Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 15301 - 15320 dari 15450 ayat untuk orang yang tertinggal (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.00) (Mzm 120:1) (ende)

Lagu ratap ini diutjapkan oleh seorang jang dianiaja dengan fitnah dsb. oleh orang2 sebangsanja (Maz 120:2-4), jang dibandingkan dengan suku2 bangsa kafir jang ganas (Maz 120:5-6). Pengarang sendiri suka berdamai, tetapi tidak diterima (Maz 120:7). Dahulu ia telah ditolong Jahwe (Maz 120:1) dan sekarang pula terdjadi hendaknja (Maz 120:2).

(0.00) (Mzm 136:1) (ende)

Lagu pudjian ini (Maz 136:1-3,24) berbentuk "litani" dan menjerupai Maz 135 dan Sir 51:12 (Naskah Hibrani). Dengan singkat diingatkan keadjaiban2 Allah, jakni: pentjiptaan (Maz 136:4-9), pengungsian Israil dari Mesir serta perdjalanannja dipadang (Maz 136:10-15), perebutan negeri Kena'an (Maz 136:16-22) dan perlindunganNja selandjutnja (23-24) dan achirnja penjelenggaraan Allah jang umum (Maz 136:25). Disebut oleh orang2 Jahudi: "Hallel Besar".

(0.00) (Mzm 147:1) (ende)

Beberapa terdjemahan kuno, seperti terdjemahan Latin, membagikan mazmur ini atas dua, walaupun satu sadja.

Tiga kali ber-turut2 Allah dipudji dan diluhurkan: Sebagai Pentjipta jang memulangkan kaum buangan dan mendirikan Jerusjalem pula (Maz 147:1-6), sekali lagi sebagai Tuhan alam, jang menjajangi orang2 jang takut kepadaNja (kaum buangan?) (Maz 147:7-11), dan untuk ketiga kalinja sebagai Pengurus alam jang memulihkan nasib Jerusjalem dan memberi TauratNja kepada bangsa terpilih (Maz 147:12-20).

(0.00) (Ams 30:15) (ende)

Pepatah2 bilangan. Ialah suatu djelas kesusasteraan jang chusus dan jang lama berlangsung pada bangsa Israil dan pada bangsa2 lain disekitarnja. Dalam ajat pertama suatu angka dikemukakan dan dalam ajat kedua angka jang berikut. Selandjutnja hal2, orang2, keadaan2, jang djumlahnja sesuai dengan angka jang terachir, dibitjarakan. Maksud keseluruhannja ialah menarik perhatian pada semua hal itu. Biasanja berdasarkan pengalaman sadja dan pepatah2 ini tak berisi adjaran kesusilaan. Pepatah2 bilangan terdapat: Sir 23:16; 25:7; 26:5; 26:28; 50:25; Ams 6:16-17; Ayu 5:19; 40:5; Pengk orang+yang+tertinggal&tab=notes" ver="ende">11:2.

(0.00) (Kid 8:8) (ende)

Jerusjalem (adik kami) tiada kuat dan berbenteng (buah dada).Bila musuh2 menjerang (melamar), maka orang2 Jahudi (saudara2), pengikut seorang radja jang terlalu berpolitik, mau menguatkannja dengan benteng (katelum, papan kaju Aras)(Kid 8:8-9). Tetapi Israil sedjati tidak membutuhkannja, karena pertjaja pada Jahwe sadja (aku dewala, susuku menara), jang sudah berdamai dengannja (Kid 8:10). Dahulu radja Sulaiman memiliki Palestina, kebun anggur Tuhan, jang diurus oleh pegawai (pendjaga). Tetapi sekarang Israil mau memiliki negerinja sendiri dan tidak mau menjerahkannja kepada siapapun djua, chususnja tidak kepada seorang radja jang tidak setia kepada Tuhan (Sulaiman=radja lain dari Sulaiman tadi itu).

(0.00) (Yes 1:5) (ende)

Juda dibandingkan dengan orang jang luka dan sakit. Artinja: negeri itu sudah dihukum, mungkin penjerbuan dari pihak Israil dan Aram ditahun 735 (lih. Yes 6:11-12; 8:1-3). Penafsir2 lain lebih suka menghubungkan nubuat ini dengan penjerbuan Sanherib, radja Asjur, dalam th. 701 (bdk.pas. 36-37)(Yes 36:1-37:38) dengan berdasarkan aj. orang+yang+tertinggal&tab=notes" ver="ende">8 (Yes 1:8).

Kendati keadaan buruk Jahwe tidak menolong, oleh karena Juda tetap keras kepala dan tidak mau bertobat.

(0.00) (Yes 18:1) (ende: Kusj)

Sesungguhnja Kusj adalah Etiopia (Abessinia), tapi nama itu sering dipakai sebagai sebutan Mesir. Mesir jang dahulu pernah merebut Etiopia, kemudian beberapa lamanja, didjaman Jesaja, dikuasai oleh wangsa keradjaan dari Etiopia.

(0.00) (Dan 4:4) (ende)

Surat Nebukadnezar jang dimuat fasal ini merupakan akal sastera sadja, dengan mana si pengarang (orang Jahudi) membentangkan pikirannja sendiri. Chajalan sastera sedjenis itu pada djaman itu agak biasa. Kisahnja menandaskan, bahwa Allah Israil berkuasa atas keradjaan manapun djua. Nebukadnezar terpaksa mengakui kekuasaan Allah itu. Ketjongkakan radja direndahkan. sukar sekali untuk mengatakan apakah kisah itu memuat peristiwa2 sedjarah. Tidak ada dokumen2 lain jang memberitahukan sedikitpun mengenai sakit djiwa Nebukadnezar atau radja lain. Mungkin seluruh kisahnja hanja chajalan belaka, jang bermaksud menjampaikan suatu adjaran, bukan peristiwa.

(0.00) (Dan 5:1) (ende)

Dalam sedjarah Babel muntjullah seseorang jang bernama Balsjasar. Tetapi orang itu bukan putera dan bukan pengganti Nebukadnezar (Dan 5:2), melainkan putera radja Nabonid (555-538), radja terachir Babel.

Belsjasar mewakili ajahnja beberapa lamanja, jakni waktu Nabonid beroperasi militer di Duma dan Tema (Arabia), tetapi ia tidak pernah disebut radja dalam dokumen2 Babel (Dan 5:1). Maka itu kisah Dan 5:1-6:1 boleh disebut: "Kisah bebas", jang memuat sedikit sedjarah, tapi bukan kisah historis. Makna kisah itu ialah: Allah tidak dapat dipermainkan tanpa hukuman berat.

(0.00) (Dan 10:1) (ende)

Ketiga pasal terachir dari kitab Daniel sesudah pendahuluan jang pandjang (Dan 10:1-11:1) menggambarkan sedjarah sedjak Cyrus sampai Antiochos IV Epifanes (Dan 11:2-39), keruntuhan Antiochos (Dan 11:40-45) dan kebangkitan serta gandjaran orang saleh pada achir djaman (Dan 12:1-13).

(0.00) (Mat 5:32) (ende: Ketjuali karena zinah)

Ketjualian ini hanja terdapat pada Mt. dan tidak terang maksudnja. Kalau ditafsirkan: pertjeraian dibolehkan, kalau isteri berzinah, maka hal ini bertentangan dengan adjaran Jesus jang njata, misalnja dengan Mar 1:11; Luk 16:18, agaknja Mat 19:8 djuga dan lagi dengan adjaran Paulus dalam 1Ko 7:10-11. Sedjak diketemukan oleh para ahli bahasa, bahwa istilah asli jang kita terdjemahkan dengan "zinah", oleh orang Jahudi digunakan untuk segala kesalahan terhadap kesutjian perkawinan dan djuga untuk perkawinan jang tidak sah menurut hukum mereka, maka tafsiran para ahli, bahwa jang dimaksudkan Mt. ialah: ketjuali kalau perkawinan tidak sah, lebih mejakinkan.

(0.00) (Mat 19:1) (ende)

Beralasan soal chusus jang diadjukan oleh parisi tentang pertjeraian perkawinan, maka Jesus membitjarakan soal itu tertindjau hanja dari segi chusus itu pula. Berdasarkan wahju lama dalam I Mos. (Kej 2:24) Jesus menerangkan, bahwa tiap-tiap pertjeraian perkawinan jang sah adalah bertentangan dengan maksud Pentjipta. Dan dengan kewibawaanNja sendiri Ia menafsirkan dan menetapkan, bahwa orang jang telah bertjerai, lalu kawin dengan seorang lain, berbuat zinah. Djadi hal itu terlarang setjara mutlak. Dari penetapan Jesus ini pula harus disimpulkan, bahwa perkawinan dimaksudkan Allah sebagai monogam, artinja seorang laki-laki boleh beristeri hanja seorang sadja.

(0.00) (Luk 1:28) (ende: Bersukatjitalah)

Inilah makna asli jang sebenarnja.

(0.00) (Luk 1:34) (ende: Tidak mengenal seorang suami)

Maria memang bertunangan dengan Josep dan akan kawin setjara resmi dengannja, malah sebagai tunangan Josep sudah disebut suaminja (bdl. Mat 1:19 dan Mat 1:20); djadi "mengenal" disini mempunjai makna jang istimewa. "Mengenal" adalah terdjemahan lurus dari kata asli, jang digunakan oleh orang Jahudi sebagai ungkapan halus untuk menjatakan hubungan daging. Sebab itu dari utjapan Maria itu harus disimpulkan, bahwa Maria telah mengambil keputusan mau hidup tetap sebagai perawan nirmala, dan bahwa tentang hal itu ia sudah sepakat dengan Josep.

(0.00) (Luk 3:23) (ende)

Silsilah ini berbeda dengan silsilah Mat 1:1-16. Lukas naik sampai pada Adam, tentu untuk menundjuk, bahwa Jesus dilahirkan sebagai bersaudara dengan seluruh umat manusia.

Dimana keturunan atau nama-nama tidak tjotjok dengan Mt. hendaklah diperhatikan, bahwa dalam menjusun silsilahnja orang Jahudi tidak selalu membedakan bapak-kandung dan bapak-angkat, seperti lazim dalam masjarakat kita djuga. Menurut hukum Jahudi misalnja, kalau seorang suami meninggal tidak berputera, adiknja harus mengambil djanda kakak jang telah meninggal dan mendjadi ahli waris segala hak dan harta benda kakak itu.

(0.00) (Luk 14:26) (ende)

Ungkapan ini, terdjemahan lurus dari kata asli, sepintas lalu memang terasa terlalu keras. Jesus sengadja memilih ungkapan jang berlebih-lebihan ini, untuk lebih kuat mengesankan dan lebih dalam meresapkan adjaran pokok itu. Tetapi bagai orang Jahudi kata itu tidak begitu keras bunjinja. Pada mereka "bentji" dalam suatu perbandingan sering berarti "kurang suka" kepada suatu apa, "kurang mengasih" seorang, dari pada jang lain. Tjorak arti ungkapan itu disinipun demikian. Maksud disini: barang siapa hendak mengikuti Jesus kedalam keradjaan Allah harus bersedia meninggalkan semuanja, mengurbankan segala kepentingan duniawi, malah memutuskan pertalian-pertalian jang paling akrab dan mesra, kalo perlu untuk kehidupan abadi.

(0.00) (Kis 11:26) (ende: Kristianoi)

Demikian dalam bahasa Junani. Dari itu diasalkan "Kristen" dalam bahasa kita. Maksudnja: penganut adjaran Kristus. Pemakaian "Nurani, Serani" untuk mereka mendjadi lazim dalam bahasa-bahasa Timur, seperti djuga dalam bahasa kita sedjak dahulu. Bunjinja memang lebih enak daripada kata asing

(0.00) (Rm 4:17) (ende: Bangsa-bangsa banjak)

Dalam pandangan kaum Israel Abraham hanja bapa-bangsa bagi mereka jang setjara djasmani berasal dari padanja, djadi djandji hanja diuntukkan bagi mereka. Tetapi "dihadapan Allah", jaitu dalam pandangan Allah, menurut nubuat-nubuat dan rentjana penjelamatanNja, ia mendjadi bapa- bangsa bagi sekalian orang jang mewarisi djandji karena kepertjajaannja akan Kristus.

(0.00) (Rm 9:4) (ende: Pengangkatan mendjadi putera)

Orang Israel sering disebut putera Allah dalam Perdjandjian Lama karena hubungan jang mesra Allah dengan mereka. Dalam Kel 4:22 seluruh kaum Israel disebut "putera sulung". Tetapi ungkapan "putera" itu kiasan sadja, bukan bermakna "mempunjai bagian dalam "hidup Ilahi" seperti dalam Perdjandjian Baru. Lih. Rom 8:14.

(0.00) (1Kor 5:7) (ende)

Mendjelang perajaan Paska orang Jahudi berwadjib membuang segala ragi lama dan selama 7 hari perajaan itu makan roti tak beragi. Roti beragi memang lebih enak, tetapi dianggap kurang murni.

Paska Jahudi dirajakan sebagai peringatan akan pembebasan mereka dari perhambaan Mesir dan demikian perajaan Paska didalam Perdjandjian Baru adalah peringatan akan pembebasan dari perhambaan dosa oleh Anakdomba Allah. Umat Kristus hendaklah selalu insjaf akan pembebasan itu, dan sebab itu selalu hidup dalam suasana kegembiraan Paska dan sebab itu pula selalu hidup "takberagi", jaitu hidup sutji tanpa tjampuran dengan kedjahatan, sisa dari hidup kekafiran mereka dahulu.



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA