(1.00) | (Hab 2:5) |
(ende: Biadablah orangnja, jang tidak kagum) Terdjemahan ini tidak pasti. Kami artikan: orang (Chaldai) tidak kagum terhadap barang sesuatu, sehingga berhenti dengan rampasannja, melainkan ia merampas segala sesuatu. |
(0.95) | (Hab 1:13) |
(full: MATA-MU TERLALU SUCI.
) Nas : Hab 1:13 Ayat ini tidak berarti bahwa Allah tidak melihat kejahatan, karena Ia melihat segala sesuatu; Ia Mahatahu (lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH). Akan tetapi, Allah tidak memandang kejahatan untuk memaafkan atau membiarkannya. Yang membingungkan Habakuk ialah: halnya Allah memakai orang Babel yang jahat memberi kesan bahwa Allah membiarkan dosa mereka sedangkan menghukum Yehuda, yang, kendatipun semua kejahatan mereka, masih merupakan bangsa yang lebih benar daripada orang Babel. |
(0.95) | (Hab 2:3) |
(full: MASIH MENANTI SAATNYA.
) Nas : Hab 2:3 Penyelesaian terakhir untuk masalah Habakuk akan datang di masa depan, pada saat yang ditetapkan Allah.
|
(0.94) | (Hab 2:1) |
(sh: Bumi yang sunyi (Kamis, 19 Desember 2002)) Bumi yang sunyi
Bumi yang sunyi. Kedua, celaka bagi mereka yang melakukan eksploitasi untuk kepentingan dirinya atau kepentingan dinastinya (ayat 9-11). Orang-orang semacam ini membahayakan hidup orang lain. Ketidakadilan menempel pada diri mereka, bahkan batu-batu rumah pun meminta kebenaran! Ketiga, ada pula orang-orang yang menyebarkan kekerasan (ayat 12-14). Kecelakaan juga akan menimpa mereka. Sebaliknya, pengetahuan akan kemuliaan Allah terpatri akan memenuhi bumi. Pengetahuan ini bukan teoretis sifatnya, namun aktual secara penuh dalam segala keadaan nyata. Kehidupan sepenuhnya akan memancarkan sifat-sifat kemuliaan Allah yang kudus dan adil. Kedamaian akan bertakhta. Keempat, kutuk akan datang kepada mereka yang meninggikan diri dengan mempermalukan orang lain (ayat 15-17). Terakhir, para penyembah berhala akan mendapatkan celaka. Mereka bicara kepada berhala-berhala yang bisu. Sebaliknya, seluruh bumi seharusnya diam. Allah telah berbicara!
Renungkan: |