<span class="red">Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar,<x id="x" /> dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.<x id="y" />"span>

<span class="red">padahal kamu tidak mengenal Dia,<x id="j" /> tetapi Aku mengenal Dia.<x id="k" /> Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.<x id="l" />span>

tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."

Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi,<x id="l" /> sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.<x id="m" /><x id="n" />

Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.<x id="b" />"

Orang yang telah mati itu datang ke luar<n id="1" />, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan<x id="s" /> dan mukanya tertutup dengan kain peluh.<x id="t" /> Kata Yesus kepada mereka: <span class="red">"Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."span>

Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu<x id="n" /> murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus<n id="1" /> dan menyekanya dengan rambutnya;<x id="o" /> dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu,<x id="a" /> tetapi sesudah Yesus dimuliakan,<x id="b" /> teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: <span class="red">"Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?span>

<span class="red">Bukan tentang kamu semua<x id="q" /> Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih.<x id="r" /> Tetapi haruslah genap nas ini:<x id="s" /> Orang yang makan roti-Ku,<x id="t" /> telah mengangkat tumitnya<x id="u" /> terhadap Aku.<x id="v" />span>

<span class="red">Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,<x id="i" /> kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.span>

<span class="red">Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu<x id="o" /> segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.span>

<span class="red">Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya.<x id="w" /> Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu<n id="1" />;<x id="x" /> jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.span>

Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: <span class="red">Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?<x id="i" /> Dan: Aku pergi kepada Bapa?<x id="j" />"span>

<n id="1" />Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit<x id="k" /> dan berkata: <span class="red">"Bapa, telah tiba saatnya;<x id="l" /> permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.<x id="m" />span>

Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.

Simon Petrus masih berdiri berdiang.<x id="m" /> Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"

Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan.<x id="n" />" Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong<x id="o" /> Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu<x id="p" /> bersama-sama dengan Dia?"

Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: <span class="red">"Damai sejahtera<x id="t" /> bagi kamu!<x id="u" />"span>