Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 429 ayat untuk sotoh rumah AND book:[1 TO 39] [Pencarian Tepat] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17) (Ams 17:13) (full: KEJAHATAN TIDAK AKAN MENGHINDAR DARI RUMAHNYA. )

Nas : Ams 17:13

Kebenaran ini dilukiskan dalam kehidupan Daud. Ia "membalas" kesetiaan dan kejujuran Uria dengan kejahatan. Sejak saat itu, kejahatan tidak pernah meninggalkan rumah Daud sendiri (2Sam 12:10-12).

(0.17) (Yer 27:16) (full: PERKAKAS-PERKAKAS RUMAH TUHAN. )

Nas : Yer 27:16

Beberapa perkakas Bait Suci telah dibawa ke Babel pada tahun 605 SM (lih. Dan 1:1-2), yang lain dibawa pada tahun 597 SM (2Raj 24:13).

(0.17) (Hag 1:12) (full: BANGSA ITU MENDENGARKAN. )

Nas : Hag 1:12

Para pemimpin dan umat itu menanggapi pemberitaan Hagai dengan menaati dan takut akan Tuhan; mereka menanggapi firman Allah dengan serius dan mengabdikan diri untuk melanjutkan pekerjaan rumah Allah.

(0.17) (Kej 35:2) (jerusalem: Jauhkanlah dewa-dewa asing ....) Ini bukan hanya penolakan berhala-berhala, pelindung rumah tangga, yang dibawa Rahel, Kej 31:19,34, melainkan sebuah bukti kepercayaan akan Allah Israel yang Esau, sebagaimana juga halnya dalam Yos 24 (terjadi juga di Sikhem)
(0.17) (1Sam 13:5) (jerusalem: tiga ribu) Begitulah menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: tiga puluh ribu
(0.17) (2Sam 4:6) (jerusalem) Ayat ini diterjemahkan menurut terjemahan Yunani. Naskah Ibrani nampaknya rusak dan ayat ini kiranya berasal dari tradisi lain. Secara harafiah dapat diterjemahkan sbb: Lihatlah, mereka datang ke tengah rumah dengan mengambil gandum dan mereka memukul (mengenai) bagian perut dan Rekhab serta Baana, saudaranya, meloloskan diri.
(0.17) (1Taw 6:31) (jerusalem: nyanyian di rumah TUHAN) Senada dengan Hos 14:3; Yes 12:1-6; 25:1-26:21 dan agaknya Mal 1:11, maka menurut pandangan si Muwarikh inti pokok ibadat pengorbanan ialah nyanyian-nyanyian suci (puji-pujian, syukur, pengakuan). Menurut dia Daudlah yang memulai ibadat itu.
(0.17) (1Taw 14:1) (jerusalem) Waktu tiga bulan tinggalnya tabut perjanjian di rumah Obed-Edom, 1Ta 13:14, diisi oleh si Muwarikh dengan berita mengenai keluarga Daud, pembangunan istananya dan kemenangan atas orang Filistin. Ini semua diambil dari 2Samuel. Kemudian si Muwarikh menambah persiapan-persiapan yang diadakan di Yerusalem untuk menyambut tabut perjanjian, 1Ta 15:1-3
(0.17) (Mzm 36:9) (jerusalem: sumber hayat) "Hayat" mempunyai arti yang luas sekali: hidup bahagia, sejahtera dan aman sentosa, Maz 46:5; 133:3; Yes 12:3; 55:1; Yer 2:13; 17:13; 31:12. Dalam kitab Amsal disebutkan sebagai "sumber hayat" baik hikmat, Ams 13:14; 16:22; 18:4, maupun akan Tuhan, Ams 14:27. Dalam Perjanjian Baru Kristus disebut "sumber hayat", Yoh 4:14
(0.17) (Yes 56:7) (jerusalem: gunungKu yang kudus) Bdk Maz 2:6+; Maz 15:1
(0.17) (Yer 41:5) (jerusalem: di rumah TUHAN) Jadi sejak pembaharuan agama oleh raja Yosia, bdk 2Ra 23:19-20, bait Allah tetap (kembali) menjadi tempat kudus utama bagi banyak orang Israel di bagian utara negeri (bekas kerajaan Samaria). Meskipun bait Allah sudah hancur, namun orang masih menyelenggarakan ibadat di tempat itu.
(0.17) (Yeh 43:8) (jerusalem) Bait Allah yang dibangun Salomo langsung bersambung dengan istana yang didirikan Daud, 1Ra 7:8. Nabi Yehezkiel menetapkan bahwa istana harus terletak di bagian lain kota. Bukit di bagian timur kota hanya teruntuk bagi Rumah Tuhan. bdk Kel 19:12+.
(0.17) (Am 2:8) (jerusalem: di rumah Allah mereka) Yang dimaksud ialah perjamuan kudus yang menyusul korban yang dipersembahkan kepada Allah Israel. Tetapi Allah sejati direndahkan menjadi berhala saja (Allah mereka), jika mau dihormati dengan korban dan perjamuan meriah yang bahannya dirampas dari orang lemah, meskipun pura-pura sesuai dengan hukum. Sebab barang itu diambil dari orang berhutang yang tidak mampu membayar, bdk Sir 34:20+.
(0.17) (Mi 2:10) (jerusalem: Bangkitlah.... bagimu) Perkataan ini rupanya ditujukan para pemeras kepada perempuan yang diusirnya dari rumah, Mik 2:9
(0.17) (Hag 2:9) (jerusalem: Rumah ini) Sejak nabi Yehezkiel bait Allah bdk 2Sa 7:13+, menduduki tempat pusat dalam pengharapan akan zaman keselamatan kelak. memanglah dalam bait Allah yang didirikan sesudah pembuangan dan yang dipugar serta diperintah oleh raja Herodes Agung, tampillah Kristus. Terjemahan Yunani masih menambah dan ketenteraman hati buat menyelamatkan setiap orang yang meletakkan dasar untuk mendirikan Bait Suci.
(0.17) (Mzm 128:1) (sh: Berkat atas rumah tangga, (Rabu, 8 September 1999))
Berkat atas rumah tangga,

dimulai dari kehidupan pribadi yang benar di hadapan Tuhan: hidup takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Sikap hidup seperti ini harus dimulai dari masing-masing pribadi anggota keluarga, sehingga keluarganya bahagia. Seorang suami sebagai kepala keluarga mengambil peran pemimpin rohani bagi keluarganya. Secara pribadi, seharusnya ia memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan, sehingga dapat mengarahkan keluarganya kepada jalan-Nya.

Keluarga bahagia. Di sini digambarkan seorang suami yang hidup benar di hadapan Tuhan dan memenuhi tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga. Ia memiliki istri dan keturunan yang membahagiakan keluarganya. Istrinya akan menjadi seorang wanita yang menyenangkan hati suami dan anak-anaknya, sehingga suasana rumah damai dan nyaman. Demikian pula dengan anak-anaknya, kelak akan menjadi pewaris keluarga yang berguna.

Berkat yang benar dari Zion. Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya atas rumah tangga yang menjaga kebenaran hidupnya di hadapan Tuhan, sehingga kebahagiaan sejati menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Renungkan: Sudahkah keluarga Anda hidup takut akan Tuhan sehingga diberkati Tuhan?

(0.17) (Pkh 5:1) (sh: Persembahan yang merupakan Kejahatan (Kamis, 1 Desember 2016))
Persembahan yang merupakan Kejahatan

Sering kali kita berpikir tentang Allah berdasarkan pengamatan kita tentang gereja atau umat Allah. Umumnya, hampir semua gereja senang jika orang memberikan persembahan. Mungkin sebagian besar kita berpikir bahwa Allah pasti senang dengan semua persembahan, apalagi persembahan yang nilainya fantastis tanpa peduli apakah orang tersebut memberi dengan sikap hati yang benar atau tidak.

Pengkhotbah mengatakan: "Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada mempersembahkan kurban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat" (17). Mengapa ketika umat mempersembahkan kurban ia dikatakan berbuat jahat? Bukankah persembahan kurban merupakan sesuatu yang diwajibkan Taurat? Mazmur 51:18-19 memberikan jawaban tegas. Jika umat Allah mempersembahkan kurban, walaupun secara ritual sesuai dengan ketentuan hukum, tetapi tidak dengan hati yang bertobat, maka persembahannya tidak diperkenan Tuhan.

Selain itu, Pengkhotbah juga mengajarkan bahwa umat-Nya harus menjaga sikap hati saat menghadap dan menyembah Tuhan. Jangan pernah berpikir bahwa kita dapat menyenangkan hati Tuhan dengan uang, waktu, dan tenaga tanpa disertai hati yang benar, yaitu mengerti bahwa persembahan kita tidak layak untuk Tuhan dan apabila Tuhan mau menerimanya, itu pun adalah anugerah Allah semata. Persembahan yang tidak tulus dianggap Tuhan sebagai tindakan kejahatan terhadap kekudusan-Nya. Berapa banyak persembahan yang kita berikan dianggap Tuhan sebagai kejahatan?

Allah bukan manusia yang dapat disuap dengan persembahan mahal. Allah tidak berkenan menerima apa pun yang diberikan seseorang dengan hati yang tidak benar. Mari kita mengerti bahwa jika kita masih diberi kesempatan untuk mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, lakukanlah dengan hati hormat dan takut akan Dia. [IT]

(0.17) (2Taw 3:1) (sh: Rumah yang istimewa (Jumat, 10 Mei 2002))
Rumah yang istimewa

Dalam sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3:1, Salomo mulai mendirikan rumah Tuhan dan ditutup dalam sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5:1, ketika dikatakan bahwa pekerjaan itu telah selesai. Dalam ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1, penulis Tawarikh menyatakan tempat Salomo mendirikan bait Allah. Pertama, rumah Tuhan didirikan di gunung Moria. Melalui penyebutan gunung Moria, penulis ingin menekankan kekudusan tempat pendirian bait Allah, sekaligus mengingatkan para pembacanya tentang belas kasihan Allah kepada Abraham (lih. Kej. 22:1-9). Kedua, disebutkan pula rumah itu didirikan di tempat pengirikan Ornan, yaitu di tempat yang ditetapkan Daud. Daud diberi belas kasihan oleh Allah di tempat ini setelah ia berdosa mengadakan sensus (ayat 1Taw. 21:1-22:1). Dengan demikian, bait Allah ini didirikan di tempat yang kudus, dan tempat orang Israel boleh mendapatkan belas kasihan Allah.

Penulis mencatat pembangunan bait Allah itu dimulai dengan struktur arsitekturnya (ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">3), dan langsung dilanjutkan ke balai di sebelah depan (ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4). Ukuran yang dipakai di sini adalah berdasarkan standar lama karena ukuran pada zaman penulis lebih besar daripada standar lama (lih. Yeh. 40:5; 43:13). Setelah itu, penulis menyempitkan fokusnya pada ruang besar utama (ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5-7), ruang mahakudus (ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-14), dan balai depan rumah (ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15-17).

Ruang besar utama (ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5-7). Ia memapani ruang itu dengan kayu sanobar, mendekorasinya dengan batuan yang mahal, dan melapisi hampir keseluruhannya dengan emas. Ruang mahakudus (ayat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8-14). Ruang ini juga dilapisi dengan emas. Penulis juga menyatakan bahwa Salomo menempatkan dua pahatan kerub yang dilapisi dengan emas. Kerub-kerub ini mewakili makhluk-makhluk surgawi yang menyembah Allah di sekitar takhta-Nya. Gambaran ini ditutup dengan penjelasan di ay. sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">14 mengenai tabir yang memisahkan ruang mahakudus dari ruang besar utama. Sebuah tabir seperti ini juga digantung di dalam kemah suci (lih. Kel. 26:31; 36:35). Kelihatannya, dalam bait Allah Salomo, yang membatasi kedua ruang itu bukan hanya tabir, tetapi juga pintu-pintu.

Renungkan: Keagungan Allah terpancar melalui keagungan rumah-Nya, lebih lagi di dalam hidup umat-Nya sebagai gereja, berilah diri Anda menjadi sarana memuliakan Allah!

(0.17) (1Raj 7:13) (sh: Mempersembahkan keahlian (Senin, 2 Agustus 2004))
Mempersembahkan keahlian

Seorang rekan hamba Tuhan pernah berkomentar demikian, "Dulu, jika kita mau melayani Tuhan selalu ditekankan motivasi dan hati, sedangkan kepandaian dan keterampilan nomor dua. Sekarang zaman sudah berubah. Walaupun kita memiliki hati tulus, kalau tidak memiliki keterampilan maka pelayanan kita kurang dihargai. Hamba Tuhan masa kini harus punya otak, hati, dan otot sehingga pelayanannya menjadi lebih baik."

Salomo memperhatikan dengan sungguh pembangunan rumah Tuhan dan pembuatan perabotannya. Ia tidak menyerahkan tugas itu kepada sembarangan orang, melainkan kepada orang-orang yang ahli. Untuk perabotan-perabotan yang terbuat dari tembaga, Salomo mempekerjakan seorang ahli seni tembaga, yaitu Hiram dari Tirus (ibunya dari suku Dan, ayahnya orang Tirus -- 2Taw. 2:13). Seperti halnya Daud, Salomo tidak segan menerima bantuan internasional. Segala keahlian dan kepandaian memang berasal dari Tuhan dan orang beriman harus giat mencari jalan agar hal-hal tersebut dapat dikuduskan untuk kepentingan pekerjaan Tuhan yang mulia.

Hiram bekerja, teliti dan tekun. Hasilnya luar biasa! Memang tidak tersurat pujian Salomo di dalam perikop ini, tetapi pernyataan bahwa "Hiram menyelesaikan segala pekerjaan yang harus dilakukannya bagi raja Salomo di rumah Tuhan" (ayat 40) dan bahwa semua perabotan itu diterima sebagai bagian dari rumah Tuhan sudah menunjukkan kualitas hasil pekerjaan itu. Setelah Salomo menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan, maka ia memasukkan perabotan yang dibuatnya dan perabotan yang sudah lebih dulu dipersiapkan oleh Daud, ayahnya. Dengan demikian lengkaplah sudah seluruh isi rumah Tuhan itu (ayat 51). Demikianlah seharusnya pelayanan Kristen kita. Hendaklah kita membangun gereja sebagai persekutuan dan pelayanan, bukan hanya dengan motivasi yang baik tetapi juga dengan pengetahuan dan keterampilan yang terbaik.

Renungkan: Berikan yang terbaik untuk Tuhan. Berikan hatimu, kepintaranmu, keterampilanmu, tenagamu, talentamu, ...

(0.15) (Kel 20:17) (ende)

Larangan ini mengenai sikap batin, serta mendidik suara-batin atau hatinurani, supaja sungguh-sungguh menjadari alasan-alasannja. Djuga dalam batinnja manusia harus mematuhi hukum dan menghormati hubungannja dengan sesamanja, jang mendjadi konsekwensi Perdjandjian. Ini mendjadi dasar untuk menghajati setjara lebih mendalam dan lebih tulus Hukum Tuhan seperti diadjarkan oleh Kristus.

Menurut perintjian Latin (lihat aj. sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">3)(Kel 20:3) ajat ini mentjantumkan dua perintah (jakni jang kesembilan dan kesepuluh), tersusun seperti Ula 5:21; menginginkan seorang isteri dan harta milik. Perintjian ini sesuai dengan ajat sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">14(Kel 20:14) dan Kel 20:15: Perzinahan-pentjurian. Tetapi lebih tepatnja kiranja pendapat, bahwa disini dosa-dosa tidak dibedakan menurut objeknja, melainkan mula-mulanja dengan rumus jang singkat orang dilarang menginginkan "rumah" sesamanja. Firman "rumah" mentjantum seluruh isinja: isteri, budak-budak laki-laki maupun perempuan dan harta milik. Demikian tradisi Junani menganggap ajat ini satu perintah (lihat aj. sotoh+rumah+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="ende">4)(Kel 20:4).



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA