Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk (68-14) Maukah AND book:19 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 68:14) (jerusalem: Yang Mahakuasa) Naskah Ibrani memakai nama Allah yang kuno sekali, yaitu Syaddai. Bdk Kej 17:1+
(0.83) (Mzm 91:1) (sh: Menjadi seorang pangeran (Jumat, 21 Desember 2001))
Menjadi seorang pangeran

John Bunyan pernah menulis sebuah buku cerita yang indah sekali. Ketika Ia sedang dipenjarikan karena kesaksiannya tentang Injil. Buku itu berjudul Perjalanan Seorang Musafir. Dalam buku itu, ia menggambarkan bagaimana liku-liku kehidupan orang percaya bak sebuah perjalanan panjang menuju negeri kekal.

Mazmur hari ini pun berbicara mengenai kehidupan sebagai suatu perjalanan. Bagaimanakah kita sebagai orang-orang percaya harus menjalani hidup ini? Pemazmur berbicara mengenai percaya kepada Allah, tempat perlindungan yang sejati (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1-2). Perjalanan hidup ternyata bukan sesuatu yang mulus tanpa rintangan (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3-8). Melihat kenyataan ini, pemazmur mengulangi lagi keyakinannya bahwa Allah adalah benteng keselamatan (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9). Orang yang percaya pada-Nya tak perlu gentar karena secara kongkret Allah melindungi orang-orang yang mengasihi Dia.

Di sini kita melihat gambaran yang amat indah. Allah begitu mengasihi kita, sehingga di dalam perjalanan hidup kita selalu ada bodyguard-bodyguard, yaitu para malaikat, yang diutus untuk menjaga kita. Kita adalah pangeran-pangeran kesayangan Allah (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9-13). Meskipun kehadiran malaikat- malaikat di sekitar kita sering tidak kita sadari, namun mereka benar-benar nyata hadir dalam hidup kita.

Setelah pemazmur menyatakan imannya pada Allah karena Dia adalah tempat yang aman dan karena Dia memberikan perjalanan yang aman, kita sampai pada bagian yang mengejutkan. Ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">14-16 merupakan respons Allah langsung sebagai jaminan keamanan karena kepercayaan yang ditunjukkan dalam ayat-ayat sebelumnya, karena hati yang sepenuhnya mencintai Allah begitu erat (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">14). Allah memberikan kasih setia-Nya kepada mereka yang berseru pada-Nya. Munculnya tujuh kali frasa "Aku akan . . . " menunjukkan suatu kepastian yang amat teguh, bahwa Allah pasti menjawab doa.

Renungkan: Sadarkah bahwa diri Anda adalah seorang pangeran kesayangan Allah? Maukah Anda bersyukur atas hal itu? Mari kita belajar mempercayakan keselamatan hidup kita pada-Nya. Wujud-kanlah konsep kebenaran ini dalam realitas hidup Anda tiap-tiap hari.

(0.83) (Mzm 119:81) (sh: Kesetiaan kepada Tuhan dan Taurat-Nya tidak hanya menghasilkan kebahagiaan, tetapi bisa juga penderitaan (Jumat, 31 Mei 2002))
Kesetiaan kepada Tuhan dan Taurat-Nya tidak hanya menghasilkan kebahagiaan, tetapi bisa juga penderitaan

Bagian ini menggambarkan tentang keadaan pemazmur yang begitu menderita karena perbuatan orang-orang yang tidak berpegang pada Taurat. Mereka tidak mendukungnya bahkan menginginkan kecelakaan dirinya yang tetap setia dan berpegang pada Taurat Tuhan (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">84,85,95). Dalam kenyataannya, orang-orang jahat tidak menyukai kebaikan pemazmur yang bersumber pada Tuhan dan Taurat-Nya. Dalam keadaan seperti itu, pemazmur sungguh-sungguh menyadari bahwa ia sama sekali tidak mampu menahan penderitaannya sendiri. Karena itu, ia memohon kepada Tuhan agar menolongnya (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">81-84) sehingga ia tetap setia berpegang pada Tuhan dan Taurat-Nya. Keteguhan pemazmur ini didasari oleh keyakinan bahwa segala sesuatu telah diciptakan oleh Tuhan menurut hukum-hukum-Nya (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">90,91), termasuk hukum alam. Karena itu, apa pun d i bumi ini tidak ada yang dapat menggoyahkan Taurat Tuhan di surga (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">89). Bahkan segala sesuatu yang Tuhan adakan, khususnya mereka yang terhimpun dalam komunitas umat Allah, wajib melayani Tuhan (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">91). Keterpilihan umat menempatkan umat pada posisi yang istimewa; dan keistimewaan itu tampak dalam pelayanannya kepada Tuhan melalui ketaatan melaksanakan hukum-hukum-Nya. Dengan demikian, siapa pun yang terhisab dalam komunitas umat Allah memiliki panggilan untuk mengerjakan kehendak Allah sebagaimana yang terjabar dalam berbagai ketetapan dan peraturan hukum Taurat.

Sering kali orang percaya memiliki pemahaman yang salah tentang posisi istimewa mereka. Misalnya, lebih sering menekankan hak istimewa untuk memperoleh berkat materi dan rohani yang membahagiakan dari Allah ketimbang menderita karena menjalankan kehendak Allah. Karena itu, tidak jarang orang menilai penderitaan sebagai akibat ketidaktaatan. Padahal penderitaan pun bisa terjadi karena kesetiaan dan ketaatan seseorang kepada Allah.

Renungkan: Yesus disalibkan karena ketaatan-Nya yang sempurna kepada Allah, Bapa-Nya. Maukah kita menerima risiko penderitaan karena ketaatan kepada kebenaran dan keadilan Allah?

(0.79) (Mzm 87:1) (sh: Menilai sebuah kota (Selasa, 6 November 2001))
Menilai sebuah kota

Bagaimana kita harus menilai sebuah kota? Apa kriteria penilaiannya? Apakah perekonomiannya? Pusat perbelanjaan yang lengkap? Banyaknya gedung pencakar langit? Kebersihan dan kenyamanannya? Tingkat kriminalitas yang rendah? Transportasi dan sarana jalan raya yang memadai? Atau apa?

Mazmur hari ini ingin mengajar kita mengenai suatu kriteria yang sangat berbeda untuk menilai sebuah kota. Sion, sebagai kota Allah, begitu dikagumi oleh pemazmur. Hal-hal yang begitu mulia dikatakan tentangnya (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3). Apa yang menjadikan Sion begitu mulia?

Tiga hal dapat kita amati di sini. Pertama, Sion dijadikan kota Allah. Meskipun Sion didirikan oleh manusia, Allah membuatnya begitu istimewa, dikasihi tanpa syarat (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1-2, bdk. Mzm. 78:68-69). Dengan kata lain, kemuliaan Sion tergantung sepenuhnya dari anugerah Allah. Kedua, Sion memiliki fungsi istimewa di dalam rencana keselamatan Allah bagi bangsa- bangsa. Dikatakan di sana bahwa orang-orang dari Rahab (istilah lain untuk Mesir) dan Babel, serta dari tempat- tempat lain datang ke Sion, dan mereka mengakui Yahweh sebagai Allah mereka (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">4), walaupun sebelumnya beberapa di antaranya adalah musuh bebuyutan Israel. Orang-orang proselit (yaitu mereka yang non-Yahudi, tapi akhirnya bertobat kepada Allah Israel) dianggap sebagai warga negara Sion, bahkan dianggap dilahirkan di sana. Dengan kedatangan mereka, Sion makin ditegakkan (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5). Betapa bahagianya kota yang melihat dampak kasih Allah sampai ke ujung bumi. Ketiga, Sion begitu istimewa karena dapat menjadi tempat perayaan sukacita (ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7). Ayat Maukah+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7b menyatakan bahwa mata air Allah ada di dalam hidup para proselit itu. Mereka menari dan memuji Allah yang adalah sumber segala kehidupan dan kebaikan.

Renungkan: Apa yang paling mengagumkan bagi kita ketika melihat kota kita sendiri? Mungkin kita hidup di desa terpencil atau kota kecil, atau mungkin pula di kota metropolitan. Di mana pun kita tinggal, kita diajarkan untuk mengagumi sebuah tempat bukan karena keindahan alamnya, kemegahan bangunannya, atau nilai-nilai sejarah yang dikandungnya, namun karena Allah menggenapi rencana keselamatan-Nya di sana. Maukah Anda juga menjadi alat Tuhan mewartakan kasih-Nya?



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA