Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 1626 ayat untuk dengan hidup AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.40) (2Ptr 2:7) (ende)

Tetapi dimasa kebinasaan Sodom dan Gomora, Lot selamat. Ia seorang adil dan hidup baik.

(0.40) (2Ptr 3:14) (ende)

Sementara menanti kedatangan Kristus kedua, umat hendaknja tidak patah semangat, tetapi mengedjar kekudusan hidup.

(0.40) (Yud 1:19) (ende)

Mereka menganggap dirinja sempurna, lebih dari orang lain. Pada hal hidup mereka tak ubahnja seperti binatang.

(0.40) (Luk 10:25) (sh: Hidup kekal dan kepedulian (Senin, 16 Februari 2004))
Hidup kekal dan kepedulian

Ahli Taurat itu mengajukan pertanyaan yang luar biasa penting kepada Yesus tentang bagaimana orang dapat mewarisi hidup kekal. Sayang ia bertanya dengan motivasi salah dan praanggapan keliru. Ia bertanya bukan karena ia sungguh sedang menggumuli pertanyaan itu tetapi karena ia ingin mencobai Yesus (ayat dengan+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25). Ia tidak sedang mencari jawaban sebab ia sudah punya pranggapan bahwa orang dapat mewarisi hidup kekal melalui perbuatan membenarkan diri (ayat dengan+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25,29).

Terasakah oleh Anda betapa mengejutkan jawaban Yesus? Dengan mengacu kepada sari Taurat (Ul. 6:5), Yesus ingin menyadarkan dia bahwa hidup kekal bukan masalah warisan tetapi masalah hubungan. Faktor intinya bukan perbuatan tetapi kondisi hati. Kasih Allah yang telah mengaruniakan hidup dengan menciptakan manusia dan memberikan hukum-hukum-Nya, patut disambut dengan hati penuh syukur dan kasih di pihak manusia.

Mungkinkah orang mengalami kasih Allah dan hidup dalam kasih yang riil kepada-Nya namun hatinya tertutup terhadap rintih tangis sesamanya? Tidak, sebab kasih kepada Allah pasti akan mengalir dalam kasih kepada sesama. Namun, siapakah sesama yang harus kita kasihi itu? Itu menjadi pertanyaan berikut si ahli Taurat kepada Yesus. Lalu, lahirlah jawab menakjubkan dari Yesus tentang perumpamaan orang Samaria yang baik. Pertama, orang-orang yang dalam praanggapan si ahli Taurat pasti akan berbuat benar, ternyata tidak. Kedua, orang yang dalam praanggapan si ahli Taurat pasti salah, ternyata berbuat benar sebab memiliki kasih. Ketiga, ahli Taurat itu seharusnya tidak bertanya siapakah sesamanya tetapi bertanya apakah ia sedang menjadi sesama bagi orang lain.

Renungkan: Untuk dilakukan: Orang yang mempraktikkan kasih seluas kasih Allah menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan dengan Allah dan hidup kekal. Sikap dan tindakan apa yang harus kutumbuhkan agar aku menjadi sesama bagi orang-orang di sekitarku?

(0.40) (1Yoh 1:1) (sh: Beritakan Firman hidup (Minggu, 3 Desember 2000))
Beritakan Firman hidup

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang bercerita. Ada yang pandai bercerita karena ia memiliki talenta merangkai kata, ada yang bercerita karena pengalaman orang lain yang terlebih dahulu membawa kesan baginya, dan ada pula yang bercerita karena pengalaman pribadinya yang mengesankan. Masing-masing alasan yang melatarbelakangi seseorang bercerita akan membawa dampak yang berbeda.

Pemilihan kata demi kata oleh Yohanes dalam suratnya, menandakan bahwa ia bersaksi melalui pengalaman hidupnya bersama Firman hidup, yakni: telah ada sejak semula, telah kami dengar, telah kami lihat, telah kami saksikan, dan telah kami raba dengan tangan. Semuanya ini berbicara tentang Firman hidup, yang sungguh nyata dan benar-benar memberikan kehidupan. Mengapa Yohanes menegaskan ini berulangkali? Tujuannya adalah supaya orang lain pun mengalami pengalaman yang sama, bersekutu dengan Allah Bapa, Yesus Kristus, saudara seiman, dan memiliki kehidupan kekal. Bukan sekadar hidup secara fisik karena masih bernafas, tetapi pengertian hidup kekal di dalam persekutuan dengan Allah di dalam Yesus Kristus, kini dan selamanya. Pengalaman indah yang dialami Yohanes bukan untuk dirinya semata, tetapi pengalaman indah ini mendorongnya untuk memberitakannya kepada orang lain. Apalagi yang lebih berharga sehingga nilainya dapat ditukar dengan hidup kekal? Hanya orang yang telah mengalaminya yang dapat berkata dengan tegas "tidak ada".

Pengalaman memperoleh anugerah kehidupan kekal membawa sukacita bagi setiap orang yang mengalaminya. Namun kita lebih bersukacita bila melihat saudara, teman, tetangga, dan siapa pun menerima kehidupan kekal karena pemberitaan Firman hidup.

Renungkan: Pengalaman sukacita memperoleh kehidupan kekal akan menjadikan kita peduli terhadap keselamatan jiwa orang lain.

Bacaan untuk Minggu Advent 1

Yesaya 63:16-64:4

1Korintus 1:3-9

Markus 13:32-37

Mazmur 80:1-7

Lagu: Kidung Jemaat 59

(0.40) (Mat 5:3) (ende: Menaruh roh kemiskinan)

Jang dimaksudkan, pertama-tama mereka jang bukan karena kesalahan sendiri terpaksa hidup miskin dan tidak terpandang dalam masjarakat, tetapi mentjukupkan diri dengan keadaan itu, penuh tawakal dan kepertjajaan kepada Allah. Mereka lebih mudah membuka hatinja bagi nilai-nilai rohani-abadi dan rela berkurban untuk memperolehnja. Tetapi termasuk pula orang-orang jang memang berada, tetapi hidup sederhana dan beramal guna Keradjaan Allah.

Termasuk lagi mereka jang "mendjual" atau "meninggalkan" segala-galanja untuk lebih erat dan lebih sempurna dapat mengikuti Jesus dan mengabdi kepada Allah, seperti para rasul dan kemudian para biarawan dan biarawati, asalkan mereka ini sungguh-sungguh hidup berhemat didalam biara.

(0.40) (Rm 6:10) (ende: Mati terhadap dosa)

Maksud ungkapan ini, sedjadjar dengan Rom 6:7, ialah: dibebaskan dari dosa semata-mata, Jesus hanja dapat dikuasai oleh dosa dalam arti, bahwa Ia dalam hidupNja sebagai manusia dibumi menderita segala akibat dosa manusia, chususnja dalam sengsara dan kematianNja, tetapi sesudah kebangkitanNja Ia bebas dari segala akibat dosa itu dan hidup setjara rohani dalam kemuliaan Allah.

Demikian manusia dalam permandian mendapat bagian dalam kematian dan kebangkitan Jesus, sehingga ia bebas dari perhambaan dosa, tetapi sebab itu pula harus hidup setjara rohani bagi Allah dan tidak mau mengabdi kepada dosa lagi.

(0.40) (2Kor 6:14) (ende)

Enam ajat ini merupakan suatu sisipan jang memutuskan arus tjetusan-tjetusan Paulus. Ia rupanja tiba-tiba ingat bahwa kekudusan umat (2Ko 6:1) masih djauh dari sempurna.

(0.40) (2Kor 4:16) (full: LAHIRIAH ... BATINIAH. )

Nas : 2Kor 4:16

"Lahiriah" menunjuk kepada tubuh jasmani yang mengalami kemerosotan dan menuju kematian karena mortalitas dan kesusahan hidup (ayat 2Kor 4:17). "Batiniah" menunjuk kepada roh manusia yang memiliki hidup rohani Kristus. Sekalipun tubuh kita semakin tua dan merosot, kita mengalami pembaharuan yang terus-menerus melalui pemberian hidup dan kuasa Kristus yang terus berlangsung; pengaruh-Nya memungkinkan pikiran, perasaan, dan kehendak kita disesuaikan dan menjadi serupa dengan Dia dan tujuan kekal-Nya.

(0.40) (Kis 10:42) (jerusalem: seluruh bangsa) Bangsa, tanpa tambahan, ialah bangsa/umat Israel, Kis 10:2; 21:28
(0.40) (Kis 13:48) (full: DITENTUKAN ALLAH UNTUK HIDUP YANG KEKAL. )

Nas : Kis 13:48

Beberapa orang menafsirkan ayat ini sebagai berarti predestinasi tertentu. Akan tetapi, konteks maupun kata yang diterjemahkan "ditentukan" (Yun. _tetagmenoi_, dari _tasso_) tidak membenarkan tafsiran ini.

  1. 1) Ayat Kis 13:46 dengan jelas menekankan tanggung jawab manusia dalam menerima atau menolak hidup kekal. Karena itu, terjemahan terbaik dari _tetagmenoi_ adalah "berkecenderungan"; "dan semua orang yang berkecenderungan untuk hidup yang kekal menjadi percaya". Terjemahan ini sangat selaras dengan 1Tim 2:4; Tit 2:11; 2Pet 3:9

    (lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI).

  2. 2) Apa lagi, menurut Paulus, tidak seorang pun yang tanpa syarat ditetapkan untuk hidup kekal (lih. Rom 11:20-22).
(0.39) (Tit 1:12) (ende: Nabi mereka sendiri)

jaitu seorang Kreta jang sangat berpengaruh dan berkewibawaan dilapangan agama dan kesusilaan. Menurut penulis-penulis Geredja purba ialah seorang pudjangga, bernama Epimenides, jang hidup dalam abad kelima atau keempat sebelum Kristus.

(0.39) (Rm 1:17) (full: BERTOLAK DARI IMAN DAN MEMIMPIN KEPADA IMAN. )

Nas : Rom 1:17

Orang yang benar tetap hidup dalam iman dan dengan demikian ia terus-menerus hidup dalam kekayaan rohani (lih. Rom 8:12-13; 14:13-23;

lihat cat. --> Ibr 10:38;

[atau ref. Ibr 10:38]

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.39) (2Ptr 3:11) (full: BETAPA SUCI DAN SALEHNYA KAMU HARUS HIDUP. )

Nas : 2Pet 3:11

Karena Allah akan segera membinasakan dunia dan menghakimi orang yang tidak benar, kita jangan menjadi terikat dengan sistem dunia atau hal-hal tertentu di dalamnya. Semua nilai, sasaran, dan maksud hidup kita harus dipusatkan pada Allah dan harapan akan langit baru dan bumi baru (ayat 2Pet 3:13;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA; dan

lihat art. PENGUDUSAN).

(0.39) (Yoh 10:18) (jerusalem: aku memberikannya) Kristus adalah Hidup sendiri, Yoh 3:35+, maka tidak seorangpun dapat mengambil hidup itu, Yoh 7:30,44; 8:20; 10:39; Ia memberikannya dengan cuma-cuma, Yoh 10:18; 14:30; 19:11; itulah sebabnya maka Yesus dapat mengambil sikap mulia dan tenang terhadap kematian dan itu pula sebabnya Yesus begitu bebas terhadap maut, Yoh 12:27; 13:1-3; 17:19; 18:4-6; 19:28.
(0.39) (Rm 5:1) (jerusalem) Pokok yang diuraikan dalam bagian kedua Roma dapat disebutkan sebagai: pembenaran sebagai jaminan keselamatan orang Kristen yang sudah dibenarkan, bdk Rom 1-4, mendapat dalam kasih Allah dan karunia Roh Kudus suatu jaminan keselamatan. Pokok ini diuraikan dalam Rom 5:1-11 dan diuraikan kembali dalam bab 8, sedangkan dalam Rom 5:12-7:25 diperlawankan dengan kebalikannya (dosa, maut, hukum Taurat).
(0.39) (Ibr 12:28) (jerusalem) Ini kata penutup yang sebenarnya bagi seluruh surat, yang perlu diterapkan pada ibadat juga. "Kerajaan yang tidak tergoncangkan", Ibr 12:22-24, ialah Kota Sorgawi tempat Anak meraja bersama dengan Allah, Ibr 1:8, di tengah-tengah para malaikat dan orang kudus. Mulai sekarang orang-orang Kristen sudah hidup di situ. Hidup mereka, yang dibersihkan oleh api kekudusan Allah, Ibr 12:29, berupa ibadat untuk mengucapkan syukur.
(0.39) (1Yoh 3:8) (jerusalem: berasal dari Iblis) Dengan ungkapan berasal dari Allah, dari kebenaran, anak-anak Allah sebagai sebutan orang Kristen yang hidup terpengaruh oleh Allah yang ada di dalam dia, diperlawankan ungkapan: berasal dari Iblis, 1Yo 3:8, dari si Jahat, 1Yo 3:12, dari dunia, 1Yo 2:16; 4:5, anak-anak Iblis, sebagai sebutan mereka yang hidup terpengaruh oleh Iblis, sehingga membiarkan dirinya "disesatkan" olehnya.
(0.39) (Yoh 17:19) (jerusalem: menguduskan diriKu) Yesus menguduskan diriNya dengan menghadap Bapa supaya bersatu denganNya dan dengan memperkenalkan diri kepada manusia sebagai pewahyuan utuh lengkap. Ia memohon, agar murid-muridNya hidup dalam kebenaran Allah, setelah dikuduskan oleh kepercayaan kepada Bapa yang diwahyukan Yesus kepada mereka
(0.39) (Luk 6:17) (sh: Kebahagiaan vs nestapa (Sabtu, 17 Januari 2004))
Kebahagiaan vs nestapa

Yesus datang untuk membawa kebahagiaan sejati kepada umat-Nya. Namun, kebahagiaan macam apa yang Yesus berikan? Orang banyak yang melihat kehebatan Yesus dalam hal menyembuhkan sakit penyakit, mengusir roh jahat, datang untuk mendapatkan kebahagiaan hidup. Namun, Yesus menunjukkan kepada mereka hal yang lebih fundamental.

Yesus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada kesehatan, kelepasan dari tekanan mental, atau pun kelepasan dari berbagai kebutuhan hidup sehari-hari. Kebahagiaan sejati adalah mengenal Allah dan kehendak-Nya, serta hidup di dalam ketaatan melakukan kehendak-Nya. Itu bisa disimpulkan dari ayat dengan+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20-23. Kemiskinan, kelaparan, dukacita karena dibenci dan ditolak, dan disalahmengerti, bahkan sampai kematian sekali pun tidak dapat menghilangkan sukacita kita karena mengetahui bahwa kita dikasihi Tuhan.

Sebaliknya, seseorang boleh saja memiliki kekayaan, perut yang kenyang dan bisa tertawa puas karena puji-pujian palsu. Semua itu tidak akan menjadikannya berbahagia. Sesungguhnya, Tuhan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang nestapa, karena mereka tidak akan bisa menikmati kekayaannya, mereka akan kelaparan, berduka dan menangis dan mendapatkan pujian hampa yang tidak memberi mereka apa-apa.

Kebahagiaan yang sejati adalah ketika seseorang dapat menikmati hidup yang Tuhan berikan saat ini dengan suatu antisipasi pasti untuk hidup yang kelak jauh lebih baik. Kebahagiaan itu terjadi bukan karena hidup sekarang sudah tidak ada penderitaannya lagi, tetapi karena kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam hidup sekarang ini.

Renungkan: Apakah Anda bahagia? Apakah Anda yakin bahwa hidup Anda sekarang ini adalah hidup di dalam kehendak Tuhan, dan bahwa Tuhan hadir serta menyertai Anda?



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA