Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 14301 - 14320 dari 15576 ayat untuk Dan [Pencarian Tepat] (0.018 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.17788619444444) (Bil 29:23) (sh: Beragam jumlah korban bakaran (Jumat, 19 November 1999))
Beragam jumlah korban bakaran

Beragam jumlah korban bakaran. Perayaan hari raya pondok daun sungguh meriah, bahkan tidak sedikit jumlah hewan yang dikorbankan. Apabila dihitung dengan nilai rupiah pada saat ini, mungkin jutaan rupiah terbakar habis dalam api. Apakah ini suatu pemborosan? Bangsa Israel diajar untuk menghitung berkat Allah melalui setiap persembahan yang mereka lakukan, karena berkat Allah melebihi jumlah korban bakaran yang mereka persembahkan. Orang yang mengutamakan harta, sulit menghitung berkat Allah, karena berkali-kali mempertimbangkan berapa besarnya persembahan yang akan diberikan kepada Tuhan. Apabila menyadari betapa besarnya Tuhan sudah memberkati diri mereka, pasti mereka akan belajar bersyukur dan dengan sukacita rela memberikan persembahan kepada Tuhan.

Ketaatan mendorong ibadah yang benar. Pengenalan umat kepada Allah mendorong hati untuk taat. Pengenalan dan ketaatan ini pula yang dapat mendorong umat menyatakan ibadah yang benar.

Renungkan: Ketaatan bersumber pada iman; yaitu percaya dan mau melakukan seluruh firman Allah yang telah didengar. Ketaatan yang benar melahirkan ibadah yang benar. Jadi dapat dikatakan sikap hidup ibadah yang benar bersumber dari pengenalan yang benar kepada siapa kita beribadah.

(0.17788619444444) (Ul 15:1) (sh: Pembebasan (Minggu, 18 Mei 2003))
Pembebasan

Pembebasan. Pada Tahun Sabat berbagai tindakan pembebasan harus umat lakukan. Pertama, penghapusan utang. Kedua, pembebasan para budak. Dengan bertindak demikian, umat turut serta di dalam mewujudkan kemurahan Allah. Murah hati (ayat 6-8), memancarkan kesadaran akan kemurahan Allah yang lebih dulu telah memberkati umat dengan limpah. Kebaikan membebaskan orang yang memperhamba diri sebab ketidakberdayaan memancarkan kesadaran bahwa Allah adalah Pembebas yang telah memberi kebebasan dengan melimpah (ayat 15). Pengakuan bahwa Allah adalah sumber segala berkat juga dinyatakan dalam korban sulung (ayat 19-23).

Dalam sejarah manusia, mungkin tidak pernah ada zaman seperti zaman ini dimana berbagai kebaikan bendawi dapat kita nikmati berkat kemajuan teknologi, komunikasi, dlsb. Adalah kenyataan getir bahwa justru di zaman yang semakmur ini juga tengah terjadi cabikan besar antara kaum berpunya dan kaum papa. Ketidakpedulian terhadap sesama selalu seiring dengan keserakahan, yang pada intinya adalah penyembahan berhala materi. Orang Kristen selayaknya berbeda. Bertuhankan Allah, bukan benda, orang Kristen tidak saja tahu menikmati segala berkat Allah, tetapi juga tahu bersyukur kepada sang Pemilik berkat. Tidak terbelenggu oleh benda, orang Kristen tahu menghargai dan mengasihi manusia dan menempatkan benda di kedudukan semestinya.

Renungkan: Karena Allah sendiri telah memberikan buah hati-Nya sendiri demi keselamatan kita, kita sepatutnya berpola hidup melepas bukan merebut.

Bacaan Untuk Minggu Paskah 5

Kisah Para Rasul 9:26-31; 1Yohanes 3:18-24; Yohanes 15:1-8; Mazmur 22:25-31

Lagu: Kidung Jemaat 288

(0.17788619444444) (Hak 3:1) (sh: Batu Ujian. (Sabtu, 4 Oktober 1997))
Batu Ujian.

Batu Ujian.
Bangsa-bangsa asli yang dibiarkan Tuhan tinggal di Kanaan merupakan batu ujian bagi iman dan kesetiaan Israel. Keberadaan mereka memang dapat menjadi jerat bagi umat Israel, apabila mereka tidak dengar-dengaran akan perintah Allah yang diberikan kepada nenek moyang mereka. Tetapi bila ujian itu dapat mereka lewati, mereka akan beroleh berkat. Tuhan sendiri memakai situasi itu untuk melatih generasi baru yang tidak mengenal perang Kanaan itu menjadi umat yang berketahanan mental dan spiritual yang tangguh.

Gagal dan gugur. Dua hal dialami Israel waktu itu. Mereka gagal karena firman Tuhan tidak tertanam dalam hati untuk diterapkan. Mereka gugur dalam kejatuhan karena tersandung oleh nafsu yang tak terkendalikan (ayat 6). Pembauran melalui perkawinan tak mereka elakkan. Akibatnya menyedihkan, mereka menyeleweng dengan ikut menyembah berhala bangsa-bangsa asli itu. Ujian iman akan sia-sia apabila hati telah cenderung mengasihi dunia. Sebaliknya bila hati itu berpaut terus pada Tuhan, orang atau umat tersebut akan mengalami kemenangan dalam Tuhan.

Renungkan: Lihatlah pencobaan sebagai alat pemurni iman, bukan sebagai kesempatan untuk melupakan Tuhan.

Doakan: Yang sedang bergumul menghadapi ujian iman.

(0.17788619444444) (Hak 4:1) (sh: Lebih mengandalkan penyertaan manusia. (Senin, 6 Oktober 1997))
Lebih mengandalkan penyertaan manusia.

Lebih mengandalkan penyertaan manusia.
Debora, hakim atas orang Israel telah menyampaikan perintah Tuhan kepada Barak (ayat 6-7). Dari jawaban Barak terlihat bahwa ia kurang mengandalkan penyertaan Tuhan, merasa lebih mantap bila Debora ikut serta (ayat 8). Nubuat Debora (ayat 9), ternyata kelak digenapi (ayat 22). Penyertaan Tuhan memang tak dapat dilihat dengan mata jasmani. Itu dihayati dengan iman. Dengan iman seseorang percaya akan penyertaan Tuhan. Iman yang demikian akan melihat fakta penyertaan Tuhan itu. Karena raguragu, Barak tidak menerima kehormatan sebab Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangan Yael, isteri Heber.

Sisera diserahkan Tuhan. Sisera yang melarikan diri kalut dan bingung. Seluruh tentaranya tewas oleh mata pedang. Tuhan menyerahkan dia kepada Yael sehingga di kemah Yael ia dapat tidur nyenyak. Untuk sementara seolah ia berhasil luput dari pengejaran. Namun cara Tuhan untuk memberikan kemenangan kepada umat-Nya di luar perhitungan. Unik dan menakjubkan.

Debora dan istri Heber, dua perempuan yang berani bertindak dalam Tuhan menjadi pahlawan. Kebiasaan menilai orang dari jenis kelaminnya adalah tidak benar bila kita memperhitungkan bahwa Tuhan berkuasa membuat mereka melakukan hal besar.

(0.17788619444444) (Hak 5:12) (sh: Tanggapan berbeda. (Rabu, 8 Oktober 1997))
Tanggapan berbeda.

Tanggapan berbeda.
Nyanyian Debora sekaligus adalah kisah pengalamannya ditolong Tuhan dan kisah berbagai reaksi yang ditunjukkan umat Tuhan. Ada dari umat Tuhan itu yang bersemangat, ada yang tak dapat menentukan sikap sebab tiada kesepakatan, ada pula yang sama sekali tidak membantu. Sungguh sedih bahwa dalam perjuangan untuk kepentingan umat bersama, masih juga terdapat ketidaksepakatan. Sebenarnya dalam situasi itu dituntut tiga hal. Pertama, percaya bahwa Tuhan telah memberikan janji kemenangan. Kedua, tanggap dan berbuat. Ketiga, kompak menghadapi musuh. Bermasa bodoh terhadap perintah Tuhan dapat mendatangkan kutuk seperti yang dialami penduduk Meros.

Hanya dengan apa yang ada. Yael seorang ibu tidak pernah dibekali dengan pengetahuan tentang berperang. Juga tidak dipersenjatai. Namun apa yang ada padanya dimanfaatkannya. Pengertiannya bahwa Sisera adalah musuh Israel, kesempatan berada sangat dekat dengannya dan akalnya yang cerdik, tidak disia-siakan. Tuhan dapat memakai siapa saja yang sedia dipakai-Nya.

Renungkan: Allah tidak bergantung pada kehebatan alat, tetapi kepatuhan kepada-Nya yang akan dipakai tangan Allah yang hebat.

Doa: Aku sedia Kau pakai, Tuhan.

(0.17788619444444) (Hak 6:1) (sh: Berseru dalam kesesakan. (Kamis, 9 Oktober 1997))
Berseru dalam kesesakan.

Berseru dalam kesesakan.
Kemelaratan orang Israel akibat ditindas orang Midian, membuat mereka sadar. Mereka berseru kepada Tuhan. Seruan di puncak penderitaan biasanya disertai kerendahan hati dan kepasrahan penuh karena menyadari keadaan diri yang sudah tidak berdaya. Dalam sikap seperti itulah Tuhan berkenan memperhatikan umat-Nya meskipun sudah menyakiti hati Tuhan dengan perzinahan rohani. Berseru kepada Tuhan dengan segenap hati akan membawa perubahan.

Tuhan mengutus, Tuhan menyertai. Kaumnya adalah yang paling kecil di antara suku Manasye. Ia pun paling muda di antara kaum keluarganya. Di lihat dari segi-segi tadi, Gideon tidak ada artinya. Namun yang menentukan bukan kondisi Gideon, tetapi pilihan Allah. Kepahlawanannya pun bukan disebabkan oleh keperkasaannya tetapi oleh penyertaan dan strategi Tuhan sendiri. Alasan-alasan yang sering membuat kita ragu melakukan kehendak Tuhan, kurang lebih sama dengan kondisi Gideon tadi. Pertimbangkanlah Gideon! Janganlah berputar-putar pada alasan tadi untuk tidak melayani Tuhan. Maju saja ikuti perintah Sang Komandan!

Renungkan: Jangan tunggu sampai ada keajaiban baru maju, maju dan alami keajaiban itu bersama Tuhan!

(0.17788619444444) (Rut 1:7) (sh: Bebas memilih (Sabtu, 10 April 1999))
Bebas memilih

Bebas memilih. Ketika Naomi menyampaikan keputusannya untuk pulang ke kampung halamannya di Betlehem, ia memberi kebebasan kepada kedua menantunya, Orpa dan Rut, untuk memilih jalan hidup yang terbaik. Sekalipun Naomi mengakui bahwa Orpa dan Rut adalah juga anak-anaknya, namun ia menyadari bahwa Israel bukanlah tanah mereka. Orpa pun lalu memilih kembali ke Moab. Tetapi Rut memilih untuk ikut serta Naomi, pulang ke Betlehem.

"Bangsamulah bangsaku, Allahmulah Allahku!" Suatu ungkapan keyakinan iman yang datang dari orang yang justru tidak mengenal Allah. Darimana Rut mengenal Tuhan? Tentu bukan karena pelajaran kilat sepanjang perjalanan dengan Naomi. Rupanya, selama 10 tahun sebagai istri Mahlon, dan hidup berdampingan dengan keluarga Elimelekh, Rut menyaksikan betapa keluarga ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan. Kedekatan hubungan itu tercermin melalui pola kehidupan mereka setiap hari. Itu sebabnya, tanpa ragu lagi, ia menyatakan percayanya, serta memutuskan untuk mengikut Naomi.

Renungkan: Melalui keluarga Elimelekh, Rut dimenangkan bagi Tuhan. Bagaimana dengan keluarga Anda? Adakah mencerminkan kehadiran Allah di dalamnya?

Doa: Mampukanlah saya membawa serta kasih-Mu dalam kehidupan ini, agar menjadi berkat bagi orang lain.

(0.17788619444444) (1Sam 11:1) (sh: Membela yang lemah. (Rabu, 3 Desember 1997))
Membela yang lemah.

Membela yang lemah.
Orang yang tidak takut Allah cenderung menindas yang lebih lemah. Orang-orang Yabesy-Gilead ditekan oleh musuh mereka, orang Amon (ayat 2). Mereka dipaksa membuat perjanjian yang sifatnya sangat kejam. Ketika Saul mendengar berita buruk itu, hatinya tersentuh. Saul tampil bukan dengan motivasi mendapatkan dukungan politik orang-orang Yabesy-Gilead, tetapi semata-mata untuk membela yang lemah dan tertindas.

Kebesaran jiwa pemimpin. Saul mengerahkan semua umat Tuhan untuk membela sesamanya dari penindasan. Namun ada pihak yang meragukan kepemimpinan Saul. Masakan Saul menjadi raja? (ayat 12). Saul tidak terpengaruh sikap negatif itu. Akhirnya ia dan pasukannya menang atas orang Amon. Kemenangan tidak membuat Saul lupa diri. Anjuran agar musuh-musuhnya dihabisi, ditolak Saul. Raja baru itu mengerti bahwa kekuasaannya harus dijalankan di dalam kehendak dan pimpinan Tuhan sendiri. Dengan berbuat demikian, ia memuliakan Allah, Raja atas segala raja.

Renungkan: Ikuti teladan Kristus, keberhasilan adalah karunia Allah bukan hasil perjuangan kita semata. Sikap ini akan membuat kita tetap hamba Allah, bukan budak kuasa.

Doa: Tanamkan sikap syukur dalam lubuk hatiku, Tuhan.

(0.17788619444444) (1Sam 13:23) (sh: Faktor keturunan tidak mutlak. (Sabtu, 6 Desember 1997))
Faktor keturunan tidak mutlak.

Faktor keturunan tidak mutlak.
Pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", ternyata tidak terjadi pada Yonatan. Ia tidak begitu saja mengikuti jejak ayahnya atau membela ayahnya secara membabi buta. Meski sudah ditolak Tuhan, Saul masih berupaya meneruskan perjuangan. Andalan utamanya, kira-kira enam ratus orang yang masih setia mengikuti dia. Ternyata yang akhirnya sungguh maju dan berhasil membuyarkan serangan Filistin adalah Yonatan. Yonatan menang bukan karena mengandalkan pasukannya tetapi karena Tuhan (ayat 6).

Sumber kemenangan. Meskipun telah mengambil prakarsa untuk melawan Filistin, Yonatan masih menanti tanda dari Tuhan bahwa ia memang harus maju berperang. Tanda itu ternyata diberi. Tahap demi tahap Yonatan beroleh kemenangan. Dengan cara itu Tuhan mengajar Saul apabila orang taat kepada Tuhan, ia akan mengalami perbuatan Tuhan yang ajaib. Penyertaan Tuhan atas Yonatan itu sekaligus tindakan Tuhan mempermalukan Saul.

Renungkan: Orang yang tidak bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani waktu hidup yang sia-sia. Orang yang bersedia dipimpin Tuhan, akan menjalani hidup yang penuh makna.

Doa: Kiranya karsa dan karya kami didasari iman dan ditujukan untuk memuliakan Nama-Mu.

(0.17788619444444) (1Sam 14:47) (sh: Menghargai pahlawan bangsa. (Senin, 8 Desember 1997))
Menghargai pahlawan bangsa.

Menghargai pahlawan bangsa.
Renungan-renungan minggu yang lalu banyak menyoroti kelemahan kepemimpinan raja Saul. Namun Alkitab pun dengan jujur mengungkapkan bagian positif kepemimpinannya, yaitu keberhasilannya mengalahkan raja-raja Moab, Amon, Edom, Filistin, dan Amalek (ayat 47-48). Mengapa kisah sukses ini dipaparkan setelah ketidaksetiaan Saul? Seringkali Israel dikalahkan bangsa-bangsa itu tatkala pemimpin Israel tidak taat. Tetapi kini Saul berhasil memperhatikan kepentingan Israel, meskipun dirinya sendiri sudah ditolak dari takhta. Keberhasilan Saul inilah yang diakui umat Israel. Kita pun perlu belajar menghargai para pemimpin gereja sebagai orang yang diurapi Allah, meski memiliki kelemahan tertentu.

Tetaplah andalkan Tuhan. Jelas sekali Saul lebih mengandalkan pasukannya dibandingkan mengandalkan Tuhan. Kita pun sering melakukan kesalahan yang sama. Mungkin kita tidak sengaja berbuat demikian, misalnya ketika kita berada di dalam situasi tekanan tertentu sehingga lupa mengandalkan Tuhan. Dalam kehidupan rohani kita, peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging. Hanya kuat kuasa rohani dari Allah dapat mengalahkan kuasa rohani yang gelap dan jahat.

Renungkan: Belajarlah dari sejarah untuk lebih dekat pada Tuhan.

(0.17788619444444) (1Sam 23:14) (sh: Persahabatan Sejati. (Selasa, 03 Februari 1998))
Persahabatan Sejati.

Persahabatan Sejati.
Ada pepatah mengatakan Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang. Pepatah ini merupakan salah satu contoh ejekan bagi bentuk persahabatan yang terjalin karena materi. Benar, bahwa menggalang persahabatan di kala senang, atau sukses tidaklah sulit. Tanpa dicari banyak orang yang datang menawarkan persahabatan. Tetapi, apa yang terjadi bila orang berada dalam keadaan susah? Yang semula mengaku sebagai sahabat, satu demi satu pergi menjauh bahkan lebih menyedihkan lagi, berlagak seolah tak pernah kenal. Masih ingatkah sikap Petrus terhadap Yesus di saat Dia menghadapi penderitaan? Sebaliknya, dalam keadaan takut, kehadiran Yonatan memberikan penghiburan dan dukungan bagi Daud. Tindakan Yonatan ini mengandung risiko, tetapi itulah ciri persahabatan sejati.

Kesetiaan Allah. Syukur kepada Allah yang selalu setia memperhatikan pergumulan hamba-hamba-Nya. Rencana-Nya sungguh luar biasa. Orang-orang yang tidak percaya, seperti Filistin dapat dijadikan-Nya alat penyelamat bagi hamba-Nya. Suatu kerjasama yang indah terjalin antara Allah dan hamba-Nya, Daud. Daud setia kepada Allah, karena Allah telah terlebih dahulu bertindak setia. Itulah sumber damai sejahtera dan pengharapan kekal umat Allah.

(0.17788619444444) (1Sam 25:1) (sh: Jaminan keamanan. (Kamis, 05 Februari 1998))
Jaminan keamanan.

Jaminan keamanan.
Bahwa harta begitu berkuasa sejak dahulu hingga sekarang ini tidak dapat dipungkiri. Semakin berharta seseorang, semakin berkuasa dia. Nabal merupakan fakta dari pernyataan ini. Daud mengutus orang-orangnya kepada Nabal, untuk memohon belas kasihan (kemungkinan berupa makanan dan minuman). Daud mengharapkan kesediaan Nabal menjadi penjamin kebutuhan jasmani mereka. Sebaliknya, Daud berjanji untuk menjadi penjamin keamanan dan kenyamanan pekerjaan gembala-gembala Nabal dari gangguan perompak.

Jaminan keselamatan. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, kondisi dunia rawan pemberontakan. Dosa begitu menguasai hidup manusia yang tidak taat kepada Allah. Karena Allah begitu mengasihi kita, Dia rela mengorbankan Anak Tunggal-Nya untuk memerangi dominasi dosa. Yesus Kristus tampil sebagai pemenang, meski untuk itu Dia harus mengorbankan nyawa-Nya. Dialah Jaminan keselamatan kekal kita. Apa yang Dia minta dari kita? Harta, kuasa? Tidak! Dia hanya meminta kesetiaan kita kepada-Nya.

Renungkan: Harta dan kuasa bukanlah jaminan beroleh selamat. Tanpa Yesus Kristus sebagai jaminan keselamatan yang kekal, kita akan mudah tertipu oleh jaminan palsu.

(0.17788619444444) (1Sam 31:1) (sh: Sisi gelap dalam kehidupan. (Kamis, 12 Februari 1998))
Sisi gelap dalam kehidupan.

Sisi gelap dalam kehidupan.
Jika kita membaca awal perjalanan Saul (1Sam. 9:1-11:15), tidak terbayang bahwa akan seperti yang digambarkan dalam perikop ini. Raja yang tampan, gagah perkasa memudar semangatnya setelah terkepung. Para pahlawannya tewas, anak-anaknya berguguran, bahkan ia sendiri luka parah (ayat 4-5).

Ketakutan tanpa iman. Ketakutan membuat Saul nekat mencari jalan pintas. Ia tidak mau menyerah kepada musuhnya, dan pembawa senjatanya juga tidak mau membunuhnya, akhirnya Saul sendiri yang bertindak. Putus hubungan dengan Tuhan, membuat Raja terdampar dalam kegelapan yang ngeri (bdk. 1Sam. 28:6). Kematian Saul sangat menyedihkan. Sesudah ia mati bunuh diri, kepalanya dipancung dan mayatnya dipakukan oleh orang Filistin (ayat 8-10).

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Tidak dapat disangkal, bahwa penduduk Yabesy-Gilead masih mengenang jasa Saul (bdk. 1Sam. 15:1-15). Orang-orang yang gagah perkasa diberangkatkan untuk mengambil mayat Saul dan mayat anak-anaknya (ayat 11-13). Semua dilakukan sebagai penghormatan terakhir bagi raja yang mereka sanjung selama ini. Mereka tidak gentar menghadapi orang Filistin.

Renungkan: Iman kepada Tuhan akan membuat kita memiliki bukan saja awal tetapi juga akhir yang baik.

(0.17788619444444) (2Sam 2:8) (sh: Peperangan. (Senin, 16 Februari 1998))
Peperangan.

Peperangan.
Peperangan selalu membawa malapetaka.Di pihak pemenang pun tetap ada korban (ayat 30-31). Peperangan adalah masalah serius yang harus diusahakan jalan keluarnya, karena sangat mengancam kehidupan manusia. Mengapa Abner mengangkat Isybosyet sebagai raja (ayat 8-10), padahal ia tahu bahwa raja Daud sudah diresmikan sebagai raja, dan ada janji Tuhan (bdk. 2Sam. 3:9-10). Seandainya Abner tidak mengangkat Isybosyet sebagai raja, lembaran hitam ini tidak akan terjadi.

Masing-masing yakin akan menang (ayat 12-14). Abner dan Yoab menyakinkan anak buahnya masing-masing telah rebah, tetapi tidak ada yang segera menghentikan perang. Mereka saling memperhebat serangan (ayat 17). Secara khusus Asael mengejar Abner (ayat 19). Abner menasihati Asael, tetapi sia-sia. Akibatnya Abner membunuh Asael (ayat 19-23). Kematian Asael menjadikan Yoab dan Abisai semakin membenci Abner (ayat 24-26). Abner berseru meminta Yoab menghentikan perang (ayat 26-28). Namun suara itu seolah teriak di tengah gurun.

Renungkan: Apapun alasannya, peperangan kebanyakan dilakukan oleh pihak yang kalah dalam pengendalian diri.

Doa: Menjadi orang yang suka mengalah demi mewujudkan damai.

(0.17788619444444) (2Sam 5:1) (sh: Terpanggil dan terpilih. (Jumat, 20 Februari 1998))
Terpanggil dan terpilih.

Terpanggil dan terpilih.
Mencari dan menentukan pemimpin bukan soal gampang. Ada hal-hal yang dapat dipelajari dari perikop ini: 1) Proses, memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan menentukan seorang karyawan (ayat 2); 2) Sadar atau tidak sadar, selalu terefleksi sifat kepemimpinannya (ayat 2); 3) Tuhan turut campur tangan atas keterpilihannya (ayat 2); 4) Kepemimpinan yang dipilih Tuhan selalu mengemban tugas penggembalaan (ayat 2), sehingga setiap pemimpin kristiani tidak boleh menganggap enteng kepemimpinannya (ayat 5). Kepemimpinan Kristiani selalu mengikat janji di hadapan Tuhan (ayat 3), karena Tuhanlah yang memberikan wibawa kepemimpinan.

Tindakan tepat di saat tepat. Sebaik apapun suatu gagasan, diperlukan pertimbangan akurat, agar menghasilkan yang optimal, bukan bahan tertawaan. Daud diuji kemampuannya untuk merebut kota Yerusalem, yang kelak menjadi ibu kota kerajaan. Ternyata penyertaan Tuhanlah yang membuat Daud semakin berkuasa (ayat 10)

Renungkan: Tiap keputusan selalu mendesak konsekuensi di masa depan, karenanya kita harus mengandalkan Dia yang memegang masa depan keputusan kita.

Doa: Tuhan, sertailah kami dalam menempuh hidup ini. Hanya oleh penyertaan-Mu kami makin lama makin kuat. Amin.

(0.17788619444444) (2Sam 7:1) (sh: Kebangunan Gereja. (Senin, 23 Februari 1998))
Kebangunan Gereja.

Kebangunan Gereja.
Di tengah tantangan dunia yang makin berat kita justru menyaksikan kebangunan gereja. Semakin dibabat semakin merambat. Tuhan membuktikan janji-Nya bahwa Dia hadir menyertai Gereja-Nya dan tidak ada kekuatan apa pun dapat menghalangi kemajuan karya-Nya. Apakah kebangunan yang dimaksud sekadar gedung besar, atau kelahiran gerakan sempalan, atau sungguh kebangunan sejati, masih harus diteliti lagi. Syukur kepada Tuhan atas kebangunan gereja ini. Namun perjuangan masih panjang. Kebangunan gereja ini harus menyeluruh, bukan sekedar kulit tetapi lebih lagi isi.

Bukti Tuhan hadir. Tuhan hadir (dalam kemah) menyertai dan melindungi umat-Nya dalam pengembaraannya. Bait dari kayu aras, kemapanan gereja-gereja besar bukanlah unsur hakiki kehadiran Tuhan. Kebangunan gereja harus diperjuangkan, bukan hanya sampai pada daya tarik membuat orang pergi ke gereja. Kebangunan itu harus sampai pada pemberdayaan kita sekalian sebagai umat untuk hidup bergereja. Artinya sengsara kematian Kristus itu ditujukan untuk membangun suatu umat yang akrab dengan Allah, akrab satu sama lain, dan yang memancarkan kasih Allah secara nyata dalam masyarakat.

Renungkan: Kesejatian gereja yang seringkali bersifat tak tampak patut diperjuangkan agar tampak nyata dalam gereja yang tampak.

(0.17788619444444) (2Sam 8:1) (sh: Kepastian. (Rabu, 25 Februari 1998))
Kepastian.

Kepastian.
Hari ini kita akan membaca kisah kesuksesan Daud yang gilang gemilang. Kemenangan demi kemenangan bagai bayangan, yang mengikuti derap langkah pasukan Daud di medan perang. Turun temurun orang Israel menceritakan kisah heroik figur nenek moyang kebanggaan mereka. Akan tetapi di balik cerita ini kitab Samuel ingin memberikan kesaksian iman tentang langkah kehidupan orang yang diberkati Tuhan. Bagi orang percaya, Tuhanlah penjamin kepastian akan keberhasilan hidupnya. Bila ada keberhasilan dalam upaya dan kerja kita Tuhanlah yang memberikannya bagi kita.

Budi yang luhur. Setiap suku memiliki kisah tentang figur nenek moyangnya yang hebat dan berbudi luhur. Mungkin kita pun memiliki tokoh yang kita kagumi: kepribadiannya, pemikirannya, ataupun keuletannya. Dalam dunia anak-anak sekarang ini ada kura-kura ninja, power ranger, atau satria baja hitam dll. Hal yang patut dicermati ialah sampai di mana nilai-nilai luhur kejujuran, keadilan, kebenaran dari tokoh-tokoh idola itu dipanuti. Semua figur yang dijadikan panutan haruslah diuji. Di atas tokoh panutan seperti Daud, Kristus yang sudah menebus kita dengan nyawa-Nyalah, satu-satunya panutan terpercaya.

Renungkan: Harapan generasi mendatang hanyalah bila keluarga berharap dan memandang kepada Yesus sepenuh hati.

(0.17788619444444) (2Sam 14:18) (sh: Sebab akibat. (Rabu, 01 Juli 1998))
Sebab akibat.

Sebab akibat.
Dalam peraturan yang ditetapkan di Israel, salah satunya adalah hukum yang mengatur tentang tindakan balas dendam terhadap pembunuh (Bil. 35:9-21). Yoab yang tahu pasti kondisi hati raja, berencana lewat seorang wanita untuk melindungi Absalom agar tidak menjadi korban balas dendam. Daud memang tidak membunuh Absalom sebab bagaimana pun juga dia anaknya, namun Absalom tetap harus menanggung akibatnya, dikucilkan dari lingkungan. Dalam keluarga yang beristri/bersuami lebih dari satu, ternyata kasih tidak dapat diterapkan dengan tulus dan benar.

Benih pemberontakan. Dua tahun dikucilkan, Absalom mulai menderita. Yoab yang pernah menolongnya diharapkan mampu menolongnya sekali lagi. Tetapi Yoab tahu batas. Ia menolak (ayat 29). Absalom pun mulai bertindak kasar (ayat 30,31). Bangga pada kelebihan jasmani, menjerumuskan Absalom pada tindakan tidak disiplin. Sebaliknya kasih yang kepalang tanggung dan diterapkan tidak pada tempatnya, membuat Daud melakukan kesalahan fatal.

Renungkan: Dosa berawal dari penilaian diri yang salah, dan tidak tunduk ke bawah standar Tuhan. Bila dosa kita remehkan, maka akibat lebih parah akan kita tanggung di kemudian hari.

Doa: Tolong kami mengenalMu akrab, agar sifat-sifatMu jadi prinsip hidup kami, Tuhan.

(0.17788619444444) (2Sam 18:19) (sh: Pilihan yang sukar. (Kamis, 09 Juli 1998))
Pilihan yang sukar.

Pilihan yang sukar.
Mengambil keputusan apalagi membuat pilihan yang paling tepat, tidaklah mudah. Tindakan Yoab membunuh Absalom di satu sisi telah mengakhiri peperangan, tetapi di sisi lain dia tidak mematuhi perintah atasan. Kini dia harus memilih utusan yang akan mengabarkan kedua hal ini, Ahimaaskah atau orang Etiopia? Pilihannya tidak pasti karena akhirnya ia membiarkan mereka berdua menyampaikan berita itu kepada Daud. Ia mendua mungkin karena bingung bagaimana menyampaikan kabar baik dan buruk akibat ketidaktaatannya itu.

Menyampaikan berita secara benar. Antara keinginan dan kenyataan itu terkadang tidak seirama. Banyak orang yang pada awalnya tersentuh hati nurani untuk menegakkan kebenaran, menjunjung tinggi kejujuran, tetapi hanya sampai pada keinginan saja tanpa berusaha untuk merealisasikannya.Itulah yang terjadi pada Ahimaas. Ketika dia berhadapan dengan Daud, semangat menyatakan yang benar menjadi luntur bahkan akhirnya dia berbohong (ayat 29). Berbeda dengan orang Etiopia, dia menyampaikan berita apa adanya, tanpa dikurang dan tanpa diberi bumbu penyedap. Menurut kita mana yang baik?

Doa: Oh, Tuhan, jauhkan kami dari keinginan berkata dusta. Memang seringkali kami tidak tahu bagaimana menyatakan kebenaran. Jangan biarkan kami sendiri tanpa bimbingan-Mu.

(0.17788619444444) (2Sam 24:1) (sh: Pendaftaran Rakyat. (Rabu, 22 Juli 1998))
Pendaftaran Rakyat.

Pendaftaran Rakyat.
Selaku seorang raja, Daud telah meraih banyak sukses. Semua itu merupakan kemurahan hati Tuhan semata. Patutlah Daud bersyukur pada Tuhan dengan segala kerendahan hati. Tapi, agaknya Tuhan mulai melihat kesombongan terselip di dasar hati Daud, bangga bisa memimpin bangsa besar dan kuat, juga banyak berprestasi besar. Akhirnya Tuhan menyuruh Daud (1Taw. 21:1, 'melalui iblis'), agar melakukan pendaftaran atas rakyat Israel. Daud yang sudah bergaul dengan Tuhan begitu lama, seharusnya sudah mengenal baik sifat Tuhan, bahwa perintah-Nya itu hanya bersifat menguji hati Daud. Tapi sayang Daud kurang peka, sehingga segera melaksanakan pekerjaan besar yang lama menelan banyak dana.

Hukuman dan penyesalan. Dosa Daud mendatangkan hukuman Tuhan berupa penyakit sampar yang membinasakan ribuan jiwa rakyat. Ketika Daud menyesal, serta bersedia menanggung segala akibat dosanya, Tuhan sudah lebih dahulu menyesal, bahwa terpaksa harus mendatangkan malapetaka itu. Kesucian dan kasih-Nya memang sering tampak sekaligus dalam hidup ini karena keduanya selaras tak terpisahkan dalam diri Tuhan.

Doa: Tuhan beri hamba-Mu kerendahan hati pada saat hidup berhasil; untuk senantiasa melihat pada kemurahan-Mu semata.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA