Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1621 - 1640 dari 3453 ayat untuk hebrew:Umat (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20226043243243) (Yer 29:12) (full: KAMU BERSERU ... AKU AKAN MENDENGARKAN. )

Nas : Yer 29:12-13

Saat yang tepat sering kali tercakup dalam penggenapan janji-janji Allah (bd. acuan Paulus kepada "setelah genap waktunya" dalam Gal 4:4). Allah menggenapi Firman dan janji-janji-Nya baik dalam hubungan dengan kegenapan rencana penebusan-Nya (bd. ayat Yer 29:10) maupun sebagai tanggapan terhadap doa sungguh-sungguh umat-Nya yang setia (bd. Am 5:4-6;

lihat cat. --> Dan 9:2;

lihat cat. --> Dan 9:5).

[atau ref. Dan 9:2,5]

Yeremia bernubuat bahwa pada akhir penawanan tujuh puluh tahun, suatu kegenapan waktu yang baru akan terjadi; pada saat itu Allah akan bergerak di tengah kaum sisa yang kudus sehingga mereka akan mencari Dia di dalam doa dengan segenap hati. Lalu, Tuhan akan mendengarkan, menjawab dari sorga, dan menggenapi janji-janji-Nya untuk memulihkan mereka (ayat Yer 29:13-14). Perhatikan dua prinsip:

  1. (1) ketika Allah ingin melakukan hal-hal besar bagi umat-Nya, Ia menggerakkan mereka untuk berdoa secara sungguh-sungguh; dan
  2. (2) saat Allah menjawab doa-doa mereka sering kali terkait dengan rencana Allah bagi umat-Nya secara keseluruhan.
(0.20226043243243) (Kis 3:22) (full: SEORANG NABI. )

Nas : Kis 3:22

Nubuat Musa dalam Ul 18:18-19 bahwa "Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu sama seperti aku" menjadi nubuat tentang Yesus Kristus. Dalam hal apakah Yesus sama dengan Musa?

  1. 1) Musa diurapi oleh Roh Kudus (Bil 11:17); Roh Tuhan ada pada Yesus untuk menyampaikan kabar baik (Luk 4:18-19).
  2. 2) Allah memakai Musa untuk meresmikan perjanjian lama; sedangkan Yesus meresmikan perjanjian baru.
  3. 3) Musa menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir ke Gunung Sinai dan menetapkan hubungan perjanjian dengan Allah; Kristus menebus umat-Nya dari dosa dan belenggu Iblis dan menetapkan hubungan baru yang hidup dengan Allah agar melaluinya umat-Nya dapat masuk hadirat Allah.
  4. 4) Musa dalam peraturan PL menunjuk kepada persembahan seekor anak domba untuk mengadakan penebusan; Kristus sendiri menjadi Anak Domba Allah untuk memberikan keselamatan kepada semua orang yang menerima-Nya.
  5. 5) Musa dengan setia menunjuk kepada hukum Taurat serta kewajiban umat Allah untuk menaatinya supaya menerima berkat-berkat Allah; Kristus menunjuk kepada diri-Nya sendiri dan Roh Kudus sebagai cara Allah untuk menggenapi kehendak-Nya serta menerima berkat-Nya dan hidup kekal.
(0.20226043243243) (Ibr 12:14) (full: BERUSAHALAH ... KEJARLAH KEKUDUSAN. )

Nas : Ibr 12:14

Menjadi kudus berarti terpisah dari dosa dan dikhususkan bagi Allah; itu berarti hidup dekat kepada Allah, menjadi seperti Dia, dan mencari kehadiran, kebenaran, dan persekutuan-Nya dengan sepenuh hati. Kekudusan merupakan prioritas utama Allah bagi para pengikut-Nya (Ef 4:21-24).

  1. 1) Kekudusan merupakan maksud Allah bagi umat-Nya ketika Ia merencanakan keselamatan mereka di dalam Kristus (Ef 1:4).
  2. 2) Kekudusan adalah maksud Kristus bagi umat-Nya ketika Ia datang ke bumi ini (Mat 1:21; 1Kor 1:2,30).
  3. 3) Kekudusan merupakan maksud Kristus bagi umat-Nya ketika Ia menyerahkan diri-Nya di salib untuk mereka (Ef 5:25-27).
  4. 4) Kekudusan merupakan maksud Allah ketika menjadikan kita ciptaan baru dan memberikan Roh Kudus kepada kita (Rom 8:2-15; Gal 5:16-25; Ef 2:10).
  5. 5) Tanpa kekudusan tidak seorang pun dapat berguna bagi Allah (2Tim 2:20-21).
  6. 6) Tanpa kekudusan tak mungkin kita dekat dengan atau bersekutu dengan Allah (Mazm 15:1-2).
  7. 7) Tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Allah (ayat Ibr 12:14; Mat 5:8;

    lihat art. PENGUDUSAN).

(0.20226043243243) (Ul 32:1) (jerusalem) Nyanyian ini sangat tinggi mutu puetisnya. Ia meluhurkan Allah Israel yang maha kuasa, satu-satunya Allah sejati. Kata pembukaan, Ula 32:1-2, memakai gaya bahasa kesusasteraan hikmat, lalu nyanyian ini memasyhurkan karya Allah yang besar, Ula 32:3-7, dan caranya Ia memelihara Israel, Ula 32:8-14. Dengan kebaikan hati Allah itu diperlawankan kedurhakaan umat, Ula 32:15-18, yang dihukum semestinya, Ula 32:19-25. Akan tetapi Allah tidak menyerahkan umatNya ke dalam genggaman musuh, Ula 32:26-35. Sebaliknya, Ia turun tangan demi umatNya, Ula 32:36-42. Ula 32:43 berupa puji-pujian penutup. Nyanyian ini aslinya beredar terlepas dan kemudian barulah dimasukkan ke dalam kitab Ulangan. Sangat sukar menentukan waktunya nyanyian itu diciptakan. Ada ciri sastera kuno padanya, sehingga orang menduga bahwa usia lagu itu tua sekali. Kalau demikian maka penindas (Israel yang disinggung ialah orang Filistin (abad ke-11 seb. Mas). Tetapi kesamaan nyanyian ini dengan beberapa mazmur dan para nabi, khususnya dengan Deutero-yesaya dan Yeremia, menyarankan bahwa lagu itu diciptakan di zaman agak belakangan. Kalau demikian maka penindas yang disebut mesti orang Babel (abad ke-6 seb Mas).
(0.20226043243243) (Mzm 9:1) (jerusalem: Allah, Pelindung orang-orang saleh) Mula-mula Maz 9 dan Maz 10 hanya satu nyanyian saja (dan begitu tetap halnya dalam terjemahan Yunani dan Latin dan beberapa naskah Ibrani). Kesatuan aseli itu terasa juga dalam kenyataan bahwa Maz 9:1-10:18 tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Ams 31:10+, sehingga tiap-tiap ayat mulai dengan huruf abjad yang berikut. Hanya huruf Daled, He, Mem, Samekh dan Tsade tidak ada, hal mana memperlihatkan berapa rusaknya naskah Ibrani. Jalan pikiran dalam mazmur itu tidak berturut-turut tetapi pikiran yang berbeda-beda dideretkan saja. Pencipta mazmur ini adalah juru bicara "orang yang rendah hati", "kaum miskin", bdk Zef 2:3+, yaitu umat Allah yang tertindas dan dianiaya. Dalam sebuah kidung, Maz 9, digambarkan dan dalam sebuah doa, Maz 10 diminta penghakiman Allah yang kiranya menimpa kaum fasik, para penindas umat Allah, baik kaum kafir maupun orang sebangsa. Memang Allah, Raja dunia semesta, Maz 9:8-9; 10:16, tidak membiarkan satupun kejahatan lolos dari hukuman dan membela orang tertindas, kaum miskin.
(0.20226043243243) (Mzm 60:1) (jerusalem: Doa memohon kemenangan) Latar belakang historis ratapan nasional ini ialah: Umat Israel dikalahkan musuh dan sekarang dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Hanya sukar dikatakan kejadian historis manakah yang tersinggung dalam mazmur ini. Dalam hal latar belakang historisnya Maz 60 berdekatan dengan Maz 44 dan Maz 80. Mula-mula pesajak melukiskan bagaimana umat Allah dikalahkan. Kekalahan itu dibandingkan dengan gempa bumi yang merusak segala sesuatunya, Maz 60:3-7. Kemudian ratapan umat itu ditanggapi (oleh seorang imam atau nabi dalam ibadat?) dengan mengingatkan janji Allah dahulu yang memberikan dasar kepada pengharapan untuk masa mendatang yang akan memulihkan persatuan bangsa dan kejayaan zaman raja Daud, Maz 60:8-10. Bagian ini mengingatkan nabi Obaja dan Yes 11:13-14. akhirnya raja tampil untuk memohon pertolongan Allah dalam mengalahkan musuh, Maz 60:9-12. Maz 60:7-12 adalah sama dengan Maz 108:6-13.
(0.20226043243243) (Mzm 102:1) (jerusalem: Doa minta tolong dan doa untuk Sion) Dalam kidung ini terkumpul dua ratapan atau permohonan. Ada sebuah ratapan perorangan, Maz 102:2-12 dan Maz 102:24-28; bdk Maz 69, dan ada sebuah ratapan umat, Maz 102:13-23 dan Maz 102:28. Ratapan pertama adalah doa seseorang yang sakit, Maz 102:4-6, dan diperolok oleh musuh-musuhnya, Maz 102:9; seorang diri ia mengeluh di hadapan Tuhan, bdk judul, Maz 102:1,7-8. Ia merasa dirinya tertimpa murka Allah, Maz 102:10-11, dan hampir mati kesedihan, Maz 102:12,24-25. Namun penderita tetap percaya pada Tuhan yang kekal dan Pencipta alam semesta, Maz 102:26-28. ratapan umat mengandaikan Yerusalem sudah musnah, sebab pemulihannya dimohon. Kalau demikian maka Tuhan akan disegani bangsa-bangsa lain oleh karena tindakanNya itu. Kedua doa tsb yang aselinya tersendiri, kemudian dipersatukan oleh karena orang sengsara yang disebut dalam judul disamakan dengan umat yang sengsara.
(0.20226043243243) (Mzm 105:1) (jerusalem: Puji-pujian atas segala perbuatan Allah di masa lampau) Sajak ini berupa renungan atas sejarah umat Israel, serupa dengan Maz 78. Hanya bukan kedurhakaan Israel ditonjolkan, melainkan tindakan ajaib Tuhan demi untuk umatNya. Dalam 1Ta 16:8-22, dikutiplah Maz 105:1-7. Sesudah kata pendahuluan yang panjang, Maz 105:1-7, pemazmur mengemukakan pokok pemikirannya, yaitu kesetiaan Tuhan pada perjanjianNya, Maz 105:8-11. Lalu berturut-turut direnungkan: zaman para bapa bangsa, Maz 105:12-15, riwayat Yusuf, Maz 105:16-23 dan Musa, Maz 105:24-27, hukuman yang dijatuhkan pada bangsa Mesir, Maz 105:18-36, keluaran Israel dari negeri Mesir dan perjalanannya di padang gurun, Maz 105:37-43, waktu masuk ke negeri yang dijanjikan dahulu, Maz 105:44. Sejarah yang membuktikan kesetiaan Tuhan mengajak umat supaya juga setia, Maz 105:45.
(0.20226043243243) (Mzm 107:1) (jerusalem: Nyanyian syukur dari orang-orang yang ditebus TUHAN) Mazmur ini adalah semacam "doa umat" berupa ucapan syukur atas anugerah yang sudah diterimakan Tuhan. Sajak ini terpengaruh terutama oleh bagian kedua kitab Yesaya dan sastera kebijaksanaan. Umat yang sudah kembali dari pembuangan (dan perantauan) diajak untuk bersyukur, Maz 107:1-3, karena Keluaran dahulu, Maz 107:4-9, dan Keluaran kedua, yakni kembalinya dari pembuangan, Maz 107:10-16; lalu syukur diucapkan atas pertolongan yang diberikan Tuhan kepada mereka yang menderita, Maz 107:17-22, bagi orang yang selamat dari bahaya laut, Maz 107:23-32. Bagian penutup, Maz 107:33-43, adalah semacam renungan yang digemari para bijak tentang nasib kehidupan yang dibalikkan Tuhan. Maz 107:6-9,13-16,19-22,28-32, berupa refren yang hanya dalam larik penghabisan berbeda. Sementara ahli berpendapat bahwa seluruh mazmur ini mengenai kembalinya umat dari pembuangan. Semua yang lain diartikan sebagai kiasan.
(0.20226043243243) (Yes 7:8) (jerusalem) Maksud kedua ayat ini sukar ditangkap. Sementara ahli berpendapat bahwa Yes 7:8 sebaik-baiknya ditempatkan sesudah Yes 7:9 dengan memperbaiki 65 tahun menjadi 5 atau 6 tahun (kota Samaria memang direbut pada th 722 seb Mas). Seperti tersedia sekarang kedua ayat ini sembunyi-sembunyi membandingkan negeri Yehuda serta ibu kotanya dengan musuh-musuhnya. Kepala negeri Yehuda yang sebenarnya ialah Tuhan, dan musuh-musuh memang tidak mempunyai keistimewaan semacam itu. Selebihnya nabi memberitahukan bahwa kerajaan Israel akan hilang lenyap, asal saja ada kepercayaan di pihak Ahas. Adapun kepercayaan menurut pandangan para nabi bukannya hanya keyakinan bahwa Tuhan ada dan esa. Kepercayaan itu mencakup bahwa orang mengandalkan Tuhan berdasarkan dipilihnya umat. Tuhan telah memilih bangsa Israel lalu menjadi Allahnya, Ula 7:6+. hanya Tuhan sajalah yang mampu menyelamatkan umatNya. Kepercayaan mutlak pada Tuhan itu menjamin keselamatan, Yes 28:16, tetapi tidak mengizinkan umat minta tolong pada sesuatu yang lain, entah manusia entah dewa-dewa asing, bdk Yes 30:15; Yer 17:5; Maz 52:9.
(0.20226043243243) (Hos 2:2) (jerusalem) Tuhan sendiri angkat bicara dan memakai bahasa kasih yang ditertawakan. Namun demikian Allah tidak mengganti kasihNya dengan kebencian. Dengan serangkaian tindakan penghukuman Tuhan berusaha mengembalikan umat Israel kepada kesetiaan. Dalam hal itu Ia berhasil, lalu menguji kesetiaan Israel sekali lagi dan akhirnya Tuhan kembali menjadikan Israel isteriNya dengan kasih seperti semula dan melimpahkan berkatNya.
(0.20226043243243) (Hab 1:12) (jerusalem) Keluhan kedua ini melanjutkan yang pertama, Hab 1:2-4: Oleh karena kejayaan orang Kasdim akhirnya disebabkan Tuhan sendiri, Hab 1:5-6, maka Tuhanlah yang perlu diminta keteranganNya. Bagaimana mungkin Dia yang adil dan kudus, penegak tata hukum, memperlakukan bangsa-bangsa lain dan umat terpilih dengan cara demikian, Hab 1:14? Adakah Tuhan membiarkan orang fasik menindas orang benar, Hab 1:13; bdk Hab 1:14 dan Hab 11:15-17?
(0.20226043243243) (Kis 7:2) (jerusalem: Jawab Stefanus) Wejangan Stefanus mulai dengan meringkaskan kisah Abraham dan Yusuf, Kis 7:2-16; kemudian menyajikan dengan panjang lebar kisah Musa, Kis 7:17-43 (bdk tuduhan yang dilontarkan terhadap Stefanus, Kis 6:11). Stefanus memperlawankan tugas penyelamatan yang dipercayakan Allah kepada Musa dengan sikap umat Israel: menolak, enggan taat, tidak setia. Pokok-pokok ini adalah tradisionil (bdk Ulangan), tetapi di sini disodorkan sehubungan dengan peristiwa yang melahirkan agama Kristen: bicara tentang Musa, Stefanus berpikiran kepada Kristus, yang dilambangkan oleh Musa; sikap umat Israel terhadap Musa masih sikap orang-orang Yahudi terhadap Kristus. Dalam meringkaskan sejarah Israel Stefanus menekankan apa yang bertentangan dengan pendapat bahwa Israel, umat Allah, terikat pada negeri tertentu, Kis 7:2-6 dengan apa yang meremehkan persembahan korban, Kis 7:39-43, dan dengan pembangunan Bait Allah jasmani, Kis 7:44-50: bdk tuduhan yang dilontarkan dalam Kis 6:13. Nampaklah dalam wejangan Stefanus semangat dan pendirian orang-orang Yahudi di perantauan yang berkebudayaan Yunani. Wejangan Stefanus berakhir dengan serangan pedas, Kis 7:51-53, sebagaimana lazim dalam pewartaan Kristen purba, bdk Kis 2:23+
(0.20226043243243) (1Ptr 2:4) (jerusalem) Bagian ini berlatar belakang Kel 19. Umat Allah yang kudus dahulu berdiri sekeliling gunung Sinai, tetapi tidak boleh mendekatinya. Sebaliknya, umat Allah yang baru berdiri sekeliling Bukit Batu yang lain. Batu yang dapat didekati, 1Pe 2:4. Korban-korban yang meneguhkan perjanjian yang lama. (Kel 24:5-8) diganti dengan korban-korban rohani umat Kristen, 1Pe 2:5. Selebihnya kiasan "pertumbuhan" diganti dengan kiasan "bangunan", Yesus sendiri, Mat 21:42 dsj, membandingkan diriNya dengan batu yang dibuang, Maz 118:22, lalu dipilih oleh Allah, Yes 28:16. Orang-orang Kristen, batu-batu hidup, 1Pe 2:5, sama seperti Kristus, 1Pe 2:4, dibangun menjadi kediaman rohani, 1Ko 3:16-17; 2Ko 6:16; Efe 2:20-22. Di situ mereka menyampaikan kepada Allah suatu ibadat rohani yang layak bagiNya, Yoh 2:21+; Rom 1:9+; Ibr 7:27+.
(0.20226043243243) (Kel 20:18) (sh: Kemahabesaran Allah. (Selasa, 5 Agustus 1997))
Kemahabesaran Allah.

Kemahabesaran Allah.
Panggilan dan pemilihan Allah atas Israel tidak menghapuskan batas antara Allah dan umat-Nya. Allah tetap mahabesar. Kemahabesaran-Nya ini dinyatakan-Nya di hadapan mereka melalui guruh yang mengguntur, kilat sabung-menyabung, dan gunung berasap. Mereka tidak sanggup melihat dengan mata kepala sendiri apa yang sedang terjadi. Allah tetap Allah dalam kemahabesaran-Nya. Umat Tuhan hanya patut menyembah dan mensyukuri panggilan dan pemilihan Allah. Demikian pun Kristus yang dekat dengan kita dan mendekatkan kita pada Allah, adalah Tuhan yang harus disembah dan ditaati.

Keunikan hamba Allah. Musa dipakai Allah untuk menyampaikan firman Allah kepada umat Israel. Musa tahan masuk ke dalam kekelaman Allah. Allah yang memanggilnya yang membuatnya tahan. Keunikan Musa ini ada batasnya, di akhir hidupnya Musa gagal menaati Allah. Ini mengingatkan kita pada keunikan Kristus. Musa diizinkan masuk dalam kekelaman Allah, Kristus yang adalah perantara manusia, adalah Allah sumber kekelaman itu. Kristus mengenal siapa Allah karena Diri-Nya Allah. Ia adalah Perantara kita satu-satunya tanpa cacat, karena hanya Dia yang sempurna. Hanya Dia yang patut kita sembah.

(0.20226043243243) (Kel 26:1) (sh: Kemah bertabir. (Sabtu, 16 Agustus 1997))
Kemah bertabir.

Kemah bertabir.
Semua hal dalam bentuk dan bahan kemah sembahyang itu mengandung makna rohani yang indah bagi umat Tuhan. Salah satu yang sangat penting ialah tabir yang memisahkan ruang maha kudus dari ruang kudus. Allah yang Maha Kudus, karena kebesaran kasih-Nya sedia diam di antara umat-Nya. Meskipun berulang kali mereka berdosa, mengecewakan bahkan berontak melawan Dia. Itu sebabnya Ia ingin menegaskan bahwa kekudusan-Nya tidak dapat dicemari oleh dosa. Umat-Nya tidak dapat menghampiri Dia dengan sembarangan. Ada tabir pemisah. Hanya sekali dalam setahun, Imam Besar boleh memasuki ruang maha kudus itu (Lih.: Ibr. 6:12; 9:6-8).

Tabir terkoyak. Ketika Kristus mati, tabir Bait Allah terkoyak dari atas ke bawah (Mat. 27:51). Jelas sekali itu melambangkan bahwa kematian Yesus telah menjadi jalan satu-satunya untuk menghampiri Allah yang Maha Kudus. Tubuh-Nya terkoyak sampai mati, itulah harga yang memungkinkan terkoyaknya tabir pemisah tersebut. Kita kini hidup dalam hadirat-Nya senantiasa, selalu beroleh hak duduk dalam pangkuan-Nya di surga (Ef. 2:6).

Renungkan: Jangan membuat tabir perintang sendiri bila Allah telah mencabikkan tabir itu dalam korban Kristus.

(0.20226043243243) (Kel 38:21) (sh: Ibadah itu mahal biayanya. (Jumat, 26 September 1997))
Ibadah itu mahal biayanya.

Ibadah itu mahal biayanya.
Dalam teks ini jelas bahwa biaya yang dihabiskan untuk membangun kemah suci itu sangat besar. Begitu banyak kekayaan, barang berharga, potensi umat, yang dipakai untuk membangun kemah tersebut. Sebenarnya bila yang dihitung bukan saja harta tetapi keterlibatan dan kesungguhan seluruh umat yang membangun kemah itu, maka biaya kualitatif dari ibadah itu sesungguhnya teramat tinggi. Tetapi biaya itu masih tidak ada artinya dibandingkan kerelaan Allah membuka kesempatan bagi umat-Nya untuk menjadi sekutu-Nya.

Ibadah itu indah. Semua dana dan benda-benda berharga itu dipakai untuk membangun sebuah kemah suci yang indah dan artistik. Dalam ibadah yang layak selalu terkandung aspek seni dan artistik. Allah layak menerima ibadah yang indah itu, sebab Ia pun mulia dan kudus. Betapa pun terbatasnya kemampuan manusia, Allah berkenan menerima ungkapan ibadah yang indah itu, asal keluar dari hati yang tulus.

Renungkan: Bila menghadap pejabat manusia saja kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya, apalagi bila kita menyembah Allah.

Doa: Tolong kami beribadah dengan persiapan hati dan hidup yang layak di hadapan-Mu.

(0.20226043243243) (Bil 9:1) (sh: Hukumnya wajib (Sabtu, 16 Oktober 1999))
Hukumnya wajib

Hukumnya wajib. Perayaan Paskah ditetapkan Allah bagi umat Israel. Peristiwa itu sangat dahsyat dan bersejarah. Oleh karena itu, Allah menuntut semua umat Israel di mana saja merayakannya dan dalam waktu yang tepat dan sama. Jika Allah mewajibkan Israel yang "hanya" dibebaskan dari perbudakan Mesir, apa yang seharusnya Allah wajibkan dan tuntut dari kita yang "telah" dibebaskan dari dosa dan maut? Ada perintah yang Yesus khusus berikan untuk mengenang kematian-Nya yaitu Perjamuan Kudus. Bagaimana sikap kita seharusnya ketika turut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus?

Paskah menembus batas-batas. Paskah yang ditetapkan Allah berbeda dengan perayaan- perayaan lainnya. Paskah ini menyerukan persatuan manusia yang menembus batas tempat, keadaan, dan bangsa. Di mana pun umat Israel berada, mereka harus merayakan Paskah yang sama dalam waktu yang sama. Tidak hanya itu, orang yang tidak pantas -- najis karena mayat -- pun diterima untuk merayakan Paskah bersama. Bahkan orang asing pun dipersatukan untuk merayakan Paskah. Paskah Perjanjian Baru harus menyerukan pesan yang sama dengan gaung yang lebih hebat. Gaungkanlah ke segenap penjuru dunia

(0.20226043243243) (Bil 21:1) (sh: Tujuan Allah (Jumat, 5 November 1999))
Tujuan Allah

Tujuan Allah. Betapa sukar maju dalam Tuhan. Untuk sesaat Israel berhasil mengalami kemajuan ketika doa dan tekad mereka menumpas bangsa Arad dikabulkan Tuhan. Namun perjalanan panjang yang meletihkan dan membosankan itu kembali membangkitkan keluh-kesah mereka. Konsekuensi bagi semua orang yang menentang kehendak Allah adalah hukuman. Kini ular berbisa dikirim Tuhan untuk menghukum mereka. Penumpasan sampai binasa melambangkan murka Tuhan atas bangsa yang tak bermoral dan tak tahu berterimakasih. Allah adalah Allah atas sejarah, membenci dosa, dan tetap menyatakan kekudusan-Nya.

Allah tidak hanya menghukum. Dosa akibat ketidaktaatan dan ketidakpercayaan umat Israel kepada Allah harus dibayar dengan harga mahal: kematian. Jalan keluar dari dosa hanya satu yaitu bertobat, berbalik dari dosa, dan percaya kepada Allah. Pertobatan mereka diterima Tuhan hanya ketika mereka memandang ular tembaga, tanpa mengusir ular-ular lain. Allah tidak main-main, tetapi bertindak tegas menghukum umat yang memberontak.

Renungkan: Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan oleh umat pilihan-Nya, apalagi disertai dengan sikap meremehkan dan tidak menyembah-Nya.

(0.20226043243243) (Bil 29:1) (sh: Peringatan hari-hari raya (Kamis, 18 November 1999))
Peringatan hari-hari raya

Peringatan hari-hari raya. Dalam rangkaian ibadah dan perayaan Israel, salah satu perayaan disebut hari raya peniupan serunai (terompet). Hari itu jatuh pada tanggal 1 bulan ketujuh (1). Pada hari itu, Israel membakar korban bakaran dan sajian. Perayaan itu merupakan persiapan umat memasuki hari raya pendamaian, dengan berpuasa sebagai tanda merendahkan diri di hadapan Tuhan. Berikutnya, merayakan hari raya pondok daun. Dalam setiap perayaan itu ada berbagai sistem/aturan upacara yang harus ditaati; agar umat memahami dengan lebih baik dalam mengkomunikasikan iman, baik di dalam komunitas Ilahi maupun di hadapan manusia seluruhnya.

Makna peringatan hari-hari raya. Kristen sekarang tidak lagi melakukan tradisi peringatan hari-hari raya Israel; namun dalam setiap perayaan hari-hari raya, Kristen tetap mengangkat atau memahami makna ibadah/perayaan Israel sebagai respons terhadap panggilan Allah yang diperingati dengan suasana penuh sukacita. Peringatan hari-hari raya Kristen yang dirayakan kini perlu dihayati dengan sungguh-sungguh dan bukan sekadar rutinitas.

Renungkan: Luapan sukacita umat dalam meresponi panggilan Allah seharusnya tidak hanya nyata dalam perayaan hari raya, tetapi dalam seluruh aktivitas dan karya kita.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA