Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 13217 ayat untuk perempuan yang merdeka (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.05) (2Sam 11:22) (jerusalem: kepadanya) Terjemahan Yunani menambah: Maka geramlah Daud kepada Yoab; lalu berkata kepada suruhan itu: "Mengapa kamu demikian dekat ke tembok kota untuk berperang? Tidak tahukah kamu bahwa orang memanah dari atas tembok? Siapakah yang menewaskan Abimelekh bin Yerubaal? Bukankah seorang perempuan yang menimpakan batu kilangan dari atas tembok sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke tembok itu?"
(0.05) (2Taw 8:11) (jerusalem: karena katanya...) Penjelasan ini tidak terdapat dalam 1Raja-raja. Karena kenajisan yang biasa pada perempuan (haid) maka mereka tidak boleh tinggal di tempat-tempat kudus tertentu. Memang sesudah masa pembuangan orang Yahudi semakin merepotkan diri dengan ketahiran (dan kenajisan). Ini menyebabkan bahwa dalam bait Allah yang dibangun oleh raja Herodes Agung ada pelataran khusus bagi kaum wanita.
(0.05) (Mzm 68:12) (jerusalem: perempuan di rumah) Maksud naskah Ibrani kurang jelas. Secara harafiah dapat diterjemahkan: perhiasan rumah, atau: yang cantik (di) rumah. Mungkin pemazmur berpikir kepada kenangan-kenangan di zaman para Hakim. Kalau demikian maka "yang cantik" itu barangkali Yael, Hak 5:24, atau para isteri pemenang, Hak 5:30; 11:34; 1Sa 18:7.
(0.05) (Mzm 68:13) (jerusalem: Maukah kamu...) Maksud naskah Ibrani tidak jelas
(0.05) (Dan 11:25) (jerusalem: #/TB Dan 11:25-26) menyinggung serangan pertama yang dilontarkan Antiokhus Epifanes melawan Filometor, raja Mesir (putera Kleopatra, kakak perempuan Antiokhus). Tersesat oleh nasehat-nasehat yang kurang tepat Filometor dapat ditangkap oleh Antiokhus. Ia diperlakukan dengan persahabatan semu. Antiokhus merampas negeri Mesir dan waktu kembali dari situ ia mengganas terhadap orang Yahudi, Dan 11:28.
(0.05) (Mi 2:10) (jerusalem: Bangkitlah.... bagimu) Perkataan ini rupanya ditujukan para pemeras kepada perempuan yang diusirnya dari rumah, Mik 2:9
(0.05) (1Kor 7:34) (full: PEREMPUAN YANG TIDAK BERSUAMI. )

Nas : 1Kor 7:34

Alkitab menegaskan bahwa status tidak menikah sama sekali tidak lebih rendah dari pada status menikah. Sebenarnya, status tidak menikah itu lebih baik karena memungkinkan seseorang melayani Allah tanpa gangguan. Orang laki-laki yang tidak beristri (ayat 1Kor 7:32-33) maupun orang perempuan yang tidak bersuami (ayat 1Kor 7:34) dapat memusatkan pikirannya kepada perkara Tuhan dalam cara yang lebih baik daripada mereka yang menikah. "Menyerahkan segenap tubuh dan jiwa kepada Tuhan" tidak menunjuk kepada pencapaian etis, tetapi kepada kemungkinan penyerahan diri yang lebih besar kepada Allah tanpa dibebani kewajiban, persoalan, dan urusan keluarga. Mereka yang tidak menikah dapat menyerahkan dirinya dengan segala karunianya kepada Tuhan, lepas dari kesibukan-kesibukan lain, sibuk sepenuhnya dengan Tuhan dan Firman-Nya.

(0.05) (Mzm 68:15) (jerusalem: Gunung Allah) Mungkin ungkapan ini harus dimengerti sebagai: gunung yang sangat tinggi bdk Maz 36:7; 80:11. Mungkin juga gunung Basan disebut "gunung Allah" oleh karena menyaksikan tindakan Allah yang ajaib.
(0.05) (Luk 7:36) (sh: Pemulihan total karena pengampunan (Jumat, 14 Januari 2000))
Pemulihan total karena pengampunan

Melalui peristiwa dalam kisah ini kita melihat contoh betapa sulitnya masyarakat menerima kehadiran seorang yang bereputasi buruk di tengah-tengah mereka. Seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respons Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Memang sulit bagi orang-orang yang dicap bereputasi buruk seperti mantan narapidana, wanita tuna susila, dlsb., untuk memperbaiki atau mengubah citra mereka di tengah-tengah masyarakat. Fakta ini tidak selalu disebabkan oleh tidak adanya kemauan orang tersebut untuk berubah, tetapi disebabkan oleh sikap masyarakat yang sukar untuk mengubah pandangan yang telah ada. Yesus mengubah cara pandang seperti ini. Bila masyarakat menganggap orang-orang berdosa adalah orang yang tidak layak berada di tengah masyarakat, berbeda dengan Yesus. Ia selalu menyediakan tempat bagi orang-orang yang ingin berubah, meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaiki diri. Justru orang-orang berdosa yang ingin berubah inilah yang mendapat prioritas utama di mata Yesus. Demikianlah Yesus mengangkat harkat dan martabat perempuan itu.

Renungkan: Sikap Yesus menerima orang yang ingin pengampunan dari dosa-dosanya dengan hati terbuka, seharusnya menjadi sikap bagi gereja dalam menerima dan melayani setiap warga jemaatnya. Banyak warga jemaat telah meninggalkan masa lalunya dan belajar menjalani hidup sebagai Kristen. Mereka ingin diterima, dilayani, diangkat harkat dan kehormatannya oleh Gereja, dan ingin memulai hidup baru, bagaimana respons Gereja? Pada warga jemaat inilah Gereja merealisasikan ajaran firman Tuhan yang selalu didengungkan. Karenanya Gereja harus menentukan sikap positif menghadapi mereka. Realisasikanlah kebutuhan warga jemaat tersebut melalui program-program Diakonia, Koinonia, dan Marturia.

(0.05) (Ams 31:1) (sh: Nasihat ibu bagi seorang raja (Kamis, 9 November 2000))
Nasihat ibu bagi seorang raja

Seorang pemimpin yang bijaksana, adil, arif, dan benar menjadi dambaan setiap orang yang dipimpinnya. Kehidupan seorang pemimpin yang demikian tak lepas dari berbagai pengaruh, pembentukan, nasihat dari orang-orang di sekitarnya. Demikian pula dengan Lemuel, raja Masa yang menjadi tumpuan harapan ibunya dan rakyat yang dipimpinnya. Oleh karena itu ibunya berpesan beberapa hal penting bagi Lemuel, dan selayaknya juga menjadi perhatian bagi setiap pemimpin segala zaman.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seorang pemimpin yang ingin berhasil adalah: Pertama, jangan dikuasai perempuan. Beberapa pemimpin yang dahulunya berhasil, kemudian rusak namanya karena seorang `perempuan' yang hadir dalam hidupnya, sehingga beritanya tersiar kemana-mana dan mempermalukan dirinya, keluarganya, dan orang-orang yang dipimpinnya. Menghadirkan seorang `perempuan' biasanya juga menjadi strategi seorang musuh yang paling jitu untuk menjatuhkan kedudukan lawannya. Waspadalah! Kedua, jangan dikuasai anggur, minuman keras, dan narkoba. Kecanduan membuat hilang pikiran sehat, mudah dipengaruhi, dan berumur pendek. Betapa ironisnya bila seorang pemimpin meninggal bukan karena memperjuangkan nama bangsa dan negaranya, namun karena berjuang mengatasi kecanduan dirinya sendiri terhadap obat-obatan dan minuman keras. Bagaimana ia dapat memimpin orang lain dengan baik bila gagal memimpin dirinya sendiri. Ketiga, adil terhadap yang tertindas. Hal ini biasanya diabaikan seorang pemimpin yang telah mendapatkan banyak dukungan. Ia melupakan hak orang lemah, orang miskin, dan orang tertindas. Mereka yang diabaikan haknya tidak akan tinggal diam, mereka mungkin mengadakan pemberontakan untuk menuntut keadilan.

Di negara kita banyak terjadi pemberontakan arus bawah yang diabaikan haknya, sehingga mereka mengadakan aksi menuntut keadilan. Hal ini pun dapat menggoyahkan pemerintahan seorang pemimpin. Namun seorang pemimpin yang berhasil adalah yang mampu mengendalikan dirinya terhadap segala godaan yang mengancam kedudukannya.

Renungkan: Mewaspadai diri dari segala godaan yang menghancurkan, adalah sikap pemimpin sejati.

(0.05) (Kej 3:16) (jerusalem: FirmanNya) Hukuman yang dijatuhkan Allah pada pasangan manusia yang pertama yang bersalah itu mengenai mereka justru dalam tugas utamanya. Perempuan dihukum sebagai ibu dan isteri, laki-laki sebagai pekerja. Ayat ini tidak berkata bahwa seandainya manusia tidak berdosa perempuan akan melahirkan anak tanpa sakit beranak dan bahwa laki-laki bekerja dengan tidak perlu bercucuran keringat. Tidak tepat pula tafsiran berdasarkan Kej 3:14 berkata bahwa sebelum terjadinya dosa ular adalah binatang yang berkaki. Maksud ayat ini ialah: dosa telah mengacaukan tata susunan sebagaimana dikehendaki Allah: perempuan bukan lagi seorang teman bagi laki-laki yang sederajat dengannya, Kej 2:18-24, tetapi seorang pembujuk laki-laki yang diperbudak oleh pria guna mendapat anak; laki-laki bukan lagi seorang juru kebun Allah di Eden, tetapi ia harus bergumul dengan tanah yang menjadi musuhnya. tetapi hukuman paling berat ialah: hilanglah persahabatan yang terjalin antara manusia dan Allah, Kej 3:23. Inilah hukuman yang diwariskan manusia kepada keturunannya. Ajaran mengenai dosa asal baru dapat disimpulkan setelah Paulus menempatkan kesetia-kawanan manusia dalam diri Kristus, Juruselamat, sejalan dengan kesetia-kawanan semua orang dalam diri Adam yang berdosa Rom 5.
(0.05) (Kel 20:5) (ende)

Dalam kitab Sutji atjap kali Tuhan disebut "tjemburu" atau "iri hati". Ini gambaran manusiawi untuk melukiskan tjintakasih Tuhan jang agung tanpa banding terhadap umatNja, serta mengutamakan tuntutanNja, supaja manusia mendjawab kasih ilahi itu dengan menjerahkan diri utuh-utuh kepada Tuhan.

Tuhan membalas dosa-dosa para bapa pada keturunan mereka. Maksud penulis: perbuatan-perbuatan manusia mempengaruhi baik atau buruk atas orang-orang sekitarnja dan seluruh masjarakat. Demikianlah halnja teristimewa dalam persatuan religieus umat Israel jang seerat itu, jang harus menjalurkan tradisi Sutji Hukum tuhan turun-temurun.

Dosa bukanlah soal perseorangan semata-mata, dan beserta dosanja djuga hukumannja dilandjutkan dalam keturunan manusia (Bandingkan Kej 3: Disini dilukiskan dosa warisan nenek-mojangnja).

Teranglah sudah, bahwa Tuhan hanja mempersalahkan dosa, jang disetudjui orang dengan sadar dan bebas merdeka.

(0.05) (Kel 20:15) (ende)

Milik perseorangan itu konsekwensi dari kebebasan perseorangan serta hak jang mendjamin penggunaan kemerdekaan itu. Budak belian tidak mempunjai harta milik, kebebasan, djaminan hidup bagi dirinja dan keturunannja. Pada bangsa Israel persatuan sosial jang amat erat itu tidak bertentangan dengan hak-hak pribadi bebas. Sifat bangsa merdeka, jang dibebaskan oleh Tuhan dari perbudakan, harus nampak pula pada setiap warganja. Setiap keluarga memiliki bagiannja dari tanah kurnia Tuhan. Ini memperberat, kesalahan orang merampas milik itu. Kesimpulan lainnja ialah, bahwa orang berwadjib menggunakan harta-miliknja setjara bertanggungdjawab terhadap Tuhan dan masjarakat. Menimbun-nimbun kekajaan setjara tidak sosial merupakan perbuatan jang terkutuk (Ula 24:10-15; Yes 3:14-15; Yer 22:13-14; Amo 2:6-8; 8:4-6).

(0.05) (1Sam 1:11) (jerusalem: pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya) Samuel adalah seorang anak yang oleh Tuhan dikurniakan kepada perempuan yang mandul, sama seperti Ishak, Simson dan Yohanes Pembaptis. Anak yang bakal lahir oleh ibunya diberikan kepada Tuhan sebagai petugas di tempat kudus. Rambut panjang menjadi tandanya seperti halnya dengan Simson. tidak dikatakan bahwa Samuel seorang "nazir", bdk Bil 6:1+, sebagaimana dikatakan tentang Simson, Hak 13:5.
(0.05) (Mrk 14:1) (sh: Tanda cinta kasih (Jumat, 11 April 2003))
Tanda cinta kasih

Dalam masyarakat kita mengenal ada banyak cara untuk menyatakan kasih kepada orang yang kita kasihi. Bacaan hari ini memberikan gambaran mengenai cara yang dilakukan oleh seorang perempuan kepada Yesus. Perempuan itu mewujudkan kasihnya dengan membawa sebuah buli-buli berisi minyak Narwastu murni yang mahal harganya dan mencurahkannya di atas kepala Yesus. Baginya minyak Narwastu itu adalah miliknya yang berharga, yang ia persembahkan kepada Yesus sebelum kematian-Nya.

Namun, perbuatan kasih itu bukan tanpa halangan dan kritik. Yudas, yang tamak itu mengkritik tindakan perempuan itu dengan dalih memberi kepada orang miskin. Namun, jauh di dalam hatinya ada maksud hendak mengambil uang itu bagi dirinya (Yoh. 12:6). Yesus menolak saran Yudas itu, karena saran itu membungkus ketamakan Yudas. Yesus menolak upaya memanipulasi atau memperalat kemiskinan sesama demi kepentingan sendiri.

Di sini ada dua hal penting, pertama, memberikan yang terbaik. Baik kepada Tuhan maupun sesama sebagai wujud kasih kita. Kedua, upaya manipulasi kemiskinan demi kepentingan diri. Kedua tindakan ini bisa kita lihat dalam masyarakat kita. Terutama dalam menghadapi krisis multidimensi ini, ada bantuan yang diberikan sebagai wujud cinta kasih terhadap sesama, tetapi di pihak lain ada orang tertentu yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya diri dengan dalih melayani orang miskin. Tindakan yang disebut terakhir ini sudah tentu Tuhan tolak. Tuhan menghendaki pelayanan yang tulus. Pertanyaan bagi kita apakah kita mau melayani sesama kita dengan tulus ikhlas seperti yang dilakukan oleh perempuan ini?

Renungkan: Melayani sesama dengan jujur dan tulus iklas merupakan wujud dari cinta kasih kita sesuai dengan perintah Tuhan. "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri".

(0.05) (Luk 1:26) (sh: Tidak mengerti namun percaya (Rabu, 24 Desember 2003))
Tidak mengerti namun percaya

Bangsa Yahudi hidup di bawah ketentuan tradisi atau budaya yang sangat ketat dan ekstrim. Salah satunya adalah tidak diperkenankannya hubungan seks di luar nikah, dengan alasan apa pun. Jika itu terjadi maka perempuan yang mengandung akan diusir, bahkan dibuang untuk diasingkan. Ironisnya lagi, perempuan itu dikeluarkan dari ikatan keluarga. Kenyataan ini sempat membuat Maria kuatir karena ia mengandung tanpa pernah berhubungan seks dengan tunangannya.

Sekali lagi, berbeda dengan respons Zakharia. Maria dengan penuh hormat menerima kenyataan tersebut. Itu dikarenakan utusan Tuhan, malaikat Gabriel yang mengunjungi dirinya. Tujuan Gabriel adalah mempersiapkan Maria menjadi alat Allah untuk kelahiran Juruselamat, Yesus. Sebenarnya bagi Maria itu adalah kehormatan besar, karena pada masanya ada kerinduan besar bagi para perempuan di Israel untuk menjadi ibu bagi Mesias (bdk. perempuan+yang+merdeka&tab=notes" ver="">1:42). Allah menjatuhkan pilihan-Nya kepada perempuan Maria. Hal itu dinyatakan dengan terus terang oleh Gabriel melalui salamnya “Salam, engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (ayat perempuan+yang+merdeka&tab=notes" ver="">28). Hanya saja pemilihan itu memakai cara yang sulit dimengerti dan bahkan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di kalangan Yahudi yang sangat memperhatikan kesucian keluarga. Potensi itu digambarkan di Injil Matius, justru oleh sikap calon suaminya sendiri, Yusuf (Mat. 1:19).

Namun, berbeda dari Zakharia yang ketidakmengertiannya itu membuahkan sikap tidak percaya, Maria justru belajar menerima hal yang sulit itu. Dikarenakan imannya kepada Tuhan ia menerima risiko kehancuran hubungannya dengan Yusuf. Lagipula, Elisabet isteri Zakharia yang juga mengalami kuasa Allah yang ajaib itu, memberikan kekuatan kepada Maria untuk menerima hal sulit itu.

Renungkan: Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Maka orang-orang yang dipilih-Nya dan dipakai-Nya juga harus berani mengatakan, “Ya Tuhan ku percaya, jadilah padaku sekehendak-Mu!”

(0.05) (Why 12:1) (jerusalem) Bab 12-14 Bagian ini melanjutkan penggambaran persiapan akhir dunia. Dengan cara dan gambar-gambar lain bagian ini melukiskan perjuangan yang kini berlangsung antara Naga dan Anak Domba. Bab 12 mencampurkan unsur-unsur dari dua penglihatan yang berbeda, yaitu: perjuangan Naga melawan Perempuan serta keturunannya, Wah 12:1-6 dan Wah 12:13-17; perjuangan Mikhael melawan Naga, Wah 12:7-12.
(0.05) (Yes 32:9) (full: PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG HIDUP AMAN. )

Nas : Yes 32:9-14

Banyak orang Israel puas dengan dosa, sekalipun itu merusak keluarga dan bangsa mereka; Yesaya mengatakan bahwa sebaliknya mereka harus meratap (ayat Yes 32:12), gentar (ayat Yes 32:11), mengenakan kain kabung (ayat Yes 32:11), dan gemetar (ayat Yes 32:11) sementara berseru kepada Allah hingga Dia mencurahkan Roh dari sorga (ayat Yes 32:15). Dewasa ini, bilamana dosa, Iblis, dan dunia berpeluang memasuki gereja, kita juga harus meratap dan berseru kepada Allah untuk memulihkan kebenaran dan kepenuhan Roh dalam rumah-Nya (ayat Yes 32:15-16; bd. pasal Yes 35:1-10).

(0.05) (Ezr 10:4) (full: KUATKANLAH HATIMU DAN BERTINDAKLAH. )

Nas : Ezr 10:4

Keberanian dan tindakan yang tegas oleh seorang pemimpin rohani diperlukan untuk menentang kecenderungan-kecenderungan duniawi di antara umat Allah, menyampaikan seruan yang bersungguh-sungguh kepada orang berdosa untuk berbalik dari dosa dan berpaling kepada Allah serta mendorong untuk taat kepada firman-Nya. Ezra menunjukkan sifat-sifat ini ketika menuntut orang Yahudi memisahkan diri mereka "dari penduduk negeri dan perempuan-perempuan asing itu" (ayat Ezr 10:11).

(0.05) (Am 4:1) (full: LEMBU-LEMBU BASAN. )

Nas : Am 4:1

Wanita kalangan atas disebut "lembu-lembu Basan" (yaitu, ternak Kanaan yang berketurunan murni dan diberi makanan cukup; bd. Mazm 22:13). Sementara para wanita ini minum anggur, mereka mendesak suami mereka untuk mencari uang lebih banyak dengan menindas orang miskin supaya mereka dapat minum lebih banyak lagi dan bersenang-senang dalam kemewahan.



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA