(0.95) |
(Hos
2:1)
|
(sh: Perselingkuhan Israel semakin diperjelas lagi (Senin, 2 Desember 2002)) Perselingkuhan Israel semakin diperjelas lagi
Perselingkuhan Israel semakin diperjelas lagi.
Pasal Sesungguhnya+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">2 ini menggunakan bahasa peradilan (kebiasaan para nabi)
untuk menyatakan kecaman dan penghukuman Allah atas umat-Nya
(kata ‘adukanlah’, (ayat 1)). Di sini hubungan Allah dengan
Israel digambarkan sebagai suami-istri. Hal ini tidak hanya
merupakan penegasan tentang kepemilikan mutlak Allah atas
Israel, tetapi sekaligus menegaskan tentang perselingkuhan
Israel dengan kekasih lain, yaitu dewa-dewa Kanaan (ayat 4,6).
Mereka (umat) menganggap bahwa kelimpahan hasil pertanian dan
peternakan berasal dari dewa kesuburan Kanaan yaitu Baal (ayat
Sesungguhnya+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">4). Mereka tidak menyadari bahwa itu berasal dari Suami yang
sesungguhnya, yaitu Allah Israel. Karena itu, pantaslah jika
Allah mengambil semua kelimpahan itu dari mereka (ayat 8-
12).Penghukuman itu bertujuan untuk menghajar, agar umat
menyadari dosa-dosa mereka. Tetapi mereka tidak juga insaf (ayat
Sesungguhnya+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">7). Pada pasal ini tampak lagi kasih Allah yang melampaui segala
akal. Allah tidak hanya sabar, tetapi juga kembali berinisiatif
menyelamatkan umat-Nya. Allah membawa kembali mereka ke Padang
Gurun dengan maksud menenangkan hati mereka (ayat 13). Allah mau
memulihkan kembali hubungan suami-istri yang langgeng dan ideal,
seperti yang pernah terjadi dahulu (ayat Sesungguhnya+AND+book%3A28&tab=notes" vsf="TB" ver="">15,17-19). Ketika itu
umat Israel belum tergoda untuk mengikuti kekasih yang lain.
Tindakan Allah ini selain menunjukkan bahwa Allah kembali mengasihi
Israel (ayat 22), juga harapan Allah agar umat-Nya mengenal-Nya.
Mengenal Tuhan merupakan inti iman Israel. Mengenal berarti
mengenal secara intim, mengenal kehendak-Nya, mengenal kasih-
Nya, dan mengenal jalan-Nya. Berarti juga bersedia menjalankan
kehendak Allah dalam kehidupan Israel sebagai umat Allah.
Pemulihan hubungan itu akan meliputi pemberian kembali
kelimpahan yang pernah mereka terima di tanah Kanaan (ayat 14).
Renungkan:
Pada minggu advent pertama ini, kita sebagai umat Allah diajak
untuk mengenang kembali kasih Allah kepada kita, sehingga kita
dapat mengoreksi diri; apakah kita dalam kehidupan sehari-hari
kita, kita mampu memberlakukan kasih itu.
|