Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? ^d 

ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;

Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan ¹  dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, ^l  karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah. ^m 

Buanglah kesedihan ^z  dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan. ^a 

Lagi aku melihat segala penindasan ^d  yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur ^e  mereka ¹ , karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.

Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?

Janganlah lekas-lekas marah ^f  dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. ^g 

Biarlah selalu putih pakaianmu ^h  dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.

Terang itu menyenangkan dan melihat matahari ^w  itu baik bagi mata;

Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat, kebodohan dan kebebalan ¹ , ^k  sebab apa yang dapat dilakukan orang yang menggantikan raja? Hanya apa yang telah dilakukan ^l  orang.

Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia. Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat ^s  dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia ^t  tanpa mengantuk siang malam,

Dalam pikiranpun janganlah engkau mengutuki raja, ^q  dan dalam kamar tidur janganlah engkau mengutuki orang kaya, karena burung di udara mungkin akan menyampaikan ucapanmu, dan segala yang bersayap dapat menyampaikan apa yang kauucapkan.

Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak.

Orang yang bodoh melipat tangannya ^k  dan memakan dagingnya sendiri.

Jika ular memagut sebelum mantera diucapkan, maka tukang mantera ^h  tidak akan berhasil.

Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.

juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya ^e  yang kekal dan peratap-peratap ^f  berkeliaran di jalan,

Aku, Pengkhotbah, ^l  adalah raja atas Israel di Yerusalem. ^m 

Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! ^w  Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia ¹ ."