Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 3 dari 3 ayat untuk (40-15) Biarlah AND book:42 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 3:1) (sh: Bertobat berarti bertindak! (Minggu, 29 Desember 2002))
Bertobat berarti bertindak!

Secara umum, nas yang baru kita baca ini menunjukkan bagaimana berbagai tokoh berespons terhadap firman, peringatan dan kebenaran firman Allah. Respons tindakan yang tepat pertama kali tampak pada tindakan Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis bangkit dan memberitakan murka Allah (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">7, 9) dan menyerukan pertobatan (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">3). Lukas menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis merupakan penggenapan dari nubuat nabi Yesaya (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">4-6). Tetapi tidak hanya itu, tindakan ini merupakan respons langsung Yohanes dalam ketaatan akan firman Allah kepadanya (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">2). Ketaatan Yohanes inipun disertai dengan kerendahan hati dan kesadaran untuk menunjuk kepada Sang Mesias yang akan datang setelah dirinya, dan mengakui keutamaan-Nya (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">15-17). Di lain pihak, ketaatan Yohanes Pembaptis tidak dikalahkan oleh status raja Herodes, tetapi berani menegor sang raja, walaupun berakibat pemenjaraan dirinya (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">18-20). Dari tokoh-tokoh lainnya tampak bagaimana orang banyak (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">10-11), para pemungut cukai (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">12-13), dan para prajurit (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14) memberi respons atas seruan dan peringatan Yohanes Pembaptis kepada mereka untuk bertobat. Mereka bertanya, apa yang harus mereka lakukan sebagai respons pertobatan mereka. Jawaban Yohanes yang spesifik menyentuh apa yang dilakukan mereka di dalam hidup dan pekerjaan sehari-hari menunjukkan bahwa pertobatan sejati adalah pertobatan yang memunculkan buah-buah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Renungkan:
Biarlah komitmen Tahun Baru untuk mengubah diri didasarkan pada berita Natal yang telah Anda renungkan, dan dijabarkan dalam tindakan yang nyata dan konkret.

(0.98) (Luk 12:1) (sh: Yesus telah mengajarku demikian! (Selasa, 24 Februari 2004))
Yesus telah mengajarku demikian!

Sayangnya, Kristen masakini lebih menyukai pengakuan seperti “Yesus mewahyukan kepadaku” atau “Dia memberikan kepadaku firman ini [!]” dll. ketimbang kalimat di atas. Kata “ajar” rasanya terlalu rendah diri. Kita rupanya lebih suka menjadi rasul ketimbang menjadi murid!

Tujuan Lukas mencatat perkataan-perkataan Yesus bukanlah sekadar untuk mencatat “dulu Yesus mengatakan kepada para murid waktu itu,” titik. Lukas mencatat nas ini demi para murid, yaitu para pendengar langsung waktu itu (sekitar 70 orang, bdk. Luk. 10:17), juga kepada para murid di gereja mula-mula yang sezaman dengan Lukas, dan juga kepada para murid yang kemudian seperti kita di Indonesia ini sekarang. Kisah Para Rasul yang menjadi lanjutan Injil Lukas adalah ilustrasi hidup tentang apa yang Yesus sampaikan di dalam nas ini dan penerapannya oleh gereja mula-mula.

Apa yang Yesus ajarkan kepada kita dalam nas ini? Yesus mengajarkan agar para murid berani mengakui identitas dan ketaatan mutlak mereka kepada Yesus Kristus sebagai murid-murid-Nya di hadapan manusia, apapun konsekuensinya (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">8-9, 11-12). Tidak melakukannya berarti menjadi seperti sebagian orang Farisi; menjadi munafik (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">2) karena tidak mengakui jatidiri sebenarnya, apalagi bila tekanan sosial yang dahsyat cenderung menyeret Kristen kepada kompromi.

Karena itu, biarlah kata dan perbuatan kita sehari-hari menjadi pengakuan bahwa kita adalah murid Kristus, karena kita tahu bahwa yang layak ditakuti hanyalah Allah yang Mahakuasa (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">5-9), dan bahwa Roh Kudus terus menyertai kita (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">11-12).

Renungkan: Bukan dalam berapa stiker Kristiani yang tertempel di kaca belakang mobil atau pintu kamar Anda, tetapi melalui pilihan-pilihan etis sehari-hari dalam ketaatan yang menabrak nilai duniawi, Anda mengaku murid yang menyembah Yesus sebagai Tuhan.

(0.98) (Luk 12:13) (sh: Murid dan hartanya bag. I (Rabu, 25 Februari 2004))
Murid dan hartanya bag. I

Sebagai Kristen, kita semua adalah murid Yesus. Kita bukan murid-muridnya Fransiskus dari Asisi yang dengan sengaja hidup dalam kemiskinan, walaupun banyak yang dapat dan layak kita pelajari darinya. Akan tetapi, kini, seperti juga dulu, pertanyaan ini masih terus relevan untuk ditanyakan: bagaimana sikap seorang murid terhadap harta kekayaan?

Sebenarnya, nas bacaan hari ini dan kemarin (juga nas besok) dipersatukan oleh satu pokok pikiran, yaitu aplikasi doktrin kemahakuasaan Allah, yang berkuasa atas seekor burung pipit dan juga atas jiwa manusia (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">5,20, 23-24) dalam bidang-bidang kehidupan. Dalam nas ini, kita melihat bagaimana Yesus memanfaatkan pertanyaan seorang Yahudi (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">13) sebagai batu loncatan untuk mengaplikasikan kemahakuasaan Allah di dalam sikap seseorang terhadap kekayaan dan harta milik.

Melalui perumpamaan pada ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">16-21 Yesus ingin menyampaikan bahwa kepenuhan hidup manusia tidak terletak pada kelimpahan harta yang dimilikinya; tidak “tergantung” pada kekayaan seseorang. Mereka yang menyandarkan kebahagiaan serta kepenuhan makna hidupnya pada kekayaan - dan bukan kepada Tuhan—adalah orang-orang bodoh (ayat Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20, bdk. Biarlah+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">8:14), karena pertama, kekayaan tidak memperpanjang umur—Tuhanlah yang menentukannya dan kedua, dengan demikian seseorang justru tidak menjadi kaya di hadapan Allah (bdk. a.l. Luk. 1:53, 6:24, 21:1-4 dll.). Peringatan ini penting untuk kita camkan , Kristen di Indonesia, karena sikap terhadap kekayaan seringkali justru menjadi batu sandungan bagi kesaksian kita sebagai murid Kristus.

Renungkan: Jangan biarkan harta membodohi Anda! Biarlah kemuliaan Tuhan melalui kehidupan dan pekerjaan Anda menjadi tujuan utama Anda bangun setiap pagi, dan bukan mencari kekayaan.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA