Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 2984 ayat untuk sudah kami tuliskan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.26) (Mat 6:7) (ende: Dengan banjak perkataan)

Doa jang terlebih kuat ialah tjetusan hati jang pendek sekali tetapi hangat seperti misalnja doa-doa dalam "Bapa kami".

(0.26) (Yoh 20:2) (ende: Kami)

Maria Magdalena bukan sendirian. Lih. Mat 28:1; Mar 16:1 dan Luk 23:55-24:1.

(0.26) (Yoh 21:24) (ende: Kami tahu)

Kata penutup ini tentu ditambah oleh murid-murid Joanes atau pemuka-pemuka geredja Efesus, jang turut mengurus penjebaran karangan Indjil ini.

(0.26) (2Kor 4:6) (ende: Bersinar dalam hati kami)

Paulus barangkali ingat akan peristiwa bertobatnja. Tetapi apa jang dikatakannja adalah benar tentang tiap-tiap pengikut Kristus.

(0.26) (Ibr 11:3) (ende: Dalam kepertjajaan)

Kami tetap menterdjemahkan dengan ungkapan itu, meskipun kadang-kadang terdjemahan sebagai "berkat kepertjajaan" atau "berpokok pada kepertjajaan" dan lain-lain agak lebih tepat.

(0.26) (1Raj 2:22) (endetn)

Dua kali ditinggalkan "dan bagi". Tertulis: "(minta baginja dan bagi imam Ebjatar dan bagi Joab". Kami menuruti terdjemahan2 kuno.

(0.26) (Yes 44:7) (endetn: siapa gerangan ... dst.)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "semendjak Aku mengalaskan bangsa abadi; dan apa jang harus sampai". "kami", diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "mereka".

(0.26) (Ezr 10:14) (jerusalem: Biarlah pemimpin-pemimpin kami bertindak) Diusulkan supaya sebuah panitia terbentuk yang dipilih antara orang-orang terkemuka. Panitia itu harus mengadakan pemeriksaan.
(0.26) (Ayb 22:17) (jerusalem: Yang Mahakuasa) Bdk Ayu 5:17+
(0.26) (Mzm 12:4) (jerusalem: Dengan lidah kami...) Maksud pernyataan itu kurang jelas. Mungkin orang curang itu menganggap kefasikan segala sesuatu sehingga dapat bertindak sekehendak hati.
(0.26) (Mzm 20:9) (jerusalem: kemenangan) Kata Ibrani yang sama berarti baik kemenangan maupun (biasanya) keselamatan
(0.26) (Yes 20:6) (jerusalem: Bagaimana mungkin kami terluput) Yang berbicara di sini ialah orang Filistin atau orang Israel. dua-duanya selalu tergoda menggabungkan diri dengan Mesir dalam suatu persekutuan melawan Asyur.
(0.26) (Yes 64:7) (jerusalem: menyembunyikan wajahMu) Bdk Maz 13:2+
(0.26) (Yeh 20:29) (jerusalem: Tempat Tinggi) Ibraninya: Bama. Nama itu disindir dalam ungkapan Ibrani: Tempat tinggi (hab-hamah) apa itu yang kami naiki (hab-ba'im).
(0.26) (Kis 5:32) (jerusalem: kami dan Roh Kudus) Bdk Mat 10:20 dsj; Yoh 15:26-27; Kis 1:8; Luk 12:12.
(0.26) (Kis 10:41) (jerusalem: bersama-sama dengan Dia) Teks barat menambahkan: dan (kami) bergaul denganNya selama empat puluh hari setelah Ia bangkit dari antara orang mati.
(0.26) (Rm 3:31) (jerusalem: kami meneguhkannya) Hanya tata penyelamatan iman memungkinkan hukum Taurat mencapai maksud tujuannya, ialah kebenaran dan kesucian manusia, bdk Rom 7:7+.
(0.26) (Kel 39:32) (sh: Ibadah dan ketaatan (Minggu, 28 September 1997))
Ibadah dan ketaatan

Akhirnya selesailah kemah suci itu. Umat Tuhan sudah melakukan dengan tepat semua yang Tuhan Allah perintahkan kepada Musa (ayat sudah+kami+tuliskan&tab=notes" ver="">42). Membangun Kemah Suci sesuai yang diperintahkan Tuhan, ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Banyak sekali hal-hal kecil yang tidak bisa dianggap sepele, bahkan yang menuntut keahlian khusus yang tinggi dan langka. Ternyata Kemah Suci itu begitu rumit. Tetapi di situlah kita menemukan gambaran tentang keindahan ibadah, yaitu perjumpaan umat di hadapan Tuhan Allah mereka. Ternyata ibadah tidak bisa dibangun tanpa ketaatan dan ketelitian. Selain gedung gereja perlu dibangun dengan memperhatikan selera seni yang tinggi, lebih lagi hidup jemaat harus dibangun dengan ketaatan dan ketelitian yang tinggi.

Kemapanan. Kemah Suci sudah berdiri dengan segala keindahan dan keagungannya. Tetapi apakah kemah itu lalu menjadi lambang kemapanan yang statis? Selain sifat kemah yang sementara dan selalu siap untuk diusung, dipindahkan, demikian juga banyak perabotannya yang diberi pegangan dan kayu pengusung (ayat sudah+kami+tuliskan&tab=notes" ver="">35,39). Itu adalah lambang dari sifat Allah yang dinamis yang mengakibatkan umat-Nya pun akan selalu hidup dalam suasana ziarah mengiring Dia. Kemah ibadah bukanlah lambang kemapanan, tetapi harus selalu bergerak, selalu berjalan maju. Gereja sebagai sarana pewujudan Kerajaan-Nya di bumi ini, tidak boleh mapan dan statis. Gereja bukan tujuan tetapi sarana dan alat. Lebih lagi gedung gereja!

Renungkan: Ketika tiang awan dan tiang api kehadiran Allah bergerak memimpin, dengan mudah kemah suci itu dicabut, digulung, bergerak mengikuti pimpinan-Nya. Gesit, ringan, cekatan jugakah, program, anggaran, terutama sikap Gereja kita mengiringi Dia?

Doa: Jauhkan kami dari menjadi vested dan statis, ya Bapa. Mampukan kami memelihara sifat misioner dan visioner dalam mengembangkan ciri kegerejaan kami masa kini.

(0.26) (Yoh 20:1) (sh: Tuhan yang diambil orang (Minggu, 4 April 1999))
Tuhan yang diambil orang

Tuhan yang tidak bangkit atau tuhan yang mati adalah tuhan yang diambil orang. Itulah tuhannya Maria Magdalena. Suatu kesimpulan yang sangat mustahil sebenarnya, sebab kubur itu disegel dan dijaga tentara elit Romawi, dan tidak mungkin orang mencuri mayat Yesus sedangkan kain pembungkus tubuh dan kepala jenazah Tuhan Yesus ditinggalkan dalam keadaan tetap utuh seperti semula. Bila Maris Magdalena berkesimpulan seperti itu, adalah wajar sebab ia sangat mencintai Yesus karena ia mendapat terlalu banyak dari Yesus. Tetapi ternyata kasih yang dalam kepada Yesus, tanpa kebangkitan Yesus tidak cukup, atau kasih yang sia-sia. Kasih tanpa kebangkitan adalah kasih yang menuntun orang kepada kecemasan, kegelisahan, dan kepanikan. Kasih yang bisa sampai pada kesimpulan "Tuhan kami diambil orang". Sebaliknya, kasih yang disertai kebangkitan Kristus adalah kasih yang menghadirkan rasa tenang, aman, sebab panjar sudah diberikan, atau asuransi sudah digenggam dalam tangan. Apakah Tuhan kita adalah Tuhan yang bangkit, ataukah Tuhan kita adalah Tuhan yang diambil orang?

Kubur yang kosong. Kekuatan terdahsyat yang tak dapat dipungkiri maupun dielakkan adalah ketika kematian ditaklukkan-Nya. Kubur yang kosong membuktikan bahwa Sang Hidup tak dapat dikalahkan maut, sebaliknya maut dipecundangi-Nya. Kebangkitan Kristus membuktikan kebenaran ucapan-ucapan-Nya tentang diri-Nya dan tentang maksud kematian-Nya yaitu memberikan nyawa-Nya untuk tebusan nyawa kita dari kuasa dosa dan kuasa maut. Fakta kubur kosong, kebangkitan Kristus mampu mengangkat seluruh keberadaan kita hingga hidup yang berat dan serba tak menentu sekarang ini dapat kita jalani dan isi dengan pertolongan kuasa kebangkitan-Nya.

Renungkan: Tak dapat dipungkiri bahwa kita kerap menjadi seperti Maria Magdalena dan Petrus yang merasa hidup seolah hampa, semangat luruh menjadi letih lesu. Tetapi kemenangan Kristus merupakan dasar untuk keselamatan kekal kita.

Doa: Kuasailah hidup kami ya Tuhan yang bangkit, agar kami tidak dikuasai kubur.

(0.25) (Kel 21:1) (sh: Aturan tentang budak Ibrani. (Rabu, 6 Agustus 1997))
Aturan tentang budak Ibrani.

Di balik peraturan ini tersirat pengalaman Israel ketika menjadi budak bangsa Mesir. Mereka tidak boleh memperlakukan budak dari bangsa mereka sendiri seperti dulu mereka diperlakukan oleh bangsa Mesir. Sebaliknya Israel harus bermurah hati. Budak pria dianggap seperti orang magang, yang sesudah enam tahun mengabdi beroleh kemerdekaannya di tahun ketujuh. Kecuali jika ada yang memutuskan dalam hak kemerdekaannya untuk mengabdi seumur hidup karena mengasihi istri dan anak-anaknya. Perlakuan kepada para budak perempuan memang berbeda. Intinya bukan merendahkan perempuan tetapi memikirkan keperluan nafkahnya baik secara jasmani maupun secara batin.

Citra Allah. Umat Allah harus menjadi citra sifat-sifat Allah sendiri. Perlakuan kepada orang bawahan kita merupakan kesempatan emas untuk kita mencitrakan bagaimana Allah sudah memperlakukan kita. Di dalam gereja sendiri pun ada cukup banyak saudara seiman kita yang tingkat sosialnya lebih rendah dari kita. Apakah anugerah yang kita terima dalam Yesus Kristus sudah menyanggupkan kita untuk memandang dan memperlakukan mereka secara terhormat?

Doa: Ampuni kami Tuhan, sering kami menghargai orang lain dengan terlebih dahulu melihat status sosialnya.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA