Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1421 - 1440 dari 2810 ayat untuk bai* [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.0101525142857) (Ams 18:22) (jerusalem: sesuatu yang baik) Bdk Ams 5:15+.
(1.0101525142857) (Ams 30:24) (jerusalem: tetapi yang sangat cekatan) Harafiah: tetapi yang bijak, sebaik-baiknya.
(1.0101525142857) (Ams 31:10) (jerusalem: Isteri yang cakap) Sajak berikut, Ams 31:10-31, tersusun menurut abjad Ibrani, bdk Maz 9:1-10:18+; Maz 25:1-22; 34:1-22; 37:1-40; 111:1-10; 112:1-10; 119:1-176; 145:1-21; Rat 1:1-4:22; Nah 1:2-8; Sir 51:13-29 (Ibrani). Tiap-tiap ayat (atau bait) mulai dengan huruf tertentu dari abjad Ibrani, mulai dengan huruf pertama, sehingga sajak menuruti semua huruf sampai abjad habis. Mengenai penafsiran sajak Ams 31:1-31 Ini bdk Ams 30+; Ams 5:15+. Bdk Ams 11:16; 12:4; 18:22; 19:14 dan Sir 7:19
(1.0101525142857) (Pkh 1:13) (jerusalem: pekerjaan yang menyusahkan) Kata Ibrani (inyan) hanya terdapat dalam Pengkhotbah. Dan pada umumnya kata itu mempunyai arti yang kurang baik, yaitu: pekerjaan, tugas yang memenatkan, melesukan manusia serta merepotkannya saja
(1.0101525142857) (Pkh 5:10) (jerusalem) Bagian ini mengecam bukannya orang kaya (yang dicela para nabi), tetapi kekayaan sendiri, entah diperoleh dan dipergunakan secara tidak adil atau secara lain. Kekayaan sekali-kali tidak menjamin hidup dan kebahagiaan. Kecaman itu berdekatan dengan pendirian Injil, bdk Mat 6:19-21,24,25-34. Pikiran-pikiran bagian ini adalah l.k. sbb: uang (kekayaan) terbagi-bagi dengan kurang baik, Pengk 5:9, kerap kali diboroskan saja, Pengk 5:10, sukar diperoleh, Pengk 5:11, dan berat rasanya kalau hilang, Pengk 5:12-16. Maka sebaik-baiknya orang menghabiskan uang saja. Lalu disajikan tiga contoh: Kekayaan yang beralih tangan dengan tidak dimanfaatkan, Pengk 6:1-2; orang yang menjadi kaya tetapi tidak menikmatinya dan bahkan tidak dikubur semestinya, Pengk 6:3-6; orang miskin yang berlagak orang kaya, Pengk 6:7-11; kesimpulannya, Pengk 6:12.
(1.0101525142857) (Pkh 7:8) (jerusalem) Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjadi bahagia; kalau tidak setia, umat didatangi kemalangan, bdk Ula 7:12 dst; Ula 11:26-28; 28:1-68; Ima 26. Prinsip kolektip itu oleh para berhikmat dialihkan kepada nasib masing-masing orang secara perorangan. Allah membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya, Maz 62:12+. Mereka menyimpulkan bahwa nasib manusia di dunia sini sesuai dengan kelakuannya, baik atau buruk. Kalau dikatakan bahwa kesimpulan itu tidak sesuai dengan pengalaman, maka para berhikmat menjawab: Kebahagiaan dan kesejahteraan orang fasik hanya semu saja, sedangkan kemalangan orang benar hanya sebentar. Penderitaan ini a.l. terungkap dalam Maz 37 dan dianut oleh ketiga sahabat Ayub. Pengkhotbah tidak menyetujui ajaran itu. Jawaban tradisionil atas masalah kesejahteraan orang fasik, Pengk 7:8, ditanggapi dengan keraguan, Pengk 7:9-12. Sebaik-baiknya orang menerima saja nasib seada-adanya tanpa mau menjelaskannya Pengk 7:13-15. Kalau bahkan hidup dan mati terbagi-bagi dengan kurang tepat, Pengk 7:15, maka tidak ada gunanya berdaya-upaya melampaui batas, Pengk 7:16-18. Nama baikpun tidak berdasar, Pengk 7:19-22. Kenyataan tidak dapat dipahami dan merupakan sebuah rahasia tak terselami, Pengk 7:23 dst (Pengk 7:26-28 adalah sebuah sisipan yang mengungkapkan rasa curiga terhadap perempuan). Orang tidak dapat meluputkan diri dari nasibnya (raja juga tidak terluput)Pengk 8:1-9. Dan mini membuat manusia merasa jemu, Pengk 8:10-14. Maka kesimpulannya: nikmatilah hidup sedapat-dapatnya, Pengk 8:15; bdk Pengk 2:24+.
(1.0101525142857) (Pkh 9:1) (jerusalem: Perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun...) Bagian terakhir ayat ini juga dapat diterjemahkan sbb: perbuatan-perbuatan mereka ada di tangan Allah. Manusia tidak mengetahui kasih atau kebencian, meskipun dua-duanya ada di depannya. Artinya: manusia tidak memahami kasih maupun kebencian, meskipun hatinya sendiri mengalaminya.
(1.0101525142857) (Pkh 9:6) (jerusalem: Baik kasih mereka...) Kepastian tentang kematian yang tidak terhindar memperlemah ajakan untuk menikmati kehidupan, Pengk 9:7-8; bdk Pengk 2:24+. Ajakan itu berakhir dengan nasehat agar orang seumur hidup setia pada kasih sampai orang diceraikan dengan tidak ada pemulihan.
(1.0101525142857) (Kid 3:1) (jerusalem) Ayat-ayat ini merupakan sebuah kesatuan. Padanya ditambah, Kid 3:5, sebuah ulangan yang terdapat pula dalam Kid 2:7 dan Kid 8:4. Bagian ini dapat dibubuhi dengan judul: Kekasih yang hilang, tetapi ditemukan kembali. Jadi temanya sama dengan tema dalam Kid 1:7-8; 5:2-8: mempelai perempuan mencari kekasihnya. Adegan Kid 3:1-4 ini terjadi di dalam kota di waktu malam hari. Seorang gadis yang di tengah malam berkeliling di kota dan yang nekat membawa kekasihnya kepada ibunya, tentu saja tidak sesuai dengan adat-istiadat bangsa Ibrani. Maka ada, misalnya penterjemah Indonesia, yang berkata bahwa apa yang dimaksud ialah sebuah mimpi gadis itu. Tetapi baik para pesajak maupun orang yang jatuh cinta suka mengkhayal hal yang tidak masuk akal. Nekatnya dalam mencari kekasih dan tidak maunya melepaskannya lagi sebenarnya cinta yang berkobar-kobar.
(1.0101525142857) (Kid 3:10) (jerusalem: kayu arang) Dalam naskah Ibrani tertulis: kasih dari puteri-puteri Yerusalem. Ini perlu diperbaiki seperti misalnya dibuat oleh penterjemah Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa "puteri-puteri Yerusalem" sebaik-baiknya dijadikan awal Kid 3:11 dengan menghilangkan "puteri-puteri Sion" yang memang tidak terdapat dalam terjemahan Yunani.
(1.0101525142857) (Kid 4:1) (jerusalem) Dalam sajak ini mempelai laki-laki memuji-muji kemolekan badaniah mempelai perempuan. Sebagiannya terulang dalam Kid 6:5-7; 7:1-9 memuat sebuah puji-pujian lain atas mempelai perempuan. Sebaliknya, dalam Kid 5:10-16 keelokan mempelai laki-laki dipuji-puji oleh bakal isterinya. Boleh jadi puji-pujian untuk isteri yang cakap, yang termaktub dalam Ams 31:10-31, diciptakan seorang berhikmat buat membereskan puji-pujian seperti yang tercantum dalam Kid 4:1-7, yang hanya memperhatikan kecantikan badaniah melulu. Namun puji-pujian semacam itu sangat biasa. Kitab apokrip "Kejadian" yang ditemukan di gua-gua di dekat Qumran memuat (pada Kej 12:15) sebuah puji-pujian atas kecantikan Sara (pujian itu agak kasar juga). Lagu-lagu cinta yang berasal dari negeri Mesir juga kerap kali memuji-muji kecantikan gadis-gadis. Puji-pujian semacam itu (yang disebut: wasf: penggambaran) juga suka dipakai dalam persajakan Arab. Kalau diartikan secara harafiah puji-pujian Kid 4:1-7 ini tentu saja memberi sebuah gambar berlebih-lebihan. Jadi jangan diartikan secara harafiah. Salah pula tafsiran alegorik, seolah-olah yang dimaksudkan ialah Tanah Suci dan bait Allah. Nas-nas semacam itu sebenarnya tidak menggambarkan apa-apa, tetapi hanya merangkaikan berbagai kiasan yang diambil dari alam, dari dunia bintang dan tumbuh-tumbuhan. Kiasan-kiasan itu hanya mengungkapkan rasa kagum, gembira dan senang yang ditimbulkan oleh kekasih yang dekat, seolah-olah peraba, penglihatan dan pencium terkena olehnya.
(1.0101525142857) (Kid 5:10) (jerusalem) Mengenai jenis sastera puji-pujian ini bdk Kid 4:1+. Ada yang menafsirkannya sebagai alegori bait Allah, khususnya berdasarkan Kid 5:11,14-15. Tetapi apa yang digambarkan kiranya bukannya bait Allah, tetapi sebuah patung yang terbuat dari emas dan gading. Patung-patung semacam itu memang sering dibuat di kawasan timur dan Yunani-Romawi dahulu. Ini agaknya dipakai daya khayal penyair untuk memujikan keelokan laki-laki sebagai dicita-citakan: perawakan tinggi, rambut lebat yang mengombak, warna kulit yang menarik dan roman muka yang tampak. Bdk apa yang dikatakan tentang Saul, 1Sa 9:2; 10:23-24, Daud, 1Sa 16:12 dan Absalom, 2Sa 14:25-26. Jenis sastera semacam ini gemar akan bahasa penghebat dan berlebih-lebihan; bdk apa yang dikatakan tentang imam besar Simon, Sir 50:5-12
(1.0101525142857) (Kid 8:8) (jerusalem) Bagian ini berupa tambahan pada Kidung Agung dan langsung tidak bersangkutan dengannya.
(1.0101525142857) (Yes 1:29) (jerusalem) Dalam bagian ini nabi Yesaya mengecam adat keagamaan yang menyangkut pohon angker. Jarang sekali nabi Yesaya mencela adat kebiasaan yang benar-benar kafir, bdk Yes 2:6-8. Pohon-pohon angker itu tidak menjadi pujaan rakyat, tetapi menyangkut adat kebiasaan penduduk aseli negeri Kanaan, bdk Ula 12:2+. Adat kebiasaan yang salah itu tersebar luas baik di wilayah kerajaan Yehuda maupun di wilayah kerajaan Israel, bdk Yes 57:5; Yer 2:20; 3:6,13; 17:2; Yeh 6:13; 1Ra 14:23; 2Ra 16:4; 17:10.
(1.0101525142857) (Yes 5:14) (jerusalem) Ayat-ayat ini terasa kurang sesuai dengan konteknya. Sebaik-baiknya dihubungkan dengan sajak yang tercantum dalam Yes 2:6-22 Ulangannya (Yes 5;9,11) tampil dalam Yes 5:15 juga.
(1.0101525142857) (Yes 5:16) (jerusalem: keadilanNya) KekudusanNya memisahkan Allah dari segenap ciptaan, Yes 1:26+; Yes 6:3+. Ia melampaui makhluk dan tidak terkena oleh yang tidak kudus. Tetapi kekudusan Allah yang transenden itu menyata dalam hubunganNya dengan manusia melalui keadilan. Begitu kekudusan Allah menyangkut tata susila. Allah mengganjar yang baik dan menghukum yang jahat waktu penghakimanNya terlaksana. Dengan keadilan itu tidak dilawankan kebaikan Allah yang berbelas kasih. Sebab justru oleh karena keadilanNya maka Allah yang setia pada janji-janjiNya mengampuni Israel dan orang berdosa yang menyesal, Mik 7:9; Maz 51:16. Ciri khas kerajaan Mesias kelak ialah keadilan, justru oleh karena Allah menjadikan umatNya penyerta dalam kekudusan ilahi, Yes 1:26; 4:3; bdk Mat 5:48. Mengenai pengertian "keadilan" bdk Ima 19:15+.
(1.0101525142857) (Yes 6:1) (jerusalem) Penglihatan ini sewajarnya ditempatkan pada awal kitab Yesaya. Tetapi kitab Yesaya tersusun berdasarkan beberapa kumpulan nubuat-nubuat tersendiri, bdk Pengantar. penglihatan itu menjadi pembukaan kumpulan nubuat-nubuat sekitar Imanuel, Yes 6:1-12:6, yang menghimpun nubuat-nubuat yang bersangkutan dengan perang antara Yehuda dan Aram-Israel. Perang itu melaksanakan ancaman yang tercantum dalam Yes 6:11-13.
(1.0101525142857) (Yes 6:4) (jerusalem: penuhlah dengan asap) Asap ini menjadi tanda kehadiran Allah di gunung Sinai dahulu, Kel 19:16+, dalam Kemah Suci di padang gurun, Kel 40:34-35, dan dalam Bait Suci di Yerusalem, 1Ra 8:10-12; Yeh 10:4.
(1.0101525142857) (Yes 7:6) (jerusalem: Tabeel) Orang ini agaknya seorang berbangsa Aram di istana raja Damsyik. Nama itu berarti: Allah adalah baik. Tetapi naskah Ibrani membubuhi huruf-huruf mati dengan (tanda) huruf hidup (tabal), sehingga artinya: tidak berguna (baik) apa-apa.
(1.0101525142857) (Yes 7:8) (jerusalem) Maksud kedua ayat ini sukar ditangkap. Sementara ahli berpendapat bahwa Yes 7:8 sebaik-baiknya ditempatkan sesudah Yes 7:9 dengan memperbaiki 65 tahun menjadi 5 atau 6 tahun (kota Samaria memang direbut pada th 722 seb Mas). Seperti tersedia sekarang kedua ayat ini sembunyi-sembunyi membandingkan negeri Yehuda serta ibu kotanya dengan musuh-musuhnya. Kepala negeri Yehuda yang sebenarnya ialah Tuhan, dan musuh-musuh memang tidak mempunyai keistimewaan semacam itu. Selebihnya nabi memberitahukan bahwa kerajaan Israel akan hilang lenyap, asal saja ada kepercayaan di pihak Ahas. Adapun kepercayaan menurut pandangan para nabi bukannya hanya keyakinan bahwa Tuhan ada dan esa. Kepercayaan itu mencakup bahwa orang mengandalkan Tuhan berdasarkan dipilihnya umat. Tuhan telah memilih bangsa Israel lalu menjadi Allahnya, Ula 7:6+. hanya Tuhan sajalah yang mampu menyelamatkan umatNya. Kepercayaan mutlak pada Tuhan itu menjamin keselamatan, Yes 28:16, tetapi tidak mengizinkan umat minta tolong pada sesuatu yang lain, entah manusia entah dewa-dewa asing, bdk Yes 30:15; Yer 17:5; Maz 52:9.


TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA