| (0.12287237619048) | (Mzm 125:1) |
(sh: Tetaplah percaya! (Senin, 25 November 2002)) Tetaplah percaya!
Tetaplah percaya!
Namun demikian, tetap ada kemungkinan bahwa tanah Israel diundikan
di antara orang-orang fasik (ayat 3). Ini terbalik dengan masa
Yosua ketika tanah Kanaan diundi bagi orang-orang benar ( Karena itu, mazmur ini memberikan penegasan kepada mereka agar tetap percaya, teguh di dalam iman mereka (ayat 4). Juga peringatan keras bahwa orang-orang yang mudah berubah, tergerak untuk mengikuti kefasikan, harus dilenyapkan dari antara umat Tuhan. Kata-kata berkat terakhir (damai sejahtera atas Israel) menunjukkan sebuah klimaks. Dengan kedamaian Ilahi, bangsa Israel akan mudah menantang musuh dari luar dan mengatasi ketegangan-ketegangan yang terjadi di dalam jemaat. Kata-kata damai seperti ini pulalah yang diberikan Yesus ketika Ia akan meninggalkan para murid (Yoh. 14:27).
Renungkan: |
| (0.12287237619048) | (Mzm 133:1) |
(sh: Kerukunan dalam persekutuan umat (Minggu, 12 September 1999)) Kerukunan dalam persekutuan umatKerukunan dalam persekutuan umat Belakangan ini kehidupan masyarakat tidak lagi diwarnai sikap saling menghormati dan saling menghargai. Sebaliknya, sikap saling curiga dan saling memfitnah semakin bertumbuh subur. Kehidupan semacam ini tidak saja menghancurkan persatuan dan kesatuan, tetapi juga semakin menjauhkan berkat Tuhan dalam kehidupan umat. Dimanakah kerukunan dalam kehidupan persekutuan itu ditempatkan? Tempat seharusnya bagi kerukunan umat ada di dalam lingkup keluarga, gereja (antardenominasi dan dalam denominasi), masyarakat (antarras, suku, dan agama). Bila dalam hal yang disebutkan ini kerukunan sama sekali tidak mendapat tempat, kehidupan keluarga, gereja, dan masyarakat jauh dari jamahan anugerah Allah. Makna kerukunan. Mazmur ini melukiskan dua hal sebagai dampak positif dari persatuan dan kerukunan. Pertama, seperti minyak yang meleleh ke janggut. Dalam tradisi Perjanjian Lama, minyak dipakai untuk sesuatu yang bernilai sakral, kudus, misalnya mengurapi imam. Selain itu, minyak juga melambangkan kesukaan. Artinya, kerukunan dan persatuan menjaga kekudusan jemaat dan kesukaan mengalir rata ke semua pihak. Kedua, seperti embun yang melambangkan penyegaran kehidupan. Berkat dan kehidupan sebagai dampak positif kerukunan akan terpancar dan dialami oleh mereka yang hidup dalam kerukunan. Doakan dan usahakanlah terus kerukunan dalam kehidupan keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa kita, niscaya berkat dan kehidupan dari Tuhan seperti minyak yang meleleh dan embun yang turun menjadi pengalaman umat selama-lamanya. Renungkan: Tempatkan sejenak diri Anda dalam persaudaraan yang diungkapkan pemazmur. Bayangkan suatu suasana yang aman dan damai! Bandingkan dengan keadaan sekarang! Apa yang seharusnya Anda lakukan agar keluarga, gereja, dan masyarakat mengalami persaudaraan yang indah? Doa: Jadikanlah kami pemrakarsa persaudaraan di lingkungan tempat Engkau mengutus kami. |
| (0.12287237619048) | (Ams 7:1) |
(sh: Tamu tak diundang (Rabu, 26 November 2003)) Tamu tak diundangTamu tak diundang. Begitu tahu bahwa tikus telah berada di dalam rumah, dengan sigap istri saya menyiapkan perangkap tikus. Keesokan harinya kami dapat melihat hasil tangkapan kami, yakni seekor tikus yang tergeletak tak berdaya. Tikus itu terperangkap karena ia hanya melihat makanan dan tidak melihat akibat dari memakan makanan di dalam perangkap tersebut. Demikian pulalah dengan dosa perzinahan. Orang terperangkap karena hanya melihat kenikmatan yang ditawarkan meskipun sesaat dan tidak melihat bahaya yang terkandung di dalamnya. Setelah masuk ke dalam kenikmatan tersebut, seperti tikus tadi, ia menjadi tidak berdaya. Ia tidak sanggup melepaskan diri walau ia berkeinginan untuk melakukannya. Ia pasrah menunggu keputusan nasib ke mana akan membawanya kemudian (ayat 22,23). Penyebab terbelenggunya manusia dalam dosa perzinahan salah satunya adalah sepak terjang perempuan jalang atau tuna susila. Pekerjaan mereka tidak hanya untuk mencari nafkah. Mereka tidak peduli, apakah sasaran mereka sudah beristeri, berkeluarga atau masih pemuda (ayat 7). Dan laki-laki yang meladeni profesi mereka dikatakan Amsal sebagai laki-laki yang tak berakal budi, karena laki-laki itu tidak pernah memikirkan dampak dari hubungan tersebut. Disadari atau tidak, ia telah memasukkan dirinya ke dalam jaring-jaring maut yang berbahaya. Amsal menasihati, agar kita mewaspadai sepak terjang wanita jalang. Oleh karena itu Amsal memberikan cara-cara menghadapi mereka: Pertama, datang dan berseru kepada-Nya, hanya Dialah yang dapat menolong kita. Kedua, miliki komitmen yang teguh kepada didikan Allah. Ketiga, tidak membiarkan pikiran kosong, sehingga mengembara pada kesenangan yang membangkitkan hawa nafsu. Keempat, kendalikan nafsu dan belajar untuk hidup kudus. Renungkan: Pada awalnya zinah menawarkan umpan yang harum, pada akhirnya zinah menyisakan bangkai. |
| (0.12287237619048) | (Ams 10:1) |
(sh: Pendidikan bagi sebuah bangsa (Minggu, 23 Juli 2000)) Pendidikan bagi sebuah bangsaPendidikan bagi sebuah bangsa. Menata kembali bangsa kita yang sudah porak-poranda haruslah mengutamakan pendidikan budi pekerti dimulai dari generasi muda. Salomo sudah meyakini ini sejak kurang lebih 3000 tahun yang lampau. Tujuan utama dari pendidikan itu adalah menjadikan anak bijak dan berguna bagi masyarakat dimana ia hidup (1). Bijak di sini bukanlah semata-mata manusia yang terlatih dan trampil dalam disiplin ilmu yang ia pelajari namun juga meyakini dan menerapkan nilai-nilai etika kristen di dalam masyarakat dimana ia hidup. Apakah yang diperlukan dalam materi `budi pekerti kristen'? Amsal memberikan beberapa materi yang harus ditanamkan di dalam hati dan pikiran anak muda. Pertama, pembinaan mental dan karakter kristen yang berhubungan berani kerja keras, ulet mencari, dan menciptakan kesempatan harus dilatihkan kepada mereka sejak dini dan terus-menerus. Tidak ada keberhasilan yang dapat dicapai dengan sikap santai, gampang putus asa, dan menunggu (4, 5). Kedua, kerelaan untuk menghormati dan tunduk kepada pemimpin dan siapa pun yang lebih tua, harus ditekankan dan dikembangkan (8). Ketiga, kehidupan moral yang bersih (9). Sebagai contoh: tidak terlibat dalam narkoba ataupun pornografi. Keempat, kejujuran harus dijunjung tinggi dan ditegakkan mulai dari hal yang paling kecil yaitu ulangan dan pekerjaan rumah hingga perkataan (10, 11). Kelima, kasih kepada sesama manusia harus terus menguasai hati anak-anak muda. Inilah satu-satunya syarat untuk menghentikan tawuran antar pelajar (12). Renungkan: Penulis Amsal sangat menekankan pentingnya pendidikan karena ini berhubungan dengan kehidupan manusia (17). Karena yang bertanggung jawab dalam pendidikan, baik itu orang-tua, guru, pendeta, penginjil, harus terus berusaha menemukan dan mengembangkan metode pendidikan sehingga anak-anak tertarik, mau mendengarkan, dan akhirnya menerapkan (17). Bacaan untuk Minggu ke-6 sesudah Pentakosta 2Raja-raja 4:8-16 Roma 6:1-11 Matius 10:37-42 Mazmur 89:1-4, 15-18 Lagu: Kidung Jemaat 356 |
| (0.12287237619048) | (Ams 10:18) |
(sh: Hati-hati gunakan lidahmu (Senin, 24 Juli 2000)) Hati-hati gunakan lidahmuHati-hati gunakan lidahmu. Pernahkah Anda membandingkan antara Basuki Abdullah pelukis kondang, Rudi Hartono maestro bulutangkis, dan Kusni Kasdut seorang pembunuh yang dihukum mati beberapa tahun yang lalu? Apa persamaan yang mereka miliki dan apa yang membedakan mereka? Mereka sama-sama terkenal. Ketenaran mereka disebabkan karena hasil karya tangannya. Namun dua tokoh yang pertama menggunakan tangannya untuk berkarya bagi manusia, sedangkan yang terakhir menggunakan tangannya untuk mengakhiri hidup manusia. Penulis Amsal memaparkan bagaimana 2 jenis manusia -- manusia bebal dan manusia bijak -- menggunakan lidahnya dan dampak apa yang akan diterimanya. Orang dapat menggunakan lidahnya untuk berdusta demi kepentingannya atau untuk menyakiti perasaan orang lain (18). Ia dapat menggunakannya asal-asalan dan tak dapat dipertanggung-jawabkan (19). Lidah juga dipergunakan untuk memfitnah ataupun memprovokasi pihak lain (31-32). Orang yang menggunakan lidahnya seperti uraian di atas akan merugikan diri sendiri, itulah dampak yang jelas yang akan diterimanya cepat atau lambat (19). Artinya, kenyataan yang diterima tidak sesuai dengan harapan. Selain kerugian, ia juga akan mendapat celaka karena penyalahgunaan lidah (21, 31). Bagaimana dengan orang benar? Ia menggunakan lidahnya secara hati-hati dan bertanggungjawab (19). Karena itu bibirnya dihargai orang banyak (20). Bibirnya dipergunakan bagi ketenteraman, penghiburan, dan kesejahteraan banyak orang (21, 32). Orang yang mempergunakan bibir dan lidahnya dengan cara yang bijaksana dan benar disebut orang benar. Dan orang benar adalah orang yang paling berbahagia sebab jalan-Nya akan melindunginya (29). Walaupun harus menunggu, namun impiannya akan menjadi kenyataan (28). Akhirnya orang benar akan tetap teguh berdiri walaupun banyak goncangan yang harus dialaminya (30). Renungkan: Anda bebas memilih untuk menentukan apakah akan menggunakan lidah Anda untuk menghasilkan rangkaian kata-kata indah atau rangkaian kata-kata `busuk'. Namun Anda harus ingat bahwa setelah pilihan dijatuhkan, Anda menjadi terikat untuk menerima apa pun konsekuensi atas pilihan itu. |
| (0.12287237619048) | (Ams 11:6) |
(sh: Murah hati pangkal kaya (Rabu, 26 Juli 2000)) Murah hati pangkal kayaMurah hati pangkal kaya. Berdasarkan peribahasa "hemat pangkal kaya", orang akan melakukan tindakan ekonomis dan penghematan yang luar biasa untuk menjadi kaya. Namun peribahasa ini tidak berlaku bagi penulis Amsal, yang menegaskan bahwa pangkal kaya adalah murah hati bukannya hemat. Ini bukan teori tapi fakta yang terjadi dalam masyarakat (24). Mengapa bisa demikian? Apa pun yang dilakukan orang semasa hidupnya pasti mendapatkan balasannya (31). Orang yang murah hati dapat disamakan dengan orang yang menabung di bank dengan bunga yang tinggi sehingga bila tiba waktunya ia akan mendapatkan keuntungan (17, 30). Dikatakan dengan bunga tinggi sebab akan ada balasan yang tak ternilai harganya (27). Berkat Tuhan akan dicurahkan atas anak-anak-Nya yang murah hati dengan cara usaha dagangnya menghasilkan laba yang berguna baginya (18) sehingga kelimpahan meliputinya (25, 26). Sementara itu orang yang tidak bermurah hati dengan alasan hemat akan mendatangkan malapetaka dan kutuk atas dirinya sendiri (17, 26). Kristen yang akan melakukan tindakan murah hati harus memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip utama berikut ini. Pertama, kekayaan bukanlah segala-galanya baginya sehingga hidupnya akan berantakan jika tidak mempunyai kekayaan (28). Kedua, tindakan bermurah hati harus bersumber pada kerinduan untuk membagikan berkat yang sudah ia terima (25). Tindakan bermurah hati adalah bagian dari memeratakan penghasilan (25). Ketiga, bermurah hati harus didasari atas sikap kerinduan agar orang lain mengalami, mempunyai, dan merasakan apa yang ia sendiri sudah terima (26). Keempat, mengejar kebaikan merupakan motivasi yang mendorong orang bermurah hati (27). Tidak ada sama sekali motivasi memancing dalam bermurah hati secara kristen. Jadi jika hidupnya diberkati dan makin melimpah bukan karena umpannya tapi karena Allah berkenan kepada hidupnya (20). Renungkan: Pikirkanlah untuk hari ini satu bentuk bermurah hati berdasarkan 4 prinsip di atas. Sebagai contoh: ada seorang atlet bulutangkis yang selalu membawa beberapa nasi bungkus di mobilnya jika bepergian. Tujuannya jika ada yang meminta-minta uang, ia akan memberinya nasi. Mungkinkah ini dapat kita masyarakatkan sebagai wujud kemurahan hati? |
| (0.12287237619048) | (Ams 14:17) |
(sh: Siap memasuki Indonesia baru (Senin, 31 Juli 2000)) Siap memasuki Indonesia baruSiap memasuki Indonesia baru. Gereja bagaikan bahtera yang mengarungi zaman. Bicara dalam konteks dunia, gereja sudah melintasi berbagai zaman. Bila kita berbicara dalam konteks Indonesia, kita pun paling tidak sudah melewati empat zaman. Dan sekarang kita akan memasuki zaman yang baru yang sering disebut sebagai Indonesia baru. Dalam mengarungi zaman yang berubah-ubah ini, gereja harus terus berupaya agar mampu tetap hadir dan memenuhi panggilannya di bumi Indonesia. Salah satu upaya yang harus dilakukan gereja sesegera mungkin adalah mempersiapkan regenerasi kepemimpinan gereja. Sebab untuk mengarungi Indonesia baru, gereja membutuhkan pemikiran, strategi, dan kebijakan yang berbeda dari yang sudah pernah ada. Gereja dan lembaga pendidikan kristen harus mempunyai program pembinaan yang akan membentuk dan membina generasi muda kristen agar mempunyai karakter, kemampuan, dan kualitas yang dapat membawa gereja mengarungi Indonesia baru hingga mencapai tujuannya. Pertama, yang harus dikembangkan adalah sabar dan tidak cepat terbawa emosi (17, 29), sehingga tidak mudah terhasut dan terpancing untuk melakukan tindakan bodoh yang akan merugikan diri sendiri. Kedua, ulet, berani kerja keras, dan tahan banting (23). Beriringan dengan pembinaan karakter, generasi muda harus diberi kesempatan untuk aktif berperan di gereja sehingga mereka mempunyai pengalaman yang tak ternilai bagi perannya kelak (18). Ketiga, para generasi muda yang kebetulan mahasiswa harus dimotivasi untuk tidak sekadar lulus atau mendapatkan nilai bagus. Tapi mereka harus didorong untuk benar-benar menguasai ilmu yang ia pelajari (24) sehingga mereka dapat menerobos masuk ke lembaga tinggi negara. Adalah anugerah jika pemimpin gereja kita adalah seorang pejabat negara. Keempat, mereka yang akan menjadi pemimpin gereja harus seorang yang takut akan Tuhan (26- 27). Inilah yang akan terus mendorong mereka untuk menerjang badai dan gelombang sebab mereka mempunyai keyakinan bahwa Allah senantiasa menyertainya. Renungkan: Dengan mempunyai generasi muda yang berkarakter mulia, berpengalaman, berkemampuan, dan berkualitas, gereja sudah mempunyai satu kaki untuk melangkah tegap memasuki Indonesia baru. Setujukah Anda? |
| (0.12287237619048) | (Ams 30:17) |
(sh: Mengamati dan mempelajari makna hidup (Rabu, 8 November 2000)) Mengamati dan mempelajari makna hidupMengamati dan mempelajari makna hidup. Bentuk penulisan bagian Amsal ini agak unik karena ada beberapa pemakaian angka dengan formula yang sama: "ada tiga...... bahkan empat" (18-19, 21-23, 24-28, 29-31), sehingga agak berbeda dengan formula penulisan lainnya. Tujuan penulisan seperti ini adalah untuk memberikan penekanan tertentu pada bagian pengajaran yang akan disampaikan. Dari empat bagian formula penulisan yang sama ini, ternyata merupakan pengamatan penulis akan kehidupan dan kebiasaan yang ada dalam diri manusia dan sekitarnya. Beberapa diantaranya, penulis telah menemukan maknanya, namun ada juga bagian yang belum ditemukan jawabannya. Pertama (18-19), jalan rajawali di udara, ular di atas cadas, kapal di tengah laut, dan jalan seorang laki- laki dengan seorang gadis, adalah sesuai dengan hukum alam yang berlaku. Rajawali tidak mungkin berjalan di atas cadas dan sebaliknya ular tidak dapat terbang di udara karena tidak memiliki sayap. Kedua (21-23), apabila keempat hal ini terjadi akan mengakibatkan kegemparan yang luar biasa. Dapat dibayangkan bagaimana seorang hamba kemudian menjadi raja, atau seorang hamba perempuan yang akhirnya menduduki jabatan sebagai nyonya rumah? Ketiga (24-28), kecil tidak berarti lemah dan layak diabaikan, karena ternyata binatang yang kecil seperti semut, pelanduk, belalang, dan cicak diberi kemampuan untuk mempertahankan dirinya dengan kelebihannya. Keempat (29-31), selain binatang yang kecil, Allah pun menciptakan yang gagah perkasa: singa, ayam jantan, kambing jantan, dan seorang raja di depan rakyatnya. Mempelajari makna kehidupan dan kebiasaan yang ada, menolong kita mengagungkan Sang Pencipta yang telah menciptakan masing- masing dengan segala keunikan, sehingga keberagaman kehidupan ini sedemikian indah dan mengandung makna yang dalam. Membiasakan diri merenungkan betapa dahsyatnya ciptaan dan segala isinya termasuk manusia, akan membawa kita pada pengenalan yang dalam akan Sang Pencipta dan makna hidup yang dianugerahkan-Nya. Renungkan: Belajar makna hidup tidak selalu harus melalui pendidikan sekular, karena mencermati kejadian sehari-hari pun dapat memberikan hikmat dan pengajaran yang tiada tara. |
| (0.12287237619048) | (Ams 31:1) |
(sh: Nasihat ibu bagi seorang raja (Kamis, 9 November 2000)) Nasihat ibu bagi seorang rajaNasihat ibu bagi seorang raja. Seorang pemimpin yang bijaksana, adil, arif, dan benar menjadi dambaan setiap orang yang dipimpinnya. Kehidupan seorang pemimpin yang demikian tak lepas dari berbagai pengaruh, pembentukan, nasihat dari orang-orang di sekitarnya. Demikian pula dengan Lemuel, raja Masa yang menjadi tumpuan harapan ibunya dan rakyat yang dipimpinnya. Oleh karena itu ibunya berpesan beberapa hal penting bagi Lemuel, dan selayaknya juga menjadi perhatian bagi setiap pemimpin segala zaman. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan seorang pemimpin yang ingin berhasil adalah: Pertama, jangan dikuasai perempuan. Beberapa pemimpin yang dahulunya berhasil, kemudian rusak namanya karena seorang `perempuan' yang hadir dalam hidupnya, sehingga beritanya tersiar kemana-mana dan mempermalukan dirinya, keluarganya, dan orang-orang yang dipimpinnya. Menghadirkan seorang `perempuan' biasanya juga menjadi strategi seorang musuh yang paling jitu untuk menjatuhkan kedudukan lawannya. Waspadalah! Kedua, jangan dikuasai anggur, minuman keras, dan narkoba. Kecanduan membuat hilang pikiran sehat, mudah dipengaruhi, dan berumur pendek. Betapa ironisnya bila seorang pemimpin meninggal bukan karena memperjuangkan nama bangsa dan negaranya, namun karena berjuang mengatasi kecanduan dirinya sendiri terhadap obat-obatan dan minuman keras. Bagaimana ia dapat memimpin orang lain dengan baik bila gagal memimpin dirinya sendiri. Ketiga, adil terhadap yang tertindas. Hal ini biasanya diabaikan seorang pemimpin yang telah mendapatkan banyak dukungan. Ia melupakan hak orang lemah, orang miskin, dan orang tertindas. Mereka yang diabaikan haknya tidak akan tinggal diam, mereka mungkin mengadakan pemberontakan untuk menuntut keadilan. Di negara kita banyak terjadi pemberontakan arus bawah yang diabaikan haknya, sehingga mereka mengadakan aksi menuntut keadilan. Hal ini pun dapat menggoyahkan pemerintahan seorang pemimpin. Namun seorang pemimpin yang berhasil adalah yang mampu mengendalikan dirinya terhadap segala godaan yang mengancam kedudukannya. Renungkan: Mewaspadai diri dari segala godaan yang menghancurkan, adalah sikap pemimpin sejati. |
| (0.12287237619048) | (Pkh 7:1) |
(sh: Nilai tambah kehidupan (Minggu, 14 Juni 1998)) Nilai tambah kehidupanNilai tambah kehidupan Hikmat manusia terbatas. Hikmat penting dalam hidup sehari-hari kita. Adalah wajar bila orang ingin memilikinya. Bila Anda ingin berhikmat, Anda perlu memperhatikan beberapa pertimbangan Pengkhotbah di sini. Panjang sabarlah, dengan demikian Anda tidak akan bertindak mengikuti emosi, nafsu atau keadaan. Jangan mengidealkan masa lampau sebab dengan demikian Anda tidak hidup maju ke masa depan untuk maju. Namun jangan juga terlalu bergantung kepada hikmat manusia sebab sifatnya terbatas dan relatif seperti uang. Orang bodoh tanpa hikmat bisa kaya, sebaliknya orang berhikmat bisa juga miskin. Jangan ekstrim. Jangan terlalu saleh jangan terlalu jahat. Itu kesimpulan dalam ayat 15-22. Apakah firman Tuhan ini menganjurkan orang untuk hidup biasa-biasa atau asal-asal saja dalam kesalehan? Nasihat ini perlu kita tempatkan dalam konteksnya. Pengkhotbah sedang mengadakan pengamatan dari peristiwa yang dilihatnya terjadi sehari-hari. Kenyataan mengatakan bahwa ada yang mati karena kejahatannya ada pula yang mati karena kebaikannya. Karena tak ada satu orang pun yang bisa baik sempurna, maka paling tepat adalah pas-pasan saja. Ingat itu adalah hasil pengamatan dari peristiwa sehari-hari. Tetapi bukankah kita dipanggil untuk saleh dan berhikmat apa pun resiko nyata yang harus kita hadapi? |
| (0.12287237619048) | (Yes 5:8) |
(sh: Keserakahan (Jumat, 7 Oktober 2011)) KeserakahanJudul: Keserakahan Sebenarnya, jika semua ladang dan rumah diambil sementara orang-orang miskin tidak beroleh tempat untuk hidup, siapa yang akan mengusahakan tanah itu? Siapa yang akan membeli produk yang ada dan menjalankan roda perekonomian? Ayat 8-10 sangat logis dari sudut pandang perekonomian. Roda perekonomian tidak berjalan karena tidak ada sumber daya untuk mengerjakannya dan tidak ada daya beli pada masyarakat. Kejahatan orang Israel merambah kepada mentalitas mereka. Mereka hanya ingin berfoya-foya dan menikmati hidup, tidak menggunakan waktu untuk kegiatan bermakna. Hidup tidak dipandang sebagai harta yang harus digunakan dengan bijaksana tapi sebagai lubang hitam yang terus disodori dengan berbagai kesenangan tanpa pernah terpuaskan. Pola pikir mereka bukanlah memproduksi dan mempersembahkan kepada Tuhan melainkan mengkonsumsi dan mempersembahkan pada diri. Tuhan tetaplah Yang Mahakudus dari Israel. Karakter-Nya nyata dengan konsisten dalam segala keadaan. Tuhan akan menunjukkan siapa Dia sesungguhnya, untuk meluruskan kebengkokan mereka dan membalikkan kekacauan kepada ketertiban (16-17) sehingga mereka yang selama ini berdelusi bahwa mereka baik-baik saja sekonyong-konyong disadarkan bahwa mereka ada dalam masalah besar karena mengabaikan kebenaran Tuhan (18-24). Tuhan tidak berubah. Selama Dia masih bersabar, Dia masih berikan kita kesempatan bertobat. Kesaksian macam apa yang ditunjukkan kehidupan sosial kita? Diskusi renungan ini di Facebook:
|
| (0.12287237619048) | (Yes 6:1) |
(sh: Sampai berapa lama, ya Tuhan? (Minggu, 12 Oktober 2003)) Sampai berapa lama, ya Tuhan?Sampai berapa lama, ya Tuhan? Kita bertanya-tanya mengapa pengutusan Yesaya baru dimunculkan di pasal 6? Kita tidak mengetahui jawabannya dengan pasti. Yang kita bisa simpulkan adalah bahwa berita kenabian yang disampaikan Yesaya adalah berita dengan otoritas Ilahi. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dalam pasal ini. Pertama, melihat kepada visi surgawi (ayat 1-4). Jika kita hanya terjebak kepada fenomena yang kelihatan di dunia ini, kita akan jatuh kepada sikap menyerah dan bingung. Visi surgawi yang dilihat Yesaya menunjukkan bahwa Yahweh adalah Raja yang agung dan kudus, mulia dan indah, bahkan para serafim senantiasa memuji-muji Allah yang suci. Hidup kita haruslah seimbang: bukan hanya melihat kebobrokan dunia, namun juga melihat pengharapan Ilahi. Kedua, kita tidak dapat juga melarikan diri dari dunia dan hidup hanya melihat "ke atas" (ayat 5-8). Yesaya dipanggil untuk masuk ke dalam dunia yang bobrok dan menyampaikan pesan Ilahi. Ia memahami keadaan dunia dan bergumul di sana. Namun, pergumulannya adalah berdasarkan penugasan dari Allah sendiri. Ketiga, ketika bangsa Yehuda tidak dapat lagi mendengarkan suara Allah, Allah memberikan penghakiman dengan membuat mata, telinga dan hati mereka kehilangan fungsinya (ayat 9-13). Sampai berapa lama? Sampai para pembuat kejahatan itu mendapatkan ganjaran yang setimpal. Ini adalah sebuah penghiburan sejati. Renungkan: Tuhan adalah Raja yang sejati. Hiduplah beribadah kepada Dia, bukan hanya di gereja, tetapi dalam seluruh hidup Anda. Selamat hari Minggu!
Bilangan 11:24-30; Yakobus 5:1-6; Markus 9:38-48; Lagu KJ 224 |
| (0.12287237619048) | (Yes 9:1) |
(sh: Pengharapan itu telah datang (Minggu, 25 Desember 2011)) Pengharapan itu telah datangJudul: Pengharapan itu telah datang Yesaya 8:23-9:6 berkonteks kehidupan Yehuda yang dilanda ketakutan terhadap ancaman Aram dan Israel. Ahas mengambil keputusan yang salah, meminta pertolongan kepada Asyur dan bukan kepada Tuhan. Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin oleh raja yang tidak takut Tuhan. Allah menjanjikan Mesias. Ia akan membawa pengharapan bagi umat-Nya. Kedatangan-Nya membuka babak baru dalam hidup umat-Nya. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat Terang yang besar yang mengenyahkan kegelapan. Kedatangan-Nya mengubah kedukaan yang mencekam menjadi sukacita besar. Ia membuat manusia lepas dari belenggu dosa yang menindas dan memberikan damai sejahtera yang mampu mengenyahkan perang dan perseteruan (1-4). Janji Mesias ini telah digenapi dengan kelahiran Yesus. Dua hal penting yang dikatakan Yesaya mengenai Yesus adalah bahwa Dia adalah manusia sejati dan Allah sejati. Yesus adalah manusia sejati sesuai perkataan 'seorang anak telah lahir'. Yesus Kristus adalah Allah sejati nampak dari empat nama Ilahi: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai. Natal bukan perayaan ulang tahun Yesus, melainkan kedatangan Yesus ke dunia yang memberikan pengharapan kepada manusia berdosa. Jika Yesus sudah lahir 2000 tahun yang lalu, mengapa masih ada orang yang hidup tanpa pengharapan dan damai? Bukankah Sang Raja Damai itu telah datang? Betul, dan itulah tugas kita untuk memperkenalkan Yesus sang Raja Damai itu, dan momen natal adalah salah satu kesempatan yang dapat kita pakai. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
| (0.12287237619048) | (Yes 10:1) |
(sh: Memahami horizon (Sabtu, 18 Oktober 2003)) Memahami horizonMemahami horizon. Dalam hidup kita, ada horizon yang menjadi batas bagi kita untuk bertindak, merasa, dan berpikir. Ketidakmampuan orang untuk memahami batas-batas dirinya menjadikan dia "keterlaluan", "tidak tahu diri". Kalau kita memperhatikan apa yang terjadi di dalam dunia ini, sebenarnya masalah hidup manusia adalah kegagalannya memahami dan menghidupi horizon yang telah ditentukan baginya. Bacaan hari ini berbicara tentang kegagalan memahami horizon. Pihak pertama, sebagai umat Allah, para pemimpin Israel seharusnya bertindak sebagai umat: taat dan beribadah kepada Allah mereka (ayat 1-4). Namun, meskipun mereka sudah dihukum, setelah "semuanya itu", mereka tetap berkeras hati. Karena itu, murka Allah pun tidak surut. Pihak kedua yang gagal memahami horizonnya, yaitu kerajaan Asyur. Allah memakai kerajaan Asyur untuk menghantam Siria dan Israel. Namun demikian, Asyur yang sebenarnya hanyalah alat yang meninggikan diri di atas Allah. Sang alat mengepalkan tinjunya menantang tuannya. Asyur tidak memahami bahwa dia tidak boleh sembarangan menggunakan kekuasaannya. Ketika Asyur mencoba untuk menghantam Yehuda dan menyamakan Yehuda dengan bangsa-bangsa lain, Asyur sedang menghina Allah. Yehuda memiliki Yahweh, dan Yahweh harus dihormati. Kegagalan Asyur memahami horizon jelas ditunjukkan dalam perkataan ini: "... aku telah meniadakan batas-batas antara bangsa" (ayat 13). Meniadakan batas dan membesarkan diri adalah skandal yang tidak bisa ditoleransi. Karena itu Allah harus turun tangan di sini. Allah adalah Allah semesta alam yang telah menetapkan batas-batas dan memiliki rencana-Nya sendiri. Ia bukan hanya akan membakar keangkuhan Asyur dengan api. Ia sendiri adalah api yang menghanguskan. Renungkan: Ketika Anda melakukan sesuatu yang melewati batas-batas seharusnya, ingatlah api yang membakar Asyur! |
| (0.12287237619048) | (Yes 12:1) |
(sh: "Aku memiliki mimpi ...." (Selasa, 21 Oktober 2003)) "Aku memiliki mimpi ....""Aku memiliki mimpi ...." Demikianlah kata-kata Martin Luther King, Jr. pada tanggal 28 Agustus 1963, ketika ia menyampaikan pidatonya yang melawan rasisme di depan lebih dari 200.000 orang bahwa suatu hari bangsa ini [Amerika Serikat] akan membangkitkan dan menghidupi kepercayaannya. Namun, betapa pun kuatnya pengharapan King, hal itu hanyalah pengharapan. Pengharapan itu pada dirinya sendiri tidak memberikan jaminan kepastian pelaksanaannya. Pasal yang kita baca hari ini melantunkan puji-pujian kemuliaan (doksologi) bagi Allah atas semua rencana dan tindakan-Nya. Doksologi ini dapat kita bagi dengan dua bagian. Bagian pertama adalah sebuah pujian yang lebih bersifat eksklusif, terbatas dalam kalangan umat Allah (ayat 1-3). Puji-pujian dinaikkan karena meskipun Allah telah menumpahkan murka-Nya, Allah juga adalah Allah yang menyelamatkan dan menghibur umat-Nya. Puji- pujian dinaikkan meskipun hukuman tetap diberikan. Ini adalah sebuah sikap yang indah ketika seseorang menyadari bahwa Allah tetap adalah Allah yang baik meskipun Ia memberikan hukuman. Bukankah hukuman itu seharusnya diberikan sebagai akibat dosa manusia? Allah kini dilihat sebagai satu-satunya kekuatan, pengharapan dan keselamatan. Allah yang begitu baik telah mengundang umat-Nya untuk meminum air dari sumur keselamatan, Allah memberikan anugerah-Nya secara cuma-cuma (bdk. 55:1 dst.). Bagian kedua adalah pujian yang lebih inklusif, mengajak bangsa- bangsa lain untuk mengenal Tuhan yang begitu baik (ayat 4-6). Ini adalah respons yang sangat wajar. Ketika seseorang memiliki Allah yang begitu baik, adil dan mahakuasa, tidak ada hal lain yang lebih alamiah daripada mengajak semua orang untuk mengenal Dia! Renungkan: Keselamatan total bukan hanya sebuah mimpi tanpa jaminan. Allah pasti akan mewujudkan janji-Nya. Wartakan berita ini kepada satu teman Anda! |
| (0.12287237619048) | (Yes 14:1) |
(sh: Pembalasan Tuhan atas orang jahat (Senin, 30 Agustus 2004)) Pembalasan Tuhan atas orang jahatPembalasan Tuhan atas orang jahat. Anak Tuhan yang meminta Tuhan membela perkaranya atas orang jahat terkadang kecewa karena sepertinya pembalasan Tuhan kepada orang jahat itu lama terjadi. Karenanya, tidak jarang mengakibatkan anak Tuhan itu mundur dari persekutuannya dengan Tuhan. Perikop ini menggambarkan nubuat Yesaya tentang pembalasan Tuhan kepada raja Babel yang selama ini menjajah bangsa Israel. Hal ini dilakukan karena Tuhan menyayangi Yakub dan keturunannya (ay. 1) dan membuat bangsa lain menjadi hamba laki-laki dan perempuan (ayat 2-4) dari Israel. Tuhan membalas perbuatan raja Babel dengan menyebabkannya jatuh sampai ke dunia orang mati. Ia membalikkan kemegahan Babel dengan kehinaan menjadikan ulat dan cacing sebagai alas tidur dan selimut (ayat 5-11). Tuhan memperlakukan raja Babel yang sombong seperti taruk (= tunas tumbuhan) yang menjijikkan dan bangkai yang terinjak-injak. Bahkan di dalam kuburpun tempatnya tidak bersama-sama arwah bekas raja (ayat 12-20a). Mengapa Tuhan membalas perbuatan raja Babel sedemikian dashyat? Pertama, karena raja Babel telah merusak negeri dan membunuh rakyat (ayat 20b). Ini menyatakan raja Babel adalah seorang raja yang diktator, bertindak kejam dan tidak takut kepada Tuhan. Kedua, agar ia dan keturunannya jangan kembali memerintah bumi (ayat 21-23). Maksudnya kesempatan yang diberikan Tuhan kepada raja Babel dan keturunannya ada akhirnya. Jika kita berada dalam penindasan dalam keluarga, pekerjaan, dan lingkungan tetaplah berharap kepada-Nya sebab orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya tak pernah kecewa. Tuhan akan membalas perbuatan setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Renungan: Jangan menganggap Tuhan tidak melihat dan tidak menghukum perbuatan orang jahat. Ia pasti menghukum orang jahat. Penghukuman-Nya tidak terlambat atau terlalu awal melainkan tepat pada waktu-Nya. |
| (0.12287237619048) | (Yes 18:1) |
(sh: Dihukum agar tunduk! (Jumat, 3 September 2004)) Dihukum agar tunduk!Dihukum agar tunduk! Etiopia adalah sebuah kerajaan yang letaknya di selatan Mesir. Peran Etiopia tidak jelas dalam sejarah bangsa-bangsa zaman Perjanjian Lama. Yang jelas nubuat penghukuman Allah ini ditujukan kepada mereka oleh karena dosa-dosa mereka. Bangsa ini digambarkan sebagai bangsa yang mengirimkan duta-duta ke negara-negara lain (ayat 2a). Ciri-ciri Etiopia adalah bangsa yang berkulit mengkilap, jangkung, tangkas, ditakuti, ulet dan lalim (ayat 2b). Gambaran ringkas bangsa Etiopia ini menyiratkan dosa keangkuhan. Etiopia merasa diri sebagai bangsa digdaya (tak terkalahkan) yang menimbulkan keresahan di antara bangsa-bangsa lain. Selain kepada Etiopia, penghukuman Allah juga dikumandangkan kepada seluruh umat manusia (ayat 3). Hukuman itu tidak diungkapkan secara spesifik, tetapi memakai bahasa kias. Pertama, Allah sendiri dari takhta-Nya dengan kewibawaan akan mengendalikan penghukuman (ayat 4a). Kedua, penghukuman ini diibaratkan angin panas kering yang merusakkan ladang dan kebun sehingga panen gagal (ayat 4b-5). Ketiga, penghukuman itu bertambah dahsyat karena binatang-binatang buas (mungkin gambaran dari bangsa-bangsa lain) akan memangsa sisa-sisa panen (ayat 6). Ayat 7 menjelaskan hasil penghukuman Allah terhadap Etiopia, yaitu Etiopia akan tunduk kepada Allah semesta alam, lalu menyembah Dia di Gunung Sion. Hal ini merupakan penggenapan Yesaya 2:1-4, yaitu Sion akan dipakai Allah untuk menghimpun semua bangsa agar beribadah kepada-Nya. Apa yang kita pelajari dari nubuat ini? Tuhan dapat memakai berbagai cara untuk menaklukkan hati orang-orang yang keras, yang congkak, dan yang melawan-Nya. Motif tindakan Tuhan ialah agar mereka tunduk dan bertobat! Setelah pertobatan maka tugas gerejalah untuk menghimpun mereka agar beribadah kepada-Nya. Gereja adalah Sion masa kini! Renungkan: Motivasi penghukuman Tuhan adalah selalu ingin membawa kita kepada pertobatan. Karena itu gereja harus senada dengan kasih Tuhan siap menerima dengan "tangan terbuka" siapa saja yang datang, meskipun dinilai "tidak layak". |
| (0.12287237619048) | (Yes 19:1) |
(sh: Tuhan, Allah bagi semua manusia (Rabu, 17 Oktober 2012)) Tuhan, Allah bagi semua manusiaJudul: Tuhan, Allah bagi semua manusia Orang Mesir percaya bahwa sungai Nil merupakan ciptaan dan pemberian para dewa yang mengasihi mereka. Jika dikaitkan dengan pernyataan Herodotus tadi, maka negeri Mesir merupakan berkat dari para dewa kepada penduduknya melalui pemberian dan pemeliharaan sungai Nil. Namun, dalam perikop ini dikatakan bahwa Tuhan datang ke Mesir (1) dan menyebabkan sungai Nil menjadi kering (5-7). Tentu saja kehidupan orang Mesir akan menjadi terganggu dan terancam (8-10). Kisah ini menggambarkan kekuasaan Tuhan yang mengalahkan kekuasaan ilah-ilah Mesir (berhala-berhala Mesir gemetar di hadapan-Nya). Dikuasainya sungai Nil menggambarkan bahwa seluruh dewa Mesir telah dikalahkan. Ini juga memperlihatkan bahwa dewa-dewa tersebut merupakan ilah-ilah yang mati. Lagi pula sungai Nil bukanlah pemberian para dewa, melainkan ciptaan Tuhan semesta alam. Oleh karena itu Tuhan adalah Allah yang harus disembah oleh seluruh umat manusia di bumi. Setelah Tuhan menyatakan diri kepada orang Mesir, maka "pada waktu itu akan ada mezbah bagi Tuhan di tengah-tengah tanah Mesir" (19). Juga akan ada pertobatan! Tuhan mengirimkan juruselamat yang akan menyelamatkan mereka. Cerita perikop ini sama seperti cerita Yunus. Seperti dulu kota Niniwe bertobat, demikian juga negeri Mesir, negeri penyembah berhala tersebut, jadi "mengenal Tuhan" dan menyembah kepada-Nya. Terdapat sebuah jalan damai yang menghubungkan antara Asyur, Israel, dan Mesir. Semuanya menyembah kepada TUHAN. Inilah tanda-Nya bahwa Allah mengasihi seisi dunia, yaitu dengan mengirimkan Juruselamat bagi manusia supaya bertobat dan datang kepada-Nya. Tak perlu seorang pun ragu karena Tuhan adalah Allah bagi semua bangsa. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
| (0.12287237619048) | (Yes 27:1) |
(sh: Kemenangan telak (Senin, 13 September 2004)) Kemenangan telakKemenangan telak. Di hari Tuhan yang dahsyat kelak, Allah akan bertindak dengan pedang-Nya yang ampuh (ayat 1), membuat Israel menjadi kebun anggur yang elok, memusnahkan semua ibadah palsu (ayat 9). Itulah masa ketika penuaian besar akan terjadi (ayat 12). Allah telah menjanjikan pemulihan total atas umat yang setia kepada-Nya sejak ps. 24. Dalam pasal inilah diceritakan bahwa kemenangan telak umat Allah atas musuh mereka dinyatakan. Kata "pada waktu itu" menjelaskan dua hal. Pertama, menunjuk kepada waktu yang pasti ketika semua musuh Allah dikalahkan dan umat-Nya merayakan kemenangan telak. Hal ini menyatakan bahwa Allah yang sesungguhnya berperang bagi Israel. Allah juga yang mengalahkan "ular naga" dari laut. Ular naga adalah lambang kejahatan dari bangsa-bangsa yang melawan Allah (ayat 1). Kedua, memberitahukan tentang hasil kebun anggur yang telah berubah. Kebun anggur ini bukan menghasilkan buah yang tidak berguna lagi melainkan buah anggur yang dapat dinikmati seluruh dunia. Pembalikan keadaan "kebun anggur" ini menyatakan Israel akan berkembang dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di dunia (ayat 2-6 band. 5:1-7). Perbuatan Allah yang memulihkan keadaan Israel ini menyebabkan hadirnya sukacita dan pujian dari umat-Nya (ayat 13). Pada saat itu Allah juga akan menghapuskan semua dosa dari Israel dan memberikan keselamatan kepada mereka (ayat 9). Nabi Yesaya juga menubuatkan bahwa Allah akan menyatukan kembali orang-orang Israel yang telah terserak ke wilayah lain akibat peperangan dan kekalahan yang mereka alami menjadi satu bangsa yang utuh (ayat 11-12). Kita dapat bersukacita karena Yesus telah menang atas maut ketika Ia mati dan bangkit dari kematian. Kemenangan Yesus inilah yang menjadi dasar kemenangan telak bagi kita yang kelak dinyatakan pada hari Yesus datang kembali kedua kali. Kenyataan ini menjadikan kita dapat bersukacita dan memuji Tuhan selama-lamanya (Wahyu 11:15). Camkan: Keikutsertaan dalam perayaan dan kemenangan telak atas maut ialah iman di dalam Yesus. |
| (0.12287237619048) | (Yes 29:1) |
(sh: Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius! (Rabu, 15 September 2004)) Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius!Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius! Celakalah kota Yerusalem yang disebut mezbah Allah! Karena mereka pernah mengalami anugerah pengampunan-Nya yang melimpah, bukankah seharusnya mereka malu karena menyambutnya dengan setengah hati? Ariel akan mengalami hukuman Tuhan (ayat 1-2). Pada ay. 7 kata Ariel menunjuk kepada Yerusalem/gunung Sion yang digambarkan bagaikan tempat perapian. Sedangkan, BIS (terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia sehari-hari) menyebutkan Yerusalem laksana mezbah yang berlumuran darah. Keadaan Yerusalem yang akan dihukum Tuhan membuat Israel akan merendahkan diri sedemikian rupa sehingga suaranya seperti suara arwah dari dalam tanah dan seperti bisikan dari dalam debu (ayat 3-8). Mengapa Yerusalem akan dihukum? Pertama, mereka adalah bangsa tanpa penglihatan (ayat 9-12). Sebenarnya Yehuda memiliki nabi-nabi yang dapat memahami penglihatan Tuhan, namun pada saat itu para nabi itu tidak dapat mengerti maksud penglihatan Tuhan, karena mereka berjalan menuruti kemauan sendiri. Kedua, kehidupan keagamaan di Yerusalem merupakan tradisi manusia yang dihafalkan (ayat 13-14). Ibadah yang mereka lakukan bukanlah berasal dari hati yang menyembah Tuhan. Kata-kata pujian mereka bagi-Nya hampa adanya. Kehidupan agama yang telah berubah menjadi kumpulan peraturan yang dihafalkan adalah kemunafikan, yang menjauhkan mereka dari Tuhan. Ketiga, Yerusalem mempermainkan Tuhan (ayat 15-16). Banyak orang yang melakukan tindakan ini. Mereka menganggap Tuhan tidak melihat apa yang dikerjakan atau sesuatu yang disembunyikan. Orang seperti ini cepat melupakan peringatan keras yang pernah Tuhan berikan. Menganggap rendah peringatan Tuhan membuat nurani kita menjadi tumpul. Jika kita terus menerus mengabaikan rentetan peringatan Tuhan, kita akan mengalami kengerian yang dahsyat. Tuhan memperingati dan menghajar agar kita tidak mengalami rentetan celaka tersebut. Ingat: Meski bangsa kita terus-menerus mengabaikan peringatan-Nya, orang Kristen harus tekun dalam kebenaran. |


