Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 3195 ayat untuk turun langsung ke kubur (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.15) (2Raj 23:1) (sh: Gereja penggerak utama pembaharuan (Senin, 17 Juli 2000))
Gereja penggerak utama pembaharuan

Di dalam salah satu episode `Membangun Indonesia Baru', seorang sosiolog menyatakan bahwa untuk menegakkan supremasi hukum di Indonesia sangat sulit, sebab sudah melibatkan banyak institusi. Jadi apakah mungkin pembaharuan di segala bidang dapat dilaksanakan di Indonesia?

Demikian pula situasi yang dihadapi Yosia. Rentetan aksi-aksi Yosia yang berjumlah lebih dari 17 mengungkapkan betapa bobroknya masyarakat Yehuda. Namun Yosia bertekad bulat dan tidak gentar menentang arus. Hal ini terungkap ketika ia berani mengadakan pembersihan berbagai berhala, bukit pengorbanan, hingga membunuh imam-imam bukit pengorbanan justru pada saat seluruh rakyat Yehuda sudah terjerumus ke dalam penyembahan berhala (20). Ia tidak hanya memberikan instruksi namun terlibat langsung dengan melakukan sendiri tindakan yang benar. Ia sendiri sebagai contoh hidup hasil pembaharuan bagi rakyatnya. Ia mengumpulkan, membacakan, memberhentikan, merobohkan, menajiskan, memecahkan, menebang, hingga menyembelih. Pembaharuan juga harus melanda seluruh lapisan masyarakat mulai dari pemimpin agama, pemimpin masyarakat, hingga rakyat jelata; mulai dari orang dewasa hingga anak-anak (2). Ini berarti pembaharuan tidak hanya dalam urusan kenegaraan, namun juga dalam kegiatan sehari-hari dalam masyarakat. Dan yang paling penting adalah bahwa pembaharuan harus dilandaskan firman Allah yang hidup.

Renungkan: Pembaharuan dapat dilaksanakan di bumi Indonesia asalkan gereja mau dan berani berperan secara langsung. Walaupun gereja, karena kedudukannya sebagai minoritas, bukanlah lembaga penggerak utama reformasi bangsa kita, namun gereja mempunyai firman hidup yang akan memampukannya untuk menjadi contoh-hidup masyarakat yang sudah diperbaharui. Karena itu gereja harus menyerukan kepada seluruh jemaatnya mulai dari anak-anak Sekolah Minggu, remaja, pemuda, dewasa, hingga manula untuk menjadi contoh-hidup bagi tingkah laku yang sudah diperbaharui. Mulailah dari yang paling sederhana yaitu membayar pajak sesuai undang-undang, mentaati peraturan berlalu-lintas, tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan segala sumber alam seperti listrik, air, bensin, dan gas secara bijak. Kapan kita akan mulai, jika tidak sekarang?

(0.15) (2Taw 30:23) (sh: Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan (Sabtu, 6 Juli 2002))
Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan

Hal inilah yang mungkin sangat didambakan oleh penulis Tawarikh. Jemaat pascapembuangan masih rindu untuk terus merayakan karya dan perbuatan-perbuatan Allah yang besar, yang tidak hanya bagi nenek moyang mereka, tetapi juga bagi mereka sendiri. Tidak hanya Yehuda, tidak hanya para imam, tetapi juga orang-orang Israel Utara yang bergabung dan orang-orang asing ikut bersama-sama merayakan dengan bersukaria (ayat 25). Melalui kesatuan seperti ini, kejayaan Israel seperti pada zaman Salomo kembali terulang (ayat 26). Bahkan, ada beberapa kesejajaran dengan Salomo yang sengaja disebutkan oleh penulis Tawarikh: lama perpanjangan hari raya (lih. turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">7:8-10) dan jumlah kurban yang cukup besar (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">7:5).

Pada saat para imam Lewi berdoa dan memberkati rakyat, penulis Tawarikh mencatat bahwa "suara mereka didengar TUHAN dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di surga" (ayat 26). Kalimat ini bukan hanya keterangan pemanis yang bersifat tambahan. Kalimat ini didasarkan atas kata-kata yang diucapkan Salomo di dalam doanya pada turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">6:21,33, dan 39. Artinya, Allah telah berkenan mengampuni dosa mereka (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">6:21,39c), akan bertindak bagi mereka (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">6:33), dan memberikan keadilan bagi mereka (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">6:39b).

Umat yang bersukaria dan telah menerima rahmat yang luar biasa dari Allah ini tidak langsung berpuas diri. Mereka yang mengikuti perayaan Paskah ini langsung bertindak dan melakukan reformasi keagamaan dengan menghancurkan segala bentuk penyembahan berhala yang mereka temukan, "sampai musnah semuanya" (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">31:1). Melalui peristiwa ini, nyata bahwa yang dipentingkan umat dari perayaan Paskah bukanlah mencari pemuasan pengalaman rohani semata, tetapi bagaimana mereka dapat mempertahankan sikap taat dan takut kepada Allah, bahkan setelah segala perayaan itu selesai. Tindakan mereka membuktikannya.

Renungkan: Persekutuan sejati antarsesama umat Tuhan seharusnya tidak dinodai perseteruan, tetapi sebaliknya menghasilkan sukacita di dalam persatuan, dan kerinduan membara untuk terus menguduskan diri bagi Tuhan.

(0.15) (Mat 23:29) (sh: Yesus menghakimi (Minggu, 6 Maret 2005))
Yesus menghakimi


Rencana untuk membunuh diri-Nya (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">26:3-4) sudah lebih dulu dilihat Yesus (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">21:33-46). Dalam bagian ini Tuhan Yesus langsung membuka keadaan hati mereka yang sesungguhnya, meski mereka menganggap diri lebih baik daripada nenek moyang mereka yang telah membunuh nabi-nabi pada masa lampau. Secara munafik mereka menunjukkan sikap merasa diri lebih baik itu dengan membangun makam para nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">29). Bahkan ibadah dan ritual keagamaan dipergunakan untuk menutupi kejahatan diri dan mengelabui banyak orang. Tuhan langsung memojokkan mereka bahwa justru itu merupakan pengakuan bahwa mereka adalah keturunan pembunuh (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">31).

Sesungguhnya mereka sama sekali tidak lebih baik daripada nenek moyang mereka yang telah menganiaya para nabi. Andaikan mereka menerima nabi-nabi yang diutus Tuhan pada zaman lampau itu, mereka pasti juga akan menerima Yesus Kristus. Namun, kebencian mereka yang begitu nyata kepada Anak Allah, yang tentang Dia para nabi bernubuat, membuat jelas bahwa mereka layak menerima hukuman neraka! (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">33). Melalui ucapan-ucapan ini Tuhan Yesus tidak saja membongkar kepalsuan dan kegelapan hati mereka, kini Tuhan Yesus gilang gemilang mendudukkan diri-Nya sebagai Yang Benar dan yang patut didengar serta ditaati.

Kecaman serius Tuhan Yesus ini ditutup dengan kerinduan terdalam hati-Nya, yaitu agar orang-orang itu rela masuk ke dalam rangkulan anugerah-Nya (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">37). Sayang sekali rupanya mereka akan tetap meneruskan kebencian mereka (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">38,39). Apabila orang menolak anugerah Allah, maka tinggal kengerian saja yang akan menjenguk mereka. Berbagai peringatan sudah Tuhan perdengarkan, kelanjutannya hanya berita-berita hukuman yang terkait dengan berita kedatangan-Nya kedua kelak (pasal turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">24). Orang yang terus melawan Yesus, kelak menghadap Dia sebagai terpidana.

Renungkan: Menolak Yesus berarti menolak hidup dan mengundang hukuman kekal.

(0.15) (Gal 1:11) (sh: Pemberita Injil sejati (Minggu, 5 Juni 2005))
Pemberita Injil sejati


Ada orang yang senang memakai perhiasan imitasi untuk bergaya. Ada juga orang lain yang senang mengimitasi tokoh terkenal. Orang seperti ini biasanya mengenal tokoh yang ditirunya sebatas lahiriah saja, artinya ia tidak tahu motivasi dan hakikat dari perilaku tokoh yang dilakoninya. Paulus bukanlah orang yang sedemikian. Ia menjadi pemberita Injil bukan dengan cara meniru para rasul pendahulunya.

Paulus sadar perkataan kerasnya di perikop sebelum ini harus didukung dengan kewibawaan rasulinya. Maka ia telah menegaskan sejak permulaan bahwa ia menjadi rasul dan pemberita Injil bukan karena kehendak manusia, melainkan karena kehendak Allah (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">1). Sekarang ia menegaskan bahwa sumber Injilnya bukan dari manusia, melainkan dari Allah sendiri melalui penyataan Yesus Kristus (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">11-12). Riwayat hidupnya membuktikan kedua hal tersebut. Pertama, ia dahulu seorang Yahudi saleh yang sekaligus penganiaya jemaat Tuhan. Namun, Tuhan yang memilih dia sejak semula, secara langsung menugaskannya untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa nonyahudi (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">13-16). Kedua, Paulus belajar Injil langsung dari Allah di tanah Arab, sebelum ia bertemu dengan rasul Petrus dan tokoh gereja di Yerusalem, Yakobus (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">17-19). Ketiga, pelayanan Paulus di seluruh daerah Siria dan Kilikia menggema sampai ke jemaat di Yudea, sehingga mereka memuliakan Allah (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">21-24).

Pertemuan pribadi dengan Tuhanlah yang mengubah Paulus dari penganiaya jemaat menjadi pemberita Injil sejati. Kita juga harus demikian. Jangan mengandalkan dan meniru para tokoh gereja atau pengabar Injil semata-mata. Kita boleh meneladani hal-hal yang baik dari mereka, namun hal-hal itu tidak boleh menggantikan hubungan pribadi kita dengan Tuhan dalam doa dan firman.

Renungkan: Efektivitas pemberitaan Injil tidak bergantung pada kehebatan kata-kata, tetapi pada otoritas Allah pada si pemberita Injil dan pada hidupnya yang sudah diubahkan.

(0.15) (Kis 18:18) (sh: Kekuatan relasi antar manusia di dalam pelayanan (Rabu, 21 Juni 2000))
Kekuatan relasi antar manusia di dalam pelayanan

Relasi antar manusia seharusnya menempati urutan pertama di dalam pelayanan, agar kesatuan dan keutuhan tubuh Kristus dapat terus dipertahankan. Namun harus diakui bahwa ada harga yang harus dibayar seperti kelelahan fisik, kehilangan kesempatan bagi pengembangan pelayanan, atau bahkan kehilangan posisi dalam pelayanan.

Paulus, Priskila, dan Akwila adalah model pelayan Kristus yang begitu menghargai dan memelihara relasi antar manusia. Setelah tinggal beberapa hari di Korintus, ia memutuskan untuk pergi ke Siria sesudah mencukur rambutnya. Pencukuran rambut ini menandai bahwa Paulus sudah berhasil memenuhi nazarnya (Bil. 6:5) yaitu menunaikan tugas pelayanan. Yang menarik adalah Paulus tidak langsung mengembangkan pelayanannya walaupun kesempatan jelas terbuka di Efesus (19-21). Kemana Paulus akan pergi? Dikatakan bahwa setelah sampai di Kaisarea, ia naik ke darat dan memberi salam kepada jemaat Yerusalem. Jarak Korintus ke Yerusalem sekitar 900 kilometer, ini ditempuh Paulus hanya untuk memberi salam kepada jemaat dan kemudian pergi lagi ke Antiokhia. Tidakkah ini suatu pemborosan waktu, tenaga, dan biaya? Bagi Paulus tidak. Ia melihat adanya nilai lain yang lebih berharga dari apa pun yang akan didapat dengan melakukan kunjungan ke Yerusalem, karena pada mulanya jemaat Yerusalemlah yang mengutusnya (turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">15:22).

Priskila dan Akwila juga memperlihatkan penghargannya atas relasi antar manusia. Mereka bisa saja menjatuhkan Apolos di depan jemaat karena walaupun ia pandai berbicara dan mahir dalam Alkitab, pemahamannya kurang benar. Namun itu tidak mereka lakukan. Sebaliknya mereka mengundang Apolos ke rumah dan menjelaskan pengajaran yang benar. Mereka tidak mau Apolos tersinggung karena direndahkan di depan umum, sehingga relasi antar mereka akan putus. Sebaliknya mereka sangat sensitif di dalam menjaga relasi agar kesatuan tubuh Kristus tetap terpelihara. Dampak yang dihasilkan tidak hanya itu, karena Apolos akhirnya menjadi pekerja yang sangat berguna bagi orang percaya.

Renungkan: Itulah kekuatan relasi antar manusia yang dipelihara. Hal-hal apa lagi yang dapat Anda lakukan untuk menghargai relasi antar manusia di dalam gereja atau pelayanan yang Anda lakukan kini?

(0.15) (Im 7:30) (ende: menatang)

"kurban timangan" ("kurban tatangan") merupakan istilah chusus dan sukar diterdjemahkan dan maksudnjapun kurang djelas. Mungkin aselinja berarti: kurban digerakkan menudju ke tempat sutji (kediaman Jahwe) lalu diambil kembali, atau digerakkan turun naik, lalu diberikan kepada jang berhak dan dimakan. Tetapi kemudian artinja jang aseli hilang dan ungkapan itu mendjadi istilah belaka.

(0.15) (Kej 14:6) (jerusalem: Hori) Orang Refaim, orang Zuzim (atau: Zamzumim), orang Emim dan orang Hori adalah penduduk legendaris daerah di seberang sungai Yordan, bdk Ula 2:10; 2:12+; lihat Ula 1:28+. Kota-kota mereka yang disebut di sini terletak sepanjang jalan raya yang turun ke Laut Merah (Taueber).
(0.15) (1Taw 21:29) (jerusalem) Kedua ayat ini menjelaskan bahwa akibat turun tangan malaikat TUHAN ibadat yang dilangsungkan di Gibeon, bdk 1Ta 16:39-40, dipindahkan ke Yerusalem. Di Gibeon memang ada Kemah Suci di mana orang mencari petunjuk Tuhan, Kel 29:42; 30:36; 33:7 dst.
(0.15) (Luk 11:2) (jerusalem) "Bapa Kami" sebagaimana disajikan oleh Matius terdiri atas tujuh permohonan, sedangkan menurut Lukas hanya terdiri atas lima. Jelaslah kiranya bahwa ada dua tradisi mengenai doa itu, bdk Mat 6:9+.
(0.15) (Rm 10:7) (jerusalem: jurang maut) Dalam Ula 30:13 jurang itu ialah jurang lautan, sedangkan oleh Paulus diartikan sebagai (jurang) dunia orang mati (Ibrani: Syeol). Targum (terjemahan-tafsir Kitab Suci ke dalam bahasa Aram) sudah berkata bahwa Musa turun dari gunung Sinai dan Yunus naik dari jurang.
(0.15) (Kej 37:1) (jerusalem) Bab 37-50
(0.15) (Yun 1:1) (sh: Kebencian mengorbankan segalanya (Sabtu, 12 Juli 2003))
Kebencian mengorbankan segalanya

Di zaman sekarang ini banyak orang berlomba-lomba mengklaim bahwa dirinya telah dipanggil Allah untuk menjadi pelayannya. Bentuk panggilan itu pun bermacam-macam. Ada yang merasa dipanggil secara langsung, melalui mimpi, melalui peristiwa-peristiwa, dlsb. Tetapi umumnya rata-rata orang yang merasa terpanggil itu selalu memberi respons positif. Bahkan ada yang rela meninggalkan pekerjaan -- yang dianggap sekuler -- untuk bekerja penuh waktu sebagai pendeta.

Tetapi berbeda dengan Yunus. Ia justru melarikan diri meskipun telah mendapat panggilan yang jelas (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">3). Diduga bahwa Yunus bersikap demikian karena ia mengetahui bahwa Kota Niniwe dihuni oleh orang-orang jahat, yang telah menghancurkan bangsanya (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">2). Penolakan ini menggambarkan bahwa Yunus sangat membenci Niniwe. Bahkan dia rela membiarkan orang lain sebagai korban. Perhatikanlah betapa para awak kapal dan semua penumpang mengalami ketakutan yang luar biasa, bahkan semua muatan kapal harus dibuang (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">4-5). Ketika undian jatuh kepada Yunus, ia mengakui bahwa dirinyalah penyebab malapetaka itu, dan karenanya dia rela dibuang ke laut (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">12). Respons para awak kapal? Mereka tidak membuangnya tetapi berusaha mendayung kapal ke darat agar semua penumpang selamat (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">13). Usaha ini tidak berhasil, sehingga tidak ada jalan lain kecuali harus membuang Yunus ke laut.

Kebencian dapat membuat seseorang menolak panggilan Allah, bahkan dapat membuat orang lain menjadi menderita. Yunus yang mengenal Allah membenci Niniwe, sebagai bangsa kafir dan jahat; Sebaliknya, para awak kapal, yang adalah orang-orang kafir justru bertindak lain: tidak mengenal Allah tetapi percaya bahwa Allah Israel berkuasa atas alam (ayat turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">13).

Renungkan: Kebencian membawa hasil yang merugikan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.

(0.14) (Kis 21:15) (sh: Kerendahhatian Paulus (Kamis, 29 Juni 2000))
Kerendahhatian Paulus

Bila Anda menjadi Paulus, pasti akan mengalami kekecewaan yang mendalam. Karena walaupun Anda mungkin sudah mengantisipasi adanya penderitaan, namun pasti tidak akan mengantisipasi penderitaan dalam bentuk lain yang disebabkan oleh saudara-saudara, tidak hanya sebangsa namun juga seiman.

Dari pasal-pasal sebelumnya dikisahkan bagaimana Paulus begitu antusias untuk segera tiba di Yerusalem hingga ia mengorbankan kunjungan ke Efesus (turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" ver="">20:13-16). Ia juga tidak mengindahkan nasihat para saudara seiman yang melarangnya untuk pergi ke Yerusalem. Namun demikian apa yang ia dapatkan di Yerusalem? Pada mulanya saudara-saudara seiman menyambut mereka dengan suka hati. Namun pada pertemuan secara resmi dengan pimpinan jemaat Yerusalem - Yakobus - dan para penatua, kekecewaan dialami oleh Paulus.

Paulus memberi salam sebelum ia menceritakan secara terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain. Secara struktur organisasi, Paulus bukan di bawah mereka, karena Yerusalem sudah tidak mengutusnya seperti dalam perjalanan sebelumnya. Oleh sebab itu, sikap dan tindakan memberi laporan keluar dari kerendahan hati dan rasa hormat Paulus kepada pemimpin jemaat Yerusalem. Namun respons dan tanggapan mereka bisa dikatakan sangat tidak simpatik. Mereka merasa tidak perlu menyatakan rasa empati terhadap apa yang dialami oleh Paulus di Efesus (turun+langsung+ke+kubur&tab=notes" vsf="TB" ver="">19:21-40). Bahkan tanpa basa-basi, mereka langsung menceritakan tentang tuduhan yang ditujukan oleh saudara-saudara seiman dari bangsa Yahudi kepada Paulus (21-22). Tidak hanya itu, mereka pun tidak memberikan kesempatan kepada Paulus untuk mengklarifikasi atau membela diri. Sebaliknya mereka langsung memberikan perintah kepada Paulus untuk mentahirkan diri di Bait Allah. Yang lebih aneh lagi, Paulus diperintahkan untuk menanggung biaya pentahiran dirinya dan empat saudara yang lain. Dengan kata lain mereka sudah menghakimi Paulus. Siapakah mereka dan siapakah Paulus?

Renungkan: Paulus melakukan segala perintah para pemimpin Yerusalem demi persatuan dan kesatuan jemaat Tuhan. Bagi Paulus sejauh tidak menyinggung masalah teologi dan doktrin, ia mau berkompromi. Ia rela mengorbankan perasaan dan harga dirinya dengan segala kerendahan hati, demi harga diri dan perasaan saudara-saudara sebangsanya.

(0.14) (Mat 10:16) (sh: Begitu lemah dan tak berdayakah Kristen? (Sabtu, 27 Januari 2001))
Begitu lemah dan tak berdayakah Kristen?

Yesus menggambarkan Kristen seperti domba di tengah- tengah kawanan serigala. Dapatkah domba menyerang balik serigala? Demikian pula Kristen dalam dunia yang begitu jahat, tidak dapat menyerang balik. Namun apakah ini berarti bahwa Kristen hanya pasrah ketika dijadikan korban? Apakah tidak ada seorang pun yang membelanya?

Merpati adalah binatang yang mudah ditipu dan tidak peka (Hos. 7:11) sementara di daerah Timur Tengah ular dipandang sebagai binatang buas yang pandai menghindari bahaya. Jika Kristen harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, berarti Kristen dalam menjalani kehidupan di dunia yang jahat ini harus pandai menghindari bahaya tanpa menjadi berbahaya bagi orang lain, dan tulus tanpa menjadi bodoh. Namun bagaimana jika Kristen sudah berada dalam bahaya karena sudah diseret ke Majelis Agama, ke muka penguasa-penguasa, atau raja-raja? Dalam situasi seperti ini, cerdik dan tulus tidak lagi memadai. Pada abad pertama mereka yang dihadapkan ke pengadilan membutuhkan pembela yang pandai, jika tidak maka dapat dipastikan bahwa mereka akan kalah. Kristen tidak perlu takut sebab Roh Kudus sendiri yang akan mengajarkan untuk menjadi pembela bagi dirinya sendiri.

Namun bagaimana jika Kristen tidak dibawa ke pengadilan tetapi langsung menghadapi kesadisan manusia (ayat 21-22)? Bagaimana Kristen mengatasi ketakutan itu?

Pertama, kita harus selalu ingat bahwa orang-orang zaman Yesus juga menganiaya diri-Nya. Mengapa kita sebagai pengikut-Nya berharap untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik (ayat 24-25)?

Kedua, kita juga harus ingat bahwa suatu saat apa yang dilakukan mereka kepada kita akan dinyatakan dalam terang dan mereka akan menghadapi penghakiman.

Ketiga, seandainya mereka berhasil membunuh kita, kita harus ingat bahwa jiwa kita tidak ikut binasa, namun masuk ke dalam kehidupan kekal.

Akhirnya, kita harus tetap yakin bahwa tidak ada satu pun yang terjadi atas diri kita di luar kehendak Allah. Jika demikian mengapa kita harus menyangkal Yesus (ayat 32-33)?

Renungkan: Ternyata Kristen tidaklah lemah dan tak berdaya, karena di dalam Kristen tersembunyi kekuatan yang luar biasa, yang bersumber dari Allah dan yang memampukan Kristen untuk tetap bertahan. Sejarah kaum martir telah membuktikannya.

(0.14) (Ayb 3:13) (full: AKU TERTIDUR DAN MENDAPAT ISTIRAHAT. )

Nas : Ayub 3:13

Ayub membayangkan kubur sebagai suatu tempat perhentian. Ia tidak menganggapnya sebagai kemusnahan, tetapi sebagai tempat untuk meneruskan keberadaan pribadi (ayat Ayub 3:13-19;

lihat cat. --> Mazm 16:10, ttg. Sheol).

[atau ref. Mazm 16:10]

(0.14) (Yeh 32:31) (full: AKAN MERASA TERHIBUR. )

Nas : Yeh 32:31

Firaun akan merasa sedikit "terhibur" ketika mengetahui bahwa dirinya tidak sendiri di dalam kubur, merenungkan kebenaran bahwa orang sengsara senang jika ada yang menemani dan bahwa orang terhukum tidak mau menderita sendirian.

(0.14) (Mzm 88:4) (jerusalem: yang tidak berkekuatan) Maz 88:5-7 melukiskan keadaan orang mati di dunia orang mati, bdk Maz 6:6+; Maz 63:10, yang terkurung tak berdaya di tempat gelap yang dipikirkan terletak di bawah keping bumi dan dimasuki melalui liang kubur, bdk Maz 28:1+ Semuanya bahasa penghebat yang melukiskan keadaan parah si penderita.
(0.14) (Yer 48:9) (jerusalem: sayap) Kata Ibrani sis biasanya berarti: bunga. Di sini mungkin dipakai dengan arti kurang biasa. barangkali kata sis itu perlu diperbaiki menjadi nosah artinya: bulu, sayap, Yeh 17:3; Ayu 39:13. Dalam terjemahan Yunani ayat ini berbunyi: Berikanlah kubur kepada Moab, sebab sudah musnah.
(0.14) (Kis 13:29) (jerusalem: segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia) Teks barat berbunyi sbb: segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia mereka meminta dari Pilatus wewenang, setelah mereka menyalibkan Dia, menurunkan Dia dari kayu salib; dan setelah memperoleh wewenang itu mereka menurunkan Dia dan membaringkanNya di dalam kubur.
(0.14) (Yoh 21:15) (sh: Pemulihan (Sabtu, 6 April 2002))
Pemulihan

Yesus telah menunjukkan perhatian dan pemeliharaan-Nya bagi para murid dengan menyiapkan hidangan pagi mereka. Namun, masih ada hal penting lain yang Dia ingin kerjakan. Sesudah menyaksikan kubur yang kosong, Petrus memang telah yakin bahwa Guru dan Tuhan-Nya telah bangkit. Tetapi, penyangkalannya terhadap Yesus sebanyak tiga kali berturut-turut pasti membuat dia ada dalam tindihan beban berat rasa bersalah. Bisa jadi juga itulah sebab mengapa Petrus dengan motif yang tidak jelas mengajak teman- temannya menjala ikan kembali. Kini sesudah melayani para murid dengan pemeliharaan-Nya, Tuhan Yesus mengkhususkan pelayanan pemulihan-Nya untuk Petrus.

Percakapan Tuhan Yesus dengan Simon Petrus bukanlah percakapan biasa. Pertanyaan yang sama, tetapi yang dilontarkan sampai tiga kali oleh Tuhan Yesus dan dengan tekanan makna yang berbeda (ayat 15,16,17), pasti akan menyentuh nurani Petrus secara mendalam. Pertanyaan tersebut tidak saja mengingatkan Petrus tentang tiga kali penyangkalan yang telah ia lakukan kepada Tuhan Yesus (Yohanes 18:17,26,27), tetapi juga menuntun dia untuk menyadari bahwa Dia tidak dapat setia dan mengasihi Tuhan hanya dengan mengandalkan kekuatan kodrat dirinya. Kasih adikodrati seperti yang ada pada Tuhan Yesus adalah kasih yang Tuhan tuntut darinya dan karena itu yang perlu ia peroleh dengan jalan bergantung penuh kepada Tuhan. Selain bertanya, Tuhan juga meresponi sebanyak tiga kali dalam bentuk penugasan “gembalakanlah domba- domba-Ku.” Matius dan Lukas mencatat bahwa ketika Petrus sadar telah menyangkali Yesus, ia pergi keluar dan menangis dengan sedih. Petrus terhukum oleh rasa bersalahnya. Sangat mungkin ia merasa tidak layak dan tidak berguna lagi. Namun, Tuhan Yesus memulihkannya. Pemulihan dari Tuhan tidak saja mengampuni, tetapi membongkar akar kesalahan, memperbarui, dan memperlengkapi agar orang kembali masuk ke dalam rencana Allah yang sempurna atasnya. Petrus dilayakkan kembali menjadi pemimpin dengan menyadari bahwa ia tidak boleh memimpin mengikuti suara hatinya sebab yang dipimpinnya adalah milik sang Gembala yang baik yang telah mati bagi mereka.

Renungkan: Sesudah dipulihkan Tuhan, bersikaplah sebagai murid yang rendah hati dan mengandalkan kekuatan-Nya.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA