Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1221 - 1240 dari 1733 ayat untuk greek:27 (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.14427929375) (Why 6:2) (full: SEEKOR KUDA PUTIH. )

Nas : Wahy 6:2

Empat orang yang menunggang kuda keluar sementara keempat meterai yang pertama dibuka (bd. Za 1:8-17; 6:1-8), melambangkan hukuman Allah atas sistem dunia yang telah rusak dan jahat serta orang-orang yang tidak mengenal Allah. Penunggang kuda putih itu dianggap oleh banyak penafsir Alkitab sebagai antikristus (1Yoh 2:18), penguasa dunia yang akan datang yang akan memulai kegiatannya pada permulaan masa tujuh tahun terakhir itu

(lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

Ia diizinkan Allah untuk menipu semua orang yang menentang Kristus. Kemenangannya yang mula-mula akan dicapainya tanpa peperangan yang terbuka, sebab damai sejahtera diambil dari bumi mulai dengan penunggang kuda yang kedua (ayat Wahy 6:4; bd. Dan 9:26-27; 1Tes 5:3). Di lain pihak, semua penunggang kuda yang lain merupakan personifikasi, sehingga penunggang kuda putih itu barangkali hanya melambangkan kemenangan atau suatu roh yang kuat dari antikristus yang dilepaskan pada akhir zaman.

(0.14427929375) (Why 11:1) (full: UKURLAH BAIT SUCI ALLAH. )

Nas : Wahy 11:1

Pasal Wahy 11:1-19 melanjutkan selingan (dimulai dalam pasal Wahy 10:1-11) yang berbicara mengenai Israel dan Bait Suci dan memberikan penilaian tentang kehidupan rohaninya. Peristiwa-peristiwa yang dicatat di sini terjadi di kota tempat "Tuhan telah disalibkan", yaitu Yerusalem (ayat Wahy 11:8). Pada dasarnya Israel masih berada dalam kondisi tidak percaya selama bagian masa kesengsaraan ini. "Bait Suci Allah" bisa menyirat adanya sebuah Bait Suci di Yerusalem pada saat itu; yang kemudian akan dinajiskan oleh antikristus (lih. Wahy 13:14-15; Dan 9:27; 12:11; 2Tes 2:4;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

Pengukuran Bait Suci Allah itu menandakan Allah sedang mengukur kondisi rohani umat Yahudi (bd. pasal Yeh 40:1-49; Za 2:1-13).

(0.14427929375) (Why 13:11) (full: SEEKOR BINATANG LAIN. )

Nas : Wahy 13:11

Binatang lain ini akan membantu binatang yang pertama

(lihat cat. --> Wahy 13:2),

[atau ref. Wahy 13:2]

mengarahkan dunia untuk menyembah antikristus (ayat Wahy 13:12) dan menyesatkan umat manusia dengan mengerjakan mukjizat-mukjizat yang besar (ayat Wahy 13:13-14; bd. Ul 13:1-3; 2Tes 2:9-12). Ia juga disebut sebagai "nabi palsu" (Wahy 19:20; 20:10). Sebuah patung antikristus barangkali akan ditempatkan di dalam bait Allah (Dan 9:27; Mat 24:15; 2Tes 2:4). Dua tanduknya yang sama seperti anak domba itu menandakan usahanya untuk menipu dengan cara memerankan seorang yang penuh kasih, kelembutan, dan kepedulian. Namun, dalam kenyataannya, wataknya tidak seperti seekor anak domba melainkan seekor naga (bd. Mat 7:15).

(0.14427929375) (Why 14:4) (full: TIDAK MENCEMARKAN DIRINYA DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN. )

Nas : Wahy 14:4

Ungkapan ini dapat dipahami dengan sangat baik dalam pengertian rohani. 144.000 pemenang itu tetap menjaga kekudusannya dengan menolak untuk menyesuaikan diri dengan sistem dunia yang berdosa

(lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA)

atau untuk menjadi bagian dari gereja sesat pada hari-hari terakhir

(lihat cat. --> Wahy 17:1).

[atau ref. Wahy 17:1]

Perhatikanlah watak mereka yang akan dekat dengan Kristus di sorga.

  1. 1) Mereka dipisahkan dari dunia dan jemaat yang murtad

    (lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

  2. 2) Mereka mengikuti Kristus (bd. Mr 8:34;

    lihat cat. --> Yoh 14:21).

    [atau ref. Yoh 14:21]

  3. 3) Mereka menyerahkan diri kepada Allah dan Kristus (ayat Wahy 14:4).
  4. 4) Mereka tidak berkata-kata dusta (ayat Wahy 14:5; bd. Wahy 21:27-22:15).
  5. 5) Secara moral mereka tak bercacat

    (lihat art. PENGUDUSAN).

(0.14427929375) (Kej 1:26) (jerusalem: Kita) Bentuk jamak (Kita) ini dapat berarti bahwa tentang penciptaan manusia Allah berunding dahulu dengan seisi sorga (malaikat). bdk Kej 3:5,22. Terjemahan Yunani dalam, Maz 8:6 yang dikutip dalam Ibr 2:7 memang mengartikan Kej 1:26 ini dengan cara demikian. Tetapi bentuk jamak itu juga dapat mengungkapkan kemuliaan dan kebesaran Allah, yang dalam bahasa Ibrani diberi nama jenis yang umum, yaitu Elohim. Kata ini adalah bentuk jamak dari kata El dan ini bersangkutan dengan kata Ibrani yang berarti: kekuatan. Nama (Arab-Indonesia) Allah juga bersangkutan dengan kata El itu, Kalau bentuk jamak (Kita) diartikan demikian maka disarankan tafsiran para pujangga Gereja yang dalam Kej 1:26 ini melihat tersingkap rahasia Allah Tritunggal
(0.14427929375) (Kej 5:1) (jerusalem) Daftar silsilah ini berasal dari tradisi Para Imam dan melanjutkan Kej 2:4. Ia bermaksud mengisi jangka waktu yang berlangsung antara penciptaan dan air bah. Begitu pula daftar keturunan Sem yang tercantum dalam Kej 11:10-32 mengisi lowongan antara air bah dan Abraham. Dalam silsilah-silsilah itu tidak terdapat informasi mengenai sejarah dan tidak pula urutan dalam waktu yang tepat. Banyak nama yang tercantum dalam silsilah pertama tsb tampil kembali dalam daftar keturunan kain Kej 4:18 dst, yang berasal dari tradisi Yahwista. Adapun angka-angka (panjangnya umur hidup masing-masing tokoh) dalam Pentateukh yang terpelihara oleh orang-orang Samaria dan dalam terjemahan Yunani (Septuaginta) berlainan dari yang tercantum dalam naskah Ibrani. Bapa-bapa bangsa pertama dianggap hidup lama sekali oleh kehidupan manusia berangsur-angsur berkurang sesuai dengan kurun zaman. Pada zaman antara Nuh dan Abraham umur hidup manusia berlangsung 200 sampai 600 tahun; pada zaman para bapa bangsa Ibrani umur hidup menjadi 100 sampai 200 tahun. Berkurangnya umur hidup manusia dianggap bersangkutan dengan bertambahnya kejahatan di dunia (bdk Kej 6:3) dari tradisi Yahwista). Umur panjang memang sebuah karunia Allah, Ams 10:27. Karena itu karunia itu akan diberikan lagi di zaman Mesias, Yes 65:20
(0.14427929375) (Im 17:1) (jerusalem) Bab Ima 17:1-27:34 kitab Imamat ini lazimnya diberi judul: "Hukum Kekudusan". Bagian ini memang berasal dari tradisi Para Imam, tetapi bagian inti tampaknya terbentuk pada akhir zaman para raja dan memuat adat kebiasaan yang ditepati dalam bait Allah di Yerusalem. Dalam "Hukum Kekudusan" itu tampaklah dengan jelas sejumlah besar dengan ajaran nabi Yehezkiel. Ini berarti bahwa ajaran nabi itu tidak lain kecuali suatu perkembangan dari apa yang sudah ada sebelum masa pembuangan Israel ke Babel. Adapun kekudusan ialah sebuah sifat hakiki Allah Israel, bdk Ima 11:44-45; 19:2; 20:7,26; 21:8; 22:23 dst. Arti pertama kata "Kudus" ialah: yang terpisah yang transenden dan tidak terhampiri, sehingga menimbulkan rasa takut keagamaan, Kel 33:20+. Kekudusan Allah itu meliputi juga segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah atau diserahkan kepadaNya, yaitu: tempat, Kel 19:12+, masa dan waktu, Kel 16:23; Ima 23:4+, tabut perjanjian, 2Sa 6:7+, manusia, Kel 19:6+, khususnya para imam, Ima 21:6, benda-benda, Kel 30:29; Bil 18:9, dll. Mengingat hubungannya dengan ibadat maka "kudus" berdekatan dengan "tahir". Sejauh itu "Hukum Kekudusan" dapat juga disebut "Hukum Ketahiran". Akan tetapi sifat moril Allahnya Israel merohanikan pandangan primitip itu. "Kudus" tidak hanya berarti: dipisahkan dari apa yang profan (teruntuk bagi keperluan manusia), tetapi terutama: dipisahkan dari dosa: ketahiran lahiriah bergabung dengan kesucian hati manusia, bdk penglihatan nabi Yesaya, Yes 6:3+.
(0.14427929375) (Im 19:15) (jerusalem: dengan kebenaran) Kata Ibrani yang diterjemahkan begini, boleh juga diterjemahkan dengan: keadilan. Tetapi sama seperti pengertian "keadilan Allah", Maz 7:10, demikianpun "keadilan manusia" jatuh lebih berisi dari pada "memenuhi tuntutan sipil dan sosial", sebagaimana menjadi inti pengertian "keadilan" yang dewasa ini menjadi lazim. Kebenaran/keadilan alkitabiah ialah kesesuaian menyeluruh antara manusia dan kehendak Allah. Kej 6:9; 7:1; 2Sa 4:11; Ayu 12:4; Yes 1:26; 3:10; 56:1; Dan 4:27; Hos 14:9. Sesudah masa pembuangan orang Yahudi mengartikan kebenaran/keadilan itu sebagai kesetiaan pada hukum Taurat, Maz 1:6; 119:7; Ams 11:5; 15:9; Wis 1:1+, dll. Tuntutan-tuntutan kebenaran/keadilan sehubungan dengan hidup sehari-hari, hubungan antar-manusia, hubungan manusia dengan Allah semakin diperinci dan semakin batiniah. Yesus masih memperdalam artinya, Mat 3:15; 5:17+, Mat 5:20; bdk Rom 1:17+.
(0.14427929375) (Bil 19:1) (jerusalem) Bab ini merupakan suatu kesatuan: air pentahiran, Bil 19:17-22, yang dibuat dengan abu seekor lembu betina yang merah warnanya dan yang disembelih serta dibakar di luar perkemahan, Bil 19:1-10, lalu air itu dipakai untuk menghilangkan kenajisan yang disebabkan oleh mayat yang disentuh, Bil 19:11-16. Tata upacara kuno yang hanya disinggung dalam Bil 31:23 (dan Ibr 9:13) itu merupakan suatu adat yang bercirikan tahyul dan disahkan oleh hukum Taurat dan dianggap sebagai korban penghapus dosa, Bil 19:17 dan bandingkan Bil 19:4-5 dengan Ima 16:27 dan Bil 19:8 dengan Imam Bil 16:28. Masih ada adat-adat lain yang oleh hukum Musa diambil alih dan dilegitimasikan, Ima 14:2-7; 16:5-10; Bil 5:17-28; Ula 21:1-9. Lembu betina itu haruslah merah, oleh sebab di kawasan timur pada zaman dahulu apa saja yang berwarna merah mempunyai daya penangkis. Warna itu membuat orang berpikir kepada darah yang mengandung daya hidup. Karena itu warna merah itu melindungi orang terhadap kematian (dan apa yang menyebabkan kematian).
(0.14427929375) (Bil 20:1) (jerusalem) Bagian ini terutama memuat ceritera-ceritera. Pada pokoknya ceritera-ceritera itu berasal dari kumpulan-kumpulan tradisi yang disebut. Yahwista dan Elohista. Kedua kumpulan itu mengangkat bahannya dari berbagai tradisi lain yang nadanya agak berbeda satu sama lain. Tradisi-tradisi itu disusun baik secara berurutan maupun dicampuradukkan. Tradisi-tradisi tua ini sukar dipisahkan secara terperinci. Pikiran pokok yang menjiwai keseluruhan ialah: Jemaat yang kudus terus maju dalam perjalanannya, kendati halangan dan rintangan yang dihadapinya.
(0.14427929375) (Bil 24:21) (jerusalem: sarangmu) Kata ini (Ibraninya:ken) menyinggung nama suku Keni. Suku ini adalah sebuah suku Badui (bdk 1Ta 2:55) yang bersaudara dengan kaum Rekhab dan berhubungan erat dengan suku Midian (bdk Bil 10:29 dan Hak 1:16). Suku Keni itu terdesak oleh bangsa Edom (Beor yang mungkin disebut dalam Bil 24:22, adalah sama dengan yang tampil dalam Kej 36:32), lalu pergi ke daerah suku Amalek, Hak 1:16; 1Sa 15:4-6; dan 1Sa 27:10 dan 1Sa 30:29 dan bahkan memasuki dataran Esdralon, Hak 4:11,17; 5:24. Adapun nama Kain bersangkutan dengan Kenas, nama ayah Otniel, sedangkan Otniel adalah saudara (atau kemenakan?) Kaleb, orang Kenas (yang kadang-kadang dianggap termasuk suku Yehuda), Bil 32:12; Yos 14:6,14; 15:17; Hak 1:13; 3:9-11; 1Ta 4:13. Dalam Kej 15:19 Kenas adalah anak cucu Esau dan saudara seayah dengan Amalek. Ini lebih-lebih mengungkapkan kesamaan tempat kediaman dari pada keturunan.
(0.14427929375) (Ul 4:5) (jerusalem: ketetapan dan peraturan) Lambat laun "ketetapan dan peraturan" (ialah sebagian besar adat istiadat kuno) diolah. Pengolahan itu akhirnya menghasilkan sebuah pandangan menyeluruh tentang "Hukum Taurat". Hukum Taurat itulah yang menjadi inti sari agama bangsa Israel. Adapun kata Ibrani torah (hukum Taurat) pertama-tama berarti: wejangan, petunjuk dan pengarahan yang diberikan orang lain, khususnya Allah. Ke dalam torah itu termasuk seluruh ibadat dan segenap kelakuan manusia, yang dijiwai dan disemangati oleh kesadaran tajam akan perjanjian dan akan Allah yang menawarkan serta meneguhkan perjanjian itu, Kej 15:1+. Penyataan Allah dan pengajaran yang disampaikan baik melalui tulisan-tulisan kuno maupun melalui para nabi semakin membimbing hidup umat, Ula 1; 8:3+; Ula 30:14; Maz 19:8-14; 78:1; 119:1+; Sir 1:26; 24:23, dll; bdk Kis 7:38+. Memang Allah yang dengan firmanNya dapat menciptakan segala sesuatunya, menghidupkan juga orang Israel dengan firman-perintahNya yang keluar dari mulutNya, bdk Ula 8:3; Ams 8:11; Neh 9:29; Ams 9:1-5; Wis 16:26; Sir 24:19-21; Yoh 6:30-36,68+; Mat 4:4 dsj. Yesus, Mat 5:17+, menandaskan bahwa tidak datang meniadakan hukum Taurat itu, melainkan menggenapkan, bdk Mat 22:34-40 dsj. Paulus akan menjelaskan bahwa hukum Taurat telah diganti dengan iman kepada Kristus, Rom 3:27+; Rom 10:4.
(0.14427929375) (Ul 31:1) (jerusalem) Bagian Ulangan ini berperan sebagai kata penutup seluruh Pentateukh. terkumpul di dalamnya sejumlah unsur yang beraneka ragam asal-usulnya. Baru waktu Ulangan digubah untuk kali terakhir unsur-unsur yang berbeda-beda itu ditambahkan.
(0.14427929375) (Yos 6:17) (jerusalem: dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan) Ini menterjemahkan satu kata Ibrani, yakni herem (haram: mengharamkan). Kata itu berarti bahwa pemenang (perebut) tidak mau mengambil apapun dari jarahan yang seluruhnya diberikan kepada Tuhan. maka manusia dan binatang dibunuh semua, sedangkan barang berharga diberikan kepada tempat kudus (kuil). "Herem" itu adalah sebuah tindakan keagamaan, sebuah aturan perang suci yang dianggap perintah Tuhan, Ula 7:1-2; 20:13 dst; 1Sa 15:3 atau sebuah nazar yang diikrarkan untuk menjamin kemenangan, Bil 21:2. Setiap pelanggaran aturan (nazar) itu dihukum keras, Yos 6:7; bdk 1Sa 15:16-23. Tetapi aturan mutlak itu dapat diperlunak juga, Bil 31:15-23; Ula 2:34-35; 3:6-7; 20:13-14; Yos 8:26-27. dalam aturan "herem" itu terungkap sebuah pikiran agak sederhana mengenai Allah yang berkuasa secara mutlak. Kemudian pikiran sederhana itu dibetulkan dengan gagasan bahwa Allah adalah Bapa yang berbelaskasih, bdk Wis 1:13; terutama Perjanjian Baru, Mat 5:44-45.
(0.14427929375) (1Sam 1:3) (jerusalem: TUHAN semesta alam) Ini menterjemahkan ungkapan Ibrani: YHWH zebaot, yang secara harafiah dapat diterjemahkan: TUHAN balatentara. "Balatentara" itu mungkin tentara umat Israel atau "balatentara" jagat raya, bintang-bintang atau malaikat-malaikat atau daya-daya alam semesta. Makna sebenarnya ungkapan itu tidak diketahui. Gelar Allah itu di sini untuk pertama kalinya muncul dalam Kitab Suci dan berhubungan dengan ibadat di Silo. Ungkapan "TUHAN balatentara yang bersemayam di atas para kerub" untuk pertama kalinya tampil dalam 1Sa 4:4 sehubungan dengan tabut perjanjian di Silo. Gelar "TUHAN balatentara" itu tetap terkait pada ibadat di sekitar tabut perjanjian, sehingga kemudian bersama dengan tabut itu pindah ke Yerusalem, 2Sa 6:2,18; 7:8,27. Para nabi besar (kecuali Yehezkiel) dan nabi-nabi yang berkarya di masa sesudah pembuangan tetap memakai gelar tsb
(0.14427929375) (1Sam 28:3) (jerusalem) Di Israel orang memang mempraktekkan "nekromansi" (ilmu wasitah; minta keterangan dan nasehat pada orang mati), 2Ra 21:6; Yes 8:19, meskipun terlarang oleh hukum Taurat, Ima 19:31; 26:6,27; Ula 18:11; 1Sa 28:9. Penulis cerita ini nampaknya sama seperti rakyat percaya bahwa hal semacam itu sungguh mungkin, walaupun ia menganggapnya terlarang. Para pujangga Gereja dan ahli ilmu tafsir berusaha menerangkan kejadian yang diceriterakan di sini. Ada yang berkala; Allah sendiri turun tangan; lain orang berpendapat bahwa Iblis berperan; lain lagi mengatakan bahwa perempuan itu menipu Saul. Dapat diterima bahwa kejadian itu agak serupa dengan apa yang terjadi di kalangan para berilmu wasitah: Saul menganut kepercayaan itu dan perempuan itu menipu. Tetapi Allah benar-benar mengizinkan Samuel menampakkan diri (karena itu perempuan itu terkejut melihatnya) untuk memberitahu masa depan. Bdk 1Ta 10:13 (LXX); Sir 46:20. Tetapi sebaik-baiknya dikatakan bahwa ceritera ini adalah ciptaan penulis yang dengan jalan itu kembali menyatakan bahwa Saul ditolak Allah dan diganti Daud. Ini memang pikiran pokok semua ceritera ini, bdk 1Sa 28:17 dengan 1Sa 15:18; Amalek yang disebut dalam 1Sa 28:18; dan lihat juga 1Sa 13:14,16:1; 23:17; 24:21; 25:30.
(0.14427929375) (2Sam 7:1) (jerusalem) Nubuat Natan ini disusun berdasarkan arti mendua kata Ibrani beth. Kata itu berarti baik rumah maupun keturunan, wangsa, keluarga. Diperlawankan satu sama lain: Bukan Daud yang akan mendirikan sebuah rumah (bait Allah) bagi Tuhan, 2Sa 7:5, tetapi sebaliknya Tuhan akan membuat sebuah "rumah" (keturunan) bagi Daud, 2Sa 7:11. Pada pokoknya dalam janji ini terkandung bahwa keturunan Daud tetap akan menduduki takhta kerajaan di Israel, 2Sa 7:12-16. begitulah janji itu diartikan oleh Daud sendiri, 2Sa 7:19,25,27,29; bdk 2Sa 23:5, dan oleh pengarang Maz 89:30-38; 132:11-12. Nubuat itu merupakan piagam perjanjian Tuhan dengan Daud serta keturunannya. Nubuat ini tidak hanya menyangkut pengganti pertama raja Daud, yaitu Salomo, walaupun 2Sa 7:13; 1Ta 17:11-14; 22:10; 28:6 dan 1Ra 5:5; 8:16-19 justru mengetrapkannya pada Salomo. Sebaliknya dalam nubuat yang setelah terang dan setelah gelap itu terungkap pengharapan bahwa akan datang salah seorang keturunan Daud yang istimewa, yang akan berkenan di hati Tuhan. Nubuat Natan ini merupakan mata rantai pertama dalam rangkaian nubuat mengenai Mesias, Anak Daud, Yes 7:14+; Mik 5:1+; Hag 2:23+. Kis 2:30 mengetrapkan nubuat itu pada Kristus.
(0.14427929375) (1Raj 10:1) (jerusalem: Syeba) Kerajaan Syeba terletak di bagian barat daya Semenanjung Arabia. "Ratu" yang disebut di sini agaknya bukan ratu kerajaan tsb, tetapi kepala kelompok orang Syeba yang merantau di bagian utara Arabia. Maksud kunjungan "ratu" itu pada raja Salomo agaknya untuk mengadakan hubungan perdagangan. Salomo berkuasa atas daerah seberang sungai Yordan dan memiliki bagian utara, bdk 1Ra 9:26. Dengan demikian Salomo mengontrol lalu lintas kafilah-kafilah yang pergi-pulang dari Arabia utara ke negeri Siria dan Mesir. Syeba sering disebut bersama Dedan, sebuah suku Arab yang lain, Kej 10:7; 25:3; Yeh 38:13, dan terbilang antara suku-suku terpenting yang giat menjalankan kafilah-kafilah perdagangan, Yeh 27:20 dst; Yer 6:20; Yoe 3:8; Ayu 6:19. Bangsa Syeba yang tinggal jauh itu juga akan datang menyembah Raja di masa mendatang, Maz 72:10,15, di kota Yerusalem yang baru. Yes 45:14 dan Yes 60:6 dst; bdk Mat 2:11. Dalam ceritera 1Raja-raja ini, 1Ra 10:1-13, terutama ditekankan apa yang menonjolkan hikmat dan kekayaan Salomo. Pada kaum Muslimin "ratu" Syeba itu bernama "Bilqis" dan ada banyak ceritera tentangnya.
(0.14427929375) (1Taw 9:17) (jerusalem) Penunggu-penunggu pintu gerbang Di antara para petugas ibadat yang paling banyak diperhatikan ialah penunggu-penunggu pintu gerbang bait Allah, 1Ta 9:17-26. Tugas itu sudah ada waktu Israel mengembara di gurun, 1Ta 9:19-21. Di zaman nabi Samuel dan raja Daud mereka tetap bertugas pada "Bait Kemah:, 1Ta 9:23. Mereka dipuji oleh karena kesetiaannya, 1Ta 9:22. Mereka semua keturunan Korah bin Lewi, 1Ta 9:19. Sebenarnya di zaman belakangan barulah penunggu-penunggu pintu gerbang itu disamakan dengan orang Lewi. Pada waktu Israel kembali dari pembuangan barulah penunggu-penunggu itu disebut, bdk Ezr 2:42; Neh 7:45. Daftar yang termaktub dalam Neh 11 (yang menjadi sumber bagi 1Ta) menganggap penunggu-penunggu pintu gerbang itu sebagai golongan khusus. Setelah berhasil masuk kalangan orang Lewi para penunggu pintu gerbang berusaha menjadi sama dengan para penyanyi, bdk 1Ta 9:17,27 dan 2Ta 20:19. Ada dua belas mazmur yang dikatakan berasal dari bani Korah.
(0.14427929375) (2Taw 34:3) (jerusalem: Pada tahun kedelapan) 2Ta 34:3-35:19 memuat kisah mengenai pembaharuan agama yang diadakan raja Yosia. Menurut pandangan 2Ra 22:3-23:27 pembaharuan itu dimulai karena kitab Hukum Taurat yang ditemukan waktu bait Allah diperbaiki. Menurut si Muwarikh pekerjaan pada bait Allah itu berupa sebuah pentahiran, 2Ta 34:8, yang menyusul suatu aksi untuk menumpas pemujaan berhala di Yerusalem, Yehuda dan Israel, 2Ta 34:3-7. Kalau demikian maka pembaharuan dimulai Yosia, bukannya pada tahun yang kedelapan belas seperti dikatakan 2Ra 22:3; 2Ta 34:8. Keterangan si Muwarikh agaknya tepat juga. Pekerjaan perbaikan bait Allah agaknya ditangani justru oleh karena sudah ada semangat pembaharuan. Penumpasan pemujaan berhala yang mendahului kiranya dicetuskan oleh semangat kebangsaan yang kembali berkobar-kobar. Pembaharuan nasional itu memanfaatkan kenyataan pada kerajaan Asyur sedang melemah dan merosot pada akhir pemerintahan raja Asurbanipal. Pembaharuan di Yehuda agaknya terlaksana bertahap-tahap, seperti digambarkan 2Tawarikh. Sebaliknya 2Raja-raja menempatkan seluruh pembaharuan sesudah kitab Taurat ditemukan Kitab Raja dipakai si Muwarikh untuk mengisahkan tahap pertama dalam pembaharuan itu dan sehubungan dengan tahap terakhir ia hanya berceritera tentang pembaharuan perjanjian dan perayaan Paskah yang meriah.


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA