Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar ^e  lebih baik dari pada tinggi hati.

Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan ^x  hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. ^y  Inipun sia-sia.

Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.

(5-4) Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya. ^t 

Hikmat ^r  memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan ^s  dari pada sepuluh penguasa dalam kota.

Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

Pengkhotbah ^m  berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur. ⁿ 

(5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum ^c  dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah ^d  di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.

Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?

Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal ¹ , ^u  dan hari kematian ²  lebih baik dari pada hari kelahiran. ^v 

Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: ^z  "Orang itu bodoh!"

Nikmatilah hidup dengan isteri ⁱ  yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu ^j  dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.

Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, ^o  juga roti bukan untuk yang berhikmat, ^p  kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib ^q  dialami mereka semua. ^r 

Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? ^d 

(5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur. ^w