Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 9662 ayat untuk kedua orang buta (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.15) (Mat 27:29) (jerusalem: Raja orang Yahudi) Orang Yahudi mengolok-olokkan Yesus sebagai "Nabi", Mat 26:68+ dsj, tetapi prajurit-prajurit Romawi memperolok-olokkannya sebagai "Raja". Kedua olokan itu sesuai dengan apa yang dituduhkan kepada Yesus dalam pengadilan, yakni: tuduhan di bidang agama dan tuduhan di bidang politik.
(0.15) (Mat 27:59) (jerusalem: kain lenan yang putih bersih....kubur yang baru) (Mat 27:60) Kedua hal itu menonjolkan bahwa Yesus dikubur dengan khidmat. Kubur yang baru itu juga menerangkan, mengapa Yesus dapat dikubur, sebab seseorang yang menjalani hukuman mati tidak boleh dikubur dalam kubur yang sudah dipakai, kalau-kalau mayat orang hukuman itu menajiskan tulang-tulang orang benar, yang dikubur di situ.
(0.15) (Luk 11:35) (jerusalem) Teks kedua ayat ini dalam naskah-naskah agak kacau balau dan kiranya rusak. Namun makna umum perkataan ini cukup jelas: Yesus menunjukkan amanatNya kepada semua orang dan oleh semua orang juga dapat dipahami asal mereka mempunyai pikiran sehat, ialah tidak dikuasai cinta diri ataupun purbasangka, bdk Yoh 3:19-21.
(0.15) (Hos 13:14) (jerusalem: kuasa dunia orang mati) Bdk Maz 6:6+; Maz 18:5+; Bil 16:33+. Dalam konteks nubuat Hosea ayat ini jelas berupa ancaman. Kedua pertanyaan pertama mesti dijawab dengan: Tidak! Kedua pertanyaan berikut mengajak dunia orang mati dan maut untuk melepaskan bencananya menimpa umat yang durhaka. Bagian kedua ayat ini dikutip Paulus, 1Ko 15:55, tetapi diartikannya dengan memakai kebiasaan ilmu tafsir di zamannya yang tidak segan melepaskan sebuah ayat dari konteksnya. Begitu Paulus dapat menemukan suatu arti yang lain sekali dari arti aseli ayat ini.
(0.15) (Kis 23:6) (ende: Aku seorang parisi)

Paulus melandjutkan pembelaannja, jang terputus dalam ajat kedua, dan menggunakan satu akal jang berhasil. Ia mentjoba memikat golongan parisi dengan tiba-tiba meneriakkan dan menandaskan, bahwa iapun termasuk golongan mereka, bahwa ia sepaham dengan mereka dalam kepertjajaan akan kebangkitan orang mati, dan bahwa djustru kepertjajaan ini adalah pokok tuduhan orang terhadapnja. Memang inti dan dasar adjarannja ialah kebangkitan Jesus dan kebangkitan manusia dalam Jesus.

Seluruh perhatian sanhedrin beralih dari perkara Paulus kepada pertengkaran orang saduki dan orang parisi tentang soal kebangkitan orang mati, adanja roh-roh dan lain-lain sebagainja. Perdebatan membakar hati demikian sehingga pihak parisi dengan berteriak membela Paulus.

(0.14) (Kis 1:15) (ende: Diantara para saudara)

Dalam pergaulan umat sendiri, orang-orang serani saling menjapa dan djuga dinamakan "saudara". Djuga dinamakan "murid" dalam arti "murid Jesus", lagi "orang kudus", dalam arti bahwa mereka dikuduskan dalam permandian mendjadi milik Allah dan anggota "umat Allah terpilih jang baru".

(0.14) (2Taw 5:4) (jerusalem: orang-orang Lewi) 1Ra 8:3 berkata tentang imam-imam. Tetapi si Muwarikh ingat akan Bil 1:50 dst (bdk 1Ta 15:2). Dalam 2Ta 4:5 (menurut naskah Ibrani) dikatakan sesuai dengan istilah kitab Ulangan: imam-imam orang Lewi. Begitu kedua tradisi itu dipersatukan. Bdk 2Ta 23:18 (naskah Ibrani); 2Ta 30:27.
(0.14) (Za 11:13) (jerusalem) Ayat-ayat ini barangkali berita tertua mengenai orang Samaria yang di bidang agama memisahkan diri dari jemaat Yahudi. Menurut Flavius Yosefus orang Samaria sekitar th 328 seb Mas membangun sebuah rumah Tuhan di gunung Gerizim. Rumah Tuhan itu dimaksudkan sebagai saingan bait Allah di Yerusalem. Kalau demikian maka dipatahkan kedua tongkat itu melambangkan kembalinya penindasan oleh orang asing, Zak 11:10, dan terpecahnya jemaat Yahudi, Zak 11:14.
(0.14) (Ayb 18:1) (sh: Hati-hati menuduh sesama sebagai orang fasik (Senin, 13 Desember 2004))
Hati-hati menuduh sesama sebagai orang fasik

Hati-hati menuduh sesama sebagai orang fasik. Keadilan Tuhan pasti menghukum orang fasik. Hanya ada satu cara menghindarkan diri dari hukuman yaitu: bertobat, mengaku dosa, dan memohon pengampunan-Nya.

Itulah yang diungkapkan Bildad menjawab sikap tegar Ayub bahwa dirinya tidak berdosa (ayat 2-4). Masalahnya, apa bukti Ayub berdosa? Bildad mulai dengan mengecam sikap Ayub yang dianggapnya sombong, seakan-akan dirinya dan teman-temannya bersikap bodoh dalam menuduh Ayub berdosa (ayat 1-4). Lalu Bildad meneruskan perkataannya dengan menguraikan nasib orang fasik (ayat 5-21). Pertama, orang fasik yang tampaknya bernasib terang, akan mengalami kegelapan yang menyebabkan ia akan terhambat dalam jalan kejahatannya (ayat 5-7). Kedua, orang fasik akan mengalami nasib buruk terjebak oleh perangkap yang dipasangnya sendiri, seperti seorang pemburu terkena umpannya sendiri (ayat 8-10). Ketiga, segala "nasib sial" akan mengejarnya ke mana pun ia pergi, yakni: kelaparan, penyakit, dan bahkan kematian. (kata "kemah" di sini menunjukkan tubuhnya) (ayat 11-15). Keempat, orang fasik akan binasa dalam keadaan miskin, kesepian, dan menderita (ayat 16-21).

Terdapat dua kesalahan dalam paparan Bildad tentang orang fasik ini. Kesalahan pertama adalah Bildad hanya menguraikan nasib `lahiriah' dari orang fasik. Kenyataannya justru banyak orang fasik yang secara lahiriah hidup menyenangkan. Sesungguhnya kesusahan orang fasik lebih bersifat psikis dan hati nurani. Kesalahan kedua adalah Bildad `salah alamat' dengan mengidentikkan Ayub sebagai orang fasik, padahal tak satu pun tuduhan para sahabat Ayub bahwa Ayub berdosa terbukti.

Alkitab menyatakan orang fasik dimurkai Tuhan. Bildad tak berhak meyakini bahwa Ayub adalah orang fasik. Kekeliruan Bildad ini disebabkan hanya melihat penderitaan fisik Ayub saja. Sebenarnya bukan tugas kita untuk menilai bahkan menghakimi orang lain. Hanya firman Tuhan yang boleh dijadikan ukuran fasik tidaknya seseorang.

Camkan: Ukuran yang Anda pakaikan kepada orang lain akan dipakai untuk mengukur Anda.

(0.14) (Luk 6:27) (sh: Kasih yang melampaui (Minggu, 18 Januari 2004))
Kasih yang melampaui

Kasih yang melampaui. Seorang wanita korban kemelut di Timtim (=Timor Leste) mengatakan bahwa ia mengampuni orang-orang yang pernah menganiaya dan memperkosa dia. Mengapa ia mampu melakukan itu? Karena kasih ilahi yang melampaui kodrat manusia itu yang memampukannya.

Teks hari ini menuntut orang Kristen untuk menyatakan kasih kepada sesama mereka, termasuk kepada mereka yang mungkin lebih pantas disebut musuh. Orang Kristen harus mengasihi dan mengampuni bahkan melampaui semua itu menyatakan kasih tersebut dengan tindakan yang baik.

Tuhan Yesus memberikan beberapa alasan mengapa orang Kristen harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Pertama, orang jahat membalas kebaikan dengan kebaikan. Jika orang Kristen melakukan perbuatan baik karena ia diperlakukan baik, ia tidak lebih daripada orang berdosa (ayat 32-33). Kedua, orang jahat melakukan kebaikan untuk mendapatkan balasan. Jika orang Kristen melakukan kebaikan karena motivasi untuk memperoleh kebaikan maka ia tidak beda dengan orang berdosa (ayat 34). Ketiga, Allah Bapa di surga memberikan kebaikan kepada orang berdosa yang sebenarnya tidak pantas diperlakukan sedemikian karena sikap mereka yang tidak tahu berterima kasih. Maka dengan sendirinya kita harus meneladani sikap Allah Bapa.

Renungkan: Kita tidak dapat tidak akan berbuat baik kepada siapa saja, termasuk orang berdosa dan orang jahat karena Allah telah menyatakan kebaikan-Nya kepada kita.

(0.14) (2Sam 22:26) (bis: orang)

Kemungkinan besar artinya orang; Ibrani: orang yang kuat.

(0.14) (Mat 27:39) (bis: menggeleng-gelengkan kepala)

menggeleng-gelengkan kepala: cara orang Yahudi untuk menghina orang.

(0.14) (Mrk 15:29) (bis: menggeleng-gelengkan kepala)

menggeleng-gelengkan kepala: Cara orang Yahudi untuk menghina orang.

(0.14) (Im 22:15) (ende: mereka)

jaitu orang-orang luaran, kaum awam.

(0.14) (Ul 3:14) (ende)

Orang-orang Gesjur dan Maaka: suku-suku Aramis.

(0.14) (Ams 14:17) (ende: orang berbudi)

disini berarti: orang jang sabar hati.

(0.14) (Yes 53:3) (ende: orang terhadap siapa....)

Ungkapan ini menundjukkan kepada orang sakit kusta.

(0.14) (Luk 17:12) (ende: Berdiri djauh)

Orang berkusta terlarang mendekati orang lain

(0.14) (Yak 1:26) (ende)

Orang-orang saleh hendaknja mengekang bitjara jang lantjang.

(0.14) (Kel 1:22) (endetn: pada orang-orang Hibrani)

tambahan menurut Sam., Jun., Targ.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA