Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 430 ayat untuk dari pada itu AND book:[1 TO 39] AND book:24 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.68) (Yer 14:14) (full: PARA NABI ITU BERNUBUAT PALSU. )

Nas : Yer 14:14

Umat Allah harus menyadari bahwa ada nabi yang mungkin bernubuat palsu dan secara tidak benar mengatakan telah menerima penglihatan dari Tuhan; karena itu semua nabi harus diuji sesuai dengan standar-standar Alkitab

(lihat cat. --> 1Kor 14:29;

[atau ref. 1Kor 14:29]

lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.68) (Yer 20:2) (full: MEMUKUL NABI YEREMIA. )

Nas : Yer 20:2-3

Yeremia dipukuli, mungkin ia didera 40 kali (lih. Ul 25:2-3), lalu dipasung. Akan tetapi, sang nabi menolak untuk tunduk kepada sakit jasmaniah dan terus memberitakan kehancuran bangsa itu. Ia memberi nama baru kepada Pashyur, "Magor Missabib" yang berarti "kegentaran dari segala jurusan"; Pashyur dan bangsa itu sebentar lagi akan mengalami kegentaran di sekitar mereka.

(0.68) (Yer 32:37) (full: MENGUMPULKAN MEREKA DARI SEGALA NEGERI. )

Nas : Yer 32:37-44

Sekali lagi Allah memberitahukan Yeremia bahwa bangsa itu akan dikembalikan ke negeri mereka dan hubungan yang benar dengan diri-Nya (ayat Yer 32:38); setelah itu Allah akan mengadakan perjanjian abadi dengan mereka

(lihat cat. --> Yer 31:31-34).

[atau ref. Yer 31:31-34]

(0.67) (Yer 39:3) (jerusalem) Dalam naskah Ibrani bagian kedua ayat ini agak sukar diartikan dan rupanya rusak. Secara harafiah berbunyi begini: mereka itu ialah Nergal-Sarezer, Samgar-Nebo, Sar-Sekim, panglima, Nergal-Sarezer, kepala istana, dan para perwira lainnya dari raja Babel. Terjemahan Indonesia ini berusaha memperbaiki naskah Ibrani. Nergal-Sarezer yang anehnya disebut sampai dua kali, satu kali diganti dengan Nebusyazban yang memang disebut dalam Yer 38:13. Nama Samgar-Nebo dan Sar-Sekim yang hanya disebut di sini, diperbaiki menjadi pembesar dari Sin Magir, panglima. Hanya perbaikan-perbaikan semacam itu kiranya belaka.
(0.67) (Yer 4:6) (full: MALAPETAKA DARI UTARA DAN KEHANCURAN YANG BESAR. )

Nas : Yer 4:6

Dalam murka-Nya kepada umat-Nya, Allah akan menyebabkan Babel menyerbu Yehuda dan membiarkan mereka memusnahkan negeri itu

(lihat cat. --> Yer 1:14).

[atau ref. Yer 1:14]

(0.67) (Yer 51:50) (full: YERUSALEM. )

Nas : Yer 51:50

Setelah luput dari bahaya kebinasaan Babel, para buangan itu harus mempertimbangkan bahwa telah tiba waktunya untuk kembali ke Yerusalem dan hidup bagi Tuhan.

(0.67) (Yer 7:18) (jerusalem: ratu sorga) Ialah dewi Isytar (Aystoret, bdk Hak 2:13+), yaitu dewi kesuburan dari dunia kedewaan negeri Mesopotamia. Ia disamakan dengan bintang Venus. Yer 44:17-25 kembali berkata tentang "ratu sorga" itu (gelarnya: ratu dalam bahasa Ibrani agak janggal bentuknya dan hanya terdapat dalam kitab Yeremia).
(0.67) (Yer 25:11) (jerusalem: tujuh puluh tahun) Ini suatu angka bulat mengenai lamanya pembuangan. Angka itu terulang dalam Yer 29:10 dan dengan cara lain (tiga angkatan) hal yang sama terungkap dalam Yer 27:7; 2Ta 36:21 mengutip nubuat Yeremia ini, yang juga menjadi titik pangkal Dari 9 (bdk juga Yes 23:15).
(0.67) (Yer 43:13) (jerusalem: tugu-tugu berhala Betsyemes) Terjemahan lain: tugu-tugu kuil sang Surya. Dalam terjemahan Yunani (mengganti: di Mesir) dikatakan bahwa kuil itu ada di On (bdk Kej 41:45,50; 46:20), yang dalam bahasa Yunani disebut Heliopolis, artinya: Kota Sang Surya, yang terletak tidak jauh dari Kairo. Di sini memang ada kuil dewa Matahari.
(0.67) (Yer 51:11) (jerusalem: raja-raja Media) Sajak aseli hanya berkata mengenai musuh yang datang dari utara, Yer 50:3,9,41; 51:48. Seorang penyadur menjelaskan bahwa musuh itu ialah orang Madai yang disamakan dengan orang Persia (bdk Yes 13:17+). Seluruh bagian ayat ini (TUHAN telah membangkitkan .... bait suciNya) merupakan sisipan.
(0.67) (Yer 11:19) (full: MENGADAKAN PERSEPAKATAN JAHAT TERHADAP AKU. )

Nas : Yer 11:19-23

Sejumlah penduduk Anatot (kota asal Yeremia) berkomplot terhadap Yeremia; mereka ingin membunuhnya karena ia tetap setia kepada Tuhan yang Mahakuasa dan menyingkapkan dosa-dosa dan penyembahan berhala mereka. Allah meyakinkan nabi itu bahwa orang-orang yang berkomplot itu tidak akan berhasil dalam rencananya juga tidak lolos dari hari penghukuman. Yeremia terus memberitakan firman Allah sekalipun mengalami penganiayaan.

(0.67) (Yer 42:1) (full: DATANGLAH ... SELURUH RAKYAT. )

Nas : Yer 42:1-22

Setelah Gedalya dibunuh, penduduk takut pembalasan dari Babel, karena itu mereka mencari kehendak Allah melalui Yeremia; akan tetapi, karena mereka sudah memutuskan untuk lari ke Mesir, mereka sebenarnya hanya ingin mendengar firman Allah, apakah itu mendukung keputusan mereka. Jawabab Allah ialah "tinggal tetap di negeri ini" (ayat Yer 42:10). Para pemimpin menolak firman Allah dan tetap melarikan diri ke Mesir, sambil membawa Yeremia yang tidak bersedia ikut (Yer 43:1-7).

(0.66) (Yer 27:1) (sh: Yang terbaik dari yang buruk (Rabu, 18 April 2001))
Yang terbaik dari yang buruk

Yang terbaik dari yang buruk. Perintah Tuhan kepada Yehuda dan negara-negara tetangganya supaya mereka menyerah kepada Babel merupakan perintah Tuhan yang tentunya membingungkan dan mengecewakan mereka. Mengapa Tuhan memerintahkan mereka untuk menyerah tanpa berjuang? Mengapa mereka dilarang untuk mempertahankan tanah airnya? Bahkan mengapa Yehuda harus berdiam diri ketika bangsa asing menajiskan Bait Allah dengan cara merampok seluruh perabotnya? Padahal bukankah Bait Allah merupakan simbol identitas Yehuda sebagai umat pilihan Allah? Namun bila kita renungkan dengan sungguh-sungguh, perintah itu merupakan perwujudan dari kasih setia Allah yang terus memelihara dan menjaga Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Jika mereka tidak takluk kepada Babel mereka akan mengalami kehancuran total (8, 13). Allah telah membangkitkan dan menunjuk Nebukadnezar sebagai alat-Nya untuk menghukum bangsa-bangsa lain khususnya Yehuda yang sudah memberontak kepada-Nya, maka kebangkitan Nebukadnezar tidak mungkin dibendung oleh siapa pun. Membendungnya berarti menghadang Allah. Mereka harus menerima hukuman Allah namun bukan mengalami kehancuran (22). Karena itu perintah Allah melalui Yeremia ini merupakan jalan terbaik dalam situasi yang buruk agar mereka tidak hancur. Perintah Allah itu merupakan bukti bahwa pemeliharaan Allah tetap dapat menghasilkan yang terbaik dari keadaan yang tak berpengharapan.

Selain itu dengan membangkitkan Nebukadnezar dan mengaruniakan kepadanya segenap kerajaan, Allah ingin mengajar kepada Yehuda dan bangsa-bangsa lain bahwa kedudukan, kekuasaan, dan kekayaan bukan yang terbaik di dunia, sebab Allah seringkali justru 'memberikan' itu kepada orang-orang fasik atau pemberontak Allah. Yang penting bagi mereka adalah ketaatan kepada rencana dan kehendak Allah yang begitu mengasihi umat manusia bukan hanya Yehuda.

Renungkan: Dalam perjalanan hidup bersama Allah, kita mungkin pernah kecewa atau marah atas apa yang Allah perintahkan untuk kita lakukan. Namun respons yang paling bijak adalah tetap mendengarkan dan tunduk kepada kehendak-Nya sebab perintah Allah walaupun menyakitkan adalah perwujudan kasih setia-Nya yang mendatangkan kebaikan bagi kita.

(0.66) (Yer 30:1) (ende)

Kedua fasal ini merupakan suatu kesatuan tersendiri, jang memperbintjangkan masa depan umat Jahwe (baik Israil maupun Juda) jakni pemulihan nasibnja jang mulai dengan pulangnja dari pembuangan. Disana sini salah satu ajat merupakan tambahan. Beberapa ahli berpendapat, bahwa nubuat2 ini diutjap Jeremia antara th.621 dan 609, djadi waktu pembaharuan agama jang dilaksanakan radja Josjijahu, jang meluaskan kekuasaannja djuga atas bekas keradjaan Israil (sedjak 721 dalam pembuangan). Pembaharuan agama itu mendjadi dasar pengharapan jang ketara dalam fasal2 ini. Menurut ahli2 itu semua jang mengenai Juda kemudian ditambahkan. Ahli2 lain berpendapat - kiranja dengan lebih tepat djuga - bahwa nubuat2 ini diutjapkan Jeremia sesudah pembuangan Juda jang pertama (th. 598). Meskipun Jeremia biasanja mengantjam sadja,tapi ia toh menaruh harapan djuga dan kepastian mengenai masa depan jang bahagia (Yer 29:10-14). Pengharapan itu tidak diutjapkan didepan umum, tapi ditulis (Yer 30:1) dan dimaklumkan kepada beberapa orang sadja.

(0.66) (Yer 1:1) (full: )

Penulis : Yeremia

Tema : Hukuman Allah Tidak Terelakkan bagi Yehuda yang

Tidak Bertobat.

Tanggal Penulisan: + 585 -- 580 SM

Latar Belakang

Pelayanan Yeremia sebagai nabi diarahkan kepada kerajaan selatan Yehuda, sepanjang 40 tahun terakhir dari sejarahnya (626-586 SM). Ia masih hidup untuk menyaksikan serbuan Babel ke Yehuda yang berakhir dengan kebinasaan Yerusalem dan Bait Suci. Karena tugas Yeremia ialah bernubuat kepada bangsa itu selama tahun-tahun akhir dari kemunduran dan kejatuhannya, dapatlah dimengerti bahwa, kitabnya penuh dengan kesuraman dan firasat buruk.

Yeremia, putra seorang imam, lahir dan dibesarkan di Anatot, desa para imam (6 km di timur laut dari Yerusalem) selama pemerintahan Raja Manasye yang jahat. Yeremia memulai pelayanan sebagai nabi pada tahun ke-13 pemerintahan Raja Yosia yang baik, dan ia ikut mendukung gerakan pembaharuan Yosia. Akan tetapi, ia segera menyadari bahwa gerakan itu tidak menghasilkan perubahan yang sungguh-sungguh dalam hati bangsa itu; Yeremia mengingatkan bahwa jika tidak ada pertobatan nasional sejati, maka hukuman dan pemusnahan akan datang dengan tiba-tiba.

Pada tahun 612 SM, Asyur dikalahkan oleh suatu koalisi Babel. Sekitar empat tahun setelah kematian Raja Yosia, Mesir dikalahkan oleh Babel pada pertempuran di Karkemis (605 SM; lih. Yer 46:2). Pada tahun yang sama pasukan Babel di bawah pimpinan Nebukadnezar menyerang Palestina, merebut Yerusalem dan membawa sebagian pemuda pilihan dari Yerusalem ke Babel, di antara mereka terdapat Daniel dan ketiga sahabatnya. Penyerbuan kedua ke Yerusalem terjadi tahun 597 SM; ketika itu dibawa 10.000 orang tawanan ke Babel, di antaranya terdapat Yehezkiel. Selama ini nubuat Yeremia yang memperingatkan tentang hukuman Allah yang mendatang tidak diperhatikan. Kehancuran terakhir menimpa Yerusalem, Bait Suci, dan seluruh kerajaan Yehuda dalam tahun 586 SM.

Kitab nubuat ini menunjukkan bahwa Yeremia, sering kali disebut "nabi peratap," merupakan seorang yang membawa amanat keras namun berhati lembut dan hancur (mis. Yer 8:21--9:1). Sifatnya yang lembut itu menjadikan penderitaannya makin mendalam ketika firman nubuat Allah ditolak dengan angkuh oleh kerabat dan sahabat, imam dan raja, dan sebagian besar bangsa Yehuda. Walaupun sepi dan ditolak seumur hidupnya, Yeremia termasuk nabi yang paling tegas dan berani. Kendatipun berhadapan dengan perlawanan yang berat, dengan setia ia melaksanakan panggilannya sebagai nabi untuk memperingatkan sesama warga Yehuda bahwa hukuman Allah makin dekat. Ketika merangkum kehidupan Yeremia, seorang penulis mengatakan: "Tidak pernah manusia fana memperoleh beban yang begitu meremukkan. Sepanjang sejarah bangsa Yahudi tidak pernah ada teladan kesungguhan yang begitu mendalam, penderitaan tak henti-hentinya, pemberitaan amanat Allah tanpa takut, dan syafaat tanpa kenal lelah dari seorang nabi seperti halnya Yeremia. Tetapi tragedi kehidupannya ialah: bahwa ia berkhotbah kepada telinga yang tuli dan menuai hanya kebencian sebagai balasan kasihnya kepada orang-orang senegerinya" (Farley).

Penulis kitab ini jelas disebut yaitu Yeremia (Yer 1:1). Setelah bernubuat selama 20 tahun di Yehuda, Yeremia diperintahkan Allah untuk menuangkan amanatnya dalam bentuk tertulis; hal ini dilakukannya dengan mendiktekan nubuat-nubuatnya kepada Barukh, juru tulisnya yang setia (Yer 36:1-4). Karena Yeremia dilarang menghadap raja, Barukh diutus untuk membacakan nubuat-nubuat itu di rumah Tuhan, dan setelah itu Yehudi membacakannya kepada Raja Yoyakim. Raja itu menunjukkan sikap menghina kepada Yeremia dan firman Allah dengan menyobek-nyobek kitab gulungan itu dengan pisau lalu melemparkannya ke dalam api (Yer 36:22-23). Yeremia kemudian mendiktekan kembali nubuat-nubuatnya kepada Barukh, kali ini ia mencantumkan lebih banyak daripada di gulungan pertama. Kemungkinan besar, Barukh menyusun kitab Yeremia dalam bentuk terakhirnya segera sesudah wafatnya Yeremia (+585 -- 580 SM).

Tujuan

Kitab ini ditulis

  1. (1) untuk menyediakan suatu catatan abadi dari pelayanan dan berita nubuat Yeremia,
  2. (2) untuk menyatakan hukuman Allah yang pasti jadi dan tidak terelakkan ketika umat-Nya melanggar perjanjian dan bersikeras dalam pemberontakan terhadap Allah dan firman-Nya, dan
  3. (3) untuk menunjukkan keaslian dan kekuasaan firman nubuat. Banyak nubuat Yeremia tergenapi pada zamannya sendiri (mis. Yer 16:9; Yer 20:4; Yer 25:1-14; Yer 27:19-22; Yer 28:15-17; Yer 32:10-13; Yer 34:1-5); nubuat lainnya yang meliputi masa depan yang amat jauh digenapi kemudian atau masih belum digenapi (mis. Yer 23:5-6; Yer 30:8-9; Yer 31:31-34; Yer 33:14-16).

Survai

Kitab ini pada dasarnya merupakan kumpulan nubuat-nubuat Yeremia, yang terutama dialamatkan kepada Yehuda (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">2-29; Yer 2:1--29:32), tetapi juga kepada sembilan bangsa asing lainnya (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">46-51; Yer 46:1--51:64); nubuat-nubuat ini terutama dipusatkan pada hukuman, walaupun ada beberapa yang membahas pemulihan (lih. khususnya pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">30-33; Yer 30:1--33:26). Nubuat-nubuat ini tidak secara teliti disusun menurut kronologi atau tema, sekalipun kitab ini menyajikan susunan menyeluruh sebagaimana yang tampak dalam Garis Besar di atas. Sebagian kitab ini ditulis dalam bentuk syair, sedangkan bagian lainnya dalam bentuk prosa atau cerita. Berita nubuatnnya terjalin dengan aneka kilasan sejarah dari

  1. (1) kehidupan pribadi dan pelayanan sang nabi (mis. pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">1; Yer 1:1-19; Yer 34:1--38:28; Yer 40:1--45:5),
  2. (2) sejarah Yehuda terutama selama masa Raja Yosia (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">1-6; Yer 1:1--6:30), Yoyakim (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">7-20; Yer 7:1--20:18), dan Zedekia (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">21-25, 34; Yer 21:1--25:38; Yer 34:1-22), termasuk runtuhnya Yerusalem (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">39; Yer 39:1-18), dan
  3. (3) aneka peristiwa internasional yang melibatkan Babel dan bangsa-bangsa lainnya (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">25-29, 46-52; Yer 25:1--29:32; Yer 46:1--52:34).

Seperti Yehezkiel, Yeremia memakai berbagai tindakan yang bersifat perumpamaan dan lambang untuk mengilustrasikan berita nubuatnya dengan lebih jelas: mis. ikat pinggang yang lapuk (Yer 13:1-14), musim kering (Yer 14:1-9), larangan oleh Allah untuk menikah dan mempunyai anak (Yer 16:1-9), penjunan dan tanah liat (Yer 18:1-11), buli-buli yang dihancurkan penjunan (Yer 19:1-13), dua keranjang buah ara (Yer 24:1-10), kuk di pundaknya (Yer 27:1-11), pembelian ladang di kota kelahirannya (Yer 32:6-15), dan batu-batu besar yang disembunyikan dalam pelataran istana Firaun (Yer 43:8-13). Pemahaman Yeremia yang jelas akan panggilannya sebagai nabi (Yer 1:17), seiring dengan penegasan Allah yang berulang-ulang (mis. Yer 3:12; Yer 7:2,27-28; Yer 11:2,6; Yer 13:12-13; Yer 17:19-20), memungkinkan dia untuk memberitakan nubuatnya dengan tegas dan setia kepada Yehuda kendatipun tanggapan yang terus diterimanya adalah permusuhan, penolakan, dan penganiayaan (mis. Yer 15:20-21). Setelah kebinasaan Yerusalem, Yeremia dipaksa pergi ke Mesir di mana ia tetap bernubuat sampai kematiannya (pasal dari+pada+itu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A24&tab=notes" ver="">43-44; Yer 43:1--44:30).

Ciri-ciri Khas

Tujuh ciri utama menandai kitab Yeremia.

  1. (1) Kitab ini menjadi kitab terpanjang kedua dalam Alkitab, berisi lebih banyak kata (bukan pasal) daripada kitab lainnya selain Mazmur.
  2. (2) Kehidupan dan pergumulan pribadi Yeremia selaku nabi diungkapkan dengan lebih mendalam dan terinci dibandingkan nabi PL lainnya.
  3. (3) Kitab ini sarat dengan kesedihan, sakit hati, dan ratapan dari "nabi peratap" itu karena pemberontakan Yehuda. Kendatipun berita Yeremia itu keras, ia menderita kesedihan dan hancur hati yang mendalam karena umat Allah; namun kesetiaannya adalah terutama kepada Allah, dan ia merasa kesedihan yang paling dalam karena hati Allah terluka.
  4. (4) Salah satu kata kunci ialah "murtad," (dipergunakan 8 kali) dan "tidak setia" (dipakai 9 kali), dan tema yang muncul terus ialah hukuman Allah yang tidak terelakkan lagi atas pemberontakan dan kemurtadan.
  5. (5) Satu-satunya penyataan teologis yang terbesar di kitab ini ialah konsep "perjanjian baru" yang akan ditetapkan Allah dengan umat-Nya yang setia pada saat pemulihan kelak (Yer 31:31-34).
  6. (6) Syairnya mengesankan dan penuh perasaan seperti syair Alkitab lainnya, dengan kelimpahan metafora, ungkapan-ungkapan yang hidup dan bagian-bagian patut diingat.
  7. (7) Rujukan terhadap Babel di dalam nubuat Yeremia (164) lebih banyak daripada di semua bagian lain di Alkitab.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Yeremia terutama di kutip dalam PB berkenaan dengan nubuatnya tentang "perjanjian baru" (Yer 31:31-34). Sekalipun Israel dan Yehuda berkali-kali melanggar perjanjian-perjanjian Allah dan kemudian dihancurkan dalam hukuman akibat kemurtadan mereka, Yeremia menubuatkan suatu saat ketika Allah akan mengikat perjanjian yang baru dengan mereka (Yer 31:31). PB menjelaskan bahwa perjanjian yang baru ini ditetapkan dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Luk 22:20; bd. Mat 26:26-29; Mr 14:22-25), dan kini digenapi di dalam gereja selaku umat perjanjian baru Allah (Ibr 8:8-13) dan akan mencapai puncak kesempurnaan dalam penyelamatan Israel yang luar biasa (Rom 11:27). Bagian-bagian lain tentang Mesias di Yeremia yang diterapkan kepada Yesus Kristus dalam PB adalah:

  1. (1) Mesias sebagai gembala yang baik dan tunas Daud yang adil (Yer 23:1-8; lih. Mat 21:8-9; Yoh 10:1-18; 1Kor 1:30; 2Kor 5:21);
  2. (2) ratapan yang hebat di Rama (Yer 31:15) digenapi saat Herodes berusaha membunuh bayi Yesus (lih. Mat 2:17-18); dan
  3. (3) semangat Mesias akan kesucian rumah Allah (Yer 7:11) ditunjukkan ketika Yesus menyucikan Bait Allah. (lih. Mat 21:13; Mr 11:17; Luk 19:4).
(0.66) (Yer 35:1) (ende)

Peristiwa ini agaknja terdjadi waktu pemerintahan Jojakim. Nebukadnezar sendiri belum muntjul,tapi ia sudah mengirim pelbagai gerombolan perampok dari bangsa2 tetangga dan djuga suatu tentara Babel jang bergabung dengan mereka. Kaum Rekab lari mengungsi kedalam kota berbenteng Jerusjalem. Kaum Rekab itu ialah sekelompok orang (marga), jang menganggap suatu tjara hidup sederhana dan miskin seperti setengah badui, sebagai suatu tjita dan mereka tidak menerima kebudajaan kota dan hidup tetap.

(0.66) (Yer 1:18) (full: KOTA YANG BERKUBU ... TIANG BESI. )

Nas : Yer 1:18

Walaupun Yeremia itu seorang pemuda yang peka, Allah memberi dia kekuatan rohani sehingga memungkinkan dia menjadi yang paling kuat, tegas, dan berani dari semua nabi. Allah dapat memakai kita dengan cara-cara yang jauh melampaui kecenderungan dan kemampuan alami kita.

(0.66) (Yer 7:3) (full: PERBAIKILAH TINGKAH LANGKAHMU. )

Nas : Yer 7:3

Allah masih memberikan panggilan lainnya agar bangsa itu bertobat dari jalan-jalan mereka yang jahat; akan tetapi, selama mereka percaya bahwa mereka aman hanya karena Bait Suci dan upacara-upacaranya, mereka tidak merasa perlu untuk bertobat (ayat Yer 7:4;

lihat cat. --> Yer 7:9 berikut).

[atau ref. Yer 7:9]

(0.66) (Yer 17:1) (full: DOSA YEHUDA. )

Nas : Yer 17:1

Yeremia menuduh bangsa itu karena kefasikan mereka yang besar. Dosa mereka terukir sedemikian rupa di dalam tabiat mereka sehingga penyembahan berhala dan kejahatan merupakan bagian integral dari hidup mereka; karena ketidaksetiaan maka mereka akan kehilangan negeri mereka dan menjadi budak (ayat Yer 17:4).

(0.66) (Yer 17:14) (full: SEMBUHKANLAH AKU ... SELAMATKANLAH AKU. )

Nas : Yer 17:14-18

Ketika berhadapan dengan penganiayaan dan pertentangan, Yeremia berdoa memohon kasih karunia Allah untuk membantunya melangsungkan pelayanan sebagai nabi. Umat itu dan nabi palsu telah mencela dan mengejek nubuat-nubuatnya karena belum digenapi (ayat Yer 17:15). Kendatipun penderitaan ini, Yeremia menolak untuk meninggalkan pelayanannya, melainkan terus mengharapkan kekuatan dan pertolongan dari Allah.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA