Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih<x id="f" /> dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini!

Raja mengangkat Benaya<x id="a" /> bin Yoyada menggantikan Yoab menjadi kepala tentara; dan raja mengangkat imam Zadok<x id="b" /> menggantikan Abyatar.

Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron,<x id="d" /> pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu<x id="e" /> sendiri."

Raja memberi perintah kepada Benaya<x id="j" /> bin Yoyada, lalu keluarlah Benaya, dipancungnya Simei<x id="k" /> sehingga mati. Demikianlah kerajaan itu kokoh<x id="l" /> di tangan Salomo.

Dan Salomo menunjukkan kasihnya<x id="s" /> kepada TUHAN dengan hidup<x id="t" /> menurut ketetapan-ketetapan<x id="u" /> Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan.<x id="v" />

Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda<x id="c" /> dan belum berpengalaman.

Dan jika engkau hidup<x id="p" /> menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.<x id="q" />"

Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.

Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."

Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."

Pada dinding rumah itu sekelilingnya didirikannya kamar<x id="a" /> tambahan, sekeliling ruang besar dan ruang belakang, dan seluruhnya dibuatnya bertingkat-tingkat.

Kemudian disekatnyalah dua puluh hasta bagian belakang rumah itu dengan papan kayu aras, dari lantai sampai ke balok-balok; lalu dibuatnyalah ruang itu menjadi ruang belakang, menjadi tempat maha kudus.<x id="m" />

Sesudah Salomo melapisi rumah itu dari dalam dengan emas kertas, direntangkannyalah tabir pada rantai-rantai emas yang di depan ruang belakang itu, lalu ruang itu dilapisinya dengan emas.

Dan di bawah tepinya ada gambar buah labu yang mengelilinginya sama sekali, sepuluh dalam sehasta, merangkum "laut" itu berkeliling; labu itu dua jajar, dituang setuangan dengan bejana itu.

Selanjutnya dibuatnya sepuluh kereta penopang<x id="t" /> dari tembaga, satu kereta empat hasta panjangnya, empat hasta lebarnya dan tiga hasta tingginya.

Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan<n id="1" /><x id="u" /> dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.<x id="v" />

Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian<x id="x" /> TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus,<x id="y" /> tepat di bawah sayap kerub-kerub;<x id="z" />

sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian<x id="e" /> oleh karena awan itu, sebab kemuliaan<x id="f" /> TUHAN<n id="1" /> memenuhi rumah TUHAN.

Ia berkata: "Terpujilah TUHAN,<x id="j" /> Allah Israel, yang telah menyelesaikan dengan tangan-Nya apa yang difirmankan-Nya dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, demikian:

Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.