Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 415 ayat untuk lambang (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.36) (Why 21:8) (jerusalem: kematian yang kedua) Ialah kematian yang kekal, Wah 20:6,14. Dengan air, Wah 21:6, diperlawankan lautan yang bernyala-nyala oleh api. Dua-duanya adalah lambang.
(0.35) (Bil 24:17) (ende)

Bintang adalah lambang radja dan lambang itu tjukup biasa.

Tongkatpun menundjukkan seorang radja. Radja jang dimaksudkan ilah radja Dawud, jang menaklukkan bangsa Moab (2Sa 8:2) dan djuga Edom (2Sa 8:14). Tetapi liwat Dawud dan musuh Israil (Moab, Edom) dimaksudkan radja Israil jang terachir (al-Masih) dan musuh keradjaan Allah. Karena itu tradisi Jahudi dan Keristen menafsirkan teks ini sebagai nubuat tentang al-Masih.

(0.35) (Yoh 3:29) (jerusalem: mempelai perempuan) Lambang perkawinan dalam Perjanjian Lama ditrapkan pada hubungan Allah dengan Israel, Hos 1:2. Yesus mengambil-alih lambang itu Mat 9:15 dsj; Mat 22:1, dst. Paulus meneruskan pemakaiannya, Efe 5:22 dst; 2Ko 11:2. Hari perkawinan Anak Domba, Wah 19:7; Wah 21:2, sudah dimulai dengan sukacita zaman Mesias, di sini Yoh 3:29; bdk Yoh 1:29,36-39; Yoh 2:1-11.
(0.34) (Yer 18:1) (jerusalem) Menurut Yer 18:12 perumpamaan berupa perbuatan ini diadakan Yeremia sebelum malapetaka itu terjadi, jadi sebelum th 598.Nabi-nabi dahulu, misalnya Samuel, 1Sa 15:27-28, Ahia dari Silo, 1Ra 11:29-33 (dan nabi gadungan Zedekia), 1Ra 22:11-12) sudah menguatkan nubuat-nubuat mereka dengan perbuatan berupa lambang. Pikiran yang melatarbelakangi tindakan-tindakan semacam itu bukanlah bahwa dengan jalan itu perkataan lebih mengesan di hati para pendengar, tetapi keyakinan bahwa tindakan-tindakan itu benar-benar kuat dan berdaya untuk melaksanakan apa yang dilambangkan. Setelah lambang diadakan pasti akan terjadi apa yang diibaratkan. nabi-nabi besarpun kadang-kadang mengadakan lambang berupa perbuatan. Seluruh pekabaran nabi Hosea terkait pada suatu pengalaman pribadi, yaitu perkawinannya, Hos 1-3. Yesaya jarang memakai sarana itu, namun iapun mengenalnya, Yes 20 dan nama anak-anaknya merupakan nubuat dan lambang, Yes 7:3 (bdk Yes 10:21); Yes 8:1-4; 8:18; bdk Yes 1:26+. Nabi Yeremia sering melakukan hal yang merupakan lambang dan iapun menjelaskan artinya: dahan pohon badam dan periuk, Yer 1:11-14 ikat pinggang yang disembunyikan di tepi sungai Efrat, Yer 13:1-11 (walaupun barangkali hanya terjadi dalam sebuah penglihatan); pekerjaan tukang periuk, Yer 18:1-12; buli-buli yang pecah, Yer 18:19; keranjang-keranjang buah ara, Yer 24:1-10 memikul kuk, Yer 27:1-28:17; pembelian sebidang tanah, Yer 32:1-44. Boleh ditambah lagi bahwa kehidupan nabi Yeremia sendiri sebuah lambang pula, Yer 16:1-8, dan bahwa penderitaannya (meskipun nabi Yeremia sendiri tidak menjelaskannya) melambangkan kemalangan umat yang dihukum, sehingga Yeremia juga menjadi pra-lambang Hamba Tuhan, bdk Yes 42:1+. Nabi Yehezkiel kemudian melakukan juga berbagai perbuatan yang menjadi lambang dan nubuat: batu bata yang melambangkan pengepungan kota Yerusalem, Yer 4:1-3; makanan yang terbatas, Yer 4:9-17; rambut-rambut yang dipotong-potong dan diserak-serakkan, Yer 18:5; kuali yang berkarat, Yer 24:3-10; kedua batang kayu, Yeh 37:15-28. Sama seperti yang dilakukan nabi Hosea demikianpun nabi Yehezkiel mengartikan pengalamannya sebagai lambang: penyakitnya, Yer 4:4-8; kematian isterinya, Yeh 24:15-24' kebisuannya serta penyembuhannya, Yeh 24:27; 33:22. Dalam Perjanjian Baru juga masih terdapat tindakan yang merupakan lambang dan nubuat: Pohon ara yang dikutuk Yesus, Mat 21:18-19 dsj; nabi Agabus yang mengikat tangan dan kakinya dengan ikat pinggang Paulus, Kis 21:10-14.
(0.31) (Why 4:6) (jerusalem: lautan) Lautan itu barangkali "air di atas cakrawala", Kej 1:7; Maz 104:3, atau "Lautan" dalam bait Allah, 1Ra 7:23-26, wadah air pembasuh liturgis
(0.30) (Bil 24:17) (jerusalem: bintang terbit dari Yakub) Dalam kebudayaan orang timur dahulu bintang adalah lambang seorang dewa dan lambang seorang raja yang didewakan, bdk Yes 14:12. Di sini bintang itu agaknya melambangkan wangsa Daud dan melalui wangsa Daud mengenai Mesias
(0.30) (Dan 4:30) (jerusalem: Babel) Kota Babel di zaman dahulu dianggap sesuatu yang mengagumkan dan menakjubkan karena besarnya, kuatnya dan bangunannya. Kemudian nama kota itu menjadi lambang karya manusia yang hebat tapi fana. Selebihnya Babel menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan hati, kesombongan Iblis. Ia dilawankan dengan Yerusalem sorgawi, yaitu kota Allah. Bdk Wah 14:8; 16:19; 17:5; 18:2,10,21. Kitab Wahyu menghidupkan kembali gagasan para nabi, Yes 21:9dll. Bab 4 kitab Daniel ini memperhatikan betapa kesombongan itu direndahkan: Nebukadnezar baru sembuh setelah bertobat kepada Allah sejati.
(0.30) (Yoh 6:31) (jerusalem) Manna yang disebut dalam Kel 16:1, dll, oleh orang Yahudi dianggap sebagai makanan umat manusia, Maz 78:23-24; Maz 105:40; Wis 16:20-22. Orang Kristen menganggapnya sebagai lambang Ekaristi, 1Ko 10:3-4+. Di sini Yesus mengartikan manna itu sebagai lambang makanan iman yang sesungguhnya, Yoh 6:35-50, ialah daging dan darahNya, sumber hidup kekal, Yoh 6:51-58. Bdk Mat 4:4; Mat 14:13-21.
(0.30) (Why 6:2) (jerusalem) Penunggang berkuda putih itu barangkali menyinggung bangsa Partia (senjata khusus mereka ialah panah), yang selama abad pertama Mas mengejutkan dunia romawi. Mereka itulah "binatang-binatang buas di bumi", Wah 6:8 (bdk Ula 7:22; Yer 15:2-4; 50:17; Yeh 34:28; dan penyerbuan yang dilukiskan dalam Wah 9:13-21). Dalam tradisi Kristen penunggang kuda yang menang itu kerap kali diartikan sebagai lambang Firman Allah sendiri, Wah 19:11,16, atau sebagai lambang Injil yang merambat.
(0.29) (Kej 2:2) (ende)

Disini djelaslah, mengapa pengarang telah memilih pemerintjian dalam enam hari. Ia bermaksud mengutarakan kepada umat Israel, bahwa hukum Sabbat adalah hukum jang berasal dari Tuhan sendiri, irama kehidupan jang diletakkan oleh Tuhan sendiri dalam dunia ini. Hari ketudjuh adalah hari istirahat untuk mengenangkan anugerah kurnia Tuhan. Kemudian hari ini dipandang djuga sebagai lambang Istirahat Abadi, jang memahkotai segala sudah-pajah diatas bumi ini.

(0.29) (Kej 11:4) (ende)

Dahulu kala di Babilonia terdapat berbagai-bagai menara bertingkat, tempat, pemudjaan berhala, namanja "ziggurat"; menara-menara ini ketjuali mendjadi pusat keagamaan djuga merupakan lambang kesatuan dan kekuasaan politik sebuah kota atas daerah sekitarnja. Tiap kota-keradjaan menjembah dewanja sendiri. Tetapi pemudjaan ini terutama diabdikan kepada politik. Berhala-berhala saling bersaingan.

(0.29) (Kej 11:6) (ende)

Israel menganggap bangunan-bangunan ini gedjala-gedjala kesombongan, mengedjar dan menggalang kekuasaan duniawi dengan mengingkari Tuhan jang sedjati. Ketjuali itu merupakan lambang politeisme dunia kafir. Dalam fasal ini terbajangkan bagi pengarang menara-pemudjaan Babel jang tersohor bernama "Etemenanki".

(0.29) (Kel 24:8) (ende)

Darah-perdjandjian memperkuat Perdjandjian itu. Ini mentjapai puntjak realisasinja dalam Perdjandjian Baru: disitu lambang telah mendjadi realitas. Darah jang ditjurahkan oleh Kristus bukanlah hanja tanda sadja, melainkan mendjadi dasar Perdjandjian Baru: persatuan kehidupan antara Tuhan dan manusia (lihat Mat 26:28 par; 1Ko 11:25; Yoh 6:54-56; Ibr 9:11-12).

(0.29) (Kel 32:1) (ende)

Bangsa Israel menginginkan suatu Lambang Tuhan untuk dibawa serta, seperti misalnja mendjadi kebiasaan pada tentara Mesir. Keinginan akan Tuhan jang kelihatan ini menundjukkan kurangnja kepertjajaan akan Jahwe jang tidak kelihatan. Selain itu bertentangan dengan larangan Kel 20:4.

Tentang Musa tinggal diatas gunung, lihat Kel 24:12-18.

(0.29) (Yos 3:1) (ende)

Kisah mengenai penjeberangan Jarden sengadja disedjadjarkan dengan kisah perihal penjeberangan Laut Merah dahulu dan keluaran dari Mesir: penjeberangan laut = sungai; Peti perdjandjian (lambang hadirat Jahwe) = tiang awan; Josjua' sebagaimana pemimpin = Musa jang membimbing penjunatan dan perajaan Paska: sebelum dan sesudah perdjalanan digurun; mana mulai mana berhenti.

(0.29) (Rut 1:4) (ende)

Perkawinan antara orang2 Jahudi dan wanita Moab dilarang dengan keras oleh Taurat (Ula 23:2-9).

(0.29) (Rut 4:7) (ende)

Teranglah sekali pengarang buku Rut hidup pada waktu adat ini tak diketahui dan tak berlaku lagi.

Kasut adalah lambang hak-milik. Dengan mentjopot dan memberikannja, orang menjatakan ia meninggalkan hak-miliknja untuk orang lain. Bila orang2 Arab mendjatuhkan talak atas isterinja, mereka djuga mengutjapkan rumus ini: "Ia adalah kasutku dan ia kubuang". Demikianlah mereka menolak haknja atas isteri itu.

(0.29) (1Sam 2:10) (ende)

a-b terdjemahan ini tiada pasti; naskah Hibrani sangat sukar untuk diartikan, sebab rusak.

(0.29) (Mzm 29:1) (ende)

Mazmur ini memuliakan Jahwe jang menampakkan kekuasaanNja dalam taufan jang hebat. taufan itu dengan pandjang lebar dilukiskan. ia adalah djuga lambang hukuman jang didjatuhkan allah pada musuh2Nja.

(0.29) (Mzm 130:1) (ende)

Kesadaran akan dosa (Maz 130:1-3) bersama dengan kepertjajaan dan pengharapan pada kebaikan dan belaskasihan Allah (Maz 130:4-6) mentjiptakan lagu tobat ini.

Dan pengarang mengadjak seluruh umatnja, agar ia menaruh kepertjajaan jang sama, kendati dosanja (Maz 130:7-8).



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA