Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 44 ayat untuk Aku juga AND book:49 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 1:11) (jerusalem: Aku berkata "di dalam Kristus", karena) Ini tidak terdapat dalam naskah Yunani, tetapi ditambahkan sebagai penjelasan yang perlu untuk dapat mengerti maksud naskah Yunani. Naskah Yunani berbunyi: Di dalam Dia juga kami mendapat
(0.83) (Ef 1:23) (bis: yang menyempurnakan segala sesuatu di mana pun juga)

yang menyempurnakan segala sesuatu di mana pun juga: atau dan Dia sendiri telah disempurnakan oleh Allah.

(0.81) (Ef 1:15) (jerusalem: tentang kasihmu terhadap) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini. Kalau demikian maka "imanmu" itu tidak hanya mengenai Kristus, tetapi juga "semua orang kudus".
(0.80) (Ef 4:21) (jerusalem: dalam Yesus) Seperti juga diketengahkan dalam Kol 2:6, Kristus yang sesungguhnya tidak lain dari Yesus sejarah, yang wafat dan dibangkitkan guna menciptakan kita kembali di dalam diriNya.
(0.80) (Ef 4:9) (jerusalem: Ia juga telah turun) Var: Ia terlebih dahulu juga turun
(0.79) (Ef 6:18) (sh: Bergantung pada Allah melalui doa (Minggu, 20 Oktober 2002))
Bergantung pada Allah melalui doa

Dalam bacaan kemarin telah kita lihat bagaimana orang Kristen bergantung sepenuhnya kepada Allah. Semua perlengkapan rohani yang disediakan Allah harus diambil dan dipakai. Di samping semua itu, hal terpenting adalah doa. Senjata yang lengkap tanpa doa tidak berarti apa-apa. Doa merupakan pernyataan bergantung sepenuhnya pada Allah.

Bagaimana berdoa? Paulus mengatakan bahwa orang Kristen harus berdoa setiap saat. Tidak hanya setiap saat, juga berdoa dengan berbagai bentuk doa dan permohonan. Doa juga disampaikan dengan tidak putus-putus. Berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua jemaat. Berdoa setiap saat dalam semua permohonan yang tak putus-putus kepada semua orang kudus, tidak otomatis berarti berdoa dalam Roh. Doa dalam Roh berarti doa yang digerakkan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Paulus juga menyadari bahwa ia bergantung pada Allah. Ia tidak segan-segan memohon agar jemaat juga mendoakannya. Paulus tidak berbasa-basi dalam hal ini. Doa jemaat untuk Paulus tidak hanya merupakan ekspresi persekutuan di antara keduanya, juga merupakan pernyataan bahwa jemaat dan Paulus bergantung pada Allah. Secara khusus, Paulus memohon agar ia dengan benar dan berani menyampaikan Injil. Semua pemberita Injil membutuhkan dua hal ini yakni, benar dan berani. Benar mengerti Injil tetapi tidak berani memberitakannya menunjukkan Injl yang tanpa kuasa. Sebaliknya, berani memberitakan Injil tanpa pengertian yang benar memeperlihatkan Injil yang tanpa hikmat.

Renungkan: Sungguhkah Anda bergantung pada Allah dalam hidup dan pelayanan Anda?

(0.79) (Ef 6:1) (sh: Relasi umat Allah: sebagai anak, orangtua, tuan-hamba (Jumat, 18 Oktober 2002))
Relasi umat Allah: sebagai anak, orangtua, tuan-hamba

‘Tunduk’ juga berlaku dalam relasi anak-orangtua, hamba-tuan (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5:21). Pada masa kini, banyak orangtua sulit menjalankan fungsinya. Juga banyak anak-anak bingung bagaimana harus berlaku sebagai anak. Masalah ini terjadi karena kedua pihak tidak memahami kata tunduk. Bentuk tunduk anak adalah taat. Anak-anak tunduk kepada orangtua bukan karena tuntutan budaya, melainkan taat kepada kehendak Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2). Sesuai tuntutan hukum kelima (Kel. 20:12). Janji kebahagiaan dan umur panjang melekat pada hukum kelima ini. Sejalan d engan ketaatan anak, orangtua juga tunduk kepada anak. Bentuk tunduk orangtua diekspresikan melalui perbuatan yang tidak membangkitkan amarah anak dan melalui didikan dalam ajaran dan nasihat Tuhan (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4).

‘Tunduk’ juga berlaku dalam relasi hamba-tuan. [1]. Hamba taat kepada tuan dengan takut dan gentar (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5), bukan karena tertekan atau terpaksa, melainkan karena menyadari bahwa Kristus adalah Tuan yang tidak kelihatan. [2]. Hamba taat dengan bekerja segenap hati (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). [3]. Hamba bekerja bukan untuk menyenangkan hati tuan melainkan untuk menyenangkan Tuhan Yesus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7). Meski tidak dilihat tuannya, hamba bekerja rajin dan tekun karena kehadiran Yesus Kristus. [4]. Hamba taat kepada tuan dengan bekerja baik karena upahnya berasal dari Tuhan (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8), bukan hanya manusia saja. Sejalan dengan itu, tuan juga harus tunduk kepada hamba. Tuan harus membayar upah yang layak dan memberi waktu istirahat yang cukup. Bentuk tunduk tuan diungkapkan melalui penggunaan otoritas yang benar. Otoritas disertai ancaman akan merusakkan relasi hamba-tuan. Relasi sejati tidak pernah dibangun di atas ancaman. Bentuk tunduk tuan ditampakkan dengan kesadaran bahwa Tuhan Yesus adalah Tuan mereka dan juga Tuan para hamba (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">9).

Renungkan: Menurut Anda, mengapa di Indonesia sering sekali kita menjumpai tindakan/aksi protes kaum pekerja/karyawan yang menuntut perusahaan/tuan mereka?

(0.79) (Ef 2:16) (jerusalem: satu tubuh) Tubuh yang satu itu pertama-tama tubuh jasmaniah Kristus sendiri yang dikorbankan di salib, Kol 1:22+; tetapi selanjutnya tubuh itu juga Tubuh "Mistik" Kristus, di mana bersatu-padulah seluruh anggota yang diperdamaikan satu sama lain, 1Ko 12:12+.
(0.79) (Ef 4:12) (jerusalem: orang-orang kudus) Yang dimaksud di sini dengan istilah itu kiranya para misionaris dan pengajar lainnya, bdk Efe 3:5. Tetapi mungkin juga bahwa Paulus berpikir kepada semua orang Kristen sejauh merekapun turut membangun jemaat, bdk Kis 9:13+.
(0.79) (Ef 5:13) (jerusalem: adalah terang) Dengan senang hari berbicara tentang keburukan semacam itu (Efe 5:11) dan membiarkannya dalam kegelapan yang mencurigakan memanglah buruk juga, Efe 5:3; tetapi membicarakannya dengan maksud memperbaikinya dan begitu membukakannya untuk umum adalah suatu pekerjaan baik. Dengan jalan itu terang mengenyahkan kegelapan, sebab terang itu tidak lain kecuali terang Kristus (akhir Efe 5:13).
(0.79) (Ef 6:11) (jerusalem) Perjanjian Lama menggambarkan Allah yang mengenakan perlengkapan senjata untuk menghadapi musuhNya, bdk Yes 11:4-5; 59:16-18; Wis 5:17-23. Menurut pandangan Paulus orang Kristen mempunyai juga senjata-senjata ilahi itu, bdk 1Te 5:8.
(0.79) (Ef 1:7) (sh: Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah (Sabtu, 1 November 2003))
Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah

Diangkatnya kita menjadi anak-anak Allah adalah dampak dari keputusan Allah memilih kita. Sebagai anak, ada hak yang harus kita terima dan ada kewajiban yang harus kita jalankan. Pernyataan Paulus ini, merupakan adaptasi dari hukum Romawi saat itu yang menetapkan bahwa anak yang diadopsi juga harus memiliki dan menikmati hak yang sama dengan anak kandung.Pertanyaan buat kita adalah siapa saja anak-anak Allah itu? Paulus menegaskan bahwa anak-anak Allah tidak hanya terdiri dari etnis Yahudi saja, tetapi juga etnis non Yahudi. Hal ini jelas melalui kata “kami” (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11,12), dan kata “kamu juga” (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Kedua etnis ini sekarang tidak hanya memiliki dasar yang sama yaitu Yesus Kristus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11,13), tetapi juga sama-sama berada dalam Kristus, memiliki warisan yang sama dan dimeteraikan dengan Roh Kudus sebagai tanda bahwa mereka adalah sah milik Kristus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-14).

Kita adalah orang-orang Kristen yang juga anak-anak pilihan Allah di dalam Kristus. Kita sudah mengalami penebusan,pengampunan dosa oleh pengurbanan Kristus. Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan, sebagai tanggung jawab kita adalah: Pertama, hidup kudus dan tanpa cela. Dalam hal ini kita bertanggung jawab untuk meninggalkan perilaku cemar kita dan memasuki proses penyucian yang dilakukan oleh Roh Kudus. Kedua, bergandengan tangan dengan seluruh umat percaya membawa kasih Kristus yang telah kita terima dan alami kepada orang yang belum mengenal-Nya agar mereka pun dapat dipersatukan dalam karya penebusan-Nya.

Renungkan: Pancarkan kemuliaan Tuhan yang telah memilih dan memiliki kita secara utuh dan penuh melalui sikap hidup kita, sehingga dunia dapat melihat tanda bahwa kita adalah sah milik Allah.

(0.78) (Ef 1:13) (jerusalem: kamu juga) Berkat yang keenam ialah panggilan orang-orang bukan Yahudi untuk mendapat keselamatan yang dahulu dikhususkan bagi Israel. Mereka telah mendapat jaminannya waktu menerima Roh yang dijanjikan
(0.78) (Ef 1:23) (jerusalem: kepenuhan) Gereja yang adalah Tubuh Kristus, 1Ko 12:12+, dapat dikatakan "kepenuhan", bdk juga Efe 3:19; 4:13, sejauh merangkum dunia baru yang sebagai lingkungan umat manusia diikut-sertakan dalam pemulihan umum di bawah pemerintahan Yesus Kristus yang menjadi Tuhan dan Kepala, Kol 1:15-20+. Ungkapan "semua dalam segala sesuatu" bermaksud menonjolkan ukuran yang tidak terbatas, bdk 1Ko 12:6; 15:28; Kol 3:11.
(0.78) (Ef 1:11) (sh: Menjadi umat Allah (Sabtu, 5 Oktober 2002))
Menjadi umat Allah

Siapakah umat Allah itu? Paulus menegaskan bahwa umat Allah terdiri dari etnis Yahudi dan juga etnis nonYahudi. Hal ini dijelaskan Paulus dengan mempergunakan pronomia ‘kami dan kamu’. Pronomina ‘kami’ menunjuk pada etnis Yahudi dimana Paulus adalah anggotanya. Sementara pronominal ‘kamu’ menunjuk pada semua etnis di luar etnis Yahudi. Paulus menulis ‘di dalam Dialah kami ... supaya kami (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11, 12). Kemudian Paulus menulis ‘di dalam Dia kamu juga’ (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Kedua etnis yang berbeda sekarang tidak hanya memiliki dasar yang sama yakni Yesus Kristus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11,13), tetapi juga sama-sama berada dalam Kristus, memiliki warisan yang sama dan Roh Kudus yang sama (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Keduanya menjadi satu umat Allah.

Sekarang pertanyaannya bagaimana menjadi umat Allah? Paulus menyebut dua hal yang kelihatannya bertolak belakang. Pertama, kehendak Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5,9,11). Manusia dari segala etinis menjadi umat Allah karena dan oleh kehendak Allah. Persatuan dua etnis yang bertentangan bukanlah keinginan atau hasil usaha manusia. Kedua, pemberitaan Injil (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Tanpa pemberitaan Injil iman tidak mungkin lahir. Jika tidak ada yang memberitakan Injil tidak mungkin etnis Yahudi dan nonYahudi memiliki iman pada Yesus. Injil ini disebut Paulus sebagai Injil keselamatan (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). John Stott dengan indah merumuskan relasi kehendak Allah dan pemberitaan Injil: “Pemberitaan Injil adalah satu-satunya sarana yang ditetapkan Allah dalam melepaskan manusia dari kebutaan dan perbudakan mereka yang dipilih-Nya dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, membebaskan mereka untuk percaya pada Yesus, dan dengan demikian kehendak-Nya terjadi”. Jelas bahwa memberitakan Injil berarti memberlakukan kehendak Allah. Juga memberitakan Injil menghasilkan persekutuan umat manusia menurut cara yang tidak dapat dibuat oleh usaha-usaha manusia.

Renungkan: Jika umat Allah melintasi semua batas etnis, mengapa di dalam gereja masih dipisahkan tembok etnis? Jika Kristus telah merubuhkan tembok etnis, mengaja gereja justru melakukan tindakan sebaliknya?

(0.78) (Ef 3:14) (sh: Doa seorang pemberita Injil (Sabtu, 12 Oktober 2002))
Doa seorang pemberita Injil

Bagi Paulus memberitakan Injil berjalan seiring dengan berdoa. Doa merupakan sumber kekuatan dalam memberitakan Injil dan untuk penerima Injil. Apa isi doa Paulus? Ada empat hal yang didoakannya.

1. Paulus berdoa agar Allah menguatkan jemaat (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">16). Roh Kudus menguatkan batin orang percaya, dan Kristus tinggal dalam batin orang percaya. Bagi kita yang percaya Yesus, Roh Kudus dan Yesus tinggal dalam hati kita. Paulus mendoakan agar orang percaya semakin dalam memiliki relasi dengan Kristus melalui Roh Kudus.

2. Pauus berdoa agar orang percaya berakar dan berdasar dalam kash, serta menguasai semua aspek kehidupan (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17). Paulus memakai metafora tumbuhan (akar) dan bangunan (fondasi).

3. Paulus berdoa agar jemaat memahami kasih Kristus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18). Paulus juga berdoa agar makin mengenal kasih Kristus. Dengan semakin mempraktikkan kasih, kasih semakin dikenal dan dihayati. Kasih Kristus seperti apa?

Lebar, panjang, tinggi dan dalam. John Stott memberi komentar yang menarik tentang hal ini: “Kasih Kristus demikian lebar sehingga meliputi semua etnis manusia, demikian panjang sehingga bertahan hingga kekekalan, demikian dalam sehingga menjangkau orang yang paling berdosa, demikian tinggi sehingga meninggikannya ke surga”.

Akhirnya, Paulus berdoa agar orang percaya dipenuhi kepenuhan Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19). Kepenuhan Allah berarti kelimpahan anugerah-Nya yang dicurahkan memenuhi manusia. Kepenuhan Allah dapat juga berarti kepenuhan yang memenuhi Allah sendiri yakni kesempurnaan-Nya. Arti kedua lebih dekat dengan yang Paulus maksudkan. Orang Kristen akan menjadi sempurna sama seperti Bapa adalah sempurna. Inilah keadaan orang Kristen seperti yang juga Tuhan Yesus perintahkan dalam Matius 5:48. Inilah doa Paulus kepada Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Dan Paulus percaya bahwa Allah tidak hanya mendengar doanya, juga mampu mengerjakannya (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">20-22).

Renungkan: Hendaknya doa-doa kita berorientasi bukan pada kebutuhan dan keinginan kita, tetapi pada maksud-maksud baik Allah yang kekal dalam Yesus Kristus.

(0.78) (Ef 2:11) (sh: Keajaiban Allah berlaku universal (Selasa, 4 November 2003))
Keajaiban Allah berlaku universal

Dosa menyebabkan orang melupakan Allah. Akibatnya egoisme, curiga, sombong, dan perseteruan antaretnis menyambangi kehidupan manusia. Dalam keadaan demikian bagaimana mungkin kita dapat bersekutu dengan Allah di dalam hadirat-Nya? Komunitas Allah di sini tidak lagi menunjuk pada etnis Yahudi saja, tetapi juga kepada etnis non Yahudi. Oleh sebab itu Paulus menempatkan etnis non Yahudi sebagai umat yang juga dapat menikmati karya Kristus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Paulus menjelaskan hal ini karena kebanyakan petobat baru di jemaat Efesus berasal dari etnis non Yahudi, dan mereka sungguh mengetahui dan menyadari bahwa program Allah dalam Perjanjian Lama sebagian besar memang hanya melibatkan orang-orang etnis Yahudi. Kondisi ini menimbulkan kesombongan dalam diri orang-orang Yahudi yang selalu berusaha agar orang-orang non Yahudi tidak pernah melupakan hal itu. Bangsa Israel salah besar jika menganggap Allah dan karya-Nya adalah mutlak hak mereka, sebab Allah juga berjanji bahwa Ia akan menciptakan “damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat” (bdk. Yes. 57:19); dan janji itu dipenuhi dalam Yesus Kristus. Melalui peristiwa salib, Yesus Kristus tidak hanya memperdamaikan perseteruan etnis Yahudi dengan etnis non Yahudi, tetapi memperdamaikan keduanya dengan diri-Nya dalam satu tubuh yaitu jemaat (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-18). Umat yang diperdamaikan itu dilihat sebagai Bait Allah Perjanjian Baru. Penggenap perjanjian Allah itu bukan pada bangunannya tetapi pada persekutuan yang hidup dari anggota keluarga Allah yang didasari oleh pewartaan janji Allah melalui para nabi PL dan kesaksian para rasul tentang Kristus.

Renungkan: Di dalam ibadah, pergaulan, dan karya kita, sepatutnyalah nama Tuhan ditinggikan.

(0.78) (Ef 2:13) (sh: Apa yang Kristus lakukan bagi kita? (Kamis, 10 Oktober 2002))
Apa yang Kristus lakukan bagi kita?

Sekarang Paulus menjelaskan bagaimana Allah telah mendekatkan mereka dengan-Nya dan menjadikan mereka satu umat. Perseteruan Allah dengan mereka dan antara mereka dengan Israel telah dirubuhkan oleh kurban darah Kristus yang tercurah di kayu salib. Perseteruan telah didamaikan. Kristulah kurban damai perseteruan antara manusia dan Allah dan sesama (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Tidak hanya tembok pemisah antara manusia dan Allah yang rubuh, tetapi tembok pemisah antara etnis Yahudi dan etnis-etnis nonYahudi pun dihancurkan.

Bagaimana Kristus melakukannya? Paulus menjelaskan tiga hal yang dikerjakan Kristus di kayu salib (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15-16). [1]. Yesus membatalkan hukum Taurat (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15). Selain membatalkan hukum-hukum yang memisahkan Yahudi dan nonYahudi seperti hukum sunat dan makanan halal/haram, Yesus juga membatalkan fungsi Taurat sebagai jalan keselamatan. Tetapi fungsi Taurat sebagai hukum bagi umat Allah tetap berlaku sebagai petunjuk hidup baru. [2]. Tuhan Yesus menciptakan satu umat yang baru (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15). Semua etnis Yahudi atau nonYahudi dipersatukan menjadi satu umat di dalam dan oleh Yesus. Namun ini tidak berarti bahwa Yahudi dan nonYahudi bersatu membentuk etnis ketiga atau hilangnya etnis Yahudi dan nonYahudi. Etnis Yahudi tetap Yahudi, etnis nonYahudi tetap nonYahudi. Yang dibatalkan adalah ketidaksetaraan di hadirat Allah. [3].Yesus mendamaikan etnis Yahudi dan nonYahudi dengan Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">16). Sekarang umat yang telah didamaikan Kristus disebut sebagai kawan sewarga (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19), dan anggota kerajaan Allah yang hidup di bawah pimpinan dan hukum-hukum Allah. Umat yang didamaikan ini juga disebut keluarga Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19). Sebagai anggota keluarga Allah secara otomatis, relasi antaretnis pun diungkapkan dengan istilah ‘saudara’. Selanjutnya, umat yang didamaikan itu juga disebut sebagai tempat kediaman Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">21-22).

Renungkan: Jika ada perintang yang kita biarkan menghalangi penghayatan kita sebagai warga kerajaan Allah, sebagai suatu keluarga Allah, kita sedang menghinakan kurban kematian Kristus.

(0.78) (Ef 5:1) (sh: Hidup sebagai anak terang (Rabu, 16 Oktober 2002))
Hidup sebagai anak terang

Sebagai anak-anak terang, umat Allah hidup dengan meneladani Allah (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1). Sama seperti Yesus yang meneladani Allah demikian juga umat-Nya. Paulus juga mendorong orang percaya untuk meneladani Kristus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2). Hidup dalam kasih merupakan bukti nyata meneladani Kristus. Secara khusus, anak-anak terang harus menjauhi perbuatan seksual. Seks adalah pemberian Tuhan dan hanya boleh dinikmati dalam konteks pernikahan. Sehingga setiap perbuatan seks di luar pernikahan harus dihindari.

Tidak hanya perbuatan seks yang dibuang, juga perkataan vulgar dan kotor (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4). Mengapa? Ada 4 alasan.

1. Orang yang amoral dan vulgar akan dihukum. Segera bertobat untuk menerima pengampunan.

2. Berkaitan dengan hakikat sebagai anak-anak terang (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8-14). Anak-anak terang tidak pantas berlaku amoral dan vulgar (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11). Menjauhi perbuatan jahat tidak berarti membuang orang yang melakukannya. Jika orang percaya menjauhi orang jahat, bagaimana ia bisa percaya pada Yesus dan diperbarui? Jika tidak ada yang mengasihi orang yang amoral dan vulgar, siapa yang akan menelanjangi perbuatan tersebut? Perbuatan dan orang yang berbuat adalah dua hal yang berbeda. Perbuatannya harus ditelanjangi agar orangnya bertobat dan datang pada Yesus untuk menerima pengampunan.

3. Anak-anak terang memiliki hikmat untuk hidup sebagai anak-anak terang (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">15-17). Menjadi orang berhikmat berarti mengutamakan kehendak Allah di dalam seluruh hidup (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17). Perbuatan amoral dan vulgar bukan kehendak Allah.

4. Berhubungan dengan Roh Kudus (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18-21). Anak-anak terang telah dipenuhi Roh. Ini berakibat lahirnya suatu persekutuan dimana pujian dominan. Dipenuhi Roh berarti dipenuhi ucapan syukur.

Renungkan: Hakikat menentukan fungsi. Artinya, tentara hidup sebagai tentara, atlit hidup sebagai atlit, dan dokter hidup sebagai dokter. Terlihat aneh jika artis hidup sebagai tentara. Adalah tidak benar bila anak-anak terang hidup sebagai anak-anak gelap.

(0.78) (Ef 5:22) (sh: Relasi umat Allah sebagai istri dan suami (Kamis, 17 Oktober 2002))
Relasi umat Allah sebagai istri dan suami

Relasi gender lain dari relasi fungsi. Perempuan sering direndahkan dan dilecehkan oleh laki-laki. Relasi perempuan dan laki-laki yang demikian tidak benar. Di hadapan Allah, laki-laki dan perempuan sama kedudukan dan haknya. Perempuan dan laki-laki memiliki relasi yang setara dan sederajat. Namun, relasi istri dan suami bukan relasi gender melainkan relasi fungsi. Di dalam keluarga, perempuan berfungsi sebagai istri, sementara laki-laki berfungsi sebagai suami. Kata kunci yang mengatur relasi fungsi suami-istri adalah kata ‘tunduk’. Istri tunduk kepada suami, sementara suami tunduk pada istri (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">21). Istri tunduk denganmenerima prinsip penciptaan bahwa suami adalah kepala istri. Juga seperti Kristus adalah kepala jemaat, demikian juga suami adalah kepala istri (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">23). Istilah ‘sama seperti’ penting artinya (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">22-25; 28,29,33). Istri tunduk pada suami bukan karena adat-istiadat, melainkan karena relasi Kristus-jemaat.

Bentuk tunduk suami kepada istri diwujudkan dengan kasih. Sama seperti Kristus mengasihi jemaat demikian juga suami mengasihi istri (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">25). Tiga kali Paulus menekankan kasih suami kepada istri (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">25,28,33). Paulus harus mengulanginya berkali-kali karena mudah sekali suami menyalahgunakan fungsinya sebagai kepala istri. Model kasih suami tidak bersumber dari kasih yang berlaku dalam suatu budaya masyarakat, bukan kasih sentimental yang murahan seperti banyak didendangkan dalam lagu-lagu pop. Kasih suami kepada istri sama seperti kasih Kristus kepada jemaat. Kristus mengasihi jemaat, menyerahkan diri untuk jemaat (ayat Aku+juga+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">25). Kristus berkorban untuk jemaat karena jemaat begitu berharga di mata Kristus. Dalam kehidupan praktis, bagaimana kasih suami kepada istri terungkap? Suami memelihara dan merawat istri seperti ia mengasihinya. Artinya, jika suami tidak mengasihi, maka istri tidak perlu tundik kepada suami.

Renungkan: Tunduk dan kasih, dalam Kristus serasi adanya. Tunduk adalah karena kasih, kasih yang memimpin terekspresi dalam bentuk tunduk yang berkorban.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA