Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 8721 ayat untuk (53-6) Di (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 119:176) (jerusalem: sesat seperti domba) Apa yang kerap dikatakan oleh para nabi tentang umat secara menyeluruh, di sini diterapkan pada orang secara perorangan, bdk Yeh 34:16; Yer 50:6; Yes 53:6; Zak 11:16; Mat 10:6; Luk 15:4; 1Pe 2:25.
(0.55) (Kej 28:11) (bis: di ... tempat)

di ... tempat atau di ... tempat yang suci.

(0.55) (Kej 28:13) (bis: di sampingnya)

di sampingnya atau di atas tangga itu.

(0.55) (Flp 4:13) (jerusalem: di dalam Dia) Var: di dalam Kristus.
(0.55) (2Tim 2:14) (jerusalem: di hadapan Allah) Var: di hadapan Tuhan.
(0.50) (Luk 12:13) (sh: Murid dan hartanya bag. I (Rabu, 25 Februari 2004))
Murid dan hartanya bag. I

Sebagai Kristen, kita semua adalah murid Yesus. Kita bukan murid-muridnya Fransiskus dari Asisi yang dengan sengaja hidup dalam kemiskinan, walaupun banyak yang dapat dan layak kita pelajari darinya. Akan tetapi, kini, seperti juga dulu, pertanyaan ini masih terus relevan untuk ditanyakan: bagaimana sikap seorang murid terhadap harta kekayaan?

Sebenarnya, nas bacaan hari ini dan kemarin (juga nas besok) dipersatukan oleh satu pokok pikiran, yaitu aplikasi doktrin kemahakuasaan Allah, yang berkuasa atas seekor burung pipit dan juga atas jiwa manusia (ayat 5,20, 23-24) dalam bidang-bidang kehidupan. Dalam nas ini, kita melihat bagaimana Yesus memanfaatkan pertanyaan seorang Yahudi (ayat 13) sebagai batu loncatan untuk mengaplikasikan kemahakuasaan Allah di dalam sikap seseorang terhadap kekayaan dan harta milik.

Melalui perumpamaan pada ayat 16-21 Yesus ingin menyampaikan bahwa kepenuhan hidup manusia tidak terletak pada kelimpahan harta yang dimilikinya; tidak “tergantung” pada kekayaan seseorang. Mereka yang menyandarkan kebahagiaan serta kepenuhan makna hidupnya pada kekayaan - dan bukan kepada Tuhan—adalah orang-orang bodoh (ayat 20, bdk. 8:14), karena pertama, kekayaan tidak memperpanjang umur—Tuhanlah yang menentukannya dan kedua, dengan demikian seseorang justru tidak menjadi kaya di hadapan Allah (bdk. a.l. Luk. 1:53, 6:24, 21:1-4 dll.). Peringatan ini penting untuk kita camkan , Kristen di Indonesia, karena sikap terhadap kekayaan seringkali justru menjadi batu sandungan bagi kesaksian kita sebagai murid Kristus.

Renungkan: Jangan biarkan harta membodohi Anda! Biarlah kemuliaan Tuhan melalui kehidupan dan pekerjaan Anda menjadi tujuan utama Anda bangun setiap pagi, dan bukan mencari kekayaan.

(0.46) (Hos 6:7) (bis: Tapi seperti di Adam)

Tapi seperti di Adam atau: Tapi di Adam.

(0.46) (Mat 9:10) (bis: di rumah Matius)

di rumah Matius: atau di rumahnya (yaitu rumah Yesus).

(0.46) (Kel 17:9) (jerusalem: Yosua) Di sini untuk pertama kalinya di sebutkan nama Yosua.
(0.46) (Rm 8:24) (jerusalem) Keselamatan yang dimaksudkan di sini ialah keselamatan di akhir zaman.
(0.46) (1Kor 1:6) (jerusalem: di antara kamu) Terjemahan lain: di dalam kamu.
(0.46) (Ef 4:6) (jerusalem: di dalam semua) Var: di dalam kita semua.
(0.46) (Kej 2:13) (bis: Kus)

Kus (di Mesopotamia); atau Sudan.

(0.46) (Kej 10:10) (ende)

Sjinear = suatu wilajah di Babilonia.

(0.46) (Ayb 9:26) (ende: sampan kertjut)

dipergunakan di Mesir.

(0.46) (Yeh 27:15) (ende)

Dedan, suku bangsa di Arabia.

(0.46) (Ayb 24:6) (endetn: gandum di-)

ditambahkan. "durdjana", diperbaiki.

(0.46) (Ef 4:29) (jerusalem: di mana perlu) Var: iman.
(0.45) (2Sam 8:9) (jerusalem: Hamat) Kota ini terletak di tepi sungai Orontes di Siria, di sebelah utara wilayah Hadadezer.
(0.44) (Luk 12:22) (sh: Murid dan hartanya bag. II (Kamis, 26 Februari 2004))
Murid dan hartanya bag. II

Kadang muncul kesan dari pembacaan sepintas dwivolume Lukas dan Kisah Para Rasul karyanya (mis. Luk. 1:53, 6:24, 16:19-31; 18:18-26; 21:1-4; Kis. 8:20 dll.), bahwa Lukas sangat antikekayaan (sekaligus antipemiliknya) Apalagi, seperti pada nas ini, kita juga membaca di dalamnya pengajaran tentang menjual harta pribadi (ayat 33; bdk. 18:22; Kis. 4:32-5:1, dan Luk. 10:4). Inikah yang harus kita lakukan: membenci semua bentuk harta kepemilikan dan menjual semua milik kita?

Zaman Tuhan Yesus adalah zaman yang keras. Peristiwa seperti peperangan atau bencana alam dapat dalam sekejap mencampakkan keadaan seseorang dari pas-pasan menjadi tidak memiliki apa-apa. Jika ini terjadi, lembaga keluarga besar dan kekerabatan marga ala Yahudi menjadi semacam JPS (Jaring Pengaman Sosial) dalam keadaan ini. Namun, JPS ini sirna bila seseorang melakukan sesuatu yang ditentang keluarga besar dan kerabatnya, misalnya: mengikut Yesus dan menjadi Kristen. Karena itu, seorang murid kala itu dihadapkan pada pertanyaan: apa JPS-nya bila ia mengikut Yesus? Bagaimana bila panennya gagal, atau alat bertaninya (bentuk “kekayaan” yang mungkin dimiliki petani Palestina) dirampok?

Yesus menjawab “jangan kuatir!” (ayat 22). Allah Bapa mahakuasa (ayat 31-32). Sang murid tidak diajak untuk membenci kekayaan, tetapi agar ia beriman kepada Allah yang setia menyediakan providensi dan “jaring pengaman”-Nya, serta menolak cara-cara “wajar” yang justru menjauhkannya dari Allah (ayat 30). Beriman bukanlah sekadar percaya, tetapi menunjukkan bagaimana kedaulatan Allah nyata dalam diri sang murid (ayat 31). Allah memelihara melalui karya kasih-Nya yang “alamiah” (ayat 24,28) maupun yang luar biasa, dan melalui jaringan kasih sesama murid ketika mereka saling berbagi (ayat 33a).

Renungkan: Andalah sang murid itu! Gumulkan terus bagaimana pekerjaan dan harta Anda dapat menunjukkan kemuridan Anda, dan dapat menjadi alat bagi Allah untuk mengasihi sesama Anda!



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA