Engkau telah menggeledah segala barangku, sekarang apakah yang kautemui dari segala barang rumahmu?<x id="y" /> Letakkanlah di sini di depan saudara-saudaraku dan saudara-saudaramu,<x id="z" /> supaya mereka mengadili antara kita berdua.<x id="a" />

Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut<x id="p" /> kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku,<x id="q" /> juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.<x id="r" />

Diperintahkannyalah kepada yang paling di muka: "Apabila Esau, kakakku, bertemu dengan engkau dan bertanya kepadamu: Siapakah tuanmu? dan ke manakah engkau pergi? dan milik siapakah ternak yang di depanmu itu? --

Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha<x id="k" /> Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.

Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka,<x id="t" /> tetapi nyawaku tertolong!"

Tetapi Yakub berkata kepadanya: "Tuanku<x id="w" /> maklum, bahwa anak-anak ini masih kurang kuat, dan bahwa beserta aku ada kambing domba dan lembu sapi yang masih menyusui,<x id="x" /> jika diburu-buru, satu hari saja, maka seluruh kumpulan binatang itu akan mati.

Kedengaranlah kepada Yakub, bahwa Sikhem mencemari<x id="u" /> Dina. Tetapi anak-anaknya ada di padang menjaga ternaknya, jadi Yakub mendiamkan soal itu sampai mereka pulang.

berkatalah mereka kepada kedua orang itu: "Kami tidak dapat berbuat demikian, memberikan adik kami kepada seorang laki-laki yang tidak bersunat,<x id="k" /> sebab hal itu aib bagi kami.

Dan orang muda itu tidak bertangguh melakukannya, sebab ia suka kepada anak<x id="p" /> Yakub, lagipula ia seorang yang paling dihormati<x id="q" /> di antara seluruh kaum keluarganya.

Didirikannyalah mezbah<x id="k" /> di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel,<x id="l" /> karena Allah telah menyatakan diri kepadanya<x id="m" /> di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya.<x id="n" />

Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan<x id="h" /> kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun anak laki-laki<x id="i" /> yang kaudapat."

Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas--sebab ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni<x id="j" /> kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin<n id="1" />.<x id="k" />

Sebab harta milik mereka terlalu banyak, sehingga mereka tidak dapat tinggal bersama-sama, dan negeri penumpangan mereka tidak dapat memuat mereka karena banyaknya ternak<x id="b" /> mereka itu.

Israel<x id="f" /> lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya<x id="g" /> yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya;<x id="h" /> dan ia menyuruh membuat jubah<x id="i" /> yang maha indah<n id="1" /> bagi dia.<x id="j" />

Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya<x id="k" /> dan tidak mau menyapanya dengan ramah.

Lalu kata orang itu: "Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan.<x id="f" />" Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.

Lalu kata Yehuda<x id="x" /> kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?<x id="y" />

Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara<x id="z" /> kita, darah daging<x id="a" /> kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.

Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia,<x id="r" /> tetapi ia menolak dihiburkan,<x id="s" /> serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku,<x id="t" /> ke dalam dunia orang mati<n id="1" />!<x id="u" />" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.

Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar,<x id="s" /> karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela,<x id="t" /> anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.