(0.10) | Pkh 5:4 | (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, r karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu 1 . s |
(0.10) | Pkh 1:11 | Kenang-kenangan dari masa lampau j tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya. k |
(0.10) | Pkh 5:10 | (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang 1 , dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. |
(0.10) | Pkh 10:14 | Orang yang bodoh banyak bicaranya, k meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia? l |
(0.10) | Pkh 12:13 | Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah q dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya 1 , r karena ini adalah kewajiban setiap orang. s |
(0.10) | Pkh 7:27 | Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: c Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan, |
(0.10) | Pkh 4:8 | ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas m dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan. |
(0.10) | Pkh 12:10 | Pengkhotbah m berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur. n |
(0.10) | Pkh 10:20 | Dalam pikiranpun janganlah engkau mengutuki raja, q dan dalam kamar tidur janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan menyampaikan ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang kauucapkan. |
(0.10) | Pkh 7:8 | Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar e lebih baik dari pada tinggi hati. |
(0.10) | Pkh 12:5 | juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya e yang kekal dan peratap-peratap f berkeliaran di jalan, |
(0.10) | Pkh 5:13 | (5-12) Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: x kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. |
(0.10) | Pkh 12:3 | pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur, |
(0.10) | Pkh 7:3 | Bersedih lebih baik dari pada tertawa, y karena muka muram membuat hati lega. |
(0.10) | Pkh 3:12 | Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. |
(0.10) | Pkh 7:18 | Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah q luput dari kedua-duanya. |
(0.10) | Pkh 11:4 | Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur 1 ; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. |
(0.10) | Pkh 10:10 | Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat. |
(0.10) | Pkh 3:11 | Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, m bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka 1 . Tetapi manusia tidak dapat menyelami n pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. o |
(0.10) | Pkh 1:18 | karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, u dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan. v |