Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk (77-6) Aku AND book:13 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Taw 17:10) (jerusalem: Juga Aku beritahukan kepadamu: TUHAN....) Dalam 2Sa 7:11 terbaca: Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN...
(0.99) (1Taw 25:4) (ende)

Mulai dengan Hananja nama2 jang terdaftar disini, bila disusun berturut2, mendjadi ajat mazmur. Meskipun para ahli tidak seanggapan, tetapi ajat itu lalu kira2 berarti: Kasihanilah, Jahwe (Hananja), kasihanilah aku (Hanani), Allahkulah Engkau (Eliata), aku memudji (Gidalti), aku membuat besar dan kuat pertolongan (Romanti-Ezer), waktu aku kesesakan (Josjbekasja), aku berkata (Maloti), berikanlah penglihatan (Hotir) dengan berlimpah (Mahaziot). Jang sama diulang 1Ta 25:23-31. Maka itu beberapa ahli berpendapat, bahwasanja nama2 itu adalah buatan si pengarang untuk sampai kepada duapuluh empat puak penjanji.

(0.93) (1Taw 25:1) (jerusalem: bernubuat) Hanya kitab Tawarikh saja berkata bahwa para penyanyi "bernubuat" jadi adalah "nabi", bdk 1Ta 24:2,3, dan menyebut mereka "pelihat", 1Ta 24:5. Si Muwarikh menganggap kemampuan untuk mengarang dan menyanyikan mazmur semacam inspirasi supaya dengan kurnia kenabian. Tetapi bukan maksudnya bahwa para penyanyi itu adalah "nabi" yang berperan dalam ibadat
(0.90) (1Taw 21:8) (full: AKU TELAH SANGAT BERDOSA. )

Nas : 1Taw 21:8

Daud berdosa karena berbangga diri bahwa Allah berkenan memakainya untuk maksud-maksud besar di dalam kerajaan Israel. Dengan menghitung rakyat, Daud berusaha meninggikan dirinya dan Israel serta mengandalkan kekuatan nasional mereka. Sikap menyombongkan diri seperti itu mau tidak mau mendatangkan sikap percaya diri dan rasa unggul diri sehingga tidak lagi hidup dengan rendah hati dan iman. Daud seharusnya ingat bahwa semua kemenangan Israel diperolehnya dengan bantuan Allah. Demikian pula, orang percaya jangan sekali-kali menyombongkan diri dengan "kebesarannya" di dalam kerajaan Allah tetapi di dalam kelemahannya agar "kuasa-Ku menjadi sempurna" (2Kor 12:9).

(0.89) (1Taw 4:10) (full: YABES BERSERU KEPADA ALLAH ISRAEL. )

Nas : 1Taw 4:10

Contoh Yabes yang benar menekankan kebenaran bahwa Allah memberkati orang yang dengan setia berseru kepada-Nya. Perhatikan bahwa Yabes "lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya" (ayat 1Taw 4:9). Yabes menujukkan bahwa berkat dan perlindungan dari Allah tidak datang dengan otomatis, tetapi terjadi sebagai hasil dari penyerahan kita kepada-Nya dan maksud-Nya di bumi dan sebagai hasil doa kita (lih. Mat 6:13;

lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

Sudut pandangan penulis terungkap dengan baik dalam 2Taw 20:20, "Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh!" Doa Yabes merupakan pola bagi semua orang percaya.

(0.89) (1Taw 28:1) (sh: Penugasan Salomo untuk pembangunan Bait Suci (Minggu, 24 Februari 2002))
Penugasan Salomo untuk pembangunan Bait Suci

Salomo ditunjuk sebagai penerus Daud untuk membangun Bait Suci. Hal ini menegaskan kembali janji Allah kepada Daud (ayat 1Taw. 17; lih. juga 2Sam. 7). Pertama, takhta Daud akan tetap selama-lamanya (ayat Aku+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">17:14), kerajaan Daud akan kokoh seterusnya (ayat 28:7a). Kedua, Salomo menjadi anak perjanjian. "Aku telah memilih dia menjadi anak-Ku dan Aku akan menjadi bapanya." Bahasa yang mirip dipakai dalam perjanjian yang diadakan antara Yahweh dengan Israel (lihat Yer. 31:33; Yeh.l Aku+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">36:28). Syarat yang diberikan adalah ". jika ia bertekun melakukan segala perintah dan peraturan-Ku .." (ayat Aku+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">28:7b). Ketiga, Salomolah yang akan membangun rumah bagi Tuhan.

Bagaimana tindakan Daud dalam penugasan Salomo ini? Pertama, ia memperkenalkan Salomo kepada para pemimpin Israel, bawahan-bawahan Daud, sekaligus menyatakan bahwa Salomo adalah orang pilihan Allah. Tujuannya adalah agar mereka mengakui dan mendukung Salomo (ayat Aku+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">2-7). Kedua, ia "menahbiskan" Salomo di depan jemaat agar Salomo sadar akan tugas dan tanggung jawabnya di hadapan Allah, juga di hadapan umat Allah (ayat Aku+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">8).

Ketiga, ia menasihati Salomo agar setia kepada Allah dan menjalankan tugas pendirian rumah-Nya dengan benar (ayat Aku+AND+book%3A13&tab=notes" ver="">9-10). Ia juga meneguhkan Salomo agar bersandar penuh kepada Allah (ayat 20-21). Keempat, Daud telah menyediakan segala keperluan pembangunan itu terlebih dahulu. Sekarang ia menyerahkannya ke tangan Salomo untuk dipakai dalam pembangunan bait Suci tersebut (ayat 11-19).

Renungkan: Mengemban tugas suci merupakan pilihan dan panggilan Allah, bukan inisiatif sendiri. Bila Anda merasa terpanggil untuk melayani Dia, yakinkanlah bahwa itu bukan karena Anda merasa melainkan karena sadar akan anugerah dan kedaulatan-Nya.

(0.88) (1Taw 21:1) (sh: Dosa dan Anugerah Allah (Minggu, 17 Februari 2002))
Dosa dan Anugerah Allah

Kembali kita terperangah oleh kisah kejatuhan Daud dalam dosa kejemawaan militer yang diresponi Allah dengan keajaiban anugerah-Nya yang menakjubkan. Mengetahui kekuatan demi kepentingan pengaturan strategi tidak salah, bahkan Allah sendiri pernah memerintahkan Israel zaman Musa untuk melakukan penghitungan tersebut. Menghitung kekuatan berdasarkan motif kebanggaan diri, itulah kesalahan Daud dalam peristiwa ini. Dengan tajam firman Allah menyatakan bahwa ide-ide yang segaris dengan kesombongan tidak berasal dari Allah tetapi dari Iblis. Karena itu kesalahan Daud besar sekali, terlebih karena sebelumnya Yoab telah memberikan teguran. Dosa selalu membawa dampak buruk, kali ini sedemikian banyak rakyat harus mati terkena penyakit sampar (ayat 14). Mengapa akibat buruk dari dosa pemimpin harus ditanggung oleh rakyat? Pertama, bagian ini memberi kita peringatan bahwa tidak ada seorang pun dapat hidup seolah hidupnya adalah urusannya sendiri. Kedua, dalam kepemimpinan zaman itu, kehilangan seorang pemimpin berakibat kehancuran seluruh bangsa. Sebab itu, Allah dalam anugerah-Nya memulihkan dan mempertahankan Daud demi kepentingan seluruh Israel juga. Tanpa mencari alasan, Daud segera mengakui dosanya di hadapan Allah. Ia juga memilih jenis hukuman berdasarkan prinsip "biarlah aku jatuh ke dalam tangan Tuhan," bukan karena ingin mencari enak sendiri. Sikap ini menunjukkan bahwa ia menerima tanggungjawab dari perbuatan dosanya. Allah tidak pernah berubah, juga di dalam anugerah-Nya yang di luar jangkauan pertimbangan manusia.

Renungkan: Ketika kita beribadah menyembah Allah, kita memperbarui ingatan tentang kegagalan kita dan kemuliaan anugerah Allah yang mengubah kegagalan itu menjadi keberhasilan.

(0.86) (1Taw 17:16) (sh: Takjub akan keajaiban janji setia Tuhan (Rabu, 13 Februari 2002))
Takjub akan keajaiban janji setia Tuhan

Tidak mudah bagi seseorang yang sudah memiliki kedudukan penting mau mendengarkan masukan dari pihak lain, meski dari Tuhan sekalipun. Tetapi, lain halnya dengan Daud. Kebesaran dan kekuasaannya tidak membuat ia tertutup terhadap nasihat, teguran, dan peringatan dari Allah.

Setelah juru bicara Allah, yakni nabi Natan, menyampaikan bahwa rencana Daud diterima dalam arti ditempatkan di dalam rencana Allah dan di dalam prinsip keberadaan Allah dan melalui cara Allah, maka Daud meresponinya dengan memanjatkan doa syukur (ayat 1-22). Pertama, Daud hanyut dalam kesadaran akan diri Allah dan kerendahan dirinya di hadapan Allah. "Siapakah aku, . dan siapakah keluargaku, ya Allah," itulah respons yang selalu akan lahir dari hati orang-orang yang berhadapan dengan kemuliaan Allah dan rencana-Nya. Kedua, arus pujian dan penyembahan mengalir dari hati Daud kepada Allah. Kebesaran Allah sesungguhnya tak terlukiskan, namun Allah sudi menyatakan di dalam karya-karya besar-Nya dalam perjalanan sejarah umat Allah. Bahkan Allah berjanji sedia mengungkapkan perkara besar dari-Nya dalam hidup dan keturunan Daud. Dari membicarakan rencana hatinya sendiri untuk Allah yang semula tampak sedemikian mulia, kini Daud ganti berbicara tentang kebesaran Allah dan rencana besar-Nya bagi Daud dan berkat kekal-Nya bagi dunia.

Pengalaman Daud ini mengajarkan kita beberapa hal dasar tentang bagaimana kita melayani Allah. Sebenarnya tak ada sumbangsih apa pun dari kita kepada Allah apabila kita melayani Dia. Sebaliknya adalah karena kebesaran anugerah Allah kita diikutsertakan dalam pelayanan Allah untuk dunia ini. Karena itu, semua pelayanan yang benar harus berawal dari gerakan Allah sendiri, berjalan di dalam cara-cara Allah dan bersasaran pada penggenapan rencana Allah.

Renungkan: Dalam sudut pandang Alkitab, penyembahan dan karya sehari-hari harus padu dalam prinsip dan makna. Semua pekerjaan yang benar, entah yang dilakukan dalam bidang kerohanian ataupun yang dilakukan dalam bidang hidup di samping yang rohani, harus serasi dengan kehendak Allah. Itu hanya dapat terjadi apabila suasana penyembahan menapasi seluruh gerak hidup kita.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA