Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 444 ayat untuk (44-6) Dengan AND book:42 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.88) (Luk 8:19) (jerusalem) Lukas menempatkan bagian yang oleh Markus ditempatkan lebih dahulu dalam injilnya ini, Mar 3:31-35, di sini oleh karena menganggap cerita itu penutup yang wajar bagi kumpulan perumpamaan-perumpamaan Yesus, Luk 8:4-1. Bandingkan Luk 8:15 dengan Luk 8:21.
(0.88) (Luk 9:46) (jerusalem: siapakah yang terbesar) Jawaban tepat atas pertanyaan itu terdapat dalam Luk 9:48, dan dengan bentuk yang lebih tua ditemukan juga dalam Mat 18:3-4 atau dalam Mar 9:34. Perkataan Yesus yang disajikan Luk 9:48, bdk Mat 18:5; Mar 9:37, dipungut Lukas dari konteks lain, bdk Mat 10:40.
(0.88) (Luk 11:30) (jerusalem) Pengertian "tanda Yunus" ini agaknya kurang tepat dibandingkan dengan pengertiannya yang tercantum dalam Mat 12:40; bdk Mat 12:39+. Pengertian Lukas ini merupakan hasil penggabungan dua "perkataan" Yesus yang aslinya terpisah: Luk 11:29 dsj; Mat 12:38-39 dan Luk 11:30-32 dsj; Mat 12:41-42.
(0.88) (Luk 12:33) (jerusalem) Bahwa kekayaan merupakan suatu bahaya dan perlu disingkirkan dengan memberi sedekah adalah suatu ajaran yang disukai bdk Luk 3:11; 5:11,28; 6:30; 7:5; 11:41; 12:33-34; 14:13,33; 16:9; 18:22; 19:8; Kis 9:36; 10:2,4,31.
(0.88) (Luk 12:49) (jerusalem: api) Api ini bukanlah lambang peperangan rohani yang ditimbulkan oleh kedatangan Yesus (Luk 12:51-53 memang menyarankan pengartian itu) dan bukan pula lambang Roh Kudus. Sebaliknya apa yang dimaksudkan ialah api yang membersihkan dan membakar hati orang; api itu perlu dinyalakan di kayu salib. Pikiran yang sama terungkap dengan kata-kata lain dalam Yoh 12:32.
(0.88) (Luk 12:59) (jerusalem: sampai lunas) Harafiah: sampai dengan "lepton" (mata uang terkecil) yang terakhir. Mat 5:25-26 mengetrapkan perkataan Yesus ini pada masyarakat Kristen: anggota-anggota jemaat harus berdamai dan membereskan perkara mereka satu sama lain. Dalam Lukas perkataan itu mendapat makna eskatologis: penghakiman Allah sudah dekat; maka orang harus cepat membereskan perkaranya.
(0.88) (Luk 14:26) (jerusalem: tidak membenci) Ungkapan ini terpengaruh oleh gaya bahasa Ibrani. Apa yang dituntut Yesus bukannya membenci, tetapi segera dan sama sekali meninggalkan Bapa dst
(0.88) (Luk 15:25) (jerusalem: anaknya yang sulung) Belaskasihan Allah diperlawankan dengan sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang dilambangkan oleh anak sulung itu. Orang Farisi dan ahli Taurat menganggap dirinya "orang benar" oleh karena tidak melanggar satu hukumpun dari Taurat Musa, Luk 14:29; bdk Luk 18:9-11.
(0.88) (Luk 16:9) (jerusalem: Mamon) Ialah sebuah kata Aram yang berarti: uang, atau: laba. Yang dimaksudkan tentu uang orang sendiri. Uang itu dikatakan "tidak jujur", tidak hanya oleh karena diperoleh dengan jalan tidak jujur, tetapi juga karena landasan kekayaan pada umumnya diletakkan pada salah satu perbuatan yang tidak jujur.
(0.88) (Luk 19:8) (jerusalem: empat kali lipat) Hukum Yahudi Kel 21:36, hanya dalam satu hal saja menetapkan bahwa orang harus mengganti rugi empat kali lipat; hukum Roma menetapkan begitu sehubungan dengan tiap-tiap pencurian yang nyata (furta manifesta). Zakheus sendiri memperluas penetapan itu sebagai sampai merangkum setiap kerugian yang barangkali ditimpakannya pada orang lain.
(0.88) (Luk 19:9) (jerusalem: inipun anak Abraham) Zakheus tetap anak Abraham, kendati pekerjaan pekerjaan terhina yang dilakukannya. Tidak ada jabatan atau pekerjaan apapun yang tidak dapat disesuaikan dengan keselamatan, bdk Luk 3:12-14. Kenyataan bahwa menjadi "anak Abraham" memberi kepada orang Yahudi segala hak istimewanya, bdk Luk 3:8; Rom 4:11 dst.; Gal 3:7 dst.
(0.88) (Luk 20:1) (jerusalem) Lukas menghilangkan perumpamaan tentang pohon ara yang terkutuk, Mar 11:12-14,20-25, yang telah digantinya dengan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah, Luk 13:6-9; Lukas hukum utama, Mar 12:28-34, yang telah ditempatkannya di bagian lain injilnya, Luk 10:25-28.
(0.88) (Luk 21:20) (jerusalem: dikepung oleh tentara) Lukas menjadikan jelas apa yang oleh sumbernya disebutkan sebagai "Pembinasa keji", sesuai dengan Dan 9:27; Lukas menubuatkan pengepungan Yerusalem oleh tentara Roma. Sama seperti dalam Luk 19:43-44, demikianpun di sini penggambarannya tidak memberi kesan bahwa baru dibuat setelah halnya terjadi.
(0.88) (Luk 9:18) (sh: Bukan apa kata orang (Minggu, 1 Februari 2004))
Bukan apa kata orang

”Tetapi kamu, apa katamu, siapakah Aku ini?” Dengan pertanyaan ini Yesus mendesak para murid untuk memberikan jawaban berdasarkan keputusan pribadi dan keyakinan sendiri. Mengaku percaya tidak sama dengan mengulang rumusan-rumusan gereja sebagai dogma atau pengakuan iman. Mengakui berarti menjadikan isi kebenaran menjadi bagian hidup.

Dari sekian banyak murid yang ditanyakan tentang siapa Yesus sebenarnya, hanya Petrus yang menjawab dengan benar (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20). Namun, di balik pengakuan yang menurut Yesus diajarkan oleh Roh Allah, tersimpan keinginan politik dalam diri Petrus yaitu bahwa Mesias akan melepaskan/membebaskan bangsa Israel (=Yahudi). Tampaknya Yesus membaca keinginan tersebut sehingga Ia melarang mereka mempublikasikan berita itu karena selain akan membuat pengharapan politis itu bertumbuh subur, itu akan membuat sulit para murid menerima bahwa Mesias harus menderita.

Hal menerima dan menolak berkaitan erat dengan konsep dan penghayatan praktis kita tentang Kristus. Artinya, ketika kita menerima dan mengakui Yesus Kristus adalah Mesias, kita pun harus menerima kenyataan bahwa Tuhan Yesus, Sang Mesias, Juruselamat yang kita imani itu harus menderita. Kita tidak hanya harus berani mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang mati tersalib, tetapi juga harus siap sedia memikul salib itu kembali.

Renungkan: Mengenal dan mengikut Yesus secara pribadi lebih dari sekadar menyetujui pandangan-pendangan dan ajaran-ajaran tentang Yesus.

(0.88) (Luk 10:21) (sh: Ucapan syukur dan bahagia (Minggu, 15 Februari 2004))
Ucapan syukur dan bahagia

Sekembalinya para murid dari tugas mewartakan Injil (Kabar Baik), Yesus mengekspresikan sukacita dan rasa syukur-Nya kepada Allah (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Para murid yang diutus-Nya mengerti rencana Allah dan turut berperan serta dalam misi-Nya dengan penuh tanggung jawab. Bahkan dalam perjalanan misi tersebut para murid menyaksikan melalui peristiwa-peristiwa penyembuhan yang mereka lakukan bahwa kuasa Yesus melebihi kekuasaan setan-setan (lih. Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">10:18-19).

Yesus bersyukur dan bersukacita semata-mata bukan untuk apa yang telah para murid lakukan tetapi untuk apa yang telah Allah lakukan. Allah menyembunyikan berita Kerajaan Allah dari orang-orang bijaksana, tetapi menyatakannya pada orang-orang yang kecil alias rendah hati (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Yesus menyetujui tindakan Allah tersebut. Sikap Yesus ini sebenarnya mengindikasikan kepada kita bahwa antara Bapa dan Anak terjalin suatu hubungan persekutuan yang dalam, saling mengenal secara utuh.

“Tidak seorang pun yang tahu siapa Bapa selain dari Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya” (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22). Dengan perkataan lain, Yesus yang secara istimewa dan khusus hidup dalam persekutuan dengan Allah, mau menyatakan kepada kita siapakah sebenarnya Allah, dan mau membuka mata dan hati kita supaya kita ini pun tahu bagaimana memperoleh hidup dalam persekutuan dengan Allah.

Renungkan: Tidak ada rasa sukacita dan istimewa yang besar selain yang dirasakan oleh setiap orang yang mengambil komitmen menjadi murid-Nya.

(0.88) (Luk 10:21) (sh: Tiga prinsip penting.   (Selasa, 21 Maret 2000))
Tiga prinsip penting.  

Kristus datang ke dunia membawa ajaran yang kedengarannya aneh dan saling bertentangan satu    dengan yang lain. Namun sesungguhnya ajaran-Nya itu indah, kaya,    dan dinamis. Di dalam ajaran Yesus itu selalu termanifestasikan    bahwa Allah dengan kedaulatan-Nya dan kasih-Nya selalu sebagai    poros. Ada tiga prinsip penting dalam ajaran-Nya: sikap taat dan    bersyukur, kasih, dan memberikan prioritas yang benar kepada    Allah.

Dalam hal taat dan bersyukur, Yesus sudah memberikan teladan-    Nya ketika Ia bergembira dalam Roh Kudus dan bersyukur kepada    Tuhan Pencipta langit dan bumi. Ia melihat keadaan-Nya dari    perspektif kedaulatan Allah dan rencana-Nya yang agung. Sikap    Yesus memberikan suatu teladan bahwa kedaulatan Allah bukan    untuk dipertanyakan atau diresponi negatif, namun untuk ditaati    dan disyukuri. Dalam hal kasih,  Ia memberikan contoh dalam    bentuk kisah orang Samaria yang baik hati. Padahal sebelumnya,    Ia berpesan secara keras kepada tujuhpuluh murid agar    mengebaskan debu suatu kota yang melekat pada kaki, jika orang-    orang di dalamnya menolak. Namun apabila orang-orang yang telah    memusuhinya membutuhkan bantuannya, maka haruslah ditolong    dengan sepenuh hati seperti yang telah ditunjukkan kisah orang    Samaria.  Kasih harus dinyatakan kepada semua orang walaupun    berbeda agama, namun ini tidak berarti bahwa perbedaan agama    tidak menjadi soal sejauh kita saling mengasihi. Yesus sudah    menunjukkan kasih yang demikian juga.

Yesus kembali mengajar tentang prioritas ketika ia mengoreksi    apa yang tidak tepat dalam diri Marta. Saat itu Ia sedang dalam    perjalanan ke Yerusalem untuk disalibkan dan ini berarti bahwa    Maria dan Marta tidak akan mempunyai banyak waktu lagi untuk    bertemu dengan-Nya. Karena itu Yesus menuntut Maria dan Marta    memberikan waktu yang terbanyak bagi persekutuan mereka bertiga.    Dengan kata lain Marta harus tahu kapan harus melayani dan kapan    harus berdiam diri di hadapan-Nya.

Renungkan: Di zaman ini nampaknya ketiga hal di atas merupakan    nilai-nilai atau sikap yang sudah langka. Karena kekuasaan dan    kekuatan selalu dihubungkan dengan kekayaan, kemewahan, dan    fasilitas. Kasih selalu dihubungkan dengan siapa dan darimana    orang yang akan kita kasihi. Kemudian kesibukan pelayanan    menggantikan jam doa, jam PA, dan mungkin jam ibadah Minggu.

(0.88) (Luk 19:1) (sh: Ada berapa Zakheus di Indonesia? (Sabtu, 8 April 2000))
Ada berapa Zakheus di Indonesia?

Zakheus adalah seorang laki-laki yang secara fisik tidak sempurna karena pendek, namun    ia seorang yang kaya karena ia seorang pemungut cukai. Walaupun    kaya, tak seorang pun mau menerima dia, tidak juga Sinagoge.    Lebih tragisnya lagi uang banyak yang ia miliki tidak dapat    memberikan kompensasi atas penolakan yang ia alami. Dia telah    jauh tersesat. Karena itu bagaimana mungkin seorang yang sudah    jauh tersesat dapat menemukan jalan menuju  Kerajaan Allah?    Tentu saja ia tidak dapat, namun dia dapat ditemukan dan dibawa    masuk ke dalam Kerajaan Allah oleh Yesus (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">9-10). Dengan kata    lain oleh karena kasih karunia-Nya, Zakheus telah diterima oleh    Allah masuk ke dalam Kerajaan-Nya.

Penerimaan Allah ini memberikan dampak yang luar biasa dalam    diri Zakheus. Ia mampu melihat bahwa harta berlimpah-limpah yang    telah ia cari dan dapatkan dengan susah payah, bahkan dengan    pengorbanan hidup bermasyarakatnya selama ini ternyata sia-sia.    Zakheus telah menemukan identitas dirinya yang benar yaitu anak    Abraham (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">9) yang merupakan nenek moyangnya, yang dibenarkan oleh    iman kemudian hidup sesuai dengan iman. Zakheus sudah    membuktikan bahwa ia hidup sesuai dengan identitasnya.    Keselamatan yang ia terima sudah membawa perubahan sikap yang    total terhadap kewajiban sosialnya. Dan ini sangat penting    karena jika ia nantinya akan memerintah bersama Kristus maka ia    harus belajar dan melatih sikap Kristen terhadap harta dalam    dunia sekarang ini.

Bagaimana seorang percaya harus bersikap dan bertindak terhadap    harta yang dimilikinya, dipertegas oleh Kristus dalam    perumpamaan tentang uang mina (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">11-27). Setiap orang percaya    haruslah bertanggungjawab untuk menggunakan dan mengembangkan    dengan setia setiap kekayaan, waktu, dan talenta yang sudah    dipercayakan Tuhan kepadanya, karena Tuhan akan meminta    pertanggungjawabannya. Itulah kewajiban yang sesuai dengan    identitasnya.

Renungkan:  Anugerah yang besar itu juga telah memberikan    identitas yang sama kepada Anda  identitas yang juga diberikan    kepada Zakheus. Berarti ada banyak Zakheus di bumi Indonesia.    Berarti pula akan ada banyak orang yang berhasil dientaskan dari    kemiskinan di bumi Indonesia tercinta.

(0.88) (Luk 22:39) (sh: Semuanya bermula di sini. (Senin, 17 April 2000))
Semuanya bermula di sini.

Setelah perjamuan malam selesai, Yesus menuju Bukit Zaitun, tempat yang biasa Ia kunjungi (21:37-    38). Yudas, sang pengkhianat mengenal benar tempat itu. Terlihat    di sini bahwa Yesus tidak berniat melarikan diri. Jika Kerajaan    Allah segera didirikan, maka peperangan dengan penguasa    kegelapan harus dilakukan. Tiba di sana Yesus memerintahkan para    murid untuk berdoa agar tidak jatuh dalam pencobaan; karena    Iblis telah menyusun seluruh kekuatannya dan bergabung dengan    manusia berdosa untuk menentang terwujudnya kehendak Allah.    Pencobaan itu ingin menghindari peperangan, ingin menyerah,    ingin melarikan diri, dan tidak mau melakukan kehendak-Nya.

Setelah itu Yesus menjauhkan diri dari murid-murid-Nya. Apa    yang dilakukan Yesus menunjukkan dengan gamblang, pusat    peperangan ketika  masa depan seluruh ciptaan dipertaruhkan. Ini    suasana yang sangat genting. Hasil dari peperangan itu    tergantung penuh pada diri-Nya. Jika Ia gagal maka seluruh    ciptaan akan terhilang selamanya; jika Ia berhasil, kemenangan    mutlak akan dipetik. Kemudian Dia berlutut. Inilah pemandangan    yang indah dan kemenangan besar. Ia berlutut di Bukit Zaitun.    Beberapa hari yang lalu Dia datang ke bukit yang sama, dan Ia    dielu-elukan sebagai Raja (lih. Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">19:35-38) Sesampainya di    Yerusalaem Ia mendapati bahwa Yerusalem sudah berada di tangan    para pemberontak Allah, Bait Allah sudah dipenuhi dengan    perampok. Bagaimana mereka dapat diselamatkan dari murka Allah    dan dipulihkan kembali kepada ketaatan dan penyembahan kepada    Allah yang benar?

Upacara keagamaan tidak mampu mengubah seorang pemberontak    menjadi kudus. Jika Yerusalem dan seluruh dunia dibawa kembali    kepada Allah, semuanya bermula di Bukit Zaitun. Sang Mesias    harus menegakkan kehendak Allah di bumi dengan jalan mentaatinya    terlebih dahulu. Kristus mentaati kehendak Allah  meminum cawan    itu meskipun pahit. Ketika ditangkap, Yesus menghadapinya tanpa    pedang. Ia paham, yang dihadapi bukanlah kekuatan fisik.

Renungkan: Masalah kejahatan di dunia tidak dapat diatasi    dengan taktik politik dan konflik senjata, namun hanya dengan    ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa. Semuanya bermula di Getsemani    dan harus menyebar ke seluruh pelosok dunia. Di mana Kristen    berada di situ kehendak Allah harus ditegakkan dan    diwujudnyatakan.

(0.88) (Luk 24:28) (sh: Kebenaran yang disingkapkan. (Selasa, 25 April 2000))
Kebenaran yang disingkapkan.

Apa yang ditegaskan oleh "Yesus yang tidak mereka kenali" kepada kedua orang murid itu adalah    mengenai Mesias dan berita tentang kebangkitan-Nya. Namun    pertanyaan kedua murid itu adalah jika Yesus benar-benar bangkit    bagaimana mereka dapat mengenali dan yakin bahwa itu adalah    Yesus, jika mereka tidak melihat? Atau dengan pertanyaan lain    bagaimana Yesus meyakinkan mereka bahwa Ia adalah Yesus? Yesus    tidak menyatakan "Akulah Yesus" dengan kata-kata, namun dengan    gerakan yang begitu khusus dan identik dengan diri-Nya.

Ketika Ia duduk makan, mengambil roti, mengucapkan berkat,    memecah-mecahkannya, dan memberikan kepada mereka, maka    terbukalah mata kedua murid itu (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">30-31). Mereka mengenali Yesus    bukan dengan melihat tanda paku di pergelangan tangan, namun    dengan melihat cara Ia memecahkan roti. Apa yang Yesus lakukan    di hadapan mereka berdua serupa dengan dua peristiwa besar yang    pernah Ia lakukan dahulu. Pertama ketika Ia memberi makan 5000    orang (lih. Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">9:16). Kedua ketika perjamuan malam berlangsung    (Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22:14-23). Kemungkinan besar Kleopas dan temannya bukan saksi    mata atas dua peristiwa itu. Namun mereka pasti sudah mendengar    peristiwa itu dan percakapan Yesus setelahnya. Khususnya tentang    pemberitaan bahwa Kristus mempersembahkan tubuh dan darah-Nya    untuk menjadi tebusan bagi banyak orang.

Semua berita itu nampaknya tidak masuk akal bagi mereka, bahkan    setelah kematian Yesus sekalipun. Baru ketika Yesus    mengungkapkan bahwa Perjanjian Lama kaya akan nubuat, upacara    keagamaan, dan lambang-lambang yang sebenarnya menunjuk kepada    pengorbanan Mesias sebagai persembahan yang hidup, maka gerakan    yang dilakukan Yesus membuat mata mereka terbuka dan mereka    mengenali-Nya. Mereka segera kembali ke Yerusalem, bukan untuk    berharap agar Yesus membuktikan bahwa Dialah Raja dan akan    menyelamatkan Israel. Sekarang mereka ke Yerusalem karena mereka    sudah tahu bahwa Yesus adalah Raja dan penebusan yang Ia    kerjakan jauh melebihi kemerdekaan bangsa Israel yang mereka    dulu idam-idamkan.

Renungkan: Iman dan pengharapan mereka sudah tertancap pada    fondasi yang kuat yakni pengenalan akan Kristus yang bangkit.    Bagaimana Anda meyakini bahwa Yesus adalah Juruselamat dunia?

(0.87) (Luk 2:39) (sh: Bertumbuh dalam segala aspek (Kamis, 1 Januari 2004))
Bertumbuh dalam segala aspek

Tahun baru lagi! Usia dunia bertambah satu tahun lagi. Biasanya pertambahan usia erat kaitannya dengan pertumbuhan. Jika demikian, apa yang bertumbuh pada diri Anda sepanjang tahun yang lalu? Bertumbuh adalah hal yang wajar terjadi pada semua makhluk hidup. Bila sudah tidak ada pertumbuhan berarti mati. Mungkin Anda tidak lagi bertumbuh secara fisik. Mungkin Anda juga berhasil menstabilkan berat badan dan proporsi bentuk tubuh dengan diet. Namun ada hal-hal lain yang harus terus bertumbuh, tidak boleh berhenti. Pikiran kita harus selalu diisi oleh dan mengolah data-data eksternal agar hidup kita informatif. Hati kita memerlukan siraman kasih dan perasaan-perasaan lain yang menunjang serta menyegarkan mental kita.

Yesus yang masih remaja secara fisik mengalami pertumbuhan (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">40). Seiring dengan pertumbuhan fisik-Nya, sebagai manusia Yesus juga mengalami pertumbuhan intelektual dan mental (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">40). Hal itu ditunjukkan lewat kemampuan-Nya berdialog dengan para alim ulama di bait Allah. Semua orang heran dengan kecerdasan-Nya (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">46-47). Namun, hal yang lebih utama yang ditonjolkan Lukas adalah pertumbuhan kerohanian-Nya yang dikatakan bahwa Ia semakin dikasihi Allah, dan juga dikasihi manusia (ayat Dengan+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">52). Artinya, secara relasi sosial pun Yesus bertumbuh.

Diusia-Nya yang masih remaja, seperti kebanyakan remaja lainnya, Yesus bertumbuh pada segala aspek kehidupan-Nya. Karena itu sudah seharusnya kita, pengikut-pengikut-Nya, meneladani Dia dalam hal bertumbuh. Setiap aspek dalam kehidupan kita pun harus diperhatikan dan diberi kesempatan untuk bertumbuh, sehingga kita seperti Yesus yang “semakin bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan oleh manusia.”

Renungkan: Anak-anak Tuhan harus bertumbuh dalam segala aspek supaya hidupnya semakin menyukakan hati Allah dan semakin menjadi berkat bagi sesama.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA