Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 61 - 80 dari 320 ayat untuk Abraham (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.44) (Yoh 8:41) (ende: Bukan lahir dari zinah)

kami bukan orang jang murtad, melainkan turunan Abraham sedjati dan setia kepada Allah. Dalam bahasa Perdjandjian Lama kata "berzinah" sering digunakan dalam arti: tidak setia lagi terhadap Perdjandjian Allah dengan umat Israel, atau murtad dari Allah.

(0.44) (Rm 9:28) (ende: FirmanNja)

Menurut tafsiran sangat umum dimaksudkan putusan (antjaman-antjaman) Allah jang terkandung dalam nubuat Isaias tadi. Ada pula jang berpendapat, bahwa jang dimaksudkan ialah djandji-djandji Allah kepada Abraham.

(0.44) (Kol 1:12) (ende: Bagian dalam warisan)

Warisan jang didjandjikan Allah kepada kaum turunan Abraham sudah disampaikan kepada mereka djuga. Mereka sudah memiliki warisan itu, jaitu hidup baru dalam Kristus, jang berwudjud kemuliaan dalam Keradjaan Allah.

(0.44) (Ibr 7:1) (ende)

Tentang pertemuan Abraham dengan Melkisedek lih. I Mos. (Kej 14:20) dsl. Pengarang memandang peristiwa Melkisedek semata-mata sebagai suatu nubuat (pelambang) tentang Kristus. Disini kita harus memperhatikan pula bahwa tafsiran itu benar sebab diilham oleh Roh Kudus.

(0.44) (Kej 18:22) (full: ABRAHAM MASIH TETAP BERDIRI DI HADAPAN TUHAN. )

Nas : Kej 18:22

Karena perhatian akan Lot sekeluarga, Abraham berdoa agar Allah tidak membinasakan kota itu (ayat Kej 18:22-33). Allah menjawab doa Abraham, sekalipun bukan dengan cara yang diharapkan Abraham. Allah tidak menghukum orang benar bersama-sama dengan orang jahat. Ia menyelamatkan yang benar, tetapi membinasakan yang jahat. Pada hari murka Allah akan menimpa bumi ini

(lihat cat. --> 1Tes 5:2;

lihat cat. --> 2Tes 2:2),

[atau ref. 1Tes 5:2; 2Tes 2:2]

Allah telah berjanji untuk meloloskan orang yang benar

(lihat cat. --> Luk 21:36;

lihat cat. --> Wahy 3:10;

[atau ref. Luk 21:36; Wahy 3:10]

lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.44) (Kej 11:10) (jerusalem) Kej 11:10-27,31-32 melanjutkan tradisi Para Imam yang terputus dalam Kej 10:32. Disajikan lanjutan silsilah yang tercantum dalam bab 5. Silsilah itu dipersempit sehingga hanya disebut bapa-bapa leluhur Abraham melulu.
(0.44) (Kej 11:32) (jerusalem: dua ratus lima tahun) Pentateukh orang-orang Samaria berkata: seratus empat puluh lima tahun. Kalau demikian, Abraham baru meninggalkan Haran setelah ayahnya meninggal dunia (menurut Kej 11:26 dan Kej 12:4), bdk Kis 7:4.
(0.44) (Kej 15:2) (jerusalem: yang akan mewarisi....) Bagian ayat ini rusak sama sekali. Ayat 3 merupakan sebuah sisipan yang menyingkap maksud ayat 2. Untuk pertama kalinya Abraham menjadi Allah dengan mengungkapkan rasa kegelisahannya.
(0.44) (Yes 6:8) (jerusalem: Ini aku) Kesediaan nabi Yesaya ini mengingatkan kepercayaan Abraham, Kej 12:1-4 tetapi berbeda sekali dengan keraguan Musa Kej 4:10-12, dan terutama dengan sikap nabi Yeremia, Yer 1:6.
(0.44) (Rm 9:7) (ende)

Orang Jahudi menjangka, bahwa karena djandji-djandji kepada Abraham, keselamatan abadi dalam keradjaan Mesias pasti terdjamin bagi tiap-tiap orang Israel. Paulus menerangkan, bahwa mereka keliru tentang arti dan maksud kata "turunan" dalam djandji-djandji itu.

(0.44) (Kej 17:5) (full: ABRAM ... ABRAHAM. )

Nas : Kej 17:5

Abram berarti "bapa yang mulia"; Abraham berarti "bapa banyak orang"

(lihat cat. --> Kej 17:7 berikutnya;

[atau ref. Kej 17:7]

bd. Neh 9:7; Rom 4:17). Hubungan yang baru dengan Allah sering kali menuntut nama yang baru untuk menandakan hubungan yang baru itu.

(0.44) (Kej 22:12) (full: KUKETAHUI SEKARANG, BAHWA ENGKAU TAKUT AKAN ALLAH. )

Nas : Kej 22:12

Ketika Abraham mulai melaksanakan upacara persembahan (ayat Kej 22:10), Allah melihat bahwa dia sudah membuat penyerahan sempurna dalam hatinya. Tuhan kini tahu bahwa Abraham adalah orang yang takut akan Allah dan perhatian terutamanya adalah melakukan kehendak Allah.

(0.44) (Gal 3:14) (full: BERKAT ABRAHAM. )

Nas : Gal 3:14

Isi dari janji Allah kepada Abraham (ayat Gal 3:8) diartikan sebagai "janji Roh" (bd. Luk 24:49; Kis 1:4-5). Menerima Roh ialah memiliki kebenaran, hidup, dan semua berkat rohani yang lain

(lihat cat. --> Gal 3:5;

lihat cat. --> Gal 4:6).

[atau ref. Gal 3:5; 4:6]

(0.44) (Ibr 11:8) (full: KARENA IMAN ABRAHAM TAAT. )

Nas : Ibr 11:8

Iman dan ketaatan tidak dapat dipisahkan, sebagaimana halnya ketidakpercayaan dan ketidaktaatan juga tidak dapat dipisahkan (Ibr 3:18-19;

lihat cat. --> Yoh 3:36).

[atau ref. Yoh 3:36]

(0.44) (Kej 9:9) (jerusalem: PerjanjianKu) Perjanjian Allah dengan Nuh yang lambangnya ialah "busur di awan"(pelangi) merangkum seluruh dunia ciptaan. Perjanjian Allah dengan Abraham yang tandanya ialah sunat, menyangkut keturunan Abraham saja, Kej 17. Di masa Musa perjanjian terbatas pada bangsa Israel melulu: imbalannya ialah ketaatan orang Israel kepada hukum Taurat, Kel 19:5; 24:7-8, khususnya pelaksanaan hukum Sabat, Kel 31:16-17.
(0.44) (Kej 25:1) (jerusalem) Ayat-ayat ini dan juga Kej 25:7-11,12-18 merupakan tambahan pada riwayat Abraham. Kej 25:1-6,11,18 berasal dari tradisi Yahwista, yang lain-lain berasal dari tradisi Para Imam. Keturunan Abraham melalui Ketura ialah bangsa-bangsa di Arabia a.l. bangsa Midian (Madian), bdk Kej 2:15, orang Syeba, bdk 1Ra 10:1-10, dan orang Dedan, bdk Yes 21:13.
(0.44) (Rm 4:3) (jerusalem: memperhitungkan ... sebagai kebenaran) Berdasarkan tata bahasa beberapa tafsiran adalah mungkin: oleh karena Abraham percaya maka Allah menganggapnya sebagai orang benar, meskipun sesungguhnya bukan demikian halnya; atau: oleh karena Abraham percaya, maka Allah dengan cuma-cuma memberi kebenaran, yang belum dimilikinya ketika percaya, atau: dalam pandangan Allah, jadi pada kenyataannya, kepercayaan dan kebenaran bersatu-padu. Tetapi keseluruhan ajaran Paulus tidak mengizinkan tafsiran pertama; tafsiran kedua juga sukar disesuaikan dengan ajaran Paulus, sedangkan yang ketiga cocok sekali.
(0.44) (Kej 21:22) (sh: Menjadi berkat bagi orang lain (Selasa, 11 Mei 2004))
Menjadi berkat bagi orang lain

Perjumpaan orang lain dengan kita, seharusnya menjadi perjumpaannya dengan Yesus yang kita sembah, dan akhirnya ia diberkati! Namun yang sering terjadi, perjumpaan orang lain dengan kita justru menjadi batu sandungan baginya untuk berjumpa dengan Yesus!

Perjumpaan Abimelekh dengan Abraham (betapapun Abraham tidak bijaksana pada waktu itu) pada perikop terdahulu, menyebabkan Abimelekh bertemu dengan Allah. Kini perjumpaan itu dilanjutkan dengan ikatan perjanjian di antara mereka. Hal itu diadakan untuk memastikan masing-masing pihak saling peduli dan saling mengindahkan satu sama lainnya.

Di satu sisi perjanjian itu meredam kemungkinan pertikaian, perebutan tempat, dll. Hal itu ditegaskan misalnya dengan masing-masing memberikan tanda ikatan. Abimelekh telah memberikan tanahnya untuk ditinggali Abraham sebagai orang asing, sebagai gantinya Abraham memberikan domba dan lembunya kepada Abimelekh (ayat 27). Perdebatan mengenai sumur juga diselesaikan dengan persembahan tujuh anak domba betina langsung kepada ta-ngan Abimelekh dari tangan Abraham (ayat 28-30).

Di sisi lain, persahabatan yang diikat melalui perjanjian itu akan berdampak positif bagi Abimelekh, karena ia dapat belajar banyak dari kehidupan dan ibadah Abraham. Pertanyaannya, apakah kehidupan dan ibadah Abraham bisa diteladani Abimelekh dan membuatnya semakin mengenal Allah? Hanya oleh anugerah Abraham bisa menjadi berkat. Demikian pun, anugerah-Nya saja menentukan apakah Abimelekh akhirnya mengenal Allah.

Pertanyaan sekarang ditujukan kepada Anda! Dapatkah orang lain yang dekat dengan Anda melihat buah-buah iman sejati sehingga mereka menjadi orang yang diberkati Allah melalui diri Anda?

Doa: Tuhan, mohon tunjukkan hal-hal dalam diriku yang harus kutinggalkan, atau yang harus kuubah supaya aku tidak menjadi batu sandungan buat orang lain.

(0.41) (Kej 17:1) (sh: Perjanjian Allah dan respons iman (Senin, 3 Mei 2004))
Perjanjian Allah dan respons iman

Tiga belas tahun menunggu, masih belum juga janji keturunan digenapi. Malah TUHAN datang lagi untuk meneguhkan janji-Nya. Kali ini dimulai dengan perintah, "Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela" (ayat 2).

Dalam penantian yang panjang itu Abram sekali lagi men-dapatkan peneguhan dan dituntut merespons dengan tepat. TUHAN mengubah nama Abram menjadi Abraham (= bapak bagi banyak ...; 5), dan Sarai menjadi Sara (= putri bangsawan; 15) sebagai tanda bahwa Abraham akan sungguh-sungguh melahirkan bangsa-bangsa (ayat 6), dan ada ikatan perjanjian kekal antara TUHAN dengan keturunan Abraham yang khusus (ayat 7), dan tanah Perjanjian itu akan menjadi milik mereka selamanya (ayat 8).

Dari pihak Abraham diharapkan respons berupa memberi diri disunat (ayat 9-14). Sunat merupakan upacara ritual penyucian untuk pernikahan. Dengan memberi diri disunat seseorang berjanji menjunjung tinggi kesucian pernikahan. Dalam konteks perjanjian ini, sunat adalah tanda perjanjian dari pihak Abraham dan keturunannya bahwa mereka akan memelihara kesucian hidup supaya layak dalam persekutuan dengan TUHAN.

Pada pasal 17 ini kata perjanjian diulang terus menerus (sebelas kali pada ayat 1-14) menunjukkan keseriusan TUHAN akan janji-Nya kepada Abraham. Seserius itu pula Abraham dituntut merespons dengan iman dan ketaatan.

Waktu Tuhan memang tidak sama dengan waktu kita. Tuhan memiliki bijaksana-Nya sendiri yang sering kita tidak mampu mengerti. Namun, dengan percaya bahwa Dia tidak pernah ingkar janji, kita patut merespons dengan iman dan ketaatan. Yaitu, taat untuk tetap setia dalam kekudusan dalam hidup ini, bertekun menantikan penggenapan janji Allah, tanah surgawi.

Untuk dilakukan: Ketaatan kepada Allah sebagai respons iman harus diwujudkan. Saya akan melakukan __________________ sebagaimana komitmen saya pada waktu lampau.

(0.41) (Kej 22:1) (sh: Ketika cinta harus memilih! (Rabu, 12 Mei 2004))
Ketika cinta harus memilih!

Allah mengasihi kita, memberikan berkat-berkat-Nya yang melimpah kepada kita. Kita mengasihi Allah oleh karena segala berkat yang dinyatakan-Nya untuk kita. Namun, kita harus beranjak dari situ, kita harus dapat mengasihi Allah karena Diri-Nya, bukan semata karena berkat-berkat-Nya! Itu yang sedang diuji dari diri Abraham. Ujian itu tidak tanggung-tanggung! Berkat yang paling berharga, yang paling prestisius, yang telah dibuktikan pantas didapatkan sekarang harus dilepas oleh pilihan mengasihi Allah.

Sebenarnya perikop ini tidak mengungkapkan pergumulan pribadi Abraham ketika diperhadapkan dengan pilihan menyerah-kan Ishak untuk dikorbankan karena ketaatan dan kasihnya kepada Allah, atau mempertahankan Ishak oleh karena kasih kepada diri sendiri. Namun, dengan imajinasi kita mencoba menangkap perasaan terdalam hati seorang ayah, baik dari sisi pribadi pun kehidupan sosial masyarakat. Bagi Abraham, anak yang ditunggu-tunggu selama puluhan tahun ini, yang telah membuatnya lelah secara fisik dan batin, adalah suatu harta kesayangan yang tidak mungkin dilepaskan. Secara sosial masyarakat, memiliki ahli waris kandung berarti meneruskan nama dan prestise keluarga. Pasti dua hal ini berkecamuk dalam hati Abraham. Belum lagi memikirkan pertanyaan teologis apakah kini Allah membatalkan janji-Nya?

Apapun pergumulan pribadi Abraham, ketetapan hati untuk lebih mengutamakan Allahlah yang membuat ia taat untuk mempersembahkan Ishak di mezbah. Kasih kepada Allah mengalahkan keinginan Abraham untuk mempertahankan hak miliknya. Oleh sebab itu, Allah semakin memperjelas pengenalan Abraham akan Allah dan rencana-Nya (ayat 16-18).

Renungkan: Saatnya akan tiba, Anda harus memilih mempertahankan hak, diri, keluarga, apa saja yang Anda kasihi atau melepaskannya demi kesetiaan dan kasih kepada Kristus!



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA