Maka para pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar perintah<x id="y" /> raja?"

Maka bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Kepadanya<x id="e" /> tidak dianugerahkan suatu apapun."

Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Nyanyian pengajaran Daud, (54-2) ketika orang Zifi<x id="h" /> datang mengatakan kepada Saul: "Daud bersembunyi kepada kami." (54-3) Ya Allah, selamatkanlah<x id="i" /> aku karena nama-Mu,<x id="j" /> berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!<x id="k" />

Celakalah orang yang menyembunyikan<x id="z" /> dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita<x id="a" /> dan siapakah yang mengenal<x id="b" /> kita?"

Biarlah berhimpun<x id="f" /> bersama-sama segala bangsa-bangsa, dan biarlah berkumpul suku-suku bangsa! Siapakah di antara mereka yang dapat memberitahukan<x id="g" /> hal-hal ini, yang dapat mengabarkan kepada kita hal-hal yang dahulu? Biarlah mereka membawa saksi-saksinya, supaya mereka nyata benar; biarlah orang mendengarnya dan berkata: "Benar demikian!"

Mereka memungkiri<x id="v" /> TUHAN dan berkata: "Dia tidak berbuat apa-apa! Malapetaka tidak akan menimpa kita<n id="1" />,<x id="w" /> perang dan kelaparan<x id="x" /> tidak akan kita alami.

Lalu berkatalah para pemuka<x id="s" /> itu kepada Barukh: "Pergilah, sembunyikanlah<x id="t" /> dirimu bersama Yeremia! Janganlah ada orang yang mengetahui di mana tempatmu!"

Banyak dari padamu yang tersandung<x id="e" /> dan rebah,<x id="f" /> mereka berkata seorang kepada yang lain: Marilah kita pulang kepada bangsa<x id="g" /> kita, ke negeri kelahiran kita, untuk mengelakkan pedang yang merajalela<x id="h" /> ini!

Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi<n id="1" />, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka<x id="l" /> ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah<x id="m" /> yang kena undi.

(2-14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah<x id="v" /> yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"

Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN<x id="w" /> yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman.<x id="x" />

serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu,<x id="p" /> maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Jawab mereka: "Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang.<x id="q" />"

Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak,<x id="b" /> katanya: "Dari mana kamu?<x id="c" />" Jawab mereka: "Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan."

Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita<n id="1" /> terhadap adik kita<x id="d" /> itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan<x id="e" /> ini menimpa kita."

Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah<x id="a" /> ayahmu? Adakah adikmu lagi?<x id="b" /> Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari<x id="c" /> adikmu itu."

Lalu ketakutanlah<x id="e" /> orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf.<x id="f" /> Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung<x id="g" /> kita pada mulanya itu, supaya kita disergap<x id="h" /> dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak<x id="i" /> dan keledai<x id="j" /> kita diambil."

Lagi kata mereka kepada Firaun: "Kami datang untuk tinggal di negeri ini sebagai orang asing,<x id="k" /> sebab tidak ada lagi padang rumput<x id="l" /> untuk kumpulan ternak hamba-hambamu ini, karena hebat kelaparan itu di tanah Kanaan;<x id="m" /> maka sekarang, izinkanlah hamba-hambamu ini menetap di tanah Gosyen.<x id="n" />"

Setelah lewat tahun itu, datanglah mereka kepadanya, pada tahun yang kedua, serta berkata kepadanya: "Tidak usah kami sembunyikan kepada tuanku, bahwa setelah uang kami habis<x id="l" /> dan setelah kumpulan ternak kami menjadi milik tuanku,<x id="m" /> tidaklah ada lagi yang tinggal yang dapat kami serahkan kepada tuanku selain badan kami dan tanah kami.

Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan,<x id="h" /> melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: "Inilah perkabungan<x id="i" /> orang Mesir yang amat riuh." Itulah sebabnya tempat itu dinamai Abel-Mizraim, yang letaknya di seberang Yordan.

Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam<x id="p" /> kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.<x id="q" />"