Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai,<x id="l" /> aku mau agar kamu mengetahui<x id="m" /> rahasia<x id="n" /> ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar<x id="o" /> sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain<n id="1" /> telah masuk.<x id="p" />

Janganlah kamu menjadi serupa<x id="h" /> dengan dunia<x id="i" /> ini, tetapi berubahlah<n id="1" /> oleh pembaharuan budimu,<x id="j" /> sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak<x id="k" /> Allah: apa yang baik, yang berkenan<x id="l" /> kepada Allah dan yang sempurna.

Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.<x id="o" />

Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini<x id="y" /> dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul<x id="z" /> dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!<x id="a" />

Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus,<x id="b" /> Tuhan kita, tetapi melayani perut<x id="c" /> mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu<x id="d" /> orang-orang yang tulus hatinya.

Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis<x id="h" />", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.<x id="i" />

Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu<x id="a" /> Timotius,<x id="b" /> yang adalah anakku<x id="c" /> yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.<x id="d" />

Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara,<x id="a" /> adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala,<x id="b" /> pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan<x id="c" /> bersama-sama.

Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu.<x id="t" /> Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan,<x id="u" /> kamu telah dikuduskan,<x id="v" /> kamu telah dibenarkan<x id="w" /> dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh<n id="1" /> Allah kita.

Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.<x id="z" />

Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa.<x id="p" /> Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu.

Tetapi kalau ada seorang, yang tidak dipaksa untuk berbuat demikian, benar-benar yakin dalam hatinya dan benar-benar menguasai kemauannya, telah mengambil keputusan untuk tidak kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik.

Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu.<x id="p" /> Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan<x id="q" /> bagi pemberitaan Injil Kristus.

Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah<x id="h" /> dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa?<x id="i" /> Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu?<x id="j" /> Dalam hal ini aku tidak memuji.

Inilah yang kami megahkan<n id="1" />, yaitu bahwa suara hati<x id="v" /> kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan<x id="w" /> dan kemurnian<x id="x" /> dari Allah bukan oleh hikmat<x id="y" /> duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.

Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri,<x id="g" /> sehingga padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?

Dan justru itulah maksud suratku<x id="z" /> ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita<x id="a" /> oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin<x id="b" /> tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu.

yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan<x id="l" /> oleh ilah<x id="m" /> zaman<x id="n" /> ini<n id="1" />, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus,<x id="o" /> yang adalah gambaran Allah.<x id="p" />

Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku<x id="v" /> itu, namun aku tidak menyesalkannya. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, bahwa surat itu menyedihkan hatimu--kendatipun untuk seketika saja lamanya--,

Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan,<x id="x" /> penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.