Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 82 ayat untuk (22-32) Mereka AND book:7 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hak 1:35) (endetn: (mereka itu))

ditambahkan menurut terdjemahan Junani.

(1.00) (Hak 19:8) (endetn: mereka berajal)

diperbaiki menurut maknanja. Tertulis: "berajallah".

(0.97) (Hak 2:5) (bis: Bokhim)

Bokhim: Dalam bahasa Ibrani berarti "mereka yang menangis."

(0.97) (Hak 5:26) (jerusalem: diulurkannya) Dalam naskah Ibrani terbaca: mereka (yakni beberapa perempuan) mengulurkan.
(0.97) (Hak 1:18) (bis: Tetapi mereka tidak dapat merebut)

Di dalam sebuah terjemahan kuno tertulis Tetapi mereka tidak dapat merebut, tapi dalam naskah Ibrani tertulis Mereka merebut.

(0.94) (Hak 9:46) (ende)

Migdol-Sikem (mertju) adalah benteng dekat Sikem. Mereka masuk "geronggang" itu karena dikedjar oleh Abimelek.

(0.94) (Hak 20:9) (ende)

Membuang undi untuk menanjai Jahwe, bagaimana mereka harus bertindak (Hak 20:18).

(0.94) (Hak 11:13) (endetn: itu)

diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Tertulis: "mereka (kota2 itu).

(0.94) (Hak 15:16) (endetn: kuhadjar mereka seperti keledai)

diperbaiki menurut kiraan. Naskah Hibrani kurang djelas.

(0.93) (Hak 8:18) (jerusalem: Tabor) Mengenai suatu pertempuran di Tabor tidak ada berita lain. Gideon memberitahu kedua raja itu bahwa mereka membunuh saudara-saudara Gideon. Dengan jalan itu dibenarkan bahwa Gideon sebagai penuntut darah membunuh mereka. Bdk Bil 35:19+.
(0.93) (Hak 3:7) (sh: Tidak jera (Minggu, 5 Oktober 1997))
Tidak jera

Berulang kali bangsa Israel melakukan hal yang sama. Perbuatan itu jahat, sebab mereka melupakan Tuhan Allah mereka yang hidup, lalu beribadah kepada berhala-berhala bangsa kafir (ayat 7). Allah pasti murka. Ia membangkitkan berbagai kesengsaraan atas mereka. Delapan tahun ditindas bangsa Aram-Mesopotamia. Delapan belas tahun ditindas oleh bangsa Moab. Itulah akibat dari menyembah berhala. Namun dalam kemurahan-Nya yang tak terukur Allah memberikan bagi mereka, Otniel, Ehud, Samgar untuk melepaskan mereka dari tindasan bangsa-bangsa kafir tersebut. Sayangnya, kesengsaraan sedemikian berat dan kasih setia sedemikian besar, tidak membuat orang Israel bertobat. Mereka tidak maju lebih dekat kepada Tuhan. Mereka hanya berputar-putar membuang waktu dan menyia-nyiakan hidup.

Ketergantungan kepada pemimpin. Selama hakim yang dibangkitkan Tuhan masih hidup, negeri dalam keadaan aman. Tetapi apabila hakim itu meninggal, bencana kembali menimpa mereka. Mengapa demikian? Karena mereka berbuat jahat lagi. Ketaatan mereka kepada Allah, jelas semu saja. Mereka sangat bergantung pada manusia, mereka tidak mengikut dan menaati Allah dari hati mereka sendiri. Mereka butuh pengaruh dari seorang manusia yang kelihatan. Jelaslah keimanan mereka tidak murni. Memang harus diakui betapa besar arti pemimpin dan betapa penting peran yang dijalankannya. Tuhan dapat berbuat banyak hal besar melalui pemimpin yang baik. Namun betapa pun pentingnya arti seorang pemimpin, ketergantungan dan kesetiaan kita tanpa pamrih hanya boleh diarahkan kepada Satu Pemimpin saja, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Renungkan: Serahkanlah hati sepenuhnya kepada-Nya, maka semua godaan dan kecenderungan untuk bergantung pada manusia akan teratasi.

Doa: Terima kasih Tuhan Yesus,Kau telah mengutus Roh Kudus untuk menolong kami setiap saat.

(0.92) (Hak 2:17) (sh: Mengabaikan kepedulian Tuhan. (Jumat, 3 Oktober 1997))
Mengabaikan kepedulian Tuhan.

Tuhan baik kepada Israel. Tiap kali mereka ditindas bangsa lain, Tuhan membangkitkan seorang hakim yang membebaskan. Tuhan berbuat demikian karena berbelas kasihan terhadap ratapan mereka. Namun baik penderitaan yang mereka alami maupun kebaikan Tuhan itu, tidak membuat mereka bertobat sungguh. Pertobatan mereka hanya sebatas seorang hakim masih hidup. Betapa gelap hati mereka. Tidak sedikit pun tampak rasa syukur dan hormat kepada Allah dalam sikap hidup mereka.

Ketegasan Allah. Dalam murka-Nya, Tuhan memutuskan untuk tidak menghalau musuh-musuh Israel. Kehadiran bangsa-bangsa itu di sekitar Israel akan memperlihatkan bagaimana sikap Israel selanjutnya. Apakah mereka akan kompromi menyembah allah lain atau mendengarkan Tuhan. Tuhan yang Maha Kudus menuntut mereka bersikap tegas dalam kesetiaan mereka kepada Allah. Ketegasan mencerminkan keyakinan iman dan kesetiaan yang kuat. Tanpa ketegasan tentang "Siapa" yang disembah dan diimani, nyata bahwa orang itu tidak beriman.

Renungkan: Iman yang hidup tidak melahirkan sikap dan pendirian yang plin-plan.

Doakan: Bagi mereka yang ragu.

(0.92) (Hak 21:25) (full: SETIAP ORANG BERBUAT ... MENURUT PANDANGANNYA. )

Nas : Hak 21:25

Kitab ini diakhiri dengan menekankan bahwa sepanjang masa para hakim, bangsa Israel mengabaikan standar-standar Allah bagi mereka dan melakukan apa yang baik menurut pandangan mereka sendiri. Akan tetapi, sebagaimana dikemukakan Amsal, pikiran dan pendapat manusia kurang memadai dalam mempertimbangkan kebenaran (Ams 14:12; 16:25). Menjadikan pandangan kita dan bukan Firman Allah sebagai penuntun kehidupan kita merupakan pemberontakan terhadap-Nya. Nehemia menulis mengenai umat Allah, "Mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu ... Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang" (Neh 9:26,31).

(0.92) (Hak 21:10) (full: PUKULLAH PENDUDUK YABESY-GILEAD DENGAN MATA PEDANG. )

Nas : Hak 21:10

Sebagian besar orang Israel yang tinggal di Yabesy-Gilead dibunuh karena mereka menolak ikut berperang melawan suku Benyamin. Dosa mereka ialah tidak bersedia berdiri di pihak Allah dan umat-Nya melawan dosa yang keji sekali yang diperbuat oleh beberapa saudara mereka (Hak 19:22-25).

(0.92) (Hak 12:6) (ende)

Orang2 Efraim mengutjapkan kata dan huruf (s) itu menurut logatnja sendiri, jang berbeda dengan logat Gile'ad. Demikianlah mereka dikenali.

(0.92) (Hak 2:16) (jerusalem: hakim-hakim) Apa seorang "hakim", "Hakim Besar" dan "Hakim Kecil", tugas, peranan ciri-ciri dan urutan mereka dalam waktu, lih Pengantar.
(0.92) (Hak 20:42) (jerusalem: di tengah-tengahnya) Orang Benyamin terjepit antara pasukan lasykar Israel dan mereka yang di penghadapan. Begitu pula terjadi dalam Yos 8:21-22.
(0.92) (Hak 3:1) (sh: Batu Ujian. (Sabtu, 4 Oktober 1997))
Batu Ujian.

Bangsa-bangsa asli yang dibiarkan Tuhan tinggal di Kanaan merupakan batu ujian bagi iman dan kesetiaan Israel. Keberadaan mereka memang dapat menjadi jerat bagi umat Israel, apabila mereka tidak dengar-dengaran akan perintah Allah yang diberikan kepada nenek moyang mereka. Tetapi bila ujian itu dapat mereka lewati, mereka akan beroleh berkat. Tuhan sendiri memakai situasi itu untuk melatih generasi baru yang tidak mengenal perang Kanaan itu menjadi umat yang berketahanan mental dan spiritual yang tangguh.

Gagal dan gugur. Dua hal dialami Israel waktu itu. Mereka gagal karena firman Tuhan tidak tertanam dalam hati untuk diterapkan. Mereka gugur dalam kejatuhan karena tersandung oleh nafsu yang tak terkendalikan (ayat 6). Pembauran melalui perkawinan tak mereka elakkan. Akibatnya menyedihkan, mereka menyeleweng dengan ikut menyembah berhala bangsa-bangsa asli itu. Ujian iman akan sia-sia apabila hati telah cenderung mengasihi dunia. Sebaliknya bila hati itu berpaut terus pada Tuhan, orang atau umat tersebut akan mengalami kemenangan dalam Tuhan.

Renungkan: Lihatlah pencobaan sebagai alat pemurni iman, bukan sebagai kesempatan untuk melupakan Tuhan.

Doakan: Yang sedang bergumul menghadapi ujian iman.

(0.91) (Hak 21:1) (sh: Kelangsungan hidup (Minggu, 9 November 1997))
Kelangsungan hidup

Kehancuran suku Benyamin luar biasa parah. Bila enam ratus orang itu tidak segera menyingkir dan melarikan diri, pastilah suku itu sudah punah (ayat 20:47). Semua suku Israel kemudian membuat kesepakatan untuk tidak memberikan kaum wanita mereka bagi pria-pria Benyamin tersebut. Dengan demikian jelaslah suku tersebut tidak akan berlangsung lama sebab tidak memiliki keturunan. Namun kemudian suku-suku Israel itu akhirnya memikirkan juga kelangsungan suku saudara mereka itu. Apa yang menyentuh hati mereka itu? Marah dan benci akhirnya mencair juga oleh sentuhan pertimbangan religius (ayat 3). Dan mereka pun merancang upaya agar para pria Benyamin itu beroleh pasangan hidup.

Kembali mempermainkan hukum. Keprihatinan suku-suku Israel itu pada dasarnya benar. Sayangnya mereka telah bersumpah untuk tidak memberikan wanita mereka kepada orang Benyamin. Sebaliknya dari mengakui kekeliruan sumpah yang dibuat karena mengikuti perasaan marah itu, mereka justru merancang sesuatu yang keliru meski tujuannya memang baik. Lebih gawat lagi, mereka menjadikan pemeriksaan religius atas orang-orang Yabesy-Gilead. Karena semua mereka tidak datang ke kemah jemaah, semua mereka termasuk kaum wanita yang telah menikah dibunuhi Dengan cara itu, mereka mendapat empat ratus wanita yang dapat diberikan menjadi istri untuk orang-orang Benyamin. Baiklah pertimbangan-pertimbangan kita melibatkan Baiklah tidak saja mempertimbangkan kelangsungan hidup yang di bumi tetapi juga nasib kekal manusia!

Renungkan: Kebijakan yang datang dari sendiri, bukan dari Tuhan, selalu akan mengandung sifat melanggar dan memutar-balikkan peraturan.

Doa: Tuhan, ajarkan kami untuk berseru kepadaMu dan menantikan hikmatMu memberi jalan keluar bagi berbagai kemelut yang kami hadapi.

(0.91) (Hak 12:4) (ende)

Tuduhan ini sukar untuk diartikan. Mungkin: Orang2 Efraim menganggap orang2 Gile'ad itu sebagian sukunja sendiri, jang memisahkan diri. Makanja mereka mau memaksa mereka bersama dengan wilajahnja kembali kedalam sukunja. Separuh Menasje (termasuk kedalam "keluarga Jusuf" seperti Efraim) sesungguhnja diam disebelah timur Jarden.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA