(0.026911624545455) | (Yes 40:6) |
(sh: Hidup dalam firman-Nya. (Jumat, 18 Desember 1998)) Hidup dalam firman-Nya.Hidup dalam firman-Nya. Pembawa kabar baik. Israel dipilih menjadi umat kesayangan Allah dengan satu tujuan, menjadi terang bagi bangsa sekitar mereka, dan memperkenalkan Allah yang sejati (bdk. Yes. 42:6), tetapi gagal! Kini kita yang sudah menerima kabar baik dari Allah, diutus untuk menjadi pekabar berita tentang Allah yang datang ke dunia menebus dosa kita. Umat Tuhan masa kini patut bersyukur. Allah dalam Kristus menggembalakan kita (bdk. Yoh. 3:16-20). Wajiblah kita menjadi domba setia. Kita pun wajib menjadi "pembawa Kabar Baik" Doa: Ya Tuhan Yesus, terima kasih untuk penggembalaan-Mu atas hidup kami. Ajar kami, untuk selalu menjadi domba-domba-Mu yang setia dan yang rela pula menjadi "pewarta kabar" baik-Mu.. |
(0.026911624545455) | (Yes 40:12) |
(sh: Allah, dasyat dan hebat. (Sabtu, 19 Desember 1998)) Allah, dasyat dan hebat.Allah, dasyat dan hebat. Di dalam kendali Allah. Siapa yang berani berkata bahwa hidup ini senantiasa lancar dan mulus? Realitas kehidupan membuktikan, hidup ini penuh dengan kesulitan, penderitaan dan penyakit. Saat-saat yang menyenangkan dapat secepat kilat hilang menjadi dukacita. Kuasa, jabatan, kemapanan yang sekarang dialami bisa hilang jika Tuhan tidak berkenan. Marilah kita mengoreksi hidup yang kita jalani. Bila sudah menyimpang, segeralah minta ampun dan koreksi diri. Jangan permainkan kesabaran Tuhan. Doa: Ya Tuhan, kedahsyatan dan kehebatan-Mu yang sungguh mengagumkan; membuat kami sadar, betapa kecilnya diri kami. |
(0.026911624545455) | (Mat 9:35) |
(sh: Kasih yang mencari. (Kamis, 15 Januari 1998)) Kasih yang mencari.Kasih yang mencari. Mandataris Amanat Agung. Yesus memilih dan mengutus para murid untuk mulai melakukan pekerjaannya. Yesus mempersiapkan mereka agar pada saat Dia meninggalkan dunia ini, murid-murid-Nya sudah siap dan melipatgandakan pekerja-pekerja untuk memenangkan dunia ini bagi Yesus. Kitalah orang-orang percaya yang sudah mengalami jamahan dan sentuhan lembut cinta kasih Tuhan Yesus. Sudahkah kita melakukan pekerjaan, sebagai murid-murid-Nya? Renungkan: Perintang orang menyaksikan kasih Yesus bukanlah situasi yang kurang menerima tetapi kesuaman kasihnya sendiri. |
(0.026911624545455) | (Mrk 4:1) |
(sh: Tidak cukup menjadi penerima (Minggu, 2 Maret 2003)) Tidak cukup menjadi penerimaTidak cukup menjadi penerima. Belakangan ini marak program-program S-1/S-2/S-3 instan. Ini -- selain praktik-praktik instan seperti plagiat dan suap dalam program-program studi resmi yang terhormat dan noninstan -- menandakan mentalitas yang sudah puas menerima, namun yang tidak lagi peduli dengan hasil yang seharusnya dihasilkan dari titel tersebut, dan bahkan tidak merasa malu karenanya. Pengajaran yang disampaikan Yesus melalui perumpamaan ini kontras dengan mentalitas di atas, yang juga ditemukan dalam kekristenan. Kadang kita sudah puas menjadi penerima dan pewaris firman kebenaran dari Allah Bapa, Khalik Semesta, melalui Anak- Nya Tuhan Yesus Kristus dengan perantaraan Roh-Nya yang kudus. Wow! Titel yang megah. Tetapi, perumpamaan Yesus menunjuk bahwa yang terpenting adalah mereka menerima firman itu menyambutnya dan berbuah (ayat 20). Jika hanya puas menjadi penerima firman, maka Kristen hanya akan menjadi tambahan terbaru contoh masa kini dari ketiga jenis penerima firman pada ayat sudah+diselamatkan&tab=notes" ver="">15-19 yang kerdil, layu dan binasa. Bagaimana Kristen dapat berbuah? Dengan mengikuti dan mengaplikasikan kebenaran firman dalam kehidupannya. Inilah respons syukur yang tepat atas karunia firman, bukan kebanggaan sempit yang menipu dan mencelakakan. Renungkan: Buah-buah firman adalah perbuatan ketaatan hari demi hari. Jika demikian kita tidak hanya menerima, tetapi juga memberi. |
(0.026911624545455) | (Luk 2:1) |
(sh: Adakah tempat bagi Dia? (Kamis, 25 Desember 2014)) Adakah tempat bagi Dia?Judul: Adakah tempat bagi Dia? Pada masa itu, perjalanan dari Nazaret ke Betlehem tidaklah mudah, melainkan memakan waktu yang cukup lama dan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Nazaret terletak di Galilea, sebelah utara Yudea. Saat pasangan itu tiba di Betlehem, ternyata tiba pula waktunya bagi sang bayi dalam kandungan Maria untuk lahir ke dalam dunia ini (6). Kalau kita bayangkan, tentu tidak mudah bagi Maria menghadapi situasi itu, melahirkan di negeri yang asing dan jauh dari sanak keluarga yang dapat memberikan pertolongan. Situasi ini diperparah dengan tidak adanya kamar yang tersedia bagi mereka di penginapan (7), sehingga Maria harus membaringkan bayinya di palungan. Sungguh mengenaskan, Allah yang datang ke dunia untuk membebaskan para pendosa ternyata tidak mendapat tempat yang layak sebagaimana mestinya. Tempat yang tersedia bagi Dia hanyalah di kandang hewan. Meski kita merasa terhanyut dengan kisah ini setiap kali dikhotbahkan atau ditampilkan dalam drama natal, sesungguhnya kita berhadapan dengan realitas yang lebih tragis. Karena dua ribu tahun setelah itu pun ternyata keadaannya tidak banyak berubah. Di banyak rumah, di banyak keluarga, di banyak hati, di banyak ruang kehidupan, dan bahkan kadang-kadang di gereja pun masih saja tidak ada tempat bagi Yesus! Meski mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Dia hanya diberi tempat yang kecil, yang terbatas. Meski menyebut dirinya Kristen, yang bermakna pengikut Kristus, tak sedikit yang enggan untuk memberi ruang yang layak agar Dia dapat berkuasa. Sebab itu berarti ruang untuk dirinya sendiri lebih dipersempit. Bagaimana dengan Anda sendiri? Sudahkah Anda memberikan tempat yang layak bagi Kristus dalam hidup Anda? Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.026911624545455) | (Luk 18:1) |
(sh: Menantikan Kerajaan Allah (Kamis, 12 Maret 2015)) Menantikan Kerajaan AllahJudul: Menantikan Kerajaan Allah Yesus mengajarkan bahwa murid-murid-Nya harus selalu berdoa (1). Bila mendengar uraian Yesus, tentu orang Farisi akan mengaminkannya karena mereka membanggakan diri sebagai orang yang tekun mendoakan kedatangan Kerajaan Allah. Walaupun yang mereka doakan adalah kerajaan yang akan diberikan sebagai upah atas ketaatan mereka kepada Allah. Maka perumpamaan kedua menyangkal anggapan mereka. Yesus berkisah tentang dua pria yang datang ke Bait Allah untuk berdoa. Pria pertama adalah seorang Farisi, pria kedua adalah pemungut cukai. Mari kita perhatikan isi doanya. Orang Farisi berdoa dengan keyakinan bahwa dirinya benar (11-12). Sementara si pemungut cukai tahu bahwa ia berdosa sehingga tidak berani melihat ke surga. Ia hanya memohon pengampunan Allah atas doa-doanya (13). Inilah pertobatan sejati. Menurut Yesus, orang Farisi itu akan pergi dari Bait Allah sama seperti ia datang, sombong karena merasa diri benar, tetapi ia tidak diperkenan Allah. Namun si pemungut cukai akan dibenarkan Allah (14). Berikutnya, Yesus mengajarkan lagi satu karakteristik orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, yaitu menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil (16-17). Anak kecil tidak memiliki apapun untuk diberikan kepada Allah dan akan menerima apapun yang diberikan kepadanya, dengan gembira dan tanpa curiga. Setiap orang beriman menantikan saatnya Kerajaan Allah dinyatakan. Bukan dengan berpangku tangan melainkan dengan melipat tangan, berdoa. Bukan dengan sikap pongah dan merasa layak untuk masuk ke dalamnya, melainkan dengan rendah hati karena tahu bahwa sesungguhnya kita tidak layak. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.026911624545455) | (Yoh 8:30) |
(sh: Kemerdekaan yang sejati (Rabu, 20 Januari 1999)) Kemerdekaan yang sejatiKemerdekaan yang sejati. Menghadapi orang banyak yang makin bersemangat mendengar pengajaran-Nya, Tuhan Yesus mulai melanjutkan pengajaran mengenai "kemerdekaan." Pengajaran ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya. Orang Yahudi yang sudah terbiasa dengan aturan-aturan yang ketat untuk menunaikan agama mereka. Ditekankan bahwa kemerdekaan yang di maksud menyangkut kemerdekaan jiwa, kebebasan dari belenggu dosa yang mengikat. Dan, hanya mereka yang sudah merdeka dan beriman kepada Anak Allah, Tuhan Yesus Kristus, yang sungguh-sungguh memperoleh kemerdekaan sejati. Kemerdekaan Kristen. Walaupun secara fisik orang Kristen mengalami penindasan, hambatan, dlsb, tidak berarti bahwa secara jiwa pun mereka tertindas; namun secara praktis Kristen memiliki kemerdekaan jiwa yang sejati untuk beribadah dan berhubungan dengan Tuhan secara pribadi. Kemerdekaan Kristen diperoleh hanya bila seseorang tetap hidup sesuai firman Tuhan dan melakukan kebenaran Allah, walau di tengah penindasan, tekanan dan ancaman. Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk kemerdekaan yang Engkau anugerahkan, sehingga kami bebas dari dosa; dan kami juga beroleh kemerdekaan untuk melakukan segala hal di dalam kehendak-Mu. |
(0.026911624545455) | (Yoh 12:20) |
(sh: Semua datang kepada-Nya (Jumat, 26 Februari 1999)) Semua datang kepada-NyaSemua datang kepada-Nya. Kehadiran orang-orang Yunani, yang semula menolak Yesus, ternyata tidak mengganggu sukacita dan kegirangan yang telah tercipta. Bahkan para murid yang biasanya emosional, kali ini bersikap wajar. Justru kedatangan mereka melihat Yesus dan kemudian bergabung bersama-sama orang Yahudi yang juga percaya kepada Kristus, dianggap Yesus Kristus sebagai waktu yang paling tepat untuk mengabarkan berita kematian-Nya. Ketika semuanya datang kepada-Nya, ketika itu pula semua terlibat mendengarkan berita penggenapan rencana Allah dalam diri-Nya. Waktunya sudah dekat. Mengapa Yesus tidak gentar menghadapi kematian-Nya meski Ia tahu bahwa waktunya sudah dekat? Pertama, Yesus mempercayakan diri kepada Allah dan menyadari bahwa tujuan kematian-Nya adalah untuk kepentingan keselamatan umat manusia (27). Kedua, melalui kematian-Nya hubungan manusia dan Allah dipulihkan. Peristiwa inilah yang nantinya akan menjadi puncak perwujudan rencana agung Allah. Renungkan: Persiapkan diri Anda menyongsong waktu-Nya! Doa: Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk selalu bergantung dan percaya kepada-Mu, walaupun kami berada dalam ketakutan dan situasi yang tidak pasti. |
(0.026911624545455) | (Yoh 19:38) |
(sh: Yusuf Arimatea (Sabtu, 3 April 1999)) Yusuf ArimateaYusuf Arimatea. Ia mencintai Yesus, tetapi tidak berani berterus terang, sebab mengaku murid Yesus dalam situasi saat itu penuh risiko. Tetapi, tiba-tiba ia menjadi berani, walaupun Petrus, sang batu karang sudah menyangkal Tuhannya; murid-murid yang hidup bersama-sama Yesus selama tiga tahun lari tercerai-berai; Kristus dinyatakan sebagai nabi palsu dan penjahat oleh pengadilan. Di saat seperti itulah Yusuf Arimatea secara berani menyatakan diri sebagai pengikut dan sahabat Yesus, Tokoh "kriminal" yang sudah dieksekusi, tanpa memikirkan risiko. Di saat-saat yang rawan, ia berupaya memberikan yang terbaik dan berbuat yang terbaik bagi Yesus. Beranikah kita memproklamirkan diri sebagai sahabat dan murid Yesus di tengah- tengah dunia yang membenci Yesus; di tengah-tengah dunia di mana banyak murid Yesus yang lari tercerai-berai meninggalkan Yesus? Nikodemus. Ia adalah seorang Farisi, yang karena takut pada orang-orang Yahudi, mengunjungi Yesus secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Bersama Yusuf Arimatea, ia menguburkan jenazah Yesus. Nikodemus, seorang petobat baru yang memiliki pengenalan pribadi kepada Yesus, menyatakan kasihnya kepada Yesus di saat kematian-Nya. Yusuf dan Nikodemus adalah murid Yesus yang melakukan sesuatu yang tak dilakukan oleh orang lain, walaupun berisiko tinggi. Doa: Tolong kami agar tetap setia kepada Yesus dalam segala keadaan. |
(0.026911624545455) | (Kis 3:11) |
(sh: Kemuliaan hanya bagi Allah (Kamis, 27 Mei 1999)) Kemuliaan hanya bagi AllahKemuliaan hanya bagi Allah. Si lumpuh yang sudah mampu berjalan sendiri itu mengikuti Petrus dan Yohanes. Demikianlah orang yang sudah mengalami anugerah Allah tidak akan lagi menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya. Peristiwa ini mengundang keheranan dan rasa takjub banyak orang. Kemudian, Petrus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus Kristus yang telah mereka tolak dan bunuh itulah yang telah memberikan kesembuhan kepada si lumpuh itu. Petrus tidak mau "mencuri" keharuman nama di balik kuasa Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati. Ajakan pertobatan. Ada dua kelompok orang di sekitar Kekristenan kita. Pertama, orang-orang yang bekerja untuk Allah tetapi demi kemuliaan dan kepentingan dirinya. Kedua, orang-orang yang buta matanya untuk melihat bahwa itu adalah pekerjaan Allah. Bagi kedua kelompok manusia inilah Petrus mengarahkan tudingan dan kesaksiannya tentang karya besar dan agung Allah. Petrus mengajak mereka untuk sadar dan bertobat. Selain merupakan suatu tindakan aktif manusia sebagai respons terhadap kebaikan Allah, pertobatan juga berarti kesadaran diri meninggalkan segala kejahatan. Renungkan: Hanya orang yang telah mengalami anugerah Allah yang tidak akan menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya. |
(0.026911624545455) | (Kis 4:23) |
(sh: Keputusan Tuhan dan kesetiaan untuk bertekun (Senin, 16 Juni 2003)) Keputusan Tuhan dan kesetiaan untuk bertekunKeputusan Tuhan dan kesetiaan untuk bertekun. Para murid Tuhan menghadapi dilema besar: memberitakan Injil dan merisikokan diri untuk ditangkap atau tidak memberitakan Injil dan hidup aman. John Bunyan pernah menghadapi dilema yang serupa dan ia memilih untuk memberitakan Injil walau ia harus dipenjarakan tiga kali selama bertahun-tahun. Pendeta Wang Ming Tao juga merisikokan hidupnya tatkala komunisme menguasai Tiongkok. "Setia sampai mati" adalah tema sentral kristiani. Kita masih ingat pengalaman Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang dengan berani menolak menyembah patung yang didirikan Nebukadnezar. Itu pulalah yang dilakukan oleh Petrus, Yohanes, serta murid Tuhan yang lainnya. Mereka tidak berhenti memberitakan Injil meski maut membayangi mereka. Melalui sikap dan keputusan para tokoh iman dan para murid untuk terus memberitakan Injil meskipun berisiko kehilangan nyawa, kita belajar tentang dua hal penting. Pertama, mereka yakin bahwa yang mereka lakukan adalah hal yang sudah ditentukan Allah. Sehingga yang mereka perjuangkan adalah bagaimana agar hidup dan pekerjaan mereka menjadi pujian bagi Allah. Kedua, mereka mengandalkan kekuatan Allah melalui doa. Dalam doa keyakinan mereka diteguhkan, iman mereka dikuatkan untuk tekun bersaksi. Ketiga, yakin bahwa orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi, dan bermalam dalam naungan-Nya akan memperoleh kepastian dan ketenangan (bdk. Mzm. 91). Memang tidak selalu anak Tuhan memiliki keberanian untuk bersaksi karena mungkin kita akan kehilangan banyak kesempatan bagi masa depan kita. Tetapi apakah sikap seperti itu yang sudah Allah tentukan untuk kita lakukan? Renungkan: Manusia dapat dipenjarakan tetapi berita Injil tidak bisa dipenjarakan. |
(0.026911624545455) | (Rm 12:1) |
(sh: Kemurahan Allah. (Jumat, 24 Juli 1998)) Kemurahan Allah.Kemurahan Allah. Yang hidup, kudus dan berkenan. Persembahan yang bagaimanakah yang layak kita berikan sebagai syukur atas korban penyelamatan Yesus? Persembahan tubuh yang hidup, yaitu seluruh hidup dan kapasitas kita. Juga persembahan yang kudus, yaitu bahwa seluruh kehidupan kita sudah dikhususkan bagi kemuliaan Nama Tuhan, sehingga berbuahkan moralitas yang memuliakan Allah. Juga persembahan yang berkenan kepada Tuhan. Itulah ibadah yang sejati. Pembaruan budi. Ibadah sejati pasti akan menghasilkan pola pikir yang serasi dengan kebenaran Allah. Ibadah yang benar harus dilakukan dalam roh (yang telah dibarui Tuhan dan diwujudkan dalam persembahan totalitas hidup bagi-Nya) dan kebenaran (hidup yang dibangun sesuai dengan tingkat pengertian tentang kebenaran firman Tuhan). Itulah hidup yang Tuhan ingin, agar memancar dalam kita. Kristen tidak boleh hidup yang kompromi dengan dunia yang jahat ini. |
(0.026911624545455) | (1Kor 14:20) |
(sh: Dewasa dalam pemikiran. (Selasa, 9 September 1997)) Dewasa dalam pemikiran.Dewasa dalam pemikiran. Nubuat dan bahasa roh. Jelas lebih penting mengutamakan nubuat daripada bahasa roh. Mengapa? Sebab nubuat dimengerti dan bisa menempelak orang yang tidak beriman atau menguatkan orang yang sudah beriman. Sebaliknya bahasa roh tidak. Bahkan orang yang tidak beriman bisa berpikir bahwa yang berbahasa roh adalah orang gila. Renungkan: Bisakah kesan buruk tentang orang Kristen membuat orang tertarik pada Kristus yang diimaninya? Doa: Tolong kami menggunakan pikiran kami dengan benar menuju kedewasaan iman. |
(0.026911624545455) | (Ef 3:1) |
(sh: Membuka rahasia Allah (Rabu, 5 November 2003)) Membuka rahasia AllahMembuka rahasia Allah. Pengalaman yang seseorang atau sekelompok orang lalui maupun nikmati, pasti memberi alasan akan kekhususan diri orang atau kelompok tersebut. Secara positif pengakuan ini memacu orang atau kelompok tersebut untuk meningkatkan kualitas pengalaman atau kemampuannya. Namun, secara negatif, jika kekhususan itu ditempatkan pada porsi “perasaan” tanpa iman dan logika, maka siapapun akan merasa dirinya sendirilah ang paling benar, dan orang lain pasti salah. Orang-orang Yahudi melalui penyataan Allah dan pengalaman hidup nenek moyang mereka bersama Allah, merasa bahwa mereka dikhususkan Allah. Begitu pula dengan orang-orang non Yahudi -- orang-orang Yunani para pengikut agama misteri—melalui pengalaman spiritual, mereka beranggapan bahwa hanya mereka yang memiliki hikmat ilahi. Kedua anggapan ini sungguh keliru, karenanya Paulus mengungkapkan suatu kebenaran, yaitu rahasia Allah. Orang-orang non Yahudi yang sudah percaya telah dipersatukan dengan orang-orang Yahudi yang percaya dalam satu tubuh, yaitu jemaat. Paulus mengatakan bahwa rahasia Allah ini telah memberikan pengaruh yang dahsyat terhadap diri dan pelayanannya. Olehnya Paulus didorong untuk mewartakan Injil kepada semua orang Tugas kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus pada masa kini, sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat pada masa lampau (ayat 10) adalah memberitakan dan menawarkan rahasia Allah itu kepada semua orang untuk mereka alami. Apakah saat ini kita semua sudah melakukannya? Renungkan: Seandainya setiap orang Kristen seperti Paulus: menyadari diri sebagai pelayan Kristus bukan pelayan diri sendiri, dan menyadari pertolongan anugerah Allah, pastilah Gereja Tuhan akan mampu menjadi peragaan pelbagai hikmat Allah. |
(0.026911624545455) | (1Ptr 4:7) |
(sh: Waktunya sudah dekat (Sabtu, 17 Juli 1999)) Waktunya sudah dekatWaktunya sudah dekat. Waktu berjalan terus dan akan mengakhiri hidup manusia secara pribadi maupun dunia saat Yesus Kristus datang kembali. Apa yang harus Kristen lakukan dalam waktu yang singkat ini? Petrus menasihatkan, agar jemaat dan para pemimpin jemaat mengisi waktu yang ada menurut kehendak Allah. Isi dengan pelayanan dan perhatian. Pelayanan yang dilakukan Kristen bukan asal ada kemauan, asal ada kesempatan, tetapi dengan seluruh potensi, yang dikaruniakan kepada masing-masing berdasar pada kasih. Dengan demikian, baik jemaat maupun pemimpin jemaat dapat saling memberikan pelayanan dengan baik. Kasih karunia yang telah Allah berikan dalam jemaat pun dapat dipakai dengan penuh tanggung jawab. Tantangan Kristen. Kristen yang mengikuti jejak Yesus tak akan luput dari serangan dunia ini. Serangan kepada iman Kristen harus diterima dengan sukacita dan tidak malu; sebagai penguji kemurnian iman kepada Kristus. Penindasan terhadap iman Kristen tidak seharusnya menyebabkan kehancuran; justru semakin menguatkan komitmennya kepada Tuhan. Mengisi waktu dengan bijak, melayani dengan dedikasi dan kasih, tegar menghadapi tantangan iman, adalah nasihat yang perlu Kristen hayati dan turuti. |
(0.026911624545455) | (Why 3:1) |
(sh: Dikatakan hidup, padahal mati (Minggu, 27 Oktober 2002)) Dikatakan hidup, padahal matiDikatakan hidup, padahal mati. Kepada sidang jemaat di Sardis, Tuhan menyatakan bahwa diri-Nya “memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu”. Dialah yang empunya Gereja, juga Roh yang diutus-Nya bersemayam mendampingi segenap Gereja-Nya. Dengan demikian, Ia berhak atas Gereja, dan pendampingan Roh terhadap Gereja menegaskan hak itu sekaligus – dalam hal ini menyangkut kehidupan rohaninya. Dengan klaim demikian, Tuhan, Raja Gereja menegur keras sidang jemaat di Sardis, yang “dikatakan hidup, padahal engkau mati”. Indikatornya: “tidak ada satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.” Tentu saja ini merupakan suatu keadaan yang sangat gawat. Barangkali yang terjadi di sana adalah keduniawian sudah begitu mewarnai sidang jemaat, sehingga tidak lagi tertarik pada hal-hal menyangkut Kerajaan Allah. Berbagai aktivitas yang dikerjakan mungkin masih berwujud Kristen, tetapi esensinya tidak lagi. Tujuannya semakin jauh dari tugas dan panggilan yang diemban Gereja Yesus Kristus. Namun, Tuhan masih minta mereka bertobat. Dengan kata lain, dalam murka-Nya, Kristus masih memberikan kesempatan. Ya, kesempatan untuk bertobat, yang secara radikal mengembalikan orientasi hidup mereka sebagai sidang jemaat maupun warga jemaat kepada ketuhanan Kristus dalam segala sesuatu. Renungkan: Itulah kebangunan rohani yang riil, yang berintikan perubahan radikal pola pikir dan pola laku kehidupan beriman yang sudah sangat duniawi nampaknya tidak bisa ditunda-tunda lagi. Tanpa pertobatan, tanpa kebangunan, sidang jemaat dan warganya ada di bawah murka Tuhan. |
(0.026911624545455) | (Why 3:14) |
(sh: Laodikia (Minggu, 21 Desember 2003)) LaodikiaLaodikia. Problema jemaat Laodikia adalah kesombongan karena merasa telah memiliki segalanya. Bagi mereka kekayaan dan kemakmuran adalah suatu tanda dan bukti bahwa Allah berkenan dan memberkati kehidupan mereka (ayat 17). Bagaimana pendapat Allah tentang sikap mereka? Pada surat ini kita tidak membaca nuansa kesedihan, ataupun kemarahan, melainkan kemuakan. Ya, Kristus muak terhadap jemaat yang sudah merasa diri cukup dan tidak kekurangan apa-apa! Kristus akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya. Jemaat ini sangatlah patut untuk dikasihani. Mengapa? Karena mereka menilai diri mereka terlalu tinggi dan membangun kepercayaan diri di atas kekuatan manusia. Namun, kita tetap menjumpai Kristus yang tetap penuh dengan kelemah-lembutan, kesabaran dan cinta kasih, karena sekalipun Dia muak, Dia masih menunggu pertobatan jemaat. Tuhan menasihatkan supaya mereka membeli dari pada-Nya emas yang telah dimurnikan dalam api. Ini menunjuk kepada kehidupan kristiani yang sudah teruji kemurniannya. Pakaian putih, menjelaskan tentang kesempurnaan kebenaran Kristus dan bukan kebenaran atau kesalehan manusia yang diibaratkan seperti kain kotor di hadapan Allah. Minyak untuk melumas mata, menjelaskan tentang pencerahan atau iluminasi dari Roh Kudus, agar manusia dapat melihat serta menilai segala sesuatu dengan benar. Renungkan: Tuhan tidak akan membenarkan sikap kita yang memenuhi segala kebutuhan dengan kekuatan sendiri. |
(0.024719905454545) | (Yes 7:14) | (jerusalem: Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda) Meskipun raja Ahas menolak pertanda yang ditawarkan, namun Allah memberi pertanda juga. Pertanda itu ialah kelahiran seorang anak yang namanya, Imanuel, berarti: Allah beserta kita, Yer 8:8,10. Nama itu merupakan suatu nubuat, bdk Yes 1:26+. Ia menubuatkan bahwa Allah akan melindungi dan memberkati bangsa Yehuda. Dalam nas-nas lain, Yes 9:1-6; 11:1-9, nabi Yesaya lebih jauh menjelaskan ciri-ciri keselamatan yang akan dibawakan oleh anak itu. Nubuat-nubuat itu mengungkapkan pengharapan akan Mesias yang menjadi raja keturunan Daud. Pengharapan itu sudah diungkapkan nabi Natan, 2Sa 7, dan kembali nampak pada nabi Mikha, Mik 4:13, nabi Yehezkiel, Yeh 34:23, dan nabi Hagai, Hag 2:23; bdk Maz 2:1-12; 45:1-17;72:1-20; 110:7. Melalui seorang raja, pengganti Daud, Tuhan mewujudkan keselamatan bagi umatNya. Pengharapan orang yang percaya kepada Tuhan itu bertumpu pada keturunan Daud yang tetap akan ada. Mungkin sekali nabi Yesaya sendiri berpikir kepada anak Ahas, misalnya Hizkia (memang ada kesukaran sedikit sehubungan dengan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu; rupanya Hizkia sudah lahir pada waktu itu) sebagaimana disarankan terjemahan Yunani ini; engkau akan menamakan dia. Namun demikian nada meriahnya nubuat itu serta makna nama yang diberikan kepada anak itu memberi kesan bahwa nabi Yesaya memfirasatkan bahwa makna kelahiran anak raja itu melampaui keadaan sekarang dan melambangkan pertolongan Tuhan yang terakhir yang menegakkan kerajaan Mesias. Begitu nubuat tentang Imanuel itu melampaui perwujudan pertamanya. Karenanya Mat 1:23(=Yes 7:14) dan Mat 4:15-16(Yes 8:22-9:1) dan seluruh tradisi Kristen selanjutnya tidak salah dalam mengartikan nubuat itu sebagai nubuat tentang kelahiran Kristus |
(0.024719905454545) | (Mrk 16:9) | (jerusalem) Bagian penutup Markus ini pasti termasuk ke dalam Kitab Suci dan diinspirasikan. Ini belum berarti bahwa ayat-ayat ini juga dituliskan oleh Markus. Dan sangat diragukan apakah sungguh-sungguh termasuk ke dalam injil, sebagaimana digubah oleh Markus. Memang ada kesulitan besar timbul dari keadaan naskah-naskah yang memuat Markus. Beberapa naskah, antara lain naskah yang paling penting, Vatikanus dan Sinaitikus, tidak memuat bagian penutup ini. Ada juga beberapa naskah yang memuat bagian penutup lebih pendek, seperti dalam terjemahan ini disajikan (lihat catatan di atas). Ada empat naskah yang menyajikan berturut-turut bagian penutup pendek dan bagian penutup panjang (Mar 16:9-20). Akhirnya ada satu naskah yang menyajikan bagian penutup panjang tetapi menyisipkan antara Mar 16:14 dan Mar 16:15 sisipan ini: Dan untuk membela dirinya mereka mengatakan: Dunia kejahatan dan ketidakpercayaan ini adalah di bawah kekuasaan Iblis(?). (Iblis) tidak mengizinkan bahwa apa yang di bawah roh-roh najis menangkap kebenaran dan kekuasaan Allah. Maka hendaklah sekarang menyatakan kebenaran(Mu). Begitu mereka berkata-kata (kepada Kristus). Dan (Kristus) menjawab: batas tahun-tahun kekuasaan Iblis sudah genap, tetapi lain-lain hal yang mendahsyatkan sudah dekat. Dan Aku diserahkan kepada maut bagai mereka yang berdosa, supaya mereka berbalik kepada kebenaran dan tidak berdosa lagi, dan begitu mendapat warisan di sorga yaitu kemuliaan kebenaran kebenaran yang rohani dan tidak jatuh binasa. Kutipan-kutipan pada para pujangga Gereja juga agak kacau dan sedikit tidak keruan. Boleh ditambahkan juga bahwa antara Mar 16:8 dan Mar 16:9 cerita terputus. Dari lain pihak sukar dapat diterima bahwa injil yang asli sungguh-sungguh dengan tiba-tiba berhenti dengan Mar 16:8. Karenanya sementara ahli mengandaikan bahwa bagian penutup asli hilang, entah karena apa. Maka orang menggubah bagian penutup yang sekarang ada Mar 16:9-20). Bagian ini merupakan ringkasan cerita-cerita tentang penampakan Yesus, dan gaya bahasa ringkasan ini berbeda sekali dengan gaya bahasa Markus. Namun demikian, bagian penutup yang sekarang ada (Mar 16:9-20) sudah dikenal dalam abad II Mas oleh Tatianus dan Ireneus. Inipun terdapat dalam kebanyakan naskah Yunani dan naskah-naskah terjemahan. Tidak dapat dibuktikan bahwa penggubahnya Markus, tetapi menurut Swete bagian penutup ini merupakan peninggalan sejati dari angkatan Kristen yang pertama. |