(0.17972963333333) | (Why 17:3) |
(full: BINATANG YANG MERAH UNGU.
) Nas : Wahy 17:3 Binatang ini adalah pemerintahan dunia dan Babel yang politis, yang mendukung kuasa rohani yang murtad. Untuk ulasan mengenai "tujuh kepala," lihat cat. --> Wahy 17:10; [atau ref. Wahy 17:10] tentang "sepuluh tanduk," lihat cat. --> Wahy 17:12. [atau ref. Wahy 17:12] |
(0.17972963333333) | (Why 17:15) |
(full: SEMUA AIR.
) Nas : Wahy 17:15 Pelacur yang duduk di atas air itu menandakan bahwa akan terbentuk suatu sistem agama yang bersifat oikumene, universal, dan murtad pada bagian pertama dari masa kesengsaraan itu. Sistem ini akan diganti dengan agama antikristus ketika ia memperoleh kuasa politik yang besar (Mat 24:15; 2Tes 2:3-4). |
(0.17972963333333) | (Why 22:1) |
(full: SUNGAI AIR KEHIDUPAN.
) Nas : Wahy 22:1 Ini bisa sebagai yang sesungguhnya, yang melambangkan Roh Kudus dan hidup, berkat serta kuasa rohani yang dikaruniakan-Nya (bd. Wahy 7:17; Wahy 21:6; 22:17; Yes 44:3; Yoh 7:37-39). |
(0.17972963333333) | (Why 22:17) |
(full: ROH DAN PENGANTIN PEREMPUAN ITU BERKATA, "MARILAH!"
) Nas : Wahy 22:17 Terakhir kali Roh Kudus disebut dalam Alkitab menunjukkan bahwa Ia mengilhami pengantin perempuan (yaitu, gereja) supaya mengundang semua yang ingin keselamatan untuk datang kepada Kristus. Sekarang, gereja dikaruniai kuasa Roh untuk menyelesaikan penginjilan dunia (Kis 1:5-8; 2:4). |
(0.17972963333333) | (Kej 2:4) | (jerusalem: riwayat) Ini menterjemahkan kata Ibrani toledot yang secara harafiah berarti: apa yang dilahirkan, diperanakkan; keturunan. Arti kedua ialah: riwayat bapa leluhur serta keturunannya, bdk Kej 6:9; 25:19; 37:2. Dengan menggunakan istilah itu kisah penciptaan ini kehilangan ciri mitologisnya, sebab penciptaan itu menjadi awal sejarah dunia. Istilah itu mencegah juga suatu pengertian yang berkembang di negeri Sumer dan Mesir, bahwa penciptaan merupakan serangkaian kelahiran ilahi (dewa) |
(0.17972963333333) | (Kej 11:4) | (jerusalem: yang puncaknya sampai ke langit) Tradisi ini dikaitkan pada puing-puing salah satu menara tinggi yang bertingkat-tingkat sebagaimana dahulu suka didirikan di Mesopotamia sebagai lambang gunung suci dan tempat istirahat dewa. Para pembangun menganggap menara semacam itu sebagai alat untuk bertemu dengan dewa mereka. Tetapi si Yahwista mengartikan usaha itu sebagai bukti kesombongan yang kegila-gilaan.Tema menara itu berpautan di sini dengan tema kota: pengarang suci mengutuk peradaban kota, bdk Kej 4:17+. |
(0.17972963333333) | (Kej 12:13) | (jerusalem: adikku) Perkataan Abraham itu barangkali menyinggung suatu adat yang terdapat di Mesopotamia Hulu. Di kalangan kaum bangsawan bangsa Hori suami pura-pura dapat mengangkat isterinya menjadi adiknya. Dengan demikian isteri itu lebih dihormati dan mendapat beberapa hak istimewa. Begitulah kiranya situasi Sarai yang disarankan Abram. Tetapi orang Mesir kurang dapat menghargai hal itu, Kej 12:19. Juga pengarang suci tidak dapat menghargainya oleh karena tidak tahu lagi akan adat semacam itu. Hanya keterangan yang kami berikan itu tidak pasti juga. |
(0.17972963333333) | (Kej 18:22) | (jerusalem: orang-orang itu) Dua "orang" itu tidak sama dengan Tuhan yang tetap tinggal di kemah Abraham. Dalam Kej 19:1 dikatakan bahwa kedua orang itu ialah malaikat |
(0.17972963333333) | (Kej 19:22) | (jerusalem: Zoar) Nama itu di sini dihubungkan dengan kata mise'ar yang berarti: kecil, tidak seberapa, Kej 19:20. Kota Zoar terletak di sebelah tenggara Laut Asin, Kej 13:10; Ula 34:3; Yes 15:5; Yer 48:34. Di zaman romawi suatu gempa bumi menyebabkan kota itu menghilang di bawah permukaan air Laut Asin. Lalu kota itu kembali dibangun di tempat yang letaknya lebih tinggi dan didiami sampai abad pertengahan. |
(0.17972963333333) | (Kej 49:8) | (jerusalem: Yehuda) Nubuat mengenai pimpinan dan kekuatan Yehuda, Kej 49:8-9, ditambahkan dengan sebuah nubuat mengenai zaman Mesias, Kej 49:10-12. Dalam Ula 33:7 Yehuda hidup terpisah dari bangsanya; perpecahan bangsa Israel menjadi dua kerajaan sudah terujud di zaman Ulangan |
(0.17972963333333) | (Kel 5:1) | (jerusalem) Bab ini seluruhnya berasal dari tradisi Elohista. |
(0.17972963333333) | (Kel 13:18) | (jerusalem: Laut Teberau) Kata-kata ini (Ibraninya:yam suf) adalah sebuah sisipan. Ceritera asli hanya secara umum berkata: orang Israel melalui jalan padang gurun menuju ke timur (atau tenggara). Adapun arti ungkapan Ibrani yam suf tidak pasti dan tidak pasti juga di mana terletak Laut Teberau (nama Mesir). Nama laut itu tidak disebut lagi dalam Kel 14, yang hanya berkata tentang "laut" saja. Satu-satunya nas tua yang menyebut Laut Teberau sebagai tempat terjadinya mujizat itu ialah Kej 15:4. |
(0.17972963333333) | (Kel 19:1) | (jerusalem) Sebagian besar dari bagian terakhir kitab Keluaran ini, yaitu Kel 19:1-2; 24:15-31:18; 34:29-35:8, berasal dari tradisi Para Imam. Bagian yang memuat Kitab (Hukum) Perjanjian, Kel 20:22-23:33, harus dipisahkan, sebab baru belakangan dihubungkan dengan peristiwa di gunung Sinai. Bagian-bagian lain berasal dari sumber-sumber yang lebih tua usianya. Sering sukar menentukan bagian manakah berasal dari tradisi Yahwista dan bagian manakah berasal dari tradisi Elohista. Menurut pandangan penyusun terakhir kisah ini maka perjanjian yang diadakan Musa meneguhkan kepilihan bangsa Israel serta janji-janji yang telah diberikan kepadanya, Kel 6:5-7, sama seperti perjanjian dengan Abraham (yang disinggung dalam Kel 6:4) meneguhkan janji-janji yang terdahulu, Kej 17. Akan tetapi perjanjian dengan Abraham diadakan dengan seorang saja (walaupun perjanjian itu menyangkut keturunannya) dan disertai satu perintah saja (sunat). Perjanjian di gunung Sinai langsung menyangkut seluruh bangsa yang menerima hukum: kesepuluh perintah (Allah) serta Kitab Perjanjian. Bersama dengan semua tambahannya dari zaman kemudian hukum tsb menjadi piagam agama Yahudi, Sir 24:9-27 menyamakan Hukum Taurat itu dengan Hikmat Allah. Tetapi sekaligus hukum itu "menjadi suatu saksi terhadap bangsa Israel", Ula 31:26, artinya: pelanggaran hukum Taurat oleh umat Israel akan membatalkan segala janji dan akan mendatangkan kutuk Allah. Maka hukum Taurat hanya berperan sebagai pengajaran dan paksaan untuk menyiapkan manusia bagi kedatangan Kristus yang akan mengadakan suatu perjanjian yang baru. Peranan sementara dari hukum Taurat itu diterangkan Paulus dalam uraiannya melawan orang Kristen yang hendak memaksakan hukum Taurat kepada orang Kristen bukan Yahudi, Gal 3; Rom 7. |
(0.17972963333333) | (Kel 23:20) | (jerusalem) Bagian ini serba majemuk dan disadur sesuai dengan tradisi Ulangan. Ini bagian menutup Kitab Perjanjian. Dikatakan di sini bahwa Kitab Hukum itu diumumkan di gunung Sinai sebagai persiapan bagi pendudukan negeri Kanaan. |
(0.17972963333333) | (Kel 24:1) | (jerusalem) Bagian ini memperpadukan dua ceritera mengenai diikatnya perjanjian dengan cara yang berbeda: 1. Menurut Kel 24:1-2,9-11 yang berasal dari tradisi Yahwista(?), perjanjian diteguhkan dengan sebuah perjamuan suci; 2. menurut Kel 24:3-8 yang berasal dari tradisi Elohista, perjanjian diteguhkan melalui sebuah upacara yang intinya ialah: mezbah dan rakyat diperciki dengan darah. suatu cara lain lagi yang berasal dari tradisi Yahwista disajikan dalam Kel 24. |
(0.17972963333333) | (Kel 27:2) | (jerusalem: tanduk-tanduknya) Tanduk itu ialah jorokan pada keempat sudut mezbah, yang berupa tanduk. Tanduk-tanduk itulah bagian mezbah yang paling kudus. Darah korban dilumaskan padanya, Kel 29:12, dan juga pada tanduk-tanduk yang ada pada mezbah pembakaran ukupan Kel 30:10. Seorang penjahat dapat memegang tanduk-tanduk itu untuk meloloskan diri dari hukuman, 1Ra 1:50; 2:28. |
(0.17972963333333) | (Im 1:9) | (jerusalem: korban api-apian) Ungkapan ini tidak hanya dipakai sehubungan dengan korban bakaran, tetapi juga sehubungan dengan bagian korban manapun yang dibakar bagi Tuhan. Persembahan tidak dianggap sebagai makanan jasmaniah yang dihidangkan kepada Allah, lalu dimakan olehNya bersama dengan manusia, bdk Ula 18:1+. Sebaliknya, persembahan itu disamakan dengan asap korban bakaran dan ukupan, yang "baunya menyenangkan bagi Tuhan", bdk Kel 29:18+. |
(0.17972963333333) | (Im 18:2) | (jerusalem: Akulah TUHAN, Allahmu) Rumus ini (atau singkatannya: Akulah TUHAN) berupa ulangan terus tampil dalam bab ini. Rumus itulah yang memberi Hukum Kekudusan maknanya: TUHAN, Allahnya Israel, menurut umatNya keluar dari negeri Mesir, Ima 19:36; 22:33; Ia adalah allah yang kudus, Ima 19:2; 20:26; 21:8, dan yang menguduskan umatNya, Ima 20:8; 21:8,15; 22:9,32; bdk Ima 20:7. |
(0.17972963333333) | (Im 18:6) | (jerusalem: seorang kerabatnya yang terdekat) Harafiah: daging tubuhnya sendiri. Dalam bahasa Ibrani kekerabatan diungkapkan melalui ibarat kesamaan darah, daging dan bahkan tulang (Hak 9:2). Kesamaan itu paling utuh terujud melalui persatuan suami dengan isterinya. Dengan jalan itu semua larangan berikutnya (entah sebagai akibat kekerabatan alamiah, entah berdasarkan perkawinan, Ima 18:8,14,16) pada pokoknya melarang sumbang (=inces) |
(0.17972963333333) | (Im 25:1) | (jerusalem) Peraturan-peraturan mengenai tahun-tahun suci milik atas tanah Suci: tanahpun harus menepati hukum Sabat, lih Kel 20:8+. Tahun Sabat, Ima 25:1-7, sudah disebut dalam Kitab Perjanjian, Kel 23:10-11. Di sini peraturan-peraturannya diperincikan lebih jauh. Pada masa sesudah pembuangan Tahun Sabat itu ternyata dirayakan, Neh 10:31 dan 1Ma 6:49-35; Ula 15:1-11 menambah peraturan yang mewajibkan bahwa segala hutang harus dihapus. Para budak berbangsa Ibrani harus dibebaskan pada tahun ketujuh perbudakannya, tetapi pembebasan itu tidak terikat pada Tahun Sabat, Kel 21:2; Ula 15:12-18. Peraturan itu hampir tidak pernah ditepati, bdk Yer 34:8-16. Dengan maksud meringankan peraturan itu maka ditetapkan bahwa hanya lima puluh tahun sekali perlu ditepati, yaitu pada "Tahun Yobel", Ima 25:8-17. Nama "Tahun Yobel" itu diambil dari kebiasaan mengumumkan pembukaan tahun itu dengan membunyikan sangkakala yang disebut "yobel". (Tahun Yobel disinggung dalam Yes 61:1-2). Pada Tahun Yobel tanah dibiarkan menganggur dan diumumkan pelepasan baik manusia maupun barang, sehingga setiap orang mendapat kembali milik warisannya dan pulang kepada kaumnya sendiri, Ima 25:10. Maksud peraturan itu ialah menjamin keseimbangan masyarakat yang tersusun berdasarkan keluarga dan milik warisan. Hanya dalam kenyataannya peraturan itu hanya menjadi suatu usaha pada zaman belakangan untuk membuat Tahun Sabat lebih berhasil. Tetapi rupanya peraturan Tahun Yobelpun tidak pernah dilaksanakan. Adapun Tahun Suci yang dirayakan Gereja Katolik memindahkan Tahun Yobel Yahudi ke tingkat rohani. Tahun Suci itu memberi kaum beriman kesempatan berkala buat membereskan hutangnya dengan Allah. |