Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk (51-10) Biarlah AND book:5 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ul 3:25) (full: BIARLAH AKU MENYEBERANG. )

Nas : Ul 3:25

Musa telah melakukan ketidaktaatan yang serius dan diberi tahu bahwa ia tidak akan diizinkan memasuki Kanaan (Bil 20:8-12). Namun ia memohon kepada Allah untuk mengubah keputusan-Nya dan mengizinkan dirinya menyeberang Sungai Yordan dan memasuki tanah yang dijanjikan itu. Allah menolaknya (ayat Ul 3:26) supaya mengajar bahwa dosa seorang pemimpin rohani berdampak berat dan mendatangkan hukuman yang lebih berat (bd. Yak 3:1); para pemimpin rohani umat Allah dapat mendiskualifikasikan diri dari bidang pelayanan tertentu apabila mereka gagal menjadi teladan ketaatan (bd. Bil 20:12;

lihat cat. --> Bil 20:8;

lihat cat. --> Bil 20:12).

[atau ref. Bil 20:8,12]

(0.95) (Ul 18:9) (sh: Hidup di dalam panggilan Allah (Rabu, 23 Juni 2004))
Hidup di dalam panggilan Allah

Setiap orang Kristen hidup di dalam panggilan Allah, baik pelaku bisnis, pemilik toko, supir angkot, penjual sayur ataupun penjual obat. Ada satu hal yang umum dari semua jenis pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen, mereka adalah duta Allah di dalam dunia. Seorang penjual sayur dapat menjadi seorang duta Allah di dalam dunia, kalau ia hidup sesuai dengan panggilan Allah.

Seperti apakah panggilan Allah itu? Ketika orang Israel dipanggil keluar dari Mesir, mereka sebetulnya menjalani panggilan Allah. Ketika mereka hendak masuk ke tanah perjanjian, Tuhan memerintahkan mereka untuk tetap hidup sesuai dengan panggilan Allah (ayat Biarlah+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">13), yaitu menjadi duta Allah. Mereka harus mengkhususkan diri untuk tidak mengikuti kebiasaan dari bangsa-bangsa kafir yang tinggal di sekitar mereka (ayat Biarlah+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">9-12).

Bangsa Israel diperintahkan oleh Allah untuk tidak ikut ambil bagian dalam kebiasaan bangsa tetangga mereka, misalnya kekejian dan penyembahan roh-roh (ayat Biarlah+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">9-13). Mengenai masa depan, mereka diminta untuk hanya bergantung kepada Allah dan tidak kepada siapapun yang mereka kenal. Oleh karena itu Allah mengkhususkan nabi-nabi untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan masa depan dan kehendak Allah sendiri (ayat Biarlah+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">14-22). Dua hal ini hanyalah contoh tentang bagaimana orang Israel harus hidup di tanah perjanjian. Mereka tidak boleh berkompromi selain menyembah dan beriman kepada Allah.

Hidup di dalam panggilan Allah berarti hidup sesuai dengan perintah Allah. Ketaatan dan iman kepada Allah ialah suatu hal yang mutlak di dalam segala situasi kehidupan kita. Biarlah kita membawa diri kita sebagai duta Allah di manapun kita berada. Jati diri sebagai duta akan menghindarkan kita dari hidup kompromi.

Doa: Tuhan jadikanlah saya duta-Mu yang sejati, yang mengemban tugas dan panggilan-Mu di manapun saya berada.

(0.95) (Ul 19:1) (sh: Di bawah perlindungan sayap Allah (Kamis, 24 Juni 2004))
Di bawah perlindungan sayap Allah

Kita tahu bahwa, keba-nyakan induk burung memiliki sifat alami yang sama. Apabila anak-anaknya terancam, ia berusaha melindunginya dengan memasukkannya ke dalam kepak sayapnya. Ia mengorbankan dirinya untuk melindungi anak-anaknya. Mungkin saja, anak-anak burung ini dikejar musuh karena kesalahan mereka. Ia tetap melindungi mereka di bawah sayapnya.

Hubungan Tuhan dan umat-Nya juga demikian seperti induk burung dan anak-anaknya. Seringkali kita diperhadapkan dengan perkara yang teramat sulit. Mungkin saja perkara ini disebabkan karena kebodohan kita sendiri. Tetapi apapun yang menjadi sumber perkara tersebut, Tuhan ialah Allah yang selalu melindungi kita. Ia tidak pernah melepaskan perlindungan-Nya kepada kita. Apapun bentuk ancaman itu.

Kasih Tuhan itu luas meliputi manusia macam apa saja. Itulah alasan Israel diperintahkan untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Salah satu bentuk kasih yang harus direalisasikan kepada sesama ialah dengan membangun kota-kota perlindungan bagi mereka yang melakukan kesalahan fatal, misalnya tanpa sengaja membunuh. Di dalam kota ini, mereka memperoleh perlindungan dari hukuman yang tidak seharusnya menimpa mereka, misalnya dari dendam orang-orang yang menjadi korban. Orang Israel diminta untuk memelihara kota ini bahkan membuat jalan ke kota ini menjadi lancar (ayat Biarlah+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">2, 3). Di kota ini bukan berarti seorang pelaku kejahatan dapat lepas dari tanggung jawabnya. Maksud Tuhan di sini, paling tidak ia dapat memperoleh perlakuan yang adil, sesuai dengan hukum dan terlepas dari rasa dendam korban kejahatannya.

Renungkan: Biarlah Tuhan memakai kita sebagai sumber keadilan di tengah-tengah dunia yang tidak adil dan ingin menang sendiri.

(0.95) (Ul 21:15) (sh: Hidup disiplin! (Senin, 28 Juni 2004))
Hidup disiplin!

Kita yang hidup di Indonesia pada zaman pascareformasi makin terbiasa dengan hidup yang tidak disiplin. KKN, pelecehan dan kekerasan menjadi makin biasa. Kita mengatasnamakan HAM untuk ketidakdisiplinan kita. Padahal kita sendiri yang tidak mau dan tidak ingin disiplin.

Ketika orang Israel bersiap masuk ke tanah Perjanjian, mereka diperintahkan Allah untuk hidup disiplin. Ada tiga disiplin yang harus mereka terapkan di dalam perikop yang kita baca hari ini. Pertama, disiplin seorang ayah. Orang Israel yang mempunyai lebih dari satu istri dan memiliki anak-anak laki-laki dari istri-istrinya itu, harus berlaku adil terhadap semua anak laki-laki itu. Bila anak laki-laki sulungnya adalah berasal dari istri yang tidak dikasihinya, maka ia tidak boleh memberikan hak kesulungan itu kepada anak laki-laki dari istri yang lebih dikasihinya (ayat Biarlah+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">15-17).

Kedua, disiplin dalam mendidik anak dan ketaatan anak. Orang Israel diperintahkan untuk mendisiplin anak-anak mereka. Anak-anak diperintahkan untuk menuruti disiplin orang tuanya (ayat Biarlah+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">18-21). Apabila mereka tidak mendengarkan orang tuanya, maka ada hukuman yang lebih fatal, yaitu rajam.

Ketiga, orang Israel dituntut untuk disiplin di dalam menghukum kejahatan yang sepadan dengan hukuman mati. Orang yang dihukum ini akan digantung di sebuah pohon dan harus dikuburkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Banyak aplikasi yang kita bisa pelajari dari firman untuk orang Israel ini. Kita diajak untuk lebih disiplin di dalam hidup kita, menghargai firman Tuhan yang mendisiplinkan diri kita agar hidup kita teratur. Paulus di 1 Korintus 14:40 mengajarkan agar kehidupan Kristen dapat menjadi teratur. Keteraturan melambangkan hidup yang sesuai dengan ajaran firman Tuhan.

Renungkan: Biarlah hidup kita mulai sekarang menjadi hidup yang teratur, sesuai dengan rencana dan kehendak Allah yang tersusun rapi untuk kita semua.



TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA