Pada tahun pertama zaman raja Koresh dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh: Mengenai rumah Allah di Yerusalem. Rumah itu haruslah dibangun<x id="r" /> kembali sebagai tempat orang mempersembahkan korban sembelihan dan korban api-apian; haruslah tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam puluh hasta.

dengan memakai perak sampai jumlah seratus talenta, gandum sampai jumlah seratus kor, anggur sampai jumlah seratus bat, minyak sampai jumlah seratus bat, dan garam tidak terbatas.

Lagipula kami beritahukan kepadamu, bahwa tidaklah sah bila para imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang, budak di bait Allah<x id="w" /> dan para hamba rumah Allah dikenakan pajak, upeti atau bea.<x id="x" />

Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh<x id="z" /> yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!"

Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia<n id="1" />;<x id="e" /> Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang.<x id="f" /> Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat<x id="g" /> di tempat tidur<x id="h" /> ialah ini:<x id="i" />

Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja,<x id="r" /> para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah,<x id="s" /> untuk menghadiri pentahbisan patung<n id="1" /> yang telah didirikannya itu.

berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku<x id="h" /> dan tidak menyembah patung<x id="i" /> emas yang kudirikan itu?

Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh<x id="p" /> kali lebih panas dari yang biasa.

Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"

Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah<x id="s" /> yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.

Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri<x id="t" /> raja datang berkumpul;<x id="u" /> mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api<x id="v" /> itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka.

Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan<x id="n" /> dia. Berkatalah raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan engkau!<x id="o" />" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!

Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah<x id="j" /> oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.<x id="k" />

Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal<x id="l" /> budiku kembali<n id="1" /> lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal<x id="m" /> itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya<x id="n" /> turun-temurun.<x id="o" />

Semua penduduk bumi dianggap remeh;<x id="p" /> Ia berbuat menurut kehendak-Nya<x id="q" /> terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak<x id="r" /> tangan-Nya<x id="s" /> dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?<x id="t" />"

sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa<x id="y" /> yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat<x id="z" /> yang seperti hikmat para dewa.<x id="a" /> Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum,<x id="b" />

(6-4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya<n id="1" />.<x id="v" />

(6-5) Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan<x id="w" /> terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

(6-15) Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah<x id="j" /> ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.

(6-21) dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa<x id="q" /> itu?"