Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1861 - 1873 dari 1873 ayat untuk pada kita AND book:[40 TO 66] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Mat 11:20) (sh: Yang dihukum dan yang diterima (Selasa, 30 Januari 2001))
Yang dihukum dan yang diterima

Yang dihukum dan yang diterima. Respons Yesus terhadap mereka yang tidak percaya kepada-Nya semakin tajam. Jika sebelumnya Ia hanya memperingatkan, kini Yesus mengecam dengan keras bahkan mengutuk. Mengapa? Sebab mukjizat-mukjizat sudah banyak didemonstrasikan di hadapan mereka (ayat 20-24). Namun itu tidak memuaskan dan memimpin mereka kepada iman kepada Yesus karena mereka tidak menilai pengharapan mereka di dalam terang Yesus namun sebaliknya justru menggunakan ukuran pengharapannya untuk menilai dan kemudian menolak Yesus. Karena itu kecaman dan kutukan Yesus adalah wajar sebab mereka menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada mereka.

Sebaliknya terhadap mereka yang percaya kepada-Nya, Yesus menaikkan syukur-Nya kepada Allah. Mengapa? Yesus ingin menegaskan kepada setiap orang percaya bahwa jika mereka dapat percaya kepada Yesus bukan karena lebih suci dan berharga di hadapan Allah, namun ada 3 faktor yang memampukan dan memungkinkan mereka percaya.

Faktor pertama, adalah Allah sendiri yang menyatakan makna mukjizat Yesus, Kemesiasan Yesus Kristus, dan makna pengajaran Yesus kepada orang kecil yaitu orang-orang yang dengan rendah hati dan terbuka menerima penyataan Allah (ayat 25-26).

Faktor kedua, adalah peran Yesus dalam pewahyuan Allah. Wahyu khusus Allah tidak dapat secara langsung dinyatakan kepada manusia karena dosa. Manusia membutuhkan perantara yang menjembatani antara dirinya dengan Allah. Allah menyatakannya di dalam Yesus Kristus (ayat 27). Seluruh wahyu khusus Allah yang dinyatakan kepada manusia ada di dalam-Nya. Karena Yesus, manusia dimungkinkan untuk mengenal Allah.

Faktor ketiga, adalah undangan lemah-lembut dari Yesus sendiri (ayat 28-30). Yesus tidak hanya menjadi perantara namun Ia sendiri yang memanggil orang- orang untuk percaya kepada-Nya. Ia tidak menawarkan beban tapi menawarkan ketenangan bagi jiwa.

Renungkan: Inilah anugerah Allah yang luar biasa sebab selain Allah mengaruniakan Anak Tunggal-Nya, Ia juga memberikan wahyu-Nya, memberikan perantara agar wahyu-Nya dipahami manusia dan Ia sendiri juga yang mengadakan pemanggilan. Marilah kita panjatkan syukur atas anugerah-Nya yang tak terkira ini.

(0.17) (Luk 2:21) (sh: Makin mengenal-Nya dalam ketaatan (Jumat, 27 Desember 2002))
Makin mengenal-Nya dalam ketaatan

Makin mengenal-Nya dalam ketaatan.
Ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">33 seharusnya membuat para pembaca terkejut. Setelah segala peristiwa dan pemberitaan sebelumnya, masih ada lagi hal tentang Yesus yang mampu membuat Yusuf dan Maria "amat heran"! Ini menandakan bahwa keduanya masih terus dalam proses mengenali siapa Yesus Kristus dan misi-Nya, salah satunya seperti yang disampaikan Simeon. Yesus adalah Sang Mesias (ayat 26), yang menjadi kelepasan bagi Israel (ayat 25,38), dan memenuhi nubuat PL (ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">32, bdk. Yes. 42:6, 49:6; 34, bdk. Yes. 8:14). Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa pengenalan yang lebih mendalam tersebut berlangsung dalam konteks ketaatan dan kesalehan.Ketaatan itu tampak dari tokoh Simeon dan Hana. Simeon adalah seorang yang benar dan saleh (ayat 25), dan taat kepada Roh Kudus (ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25b-27). Demikian juga Hana, yang rutin melayani di Bait Allah dan beribadah dengan berpuasa dan berdoa (ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">37). Kedua orang ini dipakai Allah untuk menegaskan dan meneguhkan jati diri Yesus, tidak hanya di hadapan Yusuf dan Maria, tetapi, seperti yang dilakukan oleh Hana, juga di hadapan banyak orang yang masih setia berharap kepada Allah (ayat 38). Ketaatan itu juga tampak dari apa yang dilakukan Yusuf dan Maria. Mereka menamai Yesus sesuai dengan perintah malaikat (ayat 21). Maria taat untuk mentahirkan dirinya (ayat 22). Mereka membawa Yesus ke Yerusalem dan menyerahkan-Nya kepada Tuhan (ayat 22-23) untuk mempersembahkan kurban (ayat 24), serta menyelesaikan semuanya sesuai dengan hukum Taurat (ayat 39).

Peristiwa yang dicatat Lukas dalam bentuk khiastik (gaya penulisan dimana bagian-bagian subnas yang bertema mirip disusun berurut menjadi seperti ini: a-b-c-d-c’-b’-a’) ini memberikan teladan kepada kita, tentang betapa indahnya karya Allah yang dinyatakan melalui orang-orang yang taat beribadah kepada-Nya dan saleh kehidupannya.

Renungkan:
Kesalehan dan kekudusan hidup dikerjakan Kristen jelas bukan supaya bisa masuk surga, tetapi karena itu adalah respons syukur yang tepat atas keselamatan dari-Nya, sehingga Ia dapat memakai Kristen sesuai dengan kehendak-Nya.

(0.17) (Luk 6:12) (sh: Misi yang luas dan komprehensif (Sabtu, 8 Januari 2000))
Misi yang luas dan komprehensif

Misi yang luas dan komprehensif. Ketika olah raga sepak bola mulai mendunia dan digandrungi hampir di seluruh benua Eropa, maka para pejabat di salah satu provinsi di Tiongkok memutuskan untuk memperkenalkan permainan itu. Para guru dilatih untuk menguasai buku-buku tentang permainan sepak bola dan kemudian mereka mengajarkan teori tersebut kepada para calon pemain agar mereka menghafalkannya. Namun setelah diadakan test ternyata mereka semua gagal menjawab dengan baik. Akhirnya mereka memutuskan untuk memanggil seorang pelatih sepak bola dari benua Eropa. Ketika pelatih itu datang dan melihat sistem pelatihan mereka, ia berkata: "kalian tidak mungkin berhasil hanya dengan cara ini, kalian harus terjun langsung ke lapangan dan bermain sepak bola". Ternyata teori hanyalah dasar yang harus diterapkan dalam latihan.

Dalam mengemban misi pelayanan yang luas dan komprehensif, Yesus melibatkan para murid-Nya. Ia mengawali dengan doa semalaman kepada Bapa di Sorga. Yesus tidak sembarangan memilih, tetapi dengan sungguh Ia menggumulkan masing-masing pribadi kepada Bapa di sorga. Pelayanan yang akan diembankan kepada para murid-Nya nanti bukanlah pelayanan yang mudah dan selalu lancar, sebaliknya penuh dengan tantangan dan risiko. Oleh karena itu Ia harus memilih orang yang tepat. Kemudian Ia memilih dan memanggil 12 murid ke dalam misi pelayanan-Nya.

Misi pelayanan Yesus yang luas dan komprehensif meliputi: mengajar, menyembuhkan, dan mengusir setan. Luas artinya tidak terbatas oleh tempat/daerah, golongan, usia tingkat sosial, dll. Semua orang dari semua lapisan dan di mana pun mereka berada, menjadi fokus pelayanan-Nya. Melalui pengajaran, Ia menyatakan kebenaran-Nya yang harus dinyatakan kepada setiap orang, agar mereka menyadari kebutuhannya akan Kristus dan menerima keselamatan. Di samping itu, Yesus pun menyatakan kuasa-Nya, yang menyembuhkan dan mengusir setan. Sungguh nyata bahwa ia berkuasa atas segala macam penyakit dan kuasa mana pun jua, termasuk kuasa setan.

Renungkan: Kristen masa kini pun dipanggil, dipilih, dan dipakai untuk mengemban misi Yesus yang luas dan komprehensif ini. Pekerjaan ini belum selesai dan perlu diteruskan. Kebenaran yang diajarkan dan pernyataan kuasa-Nya mampu memotivasi dan menanamkan beban pelayanan dalam diri kita, untuk terlibat dalam misi-Nya.

(0.17) (Luk 9:37) (sh: Penyataan kemuliaan Allah dibutuhkan bangsa ini (Selasa, 7 Maret 2000))
Penyataan kemuliaan Allah dibutuhkan bangsa ini

Penyataan kemuliaan Allah dibutuhkan bangsa ini. Peristiwa pengusiran roh jahat ini bukan sekadar peristiwa penyembuhan biasa. Karena peristiwa ini mengekspresikan 3 hal penting yaitu (ayat 1) hubungan yang khusus dan kasih yang besar dari seorang ayah terhadap anak tunggalnya, (ayat 2) akibat tragis dari roh jahat terhadap anaknya sehingga membuat hubungan anak dan ayah terputus, dan (ayat 3) hubungan ayah dan anak kembali terjalin mesra setelah anaknya disembuhkan.

Bila dihubungkan dengan ucapan Yesus dalam ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">41, maka 3 hal itu memanifestasikan apa yang terjadi antara Allah dan bangsa Israel, yang dulunya mesra namun hubungan itu rusak karena dosa mereka. Dosa ini dimulai dari tidak tahu berterimakasih kemudian tidak percaya, lalu menjadi ketidaktaatan, pemisahan dari Allah dan kehilangan iman kepada-Nya. Maka agama dan tradisi mereka, kekuatan roh jahat dan takhayul lebih menarik bagi mereka daripada Allah Bapa sendiri.

Untuk memulihkan keadaan ini tidak cukup dengan khotbah-khotbah moral dan nasihat-nasihat saja. Mereka membutuhkan penyataan Allah, penglihatan akan kebesaran dan kemuliaan-Nya untuk menghancurkan daya tarik dosa, perzinahan rohani, dan menyadarkan mereka kembali akan siapakah Allah. Dengan demikian akhirnya akan menumbuhkan kembali iman, penyembahan, dan ketaatan. Inilah yang dilakukan oleh Yesus. Setelah semua murid yang tidak ikut ke gunung untuk berdoa tidak mampu mengusir roh jahat, Yesus cukup menegur dengan keras dan anak itu sembuh. Tindakan Yesus berhasil membangkitkan ketakjuban semua orang akan kebesaran Allah. Dengan kata lain tindakan Yesus merupakan penyataan kebesaran Allah kepada umat-Nya. Inilah misi Yesus Kristus bahwa Dia datang dari kemuliaan yang tak terhampiri untuk menyatakan kemuliaan Allah kepada umat-Nya, agar mereka kembali kepada-Nya.

Suatu bangsa yang sudah rusak secara moral dan akhlaknya, dimana kebenaran agama dan moral hanya dipandang sebagai kebenaran normatif membutuhkan terapi khusus agar bangsa ini dapat kembali kepada Allah dan melihat kembali kebesaran dan kemuliaan-Nya.

Renungkan: Kristen di Indonesia seharusnya dapat memancar-kan kemuliaan Allah yang menakjubkan, sehingga bangsa kita dapat disadarkan kembali kepada jalan yang benar.

(0.17) (Yoh 6:41) (sh: Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran (Jumat, 11 Januari 2002))
Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran

Yesus ditolak karena menyatakan kebenaran. Pemimpin-pemimpin agama merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa Ia berasal dari surga (ayat 41-42). Mereka mengenal keluarga-Nya. Bagaimana mungkin Ia menyatakan bahwa Ia berasal dari surga? Tetapi, Yesus dengan tegas menyatakan bahwa Ia tidak berasal dari dunia ini. Yesus diutus oleh dan datang dari Allah (ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">44,50-51,57-58). Ia menyapa Allah sebagai Bapa-Nya (ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">44-46,57). Sulit sekali bagi pemimpin-pemimpin agama untuk menerima asal Yesus dari surga sebagai suatu fakta. Pemimpin-pemimpin agama juga tidak dapat menerima pernyataan Yesus bahwa Allah adalah Bapa-Nya, sementara mereka mengenal orang tua-Nya.

Di samping ini, pemimpin-pemimpin agama juga merasa keberatan terhadap pernyataan Yesus bahwa kematian-Nya akan membawa efek bagi seluruh dunia (ayat 52). Kelihatan bahwa mereka memahami ucapan Yesus bukan sebagai pernyataan kanibalisme. Bukan ini yang menjadi keberatan mereka. Pemimpin-pemimpin agama tidak dapat menerima kematian Yesus yang berdampak terhadap seluruh dunia sebagai sebuah fakta (ayat 51). Sulit bagi mereka membayangkan kematian Yesus yang mereka kenal membawa akibat yang luar biasa terhadap dunia. Tidak mungkin dalam pemahaman mereka kematian Yesus akan mengakibatkan keselamatan terhadap mereka yang menerima-Nya (ayat 53-54,56-58). Dalam bagian ini, tindakan menerima-Nya diungkapkan dalam metafora makan dan minum. Melalui persekutuan yang erat dan intim sekali dengan Yesus, orang menerima hidup Yesus dalam hidupnya.

Inilah dua hal yang merupakan ganjalan bagi pemimpin-pemimpin agama di Galilea untuk menerima dan percaya kepada Yesus. Mereka tidak dapat menerima bahwa Yesus adalah Allah. Bagi mereka Yesus adalah manusia biasa saja. Mereka juga tidak dapat menerima bahwa kematian Yesus memiliki dampak terhadap seluruh dunia. Dua kebenaran sangat penting tentang Yesus telah mereka tolak.

Renungkan: Meski Yesus telah menyatakan kesaksian-Nya dengan tegas dan jelas, Ia tetap tidak diterima. Jangan mengharapkan bahwa kesaksian kita akan selalu diterima. Penolakan akan tetap merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu kesaksian.

(0.17) (Yoh 7:10) (sh: Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok (Senin, 14 Januari 2002))
Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok

Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok. Kesaksian Yesus membagi manusia menjadi dua kelompok. Sebagian percaya kepada-Nya. Sebagian lagi menolak-Nya. Dalam renungan hari ini, penulis Injil Yohanes melukiskan kedua kelompok ini.

Yang pertama, kelompok yang tidak percaya kepada-Nya. Kelompok yang tidak percaya terdiri dari: orang banyak (ayat 12,20), pemimpin-pemimpin agama (ayat 15-24) dan sebagian masyarakat Yerusalem (ayat 25-27). Orang banyak tidak sampai percaya kepada Yesus. Sebagian mereka hanya berpendapat bahwa Yesus adalah orang baik (ayat 12), sementara pemimpin-pemimpin memberikan penolakan yang lebih keras. Sebagian warga Yerusalem menolak-Nya. Bahkan mereka siap untuk berbeda pendapat dengan pemimpin-pemimpin agama seandainya mereka menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (ayat 26). Dalam pandangan mereka Yesus tidak mungkin seorang Mesias karena mereka tahu dari mana asal-Nya (ayat 27). Dalam kesaksian Yesus kepada orang-orang di di Bait Allah (ayat 14), ada satu hal yang sangat penting sekali. Yesus mengatakan bahwa mereka membunuh-Nya (ayat 19). Kata yang dipakai bukan dalam bentuk kata kerja masa depan, melainkan bentuk kata kerja sekarang.

Apa maksudnya? Dalam kalimat sebelumnya Yesus mengatakan bahwa mereka tidak menjalankan hukum Musa (ayat 19). Pembacaan Yohanes (ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5:39,46-47) telah mengajarkan bahwa Kitab Suci dan tulisan-tulisan Musa bersaksi tentang Yesus. Kitab Suci menyatakan potret Yesus. Jika mereka tidak melakukan hukum Musa, ini sebenarnya sama dengan membunuh Yesus. Penolakan terhadap Yesus yang tergambar dalam Kitab Suci dan tulisan Musa sama dengan membunuh-Nya. Dengan perkataan lain, ketidakpercayaan kepada Yesus berarti membunuh Yesus.

Yang kedua, kelompok yang percaya kepada-Nya yang terdiri dari orang banyak (ayat 31). Orang banyak ini percaya karena melihat banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah yang diutus Bapa ke dalam dunia (ayat 28-29).

Renungkan: Kesaksian tentang Yesus tidak hanya membawa penolakan, namun juga penderitaan. Maukah kita menderita bagi nama-Nya? Tidak semua orang diberi kehormatan menjadi seorang martir. Jika kesempatan untuk menjadi martir terbuka, terimalah dengan sukacita!

(0.17) (Yoh 20:11) (sh: Arti kebangkitan Yesus (Senin, 1 April 2002))
Arti kebangkitan Yesus

Arti kebangkitan Yesus. Maria Magdalena menangis karena kasihnya kepada Yesus. Saat itu malaikat di depannya dan Yesus sendiri di belakangnya. Baik ucapan malaikat maupun sabda Tuhan Yesus menekankan belas kasih terhadap Maria. Jawaban Maria menunjukkan imannya kepada Yesus meski dalam keterbatasannya ia berpikir Yesus sudah mati. Tetapi, Yesus yang sama tetap adalah “Tuhan” baginya (ayat 13). Semula Yesus dianggapnya salah seorang tukang kebun Yusuf Arimatea (ayat 14-15). Tetapi, begitu Yesus menyebut namanya, segera ia mengenali Yesus dan memanggil-Nya sebagai Guru (ayat 16). Kesedihan betapa pun dalamnya tidak akan selamanya membutakan sebab Maria sungguh adalah domba Yesus yang mengenali suara Gembalanya (Yoh. 10:3-4).

Semula Maria berpikir bahwa sifat hubungannya dengan Yesus akan sama seperti ketika Yesus belum mati. Tetapi, penjelasan Tuhan menandaskan terjadinya perubahan radikal dalam hubungan tersebut yang juga berakibat dalam hubungan mereka dengan Bapa. Pertama, isyarat itu Yesus berikan dalam respons-Nya terhadap sentuhan Maria. Mungkin saat itu Maria memegang lengan Yesus atau bertelut memegang kaki Yesus. Tetapi, Yesus melarangnya untuk terus memegangi-Nya demikian. Yesus mengisyaratkan bahwa Dia harus kembali kepada Bapa ke dalam status kekal-Nya. Maka, Maria tidak bisa menahan-Nya agar tetap di dunia seperti sebelum Ia bangkit. Kini Maria dijadikan utusan (rasul) yang mewartakan kebangkitan Yesus kepada para rasul. Betapa terhormat posisi Maria, menjadi pengantara berita kebangkitan kepada para rasul yang belum tahu atau belum percaya tentang hal itu. Kedua, Yesus menegaskan untuk pertama kalinya ungkapan penting yang bersifat kristologis, yang berakibat secara soteriologis. “Aku akan kembali kepada Bapa-Ku dan Bapamu, Allah-Ku dan Allahmu” (ayat 17). Keunikan hubungan diri-Nya dengan Bapa dan kebangkitan-Nya membuat para pengikut- Nya memiliki hubungan anak-bapa dengan Bapa di surga dan menjadi para saudara Kristus (ayat 17). Ketiga, kenaikan Yesus ke surga juga merupakan sumber sukacita bagi para murid-Nya sebab menyatakan bahwa Ia berhasil memenuhi rencana Bapa dan kemenangan itu dapat mereka cicip dengan hadirnya Roh Kudus (ayat pada+kita+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16:7).

Renungkan: Pengenalan akan Dia yang bangkit berdampak luas atas hidup kita.

(0.17) (Kis 19:1) (sh: Pertumbuhan berawal dari adanya kehidupan (Kamis, 22 Juni 2000))
Pertumbuhan berawal dari adanya kehidupan

Pertumbuhan berawal dari adanya kehidupan. Mengapa hanya dari sebuah biji dapat bertumbuh menjadi sebuah pohon yang besar? Mengapa sebuah sel hasil pertemuan antara sperma dan sel telur dapat bertumbuh dan berkembang hingga menjadi seorang manusia? Jawabannya hanya satu yaitu adanya kehidupan di dalam biji dan sebuah sel tadi. Namun kehidupan saja tidaklah cukup, diperlukan proses pemberian nutrisi, baik secara alamiah atau yang diusahakan manusia.

Prinsip inilah yang kita lihat dalam pola pelayanan Paulus. Gereja bertumbuh, berkembang, dan berbuat jika dimulai dari kehidupan. Karena itu ketika di Efesus, Paulus mempertanyakan jati diri para murid (2-4). Paulus tidak puas jika hanya melihat 'penampilan seorang Kristen' seperti pergi beribadah tiap Minggu, memuji Tuhan, dan bahkan mempelajari Alkitab sekalipun. Sebelum memulai pengajaran yang lebih intensif dan mendalam bagi pembangunan sebuah jemaat, para murid harus sudah mempunyai kehidupan baru di dalam Kristus yaitu pertobatan sejati.

Dua pertanyaan Paulus itu memaksa para murid untuk melihat diri mereka sendiri dengan sebuah cermin Ilahi. Karena bagi Paulus pertobatan, iman kepada Yesus, baptisan air, dan penerimaan Roh Kudus merupakan satu paket peristiwa wajar dan umum bagi setiap Kristen. Sebelumnya mereka dibaptis oleh baptisan Yohanes yaitu baptisan pertobatan terhadap dosa yang berpengharapan kepada karya penebusan Kristus. Pembangun-an jemaat harus dimulai dari pertobatan yang memberikan benih kehidupan baru (5). Fenomena yang terjadi (6) seperti yang terjadi di Samaria, merupakan konfirmasi Allah secara demonstratif dan publik, bahwa mereka menjadi bagian dari tubuh Kristus oleh karya Roh Kudus.

Pertobatan yang menandai, mulai adanya benih kehidupan harus diikuti dengan memberi nutrisi yaitu pembinaan yang intensif dan mendalam agar jemaat dapat bertumbuh, berkembang, dan berbuah - terjadi penginjilan di seluruh propinsi Asia (8-10). Proses ini diperkokoh oleh Allah yang mendemonstrasikan kuasa-Nya. Pernyataan kuasa Allah yang luar biasa ini memang diperlukan karena kota Efesus terkenal dengan segala ilmu sihir, magis, dan segala jenis ilmu tenung yang jahat.

Renungkan: Bagaimanakah pertumbuhan gereja Anda? Adakah proses ini dengan setia dilalui oleh gereja Anda? Bagaimana Anda melihat peran mukjizat di dalam pertumbuhan dan perkembangan gereja?

(0.17) (Yak 1:19) (sh: Mendengar tanpa melakukan tidak ada artinya (Senin, 4 Juni 2001))
Mendengar tanpa melakukan tidak ada artinya

Mendengar tanpa melakukan tidak ada artinya. "Jika padaku ditanyakan apa akan kusampaikan dalam dunia yang penuh dengan cobaan. Aku bersaksi dengan kata, tapi juga dengan karya menyampaikan kasih Allah yang sejati”. Syair lagu yang dimuat dalam Kidung Jemaat 432 ini mengingatkan tentang hal yang sesungguhnya harus Kristen lakukan, yaitu menjadi pendengar sekaligus pelaku firman Tuhan. Yakobus memberi penjelasan penting lainnya tentang arti berbahagia yang sesungguhnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua Kristen "berbahagia" mendengar penjelasan ini.

Ketidakbahagiaan ini lebih disebabkan oleh sikap penolakan diri untuk menjadi pelaku firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Penolakan ini bukan disebabkan oleh ketidakmampuan melakukan tetapi karena ketidakmauan! Orang-orang yang seperti ini lebih senang menuruti kehendak hati dan kebenaran dalam persepsi diri sendiri daripada menuruti kehendak dan kebenaran Allah.

Menjadi pendengar atau pelaku bukanlah merupakan pilihan bagi Kristen dan hal ini tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yakni firman Tuhan. Jadi dapat dipastikan bahwa pernyataan dan peringatan Yakobus ini berhubungan erat dengan tema: “Kristen dan Firman-Nya”. Bagaimana Kristen tahu kebenaran dan prinsip-prinsip hidup Kristen yang sesuai dengan firman-Nya, selain dari membaca dan mendengar firman-Nya. Namun apa gunanya pengetahuan tanpa aplikasi? Tidak ada! Jika demikian pengetahuan tentang kebenaran ini seharusnya nyata dalam tindakan-tindakan dan perilaku yang bercermin dan mencerminkan firman-Nya. Kedua proses ini tidak berlaku sebaliknya atau dapat dipisahkan. Mendengar tanpa berbuat seperti orang yang bercermin tapi kemudian lupa apa yang dilihatnya. Sebaliknya tanpa membaca dan mendengar firman-Nya, orang tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Menjadi pendengar dan pelaku firman akan membongkar sifat lama dan dosa yang masih menempel, dan menggantinya dengan sifat baru dan buah Roh.

Renungkan: Bagaimana kehidupan kekristenan Anda, berapa kali Anda bercermin kepada kebenaran firman-Nya namun kemudian melupakannya. Firman yang Anda baca, renungkan, dan gali setiap hari, sampai dimanakah fungsi kebenaran- Nya? Respons ketaatan yang akan membuka kesempatan agar kuasa firman-Nya menyempurnakan kita.

(0.17) (1Yoh 1:5) (sh: Mengaku hidup dalam terang namun bertindak dalam kegelapan (Senin, 4 Desember 2000))
Mengaku hidup dalam terang namun bertindak dalam kegelapan

Mengaku hidup dalam terang namun bertindak dalam kegelapan. Seorang yang hidup dalam terang bukan tampak dari pengakuannya tetapi bagaimana ia hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Seandainya pun ia rajin beribadah setiap minggu, rajin melayani, dan rajin mengadakan ibadah keluarga, belum dapat dipastikan bahwa ia hidup dalam terang, mungkin ia hanya melakukan semuanya itu secara rutin. Namun seorang yang sungguh-sungguh hidup benar di hadapan Tuhan, sudah dapat dipastikan bahwa ia hidup dalam terang.

Seorang yang hidup dalam terang, hidupnya telah disucikan oleh darah Yesus Kristus. Ia bersekutu dengan Allah karena Allah adalah terang dan di dalam diri-Nya sama sekali tidak ada kegelapan. Ia hidup dalam terang bukan karena kebaikan dan kemampuan sendiri untuk hidup suci, sebaliknya ia menyadari sebagai manusia yang berdosa dan mengakuinya di hadapan Allah serta minta pengampunan. Dengan demikian hidupnya menjadi suci. Jadi adalah tidak benar bila ada seorang yang mengatakan telah hidup dalam terang dengan alasan ia tidak berbuat dosa, padahal semua manusia berdosa. Ia yang mengaku hidup dalam terang berarti mengakui bahwa ia hidup di dalam persekutuan dengan Allah, dan Kristus tinggal di dalam hatinya. Bila ia mengatakan tidak berdosa berarti ia telah menipu dirinya sendiri (8), membuat Yesus menjadi pendusta dan firman- Nya tidak ada dalam kita (10). Inilah kontradiksi di dalam dirinya, bila ia mengaku Kristus di dalam hidupnya, pasti Kristus dan firman-Nya membongkar dosa sehingga ia menyadari siapa dirinya di hadapan Allah. Mungkinkah seorang yang hidup dalam kebenaran tanpa menyadari terlebih dahulu keberdosaannya di hadapan Allah, kemudian terbuka untuk mengakui dosanya, dan minta pengampunan daripada-Nya?

Seorang yang sungguh-sungguh hidup dalam terang akan meninggalkan segala bentuk kejahatan dan kehidupan kegelapan, karena terang itu telah menelanjangi segala perbuatan kegelapan. Apa yang dulu dinikmatinya, sekarang dibencinya; apa yang dulu dibanggakan, sekarang menjadi kesia-siaan karena Kristus. Maka ia akan menjaga hidupnya benar sesuai firman-Nya dan senantiasa berjalan dalam terang Allah.

Renungkan: Hidup di dalam terang bukan sekadar percaya dan mengakui tetapi memancarkan terang Illahi melalui sikap dan perbuatan terang.

(0.15) (Yoh 20:28) (full: YA TUHANKU DAN ALLAHKU. )

Nas : Yoh 20:28

Alkitab menyatakan bahwa Yesus itu Allah. Inilah landasan dari iman Kristen dan sangat penting bagi keselamatan kita. Kalau Kristus bukan Allah, tidak mungkin Ia mengadakan pendamaian bagi dosa-dosa dunia ini. Ke-Allahan Yesus ditunjukkan oleh hal-hal berikut:

  1. 1) Alkitab memberikan nama-nama ilahi kepada-Nya:
    1. (a) Allah (Yoh 20:28; Yes 9:5; Rom 9:5; Tit 2:13; Ibr 1:8);
    2. (b) Anak Allah (Yoh 5:25; Mat 16:16-17; 8:29; 27:40,43; Mr 14:61-62; Luk 22:70);
    3. (c) Yang Awal dan Yang Akhir (Wahy 1:17; 2:8; 22:13);
    4. (d) Alfa dan Omega (Wahy 1:8; 22:13);
    5. (e) Awal dan Akhir (Wahy 22:13);
    6. (f) Yang Kudus (Hos 11:9; Kis 3:14);
    7. (g) Tuhan (Luk 2:11; Kis 4:33; 9:17; 16:31);
    8. (h) Tuhan dari semua orang dan Raja kemuliaan (Mazm 24:8-10; Kis 10:36; 1Kor 2:8).
  2. 2) Penyembahan ilahi diberikan kepada Kristus (Yoh 5:23; 13:13; Yoh 20:28; Mat 14:33; Luk 5:8), dan doa-doa dipanjatkan kepada-Nya (Kis 7:59; 1Kor 1:2; 2Kor 12:8-9).
  3. 3) Jabatan-jabatan ilahi ditetapkan kepada-Nya:
    1. (a) pencipta semesta alam (Yoh 1:3; Kol 1:16; Ibr 1:8,10; Wahy 3:14);
    2. (b) penopang segala sesuatu (Kol 1:17; Ibr 1:3);
    3. (c) yang mengampuni dosa (Mr 2:5,10; Luk 7:48-50);
    4. (d) pemberi hidup kebangkitan (Yoh 5:28-29; 6:39-44);
    5. (e) hakim semua orang (Yoh 5:21-23; Mat 25:31-46; Kis 17:31; 2Tim 4:1);
    6. (f) pemberi keselamatan (Yoh 5:24-26; 6:47; 10:28; 17:2).
  4. 4) PB melihat Kristus dalam pernyataan-pernyataan PL tentang Tuhan: bd. Mazm 23:1 dengan Yoh 10:11; Mazm 102:25-28 dengan Ibr 1:10-12; Yes 8:13-14 dengan 1Pet 2:7-8; Yer 17:10 dengan Wahy 2:23; Yeh 34:11-12 dengan Luk 19:10.
  5. 5) Nama Yesus Kristus dikaitkan dengan nama Allah Bapa (Yoh 14:1,23; Mat 28:19; Rom 1:7; 2Kor 13:14; Kol 2:2; 1Tes 3:11; Yak 1:1; Wahy 5:13; 7:10).
  6. 6) Ketidakberdosaan dan kesucian Kristus bersaksi tentang keilahian-Nya (Luk 1:35; 2Kor 5:21; Ibr 4:15).
  7. 7) Kristus dinyatakan sebagai Anak Allah melalui kebangkitan-Nya (Rom 1:4). Bukti-bukti yang meyakinkan tentang keilahian Kristus berarti bahwa orang Kristen harus bersikap sama terhadap Kristus sebagaimana terhadap Allah Bapa. Mereka harus percaya kepada-Nya, menyembah Dia, berdoa kepada-Nya, melayani dan mengasihi Dia (juga

    lihat cat. --> Yoh 1:1;

    lihat cat. --> Mr 1:11,

    [atau ref. Yoh 1:1; Mr 1:11]

    mengenai Trinitas).
(0.15) (1Kor 12:1) (full: TENTANG KARUNIA-KARUNIA ROH. )

Nas : 1Kor 12:1

Dalam pasal 1Kor 12:1-14:40 Paulus menulis tentang karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan kepada tubuh Kristus. Karunia ini adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan dan pelayanan jemaat yang mula-mula. Allah berkehendak agar karunia ini akan terus bekerja sampai Kristus datang kembali

(lihat cat. --> 1Kor 1:7).

[atau ref. 1Kor 1:7]

Maksud Allah dalam pemberian karunia rohani ini adalah sebagai berikut:

  1. 1) Untuk menyatakan kasih karunia, kuasa, dan kasih Roh Kudus di antara umat-Nya dalam pertemuan umum, rumah, keluarga, dan kehidupan pribadi mereka (ayat 1Kor 12:4-7; 14:25; Rom 15:18-19; Ef 4:8);
  2. 2) Untuk menolong supaya pemberitaan Injil menjadi efektif, dengan cara memberikan peneguhan adikodrati kepada berita itu (Mr 16:15-20; Kis 14:8-18; 16:16-18; 19:11-20; 28:1-10);
  3. 3) Untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk menguatkan dan membangun kerohanian jemaat (ayat 1Kor 12:7,14-30; 14:3,12,26) dan juga orang percaya secara pribadi (1Kor 14:4) yaitu, untuk menyempurnakan orang percaya dalam "kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas" (1Tim 1:5; bd. 1Kor 13:1-13).
  4. 4) Untuk berperang dengan efektif dalam peperangan rohani melawan Iblis dan kuasa-kuasa kejahatan (Yes 61:1; Kis 8:5-7; 26:18; Ef 6:11-12). Ayat-ayat yang berkenaan dengan karunia rohani meliputi Rom 12:3-8; 1Kor 1:7; 12:1-14:40; Ef 4:4-16; 1Pet 4:10-11.
(0.15) (Tit 1:5) (jerusalem) Paulus biasanya hanya meletakkan dasar penginjilan, lalu menyerahkan kepada orang lain tugas menyelesaikannya, bdk 1Kor 1:17; 3:6, 10; Kol 1:7+; Rom 15:23+


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA