TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat<x id="d" /> Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka,<x id="e" /> sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."

"Harun akan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya,<x id="n" /> sebab ia tidak akan masuk ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel, karena kamu berdua telah mendurhaka kepada titah-Ku<x id="o" /> dekat mata air Meriba.<x id="p" />

Dan apabila ayahnya tidak mempunyai saudara-saudara lelaki, maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu kepada kerabatnya yang terdekat dari antara kaumnya, supaya dimilikinya." Itulah yang harus menjadi ketetapan<x id="v" /> hukum bagi orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

Setelah Musa dan imam Eleazar menerima emas itu dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, maka mereka membawanya ke dalam Kemah Pertemuan<x id="d" /> sebagai peringatan<x id="e" /> di hadapan TUHAN untuk mengingat orang Israel.

Adapun bani Ruben dan bani Gad ternaknya banyak,<x id="f" /> bahkan sangat banyak sekali. Ketika mereka melihat tanah Yaezer<x id="g" /> dan tanah Gilead,<x id="h" /> tampaklah tempat itu tempat yang baik untuk peternakan.<x id="i" />

Lalu Musa memberikan kepada mereka, kepada bani Gad,<x id="m" /> kepada bani Ruben dan kepada setengah suku Manasye<x id="n" /> bin Yusuf: kerajaan Sihon, raja orang Amori,<x id="o" /> dan kerajaan Og, raja Basan,<x id="p" /> yakni negeri mereka beserta kota-kotanya di seluruh<x id="q" /> negeri itu, dengan daerah-daerah setiap kota itu.

Mendekatlah kepala-kepala puak dari kaum bani Gilead<x id="j" /> bin Makhir<x id="k" /> bin Manasye, salah satu dari kaum-kaum keturunan Yusuf,<x id="l" /> dan berbicara di depan Musa dan pemimpin-pemimpin,<x id="m" /> kepala-kepala suku orang Israel,

kata mereka: "TUHAN telah memerintahkan tuanku untuk memberikan tanah itu kepada orang Israel sebagai milik pusaka dengan membuang undi,<x id="n" /> dan oleh TUHAN telah diperintahkan kepada tuanku untuk memberikan milik pusaka Zelafehad,<x id="o" /> saudara kami, kepada anak-anaknya yang perempuan.

Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Janganlah melawan Moab dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negerinya menjadi milikmu, karena Ar<x id="m" /> telah Kuberikan kepada bani Lot<x id="n" /> menjadi miliknya.

maka engkau sampai ke dekat bani Amon.<x id="a" /> Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang<x id="b" /> mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negeri bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada bani Lot<x id="c" /> menjadi miliknya.

"Naiklah ke atas pegunungan Abarim,<x id="v" /> ke atas gunung Nebo,<x id="w" /> yang di tanah Moab, di tentangan Yerikho,<x id="x" /> dan pandanglah tanah Kanaan<x id="y" /> yang Kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya,

"Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai<x id="c" /><x id="d" /> Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri<n id="1" /><x id="e" /> yang akan Kuberikan kepada mereka,<x id="f" /> kepada orang Israel itu.

maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus<x id="v" /> di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan<x id="w" /> bagi orang Israel untuk selama-lamanya."

Inilah semuanya yang diterima oleh orang Israel sebagai milik pusaka<x id="g" /> di tanah Kanaan, yang telah dibagikan<x id="h" /> kepada orang Israel<x id="i" /> oleh imam Eleazar,<x id="j" /> dan Yosua bin Nun dan para kepala kaum keluarga dari suku-suku mereka,<x id="k" />

Lalu keluarlah undian bagi kaum-kaum orang Kehat.<x id="x" /> Maka di antara orang Lewi anak-anak imam Harun, mendapat dengan undian tiga belas kota dari suku Yehuda, dari suku Simeon dan dari suku Benyamin.<x id="y" />

Tulang-tulang<x id="c" /> Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir,<x id="d" /> dikuburkan mereka di Sikhem, di tanah<x id="e" /> milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka.

Lalu berserulah<x id="i" /> orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat<x id="j" /> bagi orang Israel, yakni Otniel,<x id="k" /> anak Kenas adik Kaleb.

Lalu menangislah isteri Simson itu sambil memeluk Simson, katanya: "Engkau benci saja kepadaku, dan tidak cinta kepadaku;<x id="b" /> suatu teka-teki kaukatakan kepada orang-orang sebangsaku, tetapi jawabnya tidak kauberitahukan kepadaku." Sahutnya kepadanya: "Sedangkan kepada ayahku dan ibuku tidak kuberitahukan, masakan kepada engkau akan kuberitahukan?"

Tetapi isterinya itu menangis di sampingnya selama ketujuh hari<x id="c" /> mereka mengadakan perjamuan itu. Pada hari yang ketujuh diberitahukannyalah kepadanya, karena ia merengek-rengek kepadanya, kemudian perempuan itu memberitahukan jawab teka-teki itu kepada orang-orang sebangsanya.

Sesudah itu dikembalikannyalah uang perak yang seribu seratus itu kepada ibunya. Tetapi ibunya berkata: "Aku mau menguduskan uang itu bagi TUHAN, aku menyerahkannya untuk anakku, supaya dibuat patung pahatan dan patung tuangan<x id="e" /> dari pada uang itu. Maka sekarang, uang itu kukembalikan kepadamu."