang di negeri Palestina mulai berembus menjelang senja hari, waktu bayang-bayang yang memanjang seolah-olah "melarikan diri". Di waktu senja mempelai laki-laki kembali dari kebun. Begitu pesajak kembali kepada awal syairnya, Kid 2:8-9. Mempelai laki-laki dilihat datang dengan cepat dan ia dibandingkan dengan kijang-kijang dan anak rusa
(0.21) (Kel 14:31) (ende)

Penjeberangan laut Merah dalam keadaan sangat berbahaja ini salah satu peristiwa sedjarah jang terpenting dalam riwajat umat Israel. Dalam peristiwa ini Tuhan mewahjukan MahakuasaNja jang menjelamatkan serta maksudNja jang istimewa mengenai umatNja. Sangat mungkin sementara itu sebab musabab alam-kodrati berperanan djuga. Misalnja: angin Timur (aj.21)(Kel 14:21), demikian pula awan dan api (aj.20,24)(Kel 14:20,24). Akan tetapi kalau peristiwa ini kita terangkan setjara kodrati belaka, kita tidaklah menangkap maksud pengarang sutji, pun djustru tidak memahami apa jang menjebabkan tjerita ini begitu penting bagi iman kita.

Pertama-tama sangat djelaslah dalam riwajat ini tjampurtangan Tuhan sendiri ditekankan. Kemudian "angin Timur" tidak menundjukkan sebab kodrati semata-mata, melainkan serta merta mentjamkan karja Tuhan sendiri (Demikian pula halnja dengan awan dan api; lihat Kel 13:21 tjatatan).

Angin (ruah) memperingatkan kita akan Roh Allah, jang pada pentjiptaan alam melajang diatas air, dan jang kemudian memisahkan air dari daratan (Kej 1:2:9; bandingkan djuga dengan pemisahan terang dari gelap: dan pemisahan umat Israel dari rakjat Mesir: (Kel 14:20). Ini kita ketemukan djuga dalam tjerita air bah (Kej 8:1). Dalam Hos 13:15 angin Timur (qadim) sedjadjar dengan nafas Jahwe (ruah).

Angin dilukiskan sebagai alat Mahakuasa Tuhan djuga dalam Maz 104:3-4; Yer 10:13; Yeh 37:9 (hubungan antara roh dan angin). Dalam teks-teks bertjorak eskatologis-apokaliptis (mentjantum ramalan-ramalan tentang djaman terachir), jang ada persamaannja dengan teks-teks pentjiptaan, angin adalah Mahakuasa tuhan jang mengatur menjusun segala-galanja, dan berlawanan dengan keadaan katjau-balau. Salah-satu kekuasaan-pengatjau jang terpenting ialah laut beserta binatang-binatang isinja jang dahsjat (Maz 74:12-15; 89:10-11; Ayu 3:8; Yeh 27:1 bandingkan Kel 14:21 : Jahwe membendung arus laut). Djadi pada penjeberangan Laut Merah ini Jahwe seakan-akan mengulangi karjanja menjusun tjiptaanNja (demikian dengan djelasnja dalam Maz 77:17-20 dan Yes 51:9-10; binatang laut jang dahsjat itu kekuasaan-pengatjau dan sekaligus lambang Mesir). Djadi umat Israel dibebaskan oleh kekuasaan jang hanja dimiliki Tuhan sendiri.

Pengungsian dari Mesir dan pembebasan dari perbudakan ini mempunjai arti jang lebih dalam djuga, jakni pertobatan dari dosa, perubahan rohani dari hidup tanpa Tuhan mendjadi umat Tuhan, jang seutuh-utuhnja pertjaja akan Tuhan. Perubahan sikap hidup inilah maksud dan tudjuan pokok dari pembebasan jang serba mengagumkan itu (lih. aj.31)(Kel 14:31).

Perdjalanan menjeberangi air dalam Kitab Sutji tetap melambangkan Keselamatan dan harapan akan Keselamatan (bandingkan Kej 8:22 tjatatan). Demikianlah penjeberangan ini melambangkan baptis: melalui air kita diselamatkan, dan bersama Kristus kita bangkit memulai hidup baru mendjadi umat Tuhan. (Mat 3:13-17 par: Jesus sebagai Israel baru, sekaligus djuga menundjukkan baptis; 1Ko 10:2,6)

(0.19) (Yeh 38:1) (sh: Pemulihan tak bebas hambatan (Sabtu, 17 November 2001))
Pemulihan tak bebas hambatan

Ketika Tuhan melakukan pemulihan bagi umat-Nya, segala sesuatunya tidak selalu akan berjalan lancar. Adakalanya Tuhan mengirimkan angin badai dan awan gelap ke atas kita. Dalam situasi seperti ini, mungkin kita merasakan bahwa kehadiran angin badai dan awan gelap ini akan memporak- porandakan pemulihan yang kita alami. Namun, di balik semuanya itu, kita perlu menyadari bahwa tujuan dari krisis itu adalah untuk menyatukan pengenalan kita akan kebesaran Tuhan yang melakukan pemulihan.

Proses pemulihan seperti inilah yang dinubuatkan Yehezkiel bagi Israel (ayat 9, 16). Yehezkiel bernubuat bahwa Tuhan akan menggerakkan Gog beserta tentaranya yang perkasa, untuk menjadi angin badai dan awan gelap bagi Israel yang sedang menikmati keadaan yang aman tenteram (ayat 4-9). Gog dengan segala kekuatannya yang besar dan niat jahatnya akan menyerang Israel yang sedang membangun kembali tembok- temboknya yang telah roboh (ayat 10-13).

Mungkin semuanya ini merupakan tindakan Tuhan yang mengherankan, meskipun bukanlah tindakan Tuhan yang memporak-porandakan. Melalui datangnya krisis pada saat pemulihan, Tuhan memproklamasikan dan mendemonstrasikan Diri-Nya sebagai jaminan yang teguh. Guncangan yang dikirimkan-Nya mengajar umat-Nya bahwa Dialah yang berkuasa dan memegang kendali atas bangsa-bangsa (ayat 14-16). Dialah Tuhan yang menggenggam sejarah umat manusia. Dia sedemikian besar, sehingga tidak ada suatu kuasa pun yang dapat menggagalkan pemulihan-Nya. Dia sedemikian kudus sehingga tidak membiarkan pemulihan-Nya bagi umat-Nya dipermainkan (ayat 17-23).

Renungkan: Kita perlu menyadari bahwa proses pemulihan yang Tuhan kerjakan bagi kita tidak terlepas dari berbagai tantangan. Tetapi, kita juga perlu mempercayai bahwa Dia yang melakukannya adalah jaminan yang teguh. Apakah Anda sedang mengalami proses pemulihan dari dampak-dampak dosa yang merusakkan hidup dan relasi Anda? Ingatlah bahwa ujian dan pencobaan yang mengiringi langkah-langkah pemulihan itu merupakan sarana yang Tuhan berikan bagi kita untuk semakin mengenal dan bersandar pada-Nya.

(0.19) (Kej 1:2) (ende)

Dahulu kala, djuga di Israel, dunia ini dilukiskan bagaikan tjakram jang terapung-apung diatas samudera purba, membentang dibawah tjakrawala, jakni lengkungan besar dari bahan amat keras, tempat peredaran matahari, bulan, serta bintang-bintang. Djuga diatas tjakrawala ini terdapat air, jang kadang-kadang masuk melalui lubang-lubang: air hudjan jang turun diatas bumi. (ajat 6-7) (Kej 1:6-7). Dalam melukiskan alam-semesta pengarang sutji tentu sadja menggunakan gambaran ini djuga.

(0.19) (Yun 2:10) (full: MEMUNTAHKAN YUNUS KE DARAT. )

Nas : Yun 2:10

Sejauh ini dalam kisah Yunus telah terjadi tujuh mukjizat: Allah

  1. (1) telah mengirim angin ribut (Yun 1:4);
  2. (2) mengatur undian sehingga kena Yunus (Yun 1:7);
  3. (3) menenangkan laut (Yun 1:15);
  4. (4) mengatur sehingga ikan besar menelan Yunus (Yun 1:17);
  5. (5) memelihara Yunus sehingga tetap hidup dalam perut ikan selama tiga hari (ayat Yun 2:6; 1:17);
  6. (6) membuat ikan itu membawa Yunus ke darat dan
  7. (7) memuntahkannya ke darat.
(0.19) (Kis 2:2) (full: TIUPAN ANGIN KERAS ... DAN ... LIDAH-LIDAH SEPERTI NYALA API. )

Nas : Kis 2:2-3

Penyataan-penyataan lahiriah ini mempertunjukkan bahwa Allah hadir dan bertindak dengan suatu cara yang luar biasa (bd. Kel 3:1-6; 1Raj 18:38-39). "Api" mungkin sekali melambangkan penyucian dan pemisahan orang-orang percaya kepada Allah bagi pekerjaan memuliakan Kristus (Yoh 16:13-14) dan bersaksi bagi Dia (Kis 1:8). Kedua penyataan ini mendahului baptisan dalam Roh dan tidak diulang lagi di Kisah Para Rasul.

(0.19) (Kej 1:2) (jerusalem: belum berbentuk dan kosong) Ini menterjemahkan dua kata Ibrani, tohu dan bohu, yang berarti: tidak berisi dan kosong. Ungkapan tsb, seperti juga halnya dengan istilah "gelap gulita menutupi samudera raya", "Roh Allah" dan "air", adalah bahasa kiasan yang mempunyai arti negatip. Dengan istilah itu pengarang sudah mulai merintis jalan menuju pengertian bahwa penciptaan bermula dengan tidak adanya apa-apa
(0.19) (Za 1:8) (jerusalem: suatu penglihatan) Penglihatan berikut, Zak 1:8-17 dengan berlatar belakang kepercayaan akan keesaan Allah memanfaatkan berbagai unsur dari mitologi kuno. Pohon-pohon Murad itu nampaknya berakar dalam samudera raya. Orang yang berdiri di antara pohon-pohon itu ialah Malaikat Tuhan, Zak 1:11+. Kuda-kuda itu melambangkan malaikat-malaikat penilik bumi. Rupanya ada empat kelompok malaikat, bdk Zak 6:2 dst. Dalam terjemahan Yunani memang ada empat kelompok kuda-kuda, sebab ditambah kuda-kuda hitam. Ini berhubungan dengan keempat mata angin atau keempat penjuru bumi. Menurut Zak 1:10 kuda-kuda itu ada penunggangnya.
(0.16) (Yeh 1:4) (ende)

Penampakan itu menjatakan kepada nabi dan kaum buangan, bahwa Allah hadir bukan sadja di Bait Allah di Jerusjalem, tetapi djuga di Babel. Allah nampak duduk diatas sebuah tachta jang dipasang diatas sebuah kereta jang dapat berdjalan (Allah tidak terikat pada tempat tertentu)

Kereta adjaib itu terdiri atas empat machluk gaib, Kerub namanja. Kerub2 jang sedemikian itu berupa patung dan di Babel terdapat sebagai pendjaga kuil2 dewa dan istana radja. Di Babel kerub2 itu adalah machluk jang setelah dewa dengan mempunjai badan binatang (siapa atau anak sapi) dan muka insani dengan sajap2. Kadang2 berdiri tegak sebagai manusia. Agaknja Jeheskiel memindjam gambarannja dari patung2 Babel itu dengan membuatnja lebih adjaib lagi. Gambarannja kadang2 sukar untuk dipahami dan dibajangkan.

(0.16) (Yes 54:11) (full: HAI YANG TERTINDAS, YANG DILANGGAR ANGIN BADAI, YANG TIDAK DIHIBURKAN. )

Nas : Yes 54:11-17

Di sini Tuhan menghibur Israel yang menderita dengan melukiskan damai sejahtera, kebenaran, dan kemuliaan dari kaum sisa yang dipulihkan di masa depan; Yohanes menggunakan lukisan yang sama ketika menggambarkan keadaan Yerusalem baru (Wahy 21:10,18-21). Kata-kata ini menghibur orang percaya yang sedang mengalami penganiayaan berat atau kesukaran. Manakala kita tertekan oleh pencobaan dan digoncangkan oleh keadaan badai kehidupan, kita harus ingat bahwa justru keadaan inilah yang menyebabkan Tuhan berbelas kasihan kepada kita dan menghampiri kita supaya kita dapat dikuatkan secara rohani (bd. ayat Yes 54:13).

(0.16) (Mat 11:7) (full: YOHANES. )

Nas : Mat 11:7

Ketika Yesus mengatakan bahwa Yohanes bukanlah "buluh yang digoyangkan angin kian kemari," Ia sedang menunjuk kepada watak Yohanes yang benar dan kepada reputasinya sebagai pengkhotbah yang tidak mau berkompromi keyakinannya. Yohanes memberitakan kebenaran Allah tanpa takut akan orang lain dan tidak pernah menyerah kepada pendapat umum. Dosa Herodes diabaikan begitu saja oleh para pemuka Yahudi, tetapi Yohanes tidak mendiamkannya. Ia bangkit mengecam Herodes, dan dengan demikian menunjukkan kesetiaan penuh kepada Allah dan Firman-Nya. Yohanes berpihak kepada Allah melawan dosa, sekalipun ia harus kehilangan nyawanya (Mat 14:3-12). Biarlah setiap pemberita Firman Allah memperhatikannya, karena Kristus akan menilai pelayanan, perangai dan pendirian terhadap dosa

(lihat cat. --> Luk 1:17).

[atau ref. Luk 1:17]



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA